Askep HD CKD
Askep HD CKD
Askep HD CKD
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 PENGKAJIAN
2.1.1 Identitas Pasien
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 4 Agustus 2015, Pukul: 09.00
WIB pada Tn.M, jenis kelamin laki-laki, berusia 56 tahun, suku Jawa, beragama
Islam, pekerjaan Swasta, pendidikan SMP, status perkawinan sudah menikah.
Masuk Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus Palangka Raya pada tanggal 03 Agustus
2015 dengan diagnosa medis CKD on HD, Hipertensi, Anemia.
2.1.2 Riwayat Kesehatan
2.1.2.1 Keluhan utama
Tn.M mengatakan: Saya sesak napas
2.1.2.2 Riwayat penyakit sekarang
Keluarga pasien mengatakan pada tanggal 03 agustus 2015 sebenarnya
Tn.M menjalani Hemodoalisa tetapi karena kondisinya lemah jadi tidak
dapat turun HD, pasien MRS dengan keluhan lemas, nyeri tungkai dan
napas sesak. Hasil anamnesa IGD didapatkan pasien edema pada
ekstremitas bawah kiri dan kanan, Bunyi Jantung S1 S2 tunggal, Gallop
(-), Murmur (-), Bunyi Napas Ronchi (+), Wheezing (-), dari IGD Pasien
di diagnosa CKD on HD, Anemia dan Hipertensi. Dari IGD Mendapat
Terapi O2 Nasal Kanul 4 liter/menit, Stopper, Inj. Furosemide 3x1
ampul, inj. ondansentron 3x 4 mg, peroral micardis 8 mg 1-0-0, CaCo3
3x1, Asam Folat 3x1. Pada saat tanggal 4 Agustus 2015 pasien menjalani
HD Cito di Ruang hemodialisa, Tn.M dikirim dari Ruang Aster dengan
keadaan umum pasien tampak lemah, sesak napas dengan terpasang O2
nasal kanul 4 liter/menit.
2.1.2.3 Riwayat penyakit sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi)
Keluarga pasien mengatakan 5 tahun yang lalu pasien diketahui
menderita penyakit Hipertensi, pasien tidak rutin dalam mengontrol
tekanan darah dan mengkonsumsi obat penurun tekanan darah, setengah
tahun setelah itu, pasien masuk rumah sakit dan di di diagnosa menderita
Gagal ginjal Stadium V dan menjalani hemodialisa, pasien mendapat
jadwal hemodialisa setiap hari
29senin dan kamis.
2.1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga
30
Keluarga pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga dari Ibu
maupun ayah. Sedangkan riwayat penyakit seperti yang diderita pasien
tidak ada.
GENOGRAM KELUARGA:
Keterangan:
= Meninggal
Pasien Tn.M
= Laki-laki
= Perempuan
= Tinggal serumah
= Hubungan Keluarga
31
Tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar tyroid tidak teraba, massa
tidak ada, kelenjar limfe tidak teraba, mobilitas leher bebas.
2.1.3.5 Paru
Suara nafas ronchi, terdengar di semua lapang paru, bersifat kasar, nada
tinggi, inspirasi lebih panjang dari pada ekspirasi, RR: 28x/menit, tipe
pernapasan dada dan perut, terpasang O2 nasal kanul 4 Lpm.
Masalah keperawatan:
Pola nafas tidak efektif
2.1.3.6 Abdomen
Bising usus positif 10x/menit, tidak terdapat asites di abdomen, tidak ada
jaringan parut.
2.1.3.7 Ekstremitas
Pasien mampu menggerakkan anggota tubuhnya secara spontan, tidak ada
kelemahan anggota gerak, kekuatan tonus otot normal.
5 : anggota gerak atas dan bawah
5
5
5
5
32
2.1.5
1.
2.
3.
4.
5.
Intra HD
Suhu/T
: 36,8oC
Nadi/HR
: 89x/menit
Pernapasan/RR
: 30x/menit
Tekanan Darah/BP : 200/100 mmHg
Keluhan selama HD : Pasien mengeluh lemas dan sesak napas.
6. Nutrisi
:
Selama HD pasien tidak ada makan
dan hanya ada minum sedikit.
7. Catatan :
-
UF removed
08.30 Wib
10.00 Wib
1.50
11.00 Wib
3.00
QB
200
200
200
210/120
mmHg
200/100
mmHg
220/110
mmHg
Vital Sign
Setting mesin
Time
: 3.00hour
UF Goal : 3.00 L
Uf rate : 0.75 L/h
Heparin : free heparin
(5000 ui sirkulasi)
2.1.6 Post HD
2.1.6.1 Keadaan Umum
Pasien tampak sakit sedang, pasien masih tampak sesak, nampak lemah,
konjungtiva pucat, akral teraba dingin.
2.1.6.2 Tanda-tanda vital
Suhu/T
: 36oC
Nadi/HR
: 68x/menit
33
Pernapasan/RR
: 26x/menit
Tekanan Darah/BP : 220/110 mmHg
BB post HD
:Jumlah cairan yang dikeluarkan : 2.00 liter.
Hasil
Nilai normal
Glukosa (S)
98
<200 mg/dL
Ureum
Creatinin
122
20,3
21-53 mg/dL
L: -7,0
WBC
7,32 x 10^3/ul
P: 2,4-5,7
4.00-10.00
RBC
3,10 x 10^6/ul
3.50-5.50
HGB
8,8 g/dL
11.0-16.0
PLT
344 x 10^3/ul
150-400
34
3.
DS : Pasien mengatakan
saya tidak nafsu makan
dan sakit tenggorokan
DO :
Pasien tampak lemah
Pasien selama HD tidak
ada makan.
Keluarga
mengatakan
nafsu
makan
pasien
(Etiologi)
(Problem)
Nefron rusak
Ginjal tidak mampu
menyaring cairan
Kelebihan cairan dalam
tubuh
Cairan Berlebih ke Paruparu
Oedema paru
Nefron rusak
Penurunan
perfusi jaringan
Eritropoetin menurun
Jumlah eritrosit
berkurang
Transport O2 ke jaringan
berkurang
Menurunya suplai
oksegen ke otot dan
jaringan perifer
Retensi produk sisa
Uremia
Gangguan metabolisme
lemak dan glukosa
Mual, muntah, anoreksia
Resiko nutrisi kurang
Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh.
35
4.
Gangguan
Keseimbangan
Cairan dan
Elektrolit
5.
DS : pasein mengatakan
Kulit saya sering gatalgatal dan berubah warna
menjadi hitam.
DO :
Pasien
tampak
menggaruk-garuk .
Kulit tampak kering dan
mengelupas
Turgor
kulit
kurang
elastis.
Kulit pasien mengalami
hiperpigmentasi
Hasil Laboratorium
Ureum : 122 mg/dl
Gangguan
Integritas Kulit
36
37
DIAGNOSA
TUJUAN (KRITERIA
INTERVENSI
RASIONAL
KEPERAWATAN
HASIL)
Pola nafas tidak efektif Setelah
dilakukan 1. Identifikasi faktor penyebab.
1.
Dengan
berhubungan
dengan tindakan
perawatan
mengidentifikasi penyebab
oedema paru
1x4jam diharapkan nafas
kita dapat menentukan jenis
kembali normal, tidak
efusi pleura sehingga dapat
terjadi
sesak
nafas
mengambil tindakan yang
dengan Kriteria Hasil:
tepat.
2. Frekuensi,
kedalaman,
dan
Dengan
- Respirasi rate dalam
kemudahan bernafas, laporkan setiap 2.
mengkaji kualitas, frekuensi
perubahan yang terjadi.
batas normal 18-20
dan kedalaman pernafasan,
x/menit.
kita dapat mengetahui sejauh
- Irama, frekuensi dan 3. Baringkan pasien dalam posisi yang
mana perubahan kondisi
kedalaman pernafasan
nyaman, posisi duduk.
pasien.
dalam batas normal,
3.
Penuruna
pada
pemeriksaan
n diafragma memperluas
rontgen dada tidak 4. Observasi TTV
daerah
dada
sehingga
ditemukan
adanya
ekspansi paru maksimal.
akumulasi
cairan, 5. Lakukan auskultasi suara nafas
4.
Supaya
bunyi nafas terdengar
kita mengetahui keadaan
vesikuler.
klien.
6. Bantu dan ajarkan pasien untuk
Auskultas
batuk dan nafas dalam yang efektif. 5.
i dapat menentukan kelainan
suara nafas pada bagian paru-
38
2.
Penurunan
perfusi
jaringan
berhubungan
dengan menurunya suplai
oksigen
ke
jaringan
perifer.
Setelah
dilakukan
tindakan
perawatan
1X4jam diharapkan klien
tidak terjadi penurunan
perfusi jaringan perifer
dengan Kriteria Hasil:
- Mempertahankan
atau
mendemonstrasikan
perfusi
jaringan
paru
7. Kolaborasi dengan tim medis lain 6.
Menekan
untuk pemberian O2 dan obat-obatan
daerah yang nyeri ketika
serta foto thorax.
batuk atau nafas dalam.
Penekanan otot-otot dada
serta abdomen membuat
batuk lebih efektif.
7.
Pemberia
n oksigen dapat menurunkan
beban
pernafasan
dan
mencegah terjadinya sianosis
akibat hiponia. Dengan foto
thorax
dapat
dimonitor
kemajuan dari berkurangnya
cairan dan kembalinya daya
kembang paru.
1.
Evaluasi frekuensi pernafasan 1.
Kecepatan dan upaya
dan kedalaman. Contoh adanya
mungkin meningkat karena
dispnea, penggunaan otot bantu
nyeri,
takut,
demam,
nafas, pelebaran nasal.
penurunan volume sirkulasi,
hipoksia atau diatensi gaster.
2.
inspeksi kulit dan membran 2.
Sianosis bibir, kuku, atau
mukosa untuk adanya sianosis.
daun telinga menunjukkan
kondisi
hipoksia
atau
3.
Tinggikan daerah ekstremitas
komplikasi paru
39
3.
Gangguan Keseimbangan
Cairan dan Elektrolit
berhubungan
dengan
penurunan volume urine,
retensi cairan dan natrium,
penurunan GFR.
adekuat
secara
letakkan pada posisi lebih tinggi dari 3.
Merangsang
fungsi
individual
(mental
kepala atau beri penyangga.
pernafasan/ekspansi
paru.
normal, tanda vital
Efektif pada pencegahan dan
stabil, kulit hangat dan 4.
Berikan
tambahan
oksigen
perbaikan kongesti paru.
kering, nadi perifer`ada
dengan kanul atau masker, sesuai 4.
Meningkatkan
atau kuat, masukan/
indikasi
pengiriman oksigen ke paru
haluaran seimbang)
untuk kebutuhan sirkulasi
khususnya
pada
adanya
gangguan ventilasi.
5.
Membantu
dalam
5.
Kolaborasi dalam pemberian
meningkatkan Hemoglobin
Transfusi PRC dan Injeksi Hormon
dan Pembentukan sel adarah
Eritropoetin.
merah.
Setelah di lakukan 1) Kaji
adanya
edema 1) Curiga
gagal
tindakan
ekstremitas
kongestif/kelebihan
keperawatan
volume cairan.
selama 1X4 jam,
2) Istirahatkan/anjurkan
klien 2) Menjaga klien dalam
maka
diharapkan
untuk tirah baring pada saat
keadaan tirah baring
tidak
terjadi
edema masih terjadi.
kelebihan
volume
selama beberapa hari
cairan
sistemik.
mungkin
diperlukan
Dengan
kriteria
untuk
meningkatkan
hasil:
3) Kaji tanda-tanda vital
1) Edema
dieresis yang bertujuan
ekstremitas
40
berkurang.
2) Piting edema (-).
3) Intake
sesuai
dengan produksi
urine (Balance)
mengurangi edema.
3) Sebagai salah satu cara
untuk
mengetahui
peningkatan
cairan
jumlah
yang
diketahui
dapat
dengan
meningkatkan
4) Ukur intake dan output
kerja
jantung
dapat
diketahui
meningkatnya
darah.
4) Penurunan
5) Timbang berat badan.
beban
yang
dari
tekanan
curah
jantung, mengakibatkan
gangguan perfusi ginjal,
retensi natrium/air, dan
41
6) Meningkatkan
7) Kolaborasi :
(1)Berikan diet tanpa garam.
oksigen
untuk
kebutuhan
untuk
(2)Berikan
diet
rendah
protein tinggi kalori.
sediaan
miokard
melawan
efek
hipoksia/iskemia
(1)Natrium meningkatkan
retensi
cairan
dan
meningkatkan
volume
plasma
(2)Diet rendah
protein
untuk
menurunkan
meningkatkan
dialysis
mengurangi
katabolisme protein.
sesuai (3)Diuretik
bertujuan
42
kebutuhan/ indikasi.
untuk
volume
menurunkan
plasma
menurunkan
cairan
sehingga
di
Setelah
dilakukan
tindakan
perawatan
1X4jam
diharapkannutrisi pasien
terpenuhi.
Kriteria hasil:
1) Mempertahankan/m
eningktkan
berat
badan
2) Bebas oedema
menurunkan
volume
2.
terjadinya
akan
1.
jaringan
edema paru.
(4)Dialisis
retensi
menurunkan
resiko
4.
dan
3.
4.
5.
6.
43
5.
Gangguan
1.
2.
3.
4.
44
Pruritus
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
45
Selasa,
04Agustus
2015
Pukul: 08.00
s/d
Pukul: 11.00
WIB
Selasa,
04Agustus
2015
Pukul: 08.00
s/d
Pukul: 11.00
WIB
Penurunan
perfusi
jaringan 1.
berhubungan dengan menurunya 2.
suplai oksegen ke otot dan
3.
jaringan.
4.
5.
46
unit.
Selasa,
04Agustus
2015
Pukul: 08.00
s/d
Pukul: 11.00
WIB
adanya
edema
Gangguan Keseimbangan Cairan 1. Mengkaji
dan
Elektrolit
berhubungan
ekstremitas
2.
Menganjurkan
klien
untuk
dengan penurunan volume urine,
tirah baring pada saat edema
retensi cairan dan natrium,
masih terjadi.
penurunan GFR
3. Mengkaji tanda-tanda vital
4. Mengukur intake dan output
5. Berkolaborasi dalam tindakan
dialisis dengan UF Goal 3.00 L
selama 4 jam.
47
Selasa, 21 Juli
2015
Pukul: 08.00
s/d
Pukul: 11.00
WIB
Selasa,
04Agustus
2015
Pukul: 08.00
s/d
Pukul: 11.00
WIB
5.