Referat Kejang
Referat Kejang
Referat Kejang
lebih dari 30
yang berkepanjangan
Pembahasan
Definisi
Kejang merupakan perubahan fungsi otak mendadak dan sementara
sebagai mengakibatkan akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan
pelepasan listrik serebral yang berlebihan.
Salah satu bentuk kejang yang sering dijumpai pada anak adalah
kejang demam. Kejang demam adalah kejang disertai demam (suhu
100.4 F atau 38C), tanpa infeksi sistem saraf, yang terjadi pada bayi
dan anak-anak 6 sampai 60 bulan. Kejang demam terjadi pada 2% sampai
5% dari semua anak-anak, dengan demikian menjadi bentuk yang paling
umum terjadi. Pada tahun 1976, Nelson dan Ellenberg, menggunakan data
dari National Collaborative Perinatal Project dan ditetapkan bahwa kejang
demam diklasifikasikan sebagai simpleks atau kompleks. Kejang demam
simpleks didefinisikan sebagai kejang yang terjadi setelah demam, yang
berlangsung selama kurang dari 15 menit dan tidak berulang dalam waktu
24 jam. Kejang demam kompleks didefinisikan sebagai kejang fokal,
berlangsung lebih dari 15 menit, dan atau berulang dalam waktu 24 jam.
Anak-anak yang mengalami kejang demam simpleks tidak terbukti
meningkat risiko kematiannya, hemiplegia, atau keterbelakangan mental.
Sebuah konsensus
-klonik, sangat sering dijumpai pada anak -anak usia di bawah 5 tahun.
Kejang ini disebabkan oleh adanya suatu awitan hypertermia yang timbul
mendadak pada infeksi bakteri atau virus.
Jadi dapat disimpulkan kejang demam adalah kenaikan suhu tubuh
yang menyebabkan perubahan fungsi otak akibat perubahan potensial
listrik serebral yang berlebihan sehingga mengakibatkan renjatan berupa
kejang.
Anatomi
Otak
semua
dari
alat
tubuh,
syaraf
sentral
terletak
di
dalam
Kelenjar
Hipofisis
dan
fungsinya
oleh
kelenjar
diatur
ini.
merupakan
Hipofisis
bagian
otak
prostaglandin
lokal
di
hipotalamus.
Penyuntikan
otot,
asimilasi
Etiologi
Kejang dapat disebabkan oleh berbagai patologis termasuk tumor
otak , truma, bekuan darah pada otak, meningitis, ensefalitis, gangguan
elektrolit dan gejala putus alcohol dan gangguan metabolik, uremia,
overhidrasi, toksik subcutan, sabagian kejang merupakan idiopatuk ( tidak
diketahui etiologinya )
1. Intrakranial
Asfiksia : Ensefalitis, hipoksia iskemik
Trauma (perdarahan) : Perdarahan sub araknoid, sub dural atau
intra ventricular
Infeksi : Bakteri virus dan parasit
Kelainan bawaan : Disgenesis, korteks serebri
2. Ekstra cranial
Gangguan metabolic :Hipoglikemia, hipokalsemia, hipomagnesimia,
gangguan elektrolit (Na dan K)
Toksik : Intoksikasi anestesi lokal, sindrom putus obat.
Kelainan yang diturunkan: Gangguan metabolism asam amino,
ketergantungan dan
kekurangan asam amino
3. Idiopatik
Kejang neonates, fanciliel benigna, kejang hari ke 5 (Lumbang
Tebing, 1997)
Klasifikasi Kejang
5
dekortikasi.
Bentuk
kejang
tonik
yang
menyerupai
klinis
Patofisiologi
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel atau organ otak
diperlukan suatu energy yang didapat dari metabolisme. Bahan baku
untuk metabolisme otak yang terpenting adalah
6
kejang.
Kejang
demam
yang
berlangsung
singkat
pada
Demam
8
Manifestasi Klinik
1. Kejang parsial ( fokal, lokal )
a. Kejang parsial sederhana :
Kesadaran tidak terganggu, dapat mencakup satu atau lebih hal
berikut ini :
Tanda tanda motoris, kedutan pada wajah, atau salah
satu sisi Tanda atau gejala otonomik: muntah, berkeringat,
ngecapkan
bibir,mengunyah,
gerakan
9
umumnya
konsentrasi penuh.
b. Kejang mioklonik
Kedutan kedutan involunter pada otot atau sekelompok
dalam kelompok.
Kehilangan
kesadaran
hanya
sesaat.Dapat
tanpa
jatuh ke tanah.
Singkat dan terjadi tanpa peringatan.
Diagnosis
Anamnesa
1. Kejadian Pre-Iktal
Berikut ini adalah pertanyaan yang perlu ditanyakan mengenai
kejadian sebelum episode kejang terjadi :
Apakah ada kejadian yang merangsang terjadinya kejang
seperti keadaan stres, rangsangan nyeri, dan sebagainya?
10
Apakah
sebelum
kejang
terjadi,
terdapat
aura
seperti
sebagainya?
Apa yang dilakukan anak sesaat sebelum kejang terjadi?
Apakah beberapa jam atau beberapa menit sebelum kejang
terjadi?
3. Kejadian post iktal
Apakah anak langsung sadar setelah kejang berhenti?
Apakah anak merasa lemas, mual, muntah setelah kejang
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik harus dilakukan secara menyeluruh. Tanda tanda vital
meliputi denyut nadi, laju pernapasan, dan terutama suhu tubuh harus
diperiksa, karena demam merupakan penyebab utama kejang pada anak
anak. Periksa kepala apakah ada kelainan bentuk, tanda tanda trauma
kepala, serta tanda tanda peningkatan tekanan intrakranial. Periksa
11
mempertajam
diagnosis
dari
kejang
tersebut.
Pemeriksaan
tidak
dianjurkan
pada
anak-anak
dengan
pemberian
cerebrospinal
pengobatan
(CSF)
mungkin
meningitis,
normal
karena
pada
fase
cairan
awal
kaku kuduk
yaitu kekakuan leher pada anak yang lebih tua dari usia 1
tahun. Pada anak-anak berusia kurang dari 1 tahun, tandatanda iritasi meningens adalah tanda-tanda di atas atau rasa
gelisah atau rewel selama manipulasi kepala atau kaki oleh
dokter dan atau menggembungnya fontanel. Perlu ditekankan
bahwa tanda-tanda klinis meningitis tidak sensitif dan jika
klinisi curiga bahwa meningitis positif, pungsi lumbal tidak
boleh ditunda sampai tanda-tanda ini muncul.1
2. Pencitraan
Neuroimaging tidak diindikasikan setelah episode kejang demam
sederhana, tapi bisa dipertimbangkan
Komplikasi
Walaupun kejang demam menyebabkan rasa cemas yang amat sangat
pada orang tua, sebagian kejang demam tidak mempe ngaruhi kesehatan
jangka panjang, kejang demam tidak mengakibatkan kerusakan otak,
keterbelakangan mental atau kesulitan belajar / ataupun epiksi.
Epilepsy pada anak di artikan sebagai kejang berulang tanpa adanya
demam kecil kemungkinan epilepsy timbul setelah kejng demam. Sekitar
2 4 anak kejang demam dapat menimbulkan epilepsy, tetapi bukan
karena kejang demam itu sendiri kejang pertama kadang di alami oleh
anak dengan epilepsy pada saat mereka mengalami demam. Namun
begitu antara 95 98 % anak yang mengalami kejang demam tidak
menimbulkan epilepsy.
Komplikasi yang paling umum dari kejang demam adalah adanya kejang
demam berulang. Sekitar 33% akan mengalami kejang berulang jika
mereka demam kembali resiko terulangnya kejang demam akan lebih
tinggi jika :
Namun begitu faktor terbesar adanya kejang demam berulang ini adalah
usia. Semakin muda usia anak saat mengalami kejang demam, akan
semakin besar kemungkinan
Penatalaksanaan
Pengobatan fase akut
Dalam penanganan kejang demam, orang tua harus mengupayakan diri
setenang mungkin dalam mengobservasi anak. Beberapa hal yang harus
di perhatikan adalah sebagai berikut
a. Anak harus di baringkan di tempat yang datar dengan posisi
menyamping,
bukan
terlentang,
untuk
menghindari
bahaya
tersedak.
b. Jangan meletakkan benda apapun dalam mulut sianak seperti
sendok atau penggaris, karena justru benda tersebut dapat
menyumbat jalan nafas.
c. Jangan memegangi anak untuk melawan kejang.
d. Sebagian besar kejang berlangsung singkat
&
dan
tidak
< 1 tahun
1-5 tahun
5.10 tahun
>10 tahun
Dosis IV
(infuse) (0,2
( 0.5 mg / kg )
mg/kg)
1-2 mg
3 mg
5 mg
5-10 mg
2,5-5 mg
7,5 mg
10 mg
10-15 mg
15
a. Penilaian Awal
Langkah pertama dalam pengelolaan pasien yang mengalami
kejang adalah untuk menilai dan mendukung saluran napas,
pernapasan dan sirkulasi. Ini akan memastikan bahwa kejang tidak
membahayakan pasokan darah beroksigen ke otak dan tidak
menyebabkan
cedera
sekunder
terhadap
hipoksia
dan
atau
intramuskular
atau
rute
harus
bukal.
diberikan
melalui
Intraosseous
rektal,
acces
(IO)
tetapi
mungkin
juga
hasil
dari
keracunan
opiat,
postur ini
pertama
adalah
benzodiazepin.
Hal
ini
dikarenakan
dan biaya
yang
minimal.
Diazepam
Digunakan secara intravena dan rectal sejak 1965. Pemberian
intravena menghasilkan kontrol kejang yang cepat pada sekitar 80%
pasien. Setelah pemberian rektal, kadar serum terapeutik terlihat
dalam lima menit dan kontrol kejang yang cepat terjadi pada hingga
80%. Sementara mungkin ada manfaat dari diazepam intravena
berikutnya di pasien yang tidak responsif terhadap terapi, kejang
menetap terhadapdosis rektal tunggal (kejang resisten) maka pasien
depresi pernapasan.2
Paraldehyde
Paraldehyde telah
digunakan
sebagai
pengobatan
sejak
1930.
kejang
awal
supposituria
Paraldehyde
untuk
sekarang
Fenitoin
Fenitoin dikenal sebagai non sedating anti - convulsant pertama.
Dalam dosis intravena 20 mg/kg untuk anak-anak, kejang terkontrol
dengan baik di 60-80% pasien dalam 20 menit. Fenitoin memiliki
efek depresi pernapasan yang lebih kecil daripada fenobarbital.
Fenitoin telah diakui sebagai pilihan pertama anti konvulsan lini
19
1. Pengobatan
fase
akut
yaitu
membebaskan
jalan
nafas
dan
suntikan
intramuskular
ataupun
yang
lebih
praktis
demam
(suhu
rektal
lebih
dari
38C)
dengan
kloralhidrat supositoria.10
Terus menerus, dengan memberikan fenobarbital atau asam
valproat
tiap
demam10
Diazepam
hari
untuk
mencegah
berulangnya
kejang
dengan
efek
samping
yang
lebih
sedikit
21
harian
harus
dimulai
pada
dosis
10
mg/kg/hari
dan
merupakan
dose
related
effect.
Untuk
anak
antikonvulsan
lain
yaitu
meningkatkan
jumlah
obat
efek
samping lebih
tinggi jika
sebesar
3-9
mg/kg/hari.
Interaksi
dengan
obat
samping
yang
sangat
mengkhawatirkan
yaitu
masalah
24
rinitis,
otitis
media,
gastroenteritis,
dan
faringitis.
Diet ini juga efektif sebagai penanganan infantile spasm dan Lennox
Gastaut syndrome. Hasil studi yang dilakukan menyatakan terjadi
pengurangan sekitar 50% sampai 70% kejang pada anak anak
dengan penanganan diet ketogenik ini. Inti dari terapi ini adalah
puasa. Dimana kondisi puasa dalam jangka waktu panjang akan
menciptakan kondisi ketosis yang mengurangi kejang pada anak.
Terapi dengan cara ini dilakukan sekitar 5 hingga 7 hari dengan
dirawat di rumah sakit hingga kondisi ketosis dicapai. Terapi ini
dapat menyebabkan hipoglikemia selama fase puasa dan kadar gula
darah pasien harus selalu dipantau selama dilakukannya terapi ini.
Muntah dan dehidrasi terkadang juga terjadi selama fase terapi ini.
Lalu diet dengan 3 atau 4 porsi lemak dan 1 porsi karbohidrat dalam
sehari
diberikan
menghindari
metabolik
dan
defisiensi
dapat
pemberian
vitamin.
terjadi
suplemen
Pada
yaitu
diberikan
terapi
renal
ini,
untuk
abnormalitas
tubular
asidosis,
listrik
yang
dilakukan
ditanam
melalui
di
battery
bawah
kulit
powered
dada
metal
pasien
lalu
26
selama
menit.
Beberapa
orang
terkadang
kejang
tersebut
secara
total.
Efek
samping
27
Daftar Pustaka
1. Guidelines and Protocols Advisory Committe. Febrile Seizure. British
Columbia Medical Association. 2012.
2. Children and Infants with Seizures-Acute Management Clinical
Guidelines. NSW Department of Health. 2011.
3. Febrile Seizures: Guideline for the Neurodiagnostic Evaluation of the
Child With a Simple Febrile Seizure. Pediatrics. 2011 Feb:2(127);390394
4. Convulsions in Children. Pediatric Guidelines. 2006. October;1-3
5. Sampson HA dan Leung D. Seizures in Childhood. Di dalam:
Kliegman et al. Nelson Textbook of Pediatrics, 18th edition.
Philadelphia: Elsevier Inc; 2007.
6. Fauci A, Braunwald E, Kasper D, Hauser S, Longo D, Jameson J, et al.
Epilepsy. Di Dalam: Harrisons Principles of Internal Medicine 17th
Edition: McGraw Hill. 2008.
7. Friedman M.J, Sharrieff G. Q. Seizures in Children. Pediatric Clin N
Am. 2006;53:257-277
8. Major P, Thiele E.A. Seizures in Children: Determining the Variation.
Pediatrics in Review. 2007;28:363-371.
9. Breton A. N. Seizures: Stages, Types, and Care. 10th Emergency &
Critical Care UK Annual Congress. 2013
10.
Deliana M. Tatalaksana Kejang Demam pada Anak. Sari
Pediatri. 2002:2(4);59-62.
11.
Tavazolli A,Ghofrani
M,Rouzrokh
M,Eznollah A.Efficacy of
of
Neuroscience
and
Behavioural
Health,
2010
September;3:30-34.
13.
29