Kesetimbangan Larutan Lanjutan PDF
Kesetimbangan Larutan Lanjutan PDF
Kesetimbangan Larutan Lanjutan PDF
yang
terlibat
didalamnya
mempunyai
Pi = xi . Pi0
Pada Larutan Yang Menyimpang dari Hukum
Raoult, jika komponen itu minoritas (zat terlarut),
tekanan uapnya masih sebanding dengan fraksi mol
tetapi tetapan perbandingannya adalah K (Konstanta
dengan dimensi tekanan).
Hukum HENRY :
Pzt = xZt . K
Xzt : Fraksi mol zat terlarut (Solute)
K : Konstanta Henry (dimensi Tekanan; atm, pascal dll)
P
Deviasi
Henry
Pio
Deviasi
Raoult
Larutan Ideal
(Hukum Henry)
Larutan Ideal
(Hukum Raoult)
Catatan :
Bagi larutan yang TIDAK IDEAL, Hukum Henry
berlaku pada daerah yang sama dengan daerah
berlakunya Hukum Raoult bagi zat pelarut.
Bagi larutan yang IDEAL Hukum Henry menjadi
IDENTIK dengan Hukum Raoult dimana K = Pi0
Contoh
Dengan menggunakan Tetapan HK Henry (K CO2 =
0,167.109 Pa), Hitung kelarutan CO2 didalam air pada
250C jika tekanan parsial CO2 pada suhu tersebut
= 10-9
pada
banyaknya
molekul
zat
terlarut
(1)
P = PA0 PA
(2)
(3)
Sehingga
Zat B = zat terlarut (Solute)
Zat A = zat pelarut (Solvent)
Contoh soal :
Tekanan uap eter (Mr = 74), 442 mmHg pada 20 0C.
Jika 3 gram senyawa X dilarutkan ke dalam 50 gram
eter pada suhu tersebut, tekanan uapnya menjadi 426
mmHg. Tentukan Mr senyawa X ???
Jawab :
Mr X = \\\\\
A (g)
A (l) + B
A*(g)
II
A (l)
Disusun ulang :
GP
xB
Dari Hubungan :
GP = HP TSP
(Pers 1)
(Pers 2)
(Pers 3)
Sehingga ;
ln (1 xB) = xB
Karena, T T* maka,
(Pers 4)
Sehingga ;
= Konstanta
Sehingga
Tb
Kb
Mr B
WB
WA
A(l)+ B
A (s)
A (l)
II
*A (s)
Disusun ulang :
Gf
xB
Dari Hubungan :
(Pers 1)
(Pers 2)
(Pers 3)
Sehingga ;
ln (1 xB) = xB
Karena, T T* maka,
(Pers 4)
Hfus
T*
Sehingga ;
Sehingga
Tf
Kf
Mr B
WB
WA
TEKANAN OSMOSIS (
SELAPUT SEMIPERMEABEL
PELARUT
MURNI
P+
LARUTAN
A*(P) A (P+ )
larutan
mengalirnya
sehingga
molekul
pelarut
dapat
mencegah
memasuki
larutan
pada
kesetimbangan
potensial
kimia
(P)
P)
Pada sisi larutan : potensial kimia diturunkan dengan
memperhatikan adanya zat terlarut sebanyak fraksi
mol xA, tetapi dinaikkan karena tekanan lebih besar
(P + ) yang dialami oleh larutan ; A (xA, P+).
(4)
Vm = Volume molar pelarut murni (n/V)
dan
= Vm . [P + P]
= Vm .
Sehingga :
RT . xB = Vm .
(5)
Dan hubungan :
V = n A . Vm
Pers (5) akan menjadi :
Sehingga
RT . nB = V .
= C.R.T
catatan :
Pers.Tekanan Osmosis
Mr B
= suhu mutlak
= Volume larutan
KELARUTAN
Kelarutan bukanlah sifat koligatif yang sempurna (TAPI
jika dianggap kelarutan berperilaku sebagai suatu gas
ideal maka kelarutan memiliki sifat koligatif)
A(l)+ B
B (s)
B (l)
II
*B (s)
dan
kejenuhan
berarti
telah
terjadi
kesetimbangan.
Pada kesetimbangan :
Disusun ulang :
Gf
Dari Hubungan :
Jadi :
Kelarutan B akan turun secara eksponensial jika
temperatur diturunkan dari titik lelehnya.