LTM MPKT-A Bab Persepsi
LTM MPKT-A Bab Persepsi
LTM MPKT-A Bab Persepsi
Persepsi,
Komunik
asi, dan
Kepemim
pinan
dalam
Memban
gun
Kelompo
k yang
Efektif
serta
Menanga
ni Konflik
dalam
Keolomp
ok
Ahmad Farhan Hassanuddin Achsani
1506732766
MPKT - A
Fakultas Ilmu Komputer 2016
Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk individual, maka terdapat
perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya (Wolberg, 1967). Adanya
perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang menyenangi suatu obyek,
sedangkan orang lain tidak senang bahkan membenci obyek tersebut. Hal ini sangat
tergantung bagaimana individu menanggapi obyek tersebut dengan persepsinya. Pada
kenyataannya sebagian besar sikap, tingkah laku dan penyesuaian ditentukan oleh
persepsinya. Sebagai makhluk sosial, satu-satunya alat untuk dapat berhubungan
denganorang lain dilingkungannya adalah komunikasi baik secara verbal maupun non
verbal ( bahasa tubuh dan isyarat yang banyak dimengerti oleh suku bangsa).
Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. Setiap pemimpin
perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat menunjang usahanya dalam mewujudkan
hubungan manusia yang efektif dengan anggota organisasinya. Oleh karena itu, pemimpin
haruslah orang yang dapat berkomunikasi dengan baik.
Komunikasi publik adalah proses menggunakan pesan untuk menghasilkan makna dalam
situasi di mana satu sumber mengirimkan pesan ke banyak penerima yang disertai
komunikasi nonverbal dan kadang-kadang dengan mengajukan pertanyaan dan jawaban atau
umpan balik
2.5.5. Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan proses penyampaian pesan untuk menghasilkan makna, antara
sumber dan sejumlah besar penerima yang melibatkan beberapa sistem transmisi (mediator).
2.5.6. Komunikasi Melalui Komputer
Secara khusus Pearson, Nelson, Titsworth, dan Harter (2011) mengemukakan komunikasi
lain, yaitu Komunikasi Melalui Komputer yang meliputi komunikasi manusia dan berbagi
informasi melalui jaringan komputer.
2.6. Hambatan dalam Komunikasi
Ada beberapa kemungkinan yang membuat komunikasi dirasakan rumit, sulit, dan
menimbulkan frustrasi. Berikut adalah tujuh hambatan yang dapat membuat proses
komunikasi tidak berjalan efektif.
2.6.1. Hambatan Fisik
Penelitian menunjukkan bahwa salah satu faktor paling penting dalam membangun kelompok
kerja yang kohesif adalah kedekatan antaranggota kelompok. Selama orang masih memiliki
ruang pribadi yang luas, kedekatannya dengan orang lain sulit dicapai.
2.6.2. Hambatan Persepsi
Masalah komunikasi dengan orang lain adalah bahwa kita semua melihat dunia adakalanya
secaraberbeda.
2.6.3. Hambatan Emosional
Salah satu hambatan utama untuk membuka komunikasi bebas adalah hambatan emosional.
Hal ini terutama terdiri atas ketakutan, ketidakpercayaan, dan kecurigaan.
2.6.4. Hambatan Budaya
Ketika kita bergabung dalam kelompok dan ingin tetap di dalamnya, cepat atau lambat kita
perlu mengadopsi pola perilaku kelompok. Namun demikian, apabila terdapat hambatan
untuk menyesuaikan diri sebagai anggota kelompok, tidak terjadi komunikasi yang baik.
2.6.5. Hambatan Bahasa
Adakalanya kata yang sama memiliki arti berbeda di satu daerah dengan daerah lainnya.
Daftar Pustaka
Adiningsih, D.(2012). PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR
GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK BATIK PERBAIK
PURWOREJO TAHUN AJARAN 2011/2012.Yogyakarta:
Haryanto.(2014). Bentuk Pelanggaran Etika-Moral Pada Pemberitaan Televisi di
Indonesia. Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 13, Nomor 3, halaman 199-214
Singgih, E., Elvita, dkk.(2015).BUKU AJAR II : Manusia sebagai Individu,
Kelompok, dan Masyarakat. Depok:
Supangkat, H., Suhono, dkk.(2008). Peran Kepemimpinan Pengelola Informasi
untuk Pertumbuhan Organisasi. Bandung: ICT Institute.