Makalah Steril

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN STERIL

Sterilisasi Pemanasan Langsung dengan Api

Disusun Oleh:

Leni Rahmawati
R.A Siti Nur Azizah
Nailil Fadhilah
Gina Andriana
Dewi Setiyowati
Agi Meisarani
Liza Fauziyyah K
Pratiwi Sri A
Ugi Rahman
Hengki Sutrisno
Sri Wahyuni
Astri Sherly I

260110130012
260110130013
260110130014
260110130015
260110130016
260110130017
260110130018
260110130019
260110130020
260110130021
260110130022
260110130023

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2015

Sterilisasi Pemanasan Langsung

KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmatNya kami dapat menyelesaikan Tugas Teknologi Formulasi Sediaan Steril
ini. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan umatnya hingga akhir
zaman. Aamiin.
Makalah ini membahas mengenai salah satu jenis sterilisasi yaitu
sterilisasi dengan pemanasan langsung meliputi pengertian sterilisasi pemanasan
langsung, macam-macam sterilisasi pemanasan langsung, kelebihan dan
kekurangan serta aplikasinya dalam kehidupan
Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pendidikan
Kewarganegaraan yang sudah membimbing kami. Kami menyadari dalam
pembuatan tugas ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mohon maaf
dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun supaya lebih baik. Semoga
tugas ini bermanfaat bagi kita semua.

Jatinangor, April 2014

Penulis

Sterilisasi Pemanasan Langsung

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah......................................................................
1.3. Tujuan........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
2.1 Pengertian Sterilisasi..................................................................
2.2 Proses Sterilisasi.........................................................................
2.3 Pengertian Pemanasan Langsung...............................................
2.4 Macam-Macam Sterilisasi Pemanasan Langsung......................
2.5 Mekanisme Pemanasan dengan Api Langsung..........................
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Sterilisasi Pemanasan Langsung....
2.7 Aplikasi Sterilisasi Pemanasan Langsung..................................
BAB III PENUTUPAN..............................................................................
3.1 Simpulan....................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................

ii

Sterilisasi Pemanasan Langsung

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Suatu sediaan farmasi harus dibuat dengan bahan-bahan dan
peralatan serta proses yang sesuai dengan CPOB (Cara Pembuatan
Obat yang Baik). Hal itu bertujuan untuk menjamin kualitas, mutu dan
keamanan obat untuk dikonsumsi oleh pasien.
Produk steril adalah sediaan terapetis dalam bentuk terbagi-bagi
yang bebas dari mikroorganisme hidup. Sediaan parenteral ini
merupakan sediaan yang unik diantara bentuk obat terbagi-bagi,
karena sediaan ini disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa ke
bagian dalam tubuh. Karena sediaan mengelakkan garis pertahanan
pertama dari tubuh yang paling efisien, yakni membran kulit dan
mukosa, sediaan tersebut harus bebas dari kontaminasi mikroba dan
dari komponen toksik dan harus mempunyai tingkat kemurnian tinggi.
Semua komponen dan proses yang terlibat dalam penyediaan produk
ini harus dipilih dan dirancang untuk menghilangkan semua jenis
kontaminasi secara fisik, kimia atau mikrobiologi.
Dalam proses pembuatan produk farmasi, apalagi produk steril
harus ada proses sterilisasi meliputi barang, instrumen atau alat lain
yang termasuk tiap komponen, bagian atau perlengkapannya yang
diproduksi, dijual atau dimaksudkan untuk digunakan dalam
pemeliharaan dan perawatan, diagnosis, pemulihan, perbaikan,
penyembuhan dan lain-lain. Hal tersebut dilakukan karena semua alat
kesehatan yang kontak langsung dengan pasien dapat menjadi sumber
infeksi. Oleh karena itu, persediaan dari barang steril cukup
memainkan peran penting dalam mengurangi penyebaran penyakit
dalam pelayanan kesehatan. Masyarakat berhak menerima pelayanan
medis dan kesehatan secara menyeluruh, baik di rumah sakit atau
klinik, untuk terhindar dari resiko terinfeksi.
Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan
keadaan steril. Ada 3 alasan utama untuk melakukan sterilisasi.

Sterilisasi Pemanasan Langsung

1.
2.
3.

Untuk mencegah transmisi penyakit


Untuk mencegah pembusukan material oleh mikroorganisme
Untuk mencegah kompetisi nutrien dalam media pertumbuhan
sehingga memungkinkan kultur organisme spesifik berbiak untuk
keperluan sendiri (seperti produksi ragi) atau untuk metabolitnya
(seperti untuk memproduksi minuman dan antibiotika).
Pada umumnya suatu proses yang dapat menghancurkan zat

hidup juga mampu meyebabkan beberapa kerusakan pada obyek saat


disterilkan. Dengan alasan inilah maka terkadang diperlukan energi
minimum, misalnya dalam bentuk panas, untuk memperkecil kerusakan
bahan, tetapi dalam jumlah yang cukup menjamin bahwa semua bentuk
mikroorganisme telah dihancurkan dalam obyek atau bahan tersebut.
Salah satu proses sterilisasi adalah dengan pemanasan langsung.
Pemanasan langsung dapat berupa pemijaran dan pemanasan langsung
di atas nyala api. Proses sterilisasi ini bertujuan untuk mendapatkan
sediaan yang steril yang berarti kondisi yang bebas secara sempurna
dari semua mikroorganisme. Pemanasan langsung dapat membunuh
mikroorganisme terutama bakteri dengan cara mendenaturasi protein
yang ada bakteri sehingga bakteri akan pecah dan mati. Sterilisasi
dengan pemanasan langsung pada umumnya dilakukan pada saat
melakukan penimbangan zat dan pengambilan zat. Untuk lebih
jelasnya pada makalah ini akan dijelaskan secara lebih luas mengenai
pemanasan langsung.
1.2

Rumusan Masalah
1.2.1 Apa definisi sterilisasi dan macam-macam metode sterilisasi?
1.2.2 Apa definisi sterilisasi pemanasan langsung?
1.2.3 Apa saja jenis-jenis sterilisasi pemanasan langsung?
1.2.4 Bagaimana mekanisme sterilisasi pemanasan langsung?
1.2.5 Apa kelebihan dan kekurangan sterilisasi pemanasan langsung?
1.2.6 Bagaimana aplikasi sterilisasi pemanasan langsung?

1.3

Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami definisi sterilisasi dan macammacam metode sterilisasi

Sterilisasi Pemanasan Langsung

1.3.2

Untuk mengetahui dan memahami definisi metode sterilisasi

1.3.3

pemanasan langsung
Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis sterilisasi pemanasan

1.3.4

langsung
Untuk mengetahui dan memahami mekanisme metode sterilisasi

1.3.5

pemanasan langsung
Untuk mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan

1.3.6

metode sterilisasi pemanasan langsung


Untuk mengetahui dan memahami aplikasi metode sterilisasi
pemanasan langsung

Sterilisasi Pemanasan Langsung

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk
mematikan semua bentuk organisme (Purnawijayanti, 2001).
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk
mematikan semua organisme yang terdapat pada atau didalam sutu benda (
Fardiaz, S, 1992).
Suatu benda yang steril, dipandang dari sudut mikrobiologi, artinya
bebas dari mikroorganisme hidup yang tidak diinginkan. Suatu benda atau
substansi hanya dapat steril atau tidak sreril tidak akan mungkin setengah
steril atau hampir steril (Pelozar, 1988).
Peranan sterilisasi pada bidang mikrobiologi diantaranya adalah
untuk mencegah pencemaran organisme luar, untuk mempertahankan
keadaan aseptis,

sedangkan pada pembuatan makanan dan obat-obatan,

sterilisasi berfungsi untuk menjamin keamanan terhadap pencemaran oleh


mikroorganisme (Gupte, 1990).

2.2 Proses Sterilisasi


Ada banyak pilihan cara sterilisasi yang berbeda, namun yang
penting adalah bagaimana menetapakan bahwa produk akhirnya dinyatakan
sudah steril dan aman digunakan. Suatu produk dapa disterilkan melalui cara
sterilisasi akhir (terminal sterilization) atau dengan cara aseptic (aseptic
processing). Cara sterilisasi yang dapat dilakukan untuk mendapatkan
produk steril yaitu :
1.

Terminal Sterilization (sterilisasi akhir) metode sterilisasi akhir menurut


PDA Technical Manograph (2005) dibagi menjadi dua yaitu :

Sterilisasi Pemanasan Langsung

a. Overkill Methood adalah metode sterilisasi menggunakan pemanasan


dengan uap panas pada 121oC, selama 15 menit yang mampu memberikan
minimal reduksi setingkat log 12 dari mikroorganisme-mikroorganisme yang
memiliki nilai 0 minimal 1 menit. Kita bisa menggunakan metode overkill untuk
bahan yang tahan panas seperti zat anorganik. Metode merupakan pilihan utama
karena kelebihannya lebih efisien, cepat dan aman.
b. Bioburden Strilization adalah metode sterilisasi yang memerlukan
monitoring ktat dan terkontrol terhadap beban mikroba sekecil mungkin
dibeberapa lokasi jalur produksi sebelum menjalani proses sterilisasi lanjutan
dengan tingkat sterilisasi yang dipersyaratkan SAL 10 -6. Kita menggunakan
metode umumnya untuk bahan yang dapat mengalami degradasi kandungan bila
terlalu panas terlalu tinggi seperti za organik (Stefanus, 2006).
2. Aseptic Processing
Aseptic Processing adalah metode pembuatan produk steril menggunakan
saringan dengan filter khusus untuk bahan obat steril atau bahan baku
steril yang diformulasikan dan diisikan kedalam kontainer steri dalam
lingkungan terkontrol. Suplai udara, material, peralatan dan petugas telah
terkontrol sedemikian ruoa sehingga kontaminasi mirroba tetap ada pada
level yang dapat diterima (aceptablle) dam calane zone (grade A dan B).
(Stefanus, 2006).
Macam-macam sterilisasi yang dapat digunakan :
1.

Sterilisasi panas dengan tekana atau sterilisasi uap (autoklaf). Pada

saat melakukan sterilisasi uap, kita sebenarnya memapakan uap jenuh pada
tekanan tertentu selama waktu dan suhu tertentu pada suatu objek,
sehingga terjadi pelepasan energi laen uap yang mengakibatkan denaturasi
atau koagulasi protein sel. Sterilisasi demikian merupakan sterilisasi
paling efektif dan ideal karena :
a.

Uap merupakan pembawa (carrier) energy tertanal paling efektif dan

semua lapisan pelindung luar mikroorganisme dapat dilunakan, sehingga


memungkinkan terjadinya koagulasi.
b.

Bersifat nontosik, mudah diperoleh dan relatife mudah dikontrol.

Sterilisasi Pemanasan Langsung

Penggunaan autoklaf ini harus dengan suhu 121oC selama 15 menit.


Factor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi uap ada 3 yaitu : waktu,
suhu dan kelembaban.
(Stefanus, 2006).
2.

Sterilisasi panas kering (Oven)


Proses sterilisasi panas kering terjadi melalui mekanisme konduksi

panas. Panas akan diabsurpsi oleh permukaan luar alat yang disterilkan,
lalu merambat ke bagian dalam permukaan sampai akhirnya suhu untuk
sterilisasi tercapai. Sterilisasi panas kering biasanya digunakan untuk alatalat atau bahan dengan uap tidak dapat penetrasi secara mudah atau untuk
peralatan yang terbuat dari kaca. Pada sterilisasi panas kering,
pembunuhan mikroorganisme terjadi melalui mikanisme oksidasi sampaisampai terjadinya koagulasi protein sel. Karena panas dan kering kurang
efektif dalam membunuh mikroba dari autoklaf, maka sterilisasi
memerlukan temperature yang lebih tinggi dan waktu yang lebih panjang.
(Stefanus, 2006)
3.

Sterilisasi, Tyndllisasi.
Metode ini berupa mendidihkan medium dengan uap dengan

beberapa menit saja. Sehabis didiamkan satu hari, selama itu spora-spora
sempat tumbuh menjadi bakteri vegetative. Maka medium tersebut
dididihkan lagi selama beberapa menit. Akhirnya pada hari ketiga,
medium tersebut dididihkan lagi, sekali lagi. Dengan jalan demikian ini
diperoleh medium yang steril dan zat-zat organik yang terkandung
didalamnya tidak mengalami banyak perubahan seperti halnya pada cara
yang dilakukan oleh spallanzani (1729-1799) (Dwidjoseputro, 2005).
4.

Sterilisasi dengan penyaringan (Filtrasi).


Medium disaring dengan saringan porselin atau dengan tanah

diatom. Dengan jalan ini, maka zat-zat organik tidak akan mengalami
penguraian sama sekali. Hanya sayang, virus tak dapat terpisah dengan
penyaringan semacam ini. Oleh karena itu, sehabis penyaringan, medium
masih perlu dipanaskan dengan autoclave meskipun tidak selama 15 menit

Sterilisasi Pemanasan Langsung

dengan teperatur 121oC. penyaringan dapat dilakukan juga dengan


saringan yang dibuat dari asbes. Saringan ini lebih murah dan lebih mudah
penggunaannya daripada parselin. Saringan asbes dapat dibuang setelah
dipakai, sedangkan saringan porselin terlalu mahal untuk dibuang dan
terlalu sulit dibersihkan (Dwidjoseputro, 2005).
Ada tiga cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu
penggunaan panas penggunaan bahan kimia dan penyaringan(filtrasi). Bila
panas digunakan bersama-sama dengan uap air maka disebut sterilisasi
panas lembab atau sterilisasi basah bila tanpa kelembaban maka disebut
sterilisasi panas kering atau sterilisasi kering. Dipihak lain sterilisasi
kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan gas atau radiasi
(Hadiotomo, 1985).
5.

Sterilisasi radiasi
a.

Ultraviolet

Ultraviolet merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang


gelombang 100-400 mm dengan efek optimal pada 254 nm. Sumbernya
adalah lampu uap merkuri dengan daya tembus hanya 0,01-0,2 mm.
ultraviolet digunakan untuk sterilisasi ruangan pada penggunaan aseptic.
b.

Jon

Mekanisme

mengikutitori

tumbukan

yaitu

sinar

langsung

menghantam pusat kehidupan mikroba (kromosom) atau secara tidak


langsung dengan sinar terlebih dahulu membentuk molekul dan
mengubahnya menjadi bentuk radikatnya yang menyebabkan terjadinya
reaksi sekunder pada bagian molekul DNA mikroba.
c.

Gamma

Gamma bersumber dari Cu60 dan Cs137 dengan aktivitas sebesar 50500 kilo curie serta memiliki daya tembus sangat tinggi. Dosis
efektifitasnya adalah 2,5 MRad. Gamma digunakan untuk mensterilkan
alat-alat yang terbuat dari logam, kaet serta bahan sintesis seperti pulietilen
(Ratna, 1985).

Sterilisasi Pemanasan Langsung

Pensterilkan Gelas-gelas, botol, pipa pipet yang sudah bersih tidak


disterilkan dengan autoklaf, karena barang-barang tersebut akan tetap
basah sehabis sterilisasi. Alat-alat dari gelas dimasukkan didalam oven
kering selama 2-3 jam pada temperatur 160o-170oC. Hal ini bergantung
kepada banyak sedikitnya muatan yang dimasukkan dalam oven. Kapas
masih dapat bertahan dalam oven kering selama waktu dan temperature
seperti diatas. Alat-alat yang bahan kering tidak boleh dimasukkan dalam
oven kering. Pensterilan alat-alat dapat pula dilakukan dengan gas etiken
oksida. Hal ini harus dikerjakan dengan hati-hati karena ada bahaya
tertentu (Ratna, 1985).
Benda yang akan dicuci dihamakan diletakkan diatas lempengan
saringan dan tidak langsung mengenai air dibawahnya. Pemanasan
dilakukan hingga air mendidih pada tekanan temperature yang lumayan
tinggi kira-kira 121oC. organisme yang tidak berspora hanya dapat mati
dengan pemanasan 100oC selama kurang lebih 30 menit. Pemanasan
kering ini kurang efektif apabila temperatu kurang tinggi untuk mencapai
temperature antara 160oC sampai dengan 180oC. pada temperature ini akan
menyebabkan kerusakan pada sel-sel hidup dan jaringan (Ratna, 1985).
Sterilisasi dengan pemanasan merupakan cara yang paling banyak dipakai.
Pada prinsipnya sterilisasi dengan pemanasan ada empat macam
yaitu sebagai berikut :
1.

Sterilisasi dengan pemijaran

2.

Sterilisasi dengan udara panas

3.

Sterilisasi dengan uap air panas

4.

Sterilisasi denagan uap air panas bertekanan


Sterilisasi dengan pemijaran, cara ini terutama dipakai untuk

sterilisasi jarum ose dan sebagainnya terbuat dari platina, caranya dengan
membakar alat-alat tersebut diatas api lampu spirtus sampai pijar.
Sterilisasi dengan udara panas, untuk keperluan ini dipakai alat yang
mempunyai thermostat yang disebut hot air stelizer(oven).pada umumnya
temperature yang digunakan pada sterilisasi secara kering 170-180 oC,

Sterilisasi Pemanasan Langsung

paling sedikit selama 2 jam. Sterilisasi dengan menggunakan uap air


panas, bahan-bahan yang mengandung cairan, tidak dapat disterilkan
dengan udara panas yang kering. Sterilisasi yang baik adalah dengan
mengunakan uap air panas bahan-bahan yang disterilkan dengan cara ini
pada umumnya medium kultur yang tidak tahan terhadap panasyang
sangat tinggi. Sterlisasi dengan menggunakan uap panas bertekanan, alat
yang digunakan untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan ialah
autoclave. Alat ini terdiri atas suatu bejana yang tahan terhadap tekanan
tinggi yang dilengkapi monometer, thermometer dan kleb. Sterilisasi
dengan autoclave merupakan cara sterilisasi yang paling baik, jika
dibandingkan dengan cara-carasterilsasi lainnya. Dan ada pula sterilisasi
dengan penyinaran, dimksudka disini untuk merusak kemampuan sel
mikroba pengkontaminan secara seluler dan genetic yang mengakibatkan
mikroba tersebut tidak mampu untuk melakukan reproduksi dan
pertumbuhan. Teknik sterilisasi ini biasanya menggunakan radiasi ion
dengan dosisi dan waktu pemaparan yang cukup lama (Ratna, 1985).
Dalam mikrobiologi radiasi gelombang elektromagnetik yang
banyak digunakan adalah radiasi sinar ultraviolet, radiasi sinar gamma
atau juga sinarX dan sinar matahari. Sinar matahari banyak mengandung
sinar ultraviolet, sehingga secara langsung dapat dipakai untuk proses
sterilisasi. Sinar ultraviolet biasa diperoleh dengan menggunakan katoda
panas yaitu kedalam tabung katoda bertekanan rendah diisi dengan uap air
panas, panjang gelomban ini yang dihasilkan dalam proses ini biasanya
dalam orde sampe dengan atau kurang lebih kira-kira bersikaran 25002600 angstrom (Ratna, 1985).
2. 3 Pengertian Pemanasan Langsung
Pemijaran dapat langsung membunuh mikroorganisme (termasuk
endospore) yang disterilkan dengan cara membakar mikroorganisme
sehingga cara ini adalah cara paling cepat. Namun kekurangannya adalah

Sterilisasi Pemanasan Langsung

sangat terbatasnya cakupan alat yang disterilisasi menggunakan pemijaran


dan ketidakpraktisan dalam mensteriliasi alat berukuran besar. Alat yang
dipakai untuk sterilisasi dengan api yaitu: Bunsen burner, loop incinerator
dan pembakar spirtus (ISO, 2007).
Bunsen burner dan pembakar spirtus digunakan untuk sterilisasi alat
inokulasi dengan pembakaran seperti sterilisasi jarum, inoculum dan
spreader. Untuk memastikan kesterilannya jarum inokulum dibakar sampai
membara dan spreader dapat dicelupkan ke alkohol lalu dibakar. Bunsen
burner berbahan bakar gas yang disalurkan melalui pipa sedangkan
pembakar spirtus berbahan bakar spirtus (methanol). Namun pembakar
spirtus lebih mudah ditemukan di banyak laboratorium karena efisien dan
portable (ISO, 2007).
Tersedia juag loop incinerator / electric bunsen burner / electric
incinerator untuk membakar jarum inokulum. Ujung jarum inokulum dapat
dimasukkan ke dalam tabung keramik panas (815oC) selama 6 detik untuk
mensterilisasinya (ISO, 2007).
Pembakar spirtus dapat menciptakan sirkulasi udara dari atas
kebawah melewati api karena proses pembakaran. Seringkali hal ini
dianggap mampu menciptakan lingkungan udara yang aseptis di sekitar
pembakar spirtus, tetapi jika memang beban kontaminasi besar dan banyak
gangguan aliran udara maka hal ini juga tidak sepenuhnya benar. Oleh
karena itu sebaiknya tetap menggunakan LAF atau BSC jika menginginkan
kerja pada udara yang steril (ISO, 2007).
Bunsen burner dapat menimbulkan api dan aliran udara yang besar.
Penggunaan pembakar spirtus atau bunsen burner tidak disarankan dalam
protective cabinet. Namun jika terpaksa diperlukan maka api diatur menjadi
kecil sehingga tidak mengganggu aliran udara (ISO, 2007).
Cara ini dipakai untuk mensterilkan spatula dari logam, batang gelas,
bagian logam dari saringan bakteri, bibir dari wadah gelas, botol-botol,
forcep, lumping dan

alat-alat

lain

yang

tidak rusak oleh pemanasan

langsung. Pemanasan berlangsung paling sedikit selama 20 detik.

Sterilisasi Pemanasan Langsung

Penggunaan suhu tinggi digabung dengan kelembaban tinggi merupakan


salah satu metode paling efektif untuk mematikan mikroorganisme. Suhu
tinggi juga dapat diberikan sebagai panas kering (Schegel, 1994).
Cara ini terutama dipakai untuk sterilisasi jarum ose dan sebagian
yang terbuat dari platina atau khrom. Caranya adalah dengan membakar alatalat tersebut di atas api lampu spiritus sampai pijar (merah padam). Hanya
saja dalam proses pembakaran langsung ini alat-alat tersebut lama kelamaan
menjadi rusak. Keuntungan mikroorganisme akan hancur semua (Hani,
2007).

2.4 Macam-macam Sterilisasi Pemanasan Langsung


Pemijaran atau pemanasan langsung umumnya digunakan untuk
mensterilkan alat-alat yang terbuat dari platina dan krom dan alat yang tidak
hancur dengan pemijaran langsung.
Cara sterilisasi :
a. Panas membara
Dengan jalan menaruh benda yang akan di sterilkan dalam nyala api
bunsen sampai merah membara (pijar). Contoh : jarum inoculum, kawat.

Sterilisasi Pemanasan Langsung

b. Melidah apikan
Dengan melewatkan benda dalam api bunsen, namun tidak sampai
menyala terbakar. Contoh : pinset, spatel, mulut tabung/mulut botol.

(Iman, 2010)

2.5 Mekanisme Pemanasan dengan Api langsung


Mekanisme

pembunuhan

mikroorganisme

dengan

metode

sterilisasi pemanasan langsung dengan api didasarkan padan proses


dehidrasi dan oksidasi. Temperatur yang tinggi akan menyebabkan
mikroorganisme hancur karena terjadinya auto oksidasi sehingga bakteri
pathogen terbakar (Gabriel, 1996).
Metode sterilisasi ini juga menyebabkan koagulasi protein sel
akibat proses oksidasi dan proses dehidrasi dengan kehilangan kelembaban
secara inversible (Stefanus, 2006).
Api yang menyala dapat membuat aliran udara karena oksigen
dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut terbakar dalam
pola aliran udara tersebut. Nyala api pada sterilisator mempunyai
perbedaan dalam derajat panas.
-

ruang oksidasi
ruang reduksi
dasar api
ruang oksidasi atas
ruang oksidasi bawah
ruang reduksi atas
ruang reduksi bawah

Sterilisasi Pemanasan Langsung

bagian yang paling tidak panas


Tempat yang paling panas adalah ruang oksidasi bawah yang

letaknya kira-kira sepertiga bawah dari tingginya nyala api (Jenkins,


1975).

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Sterilisasi Pemanasan Langsung


Cara sterilisasi dengan panas langsung terutama dipakai untuk
sterilisasi jarum ose dan sebagian yang terbuat dari platina atau khrom selain
itu juga alat gelas seperti kaca arloji dan mortir stamper dapat disterilisasi
dengan cara ini.

Kelebihan:

Mikroorganisme akan hancur semua


Kekurangan:

Jika digunakan dalam jangka waktu yang lama alat akan rusak.
Tidak dapat digunakan pada alat-alat berbahan plastik atau bahanbahan lainnya yang mudah meleleh dengan panas api.
(Hani, 2007)
2.7 Aplikasi Sterilisasi Pemanasan Langsung
Pemijaran langsung digunakan untuk sterilisasi alat logam, bahan
yang terbuat dari porselen, tidak cocok untuk alat yang berlekuk karena
pemanasannya tidak rata. Suhu yang digunakan 500-600oC dalam waktu
beberapa detik, untuk alat logam sampai berpijar. Metode ini juga dapat
digunakan untuk mensterilkan batang gelas, filter logam bekerfield dan
filter bakteri lainnya. Mulut botol, vial, dan labu ukur, gunting, jarum

Sterilisasi Pemanasan Langsung

logam dan kawat, dan alat-alat lain yang tidak hancur dengan pemijaran
langsung. Papan salep, lumping dan alu dapat disterilisasi dengan metode
ini.

Dalam

keadaan

darurat

ampul

dapat

disterilisasi

dengan

memposisikan bagian leher ampul kearah bawah lubang kawat keranjang


dan dipijarkan langsung dengan api (Jenkins, 1975).
Selain itu juga pemijaran dapat dilakukan untuk mensterilkan ose.
Ose disterilkan dengan cara dibakar pada nyala api lampu spiritus atau
lampu gas. Pada waktu memanaskan ose, dimulai dari pangkal kawat dan
setelah terlihat merah berpijar secara pelan-pelan pemansan dilanjutkan
ke ujung ose. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terloncatnya kuman
akibat pemanasan langsung dan terlalu cepat pada mata ose (Ansel,
1989).
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa sterilisasi merupakan
suatu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua
bentuk kehidupan. Sterilisasi dengan pemanasan langsung/ pemijaran digunakan
untuk mensterilkan alat-alat yang terbuat dari platina dan krom seperti jarum
inokulum, pinset, dan lain-lain. Metode yang dilakukan berupa panas membara
dan melidahapikan.

3.2 Saran
Diharapkan proses sterilisasi panas langsung dipahami dan dilakukan dengan
baik dan benar sehingga proses sterilisasi dapat berlangsung sempurna.

Sterilisasi Pemanasan Langsung

Daftar Pustaka
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi keempat. Jakarta : UIPress
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gabriel, J. F. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta: EGC
Gupte, S. 1990. Mikrobiologi Dasar, Alih bahasa oleh Suryawidjaya, J.E. Jakarta:
Penerbit Binarupa Aksara
Hani, Ahmad Ruslan. Handoko Riwidiko. 2007. Fisika Kesehatan. Mitra Cendikia
Press : Yogyakarta.
Iman, M. S. 2010. Sterilisasi dan Pembuatan Media Mikroba. Banjarbaru :
Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung
Mangkurat

Sterilisasi Pemanasan Langsung

ISO (International Standar Organization). 2007. ISO 7218:2007 (E) Microbiology


of Food and Animal Feeding Stuffs General Requirements and Guidance
for Microbial Examinations
Jenkins et.all., 1957. Scovilles : The Art of Compounding. New York : MC-Graw
Hill Book Companies.
Pelozar, M.J. dan E.C.S. Chan. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI
Press
Purnawijayanti, Hiasinta A. 2001 Sanitasi , Higiene dan Keselamatan Kerja
dalam Pengelolaan Makanan. Yogjakarta: Kanisius
Ratna, 1985. Mikrobiologi Dasar. Jakarta : Gramedia
Schegel, Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum. Cetakan Pertama. Edisi ke-6.
Terjemahan: R.M. Tedjo Baskoro Allgemeine Mikobiologie. 1985.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Stefanus, Lukas. 2006. Formulasi Steril. Indonesia : Andi

.
.

Anda mungkin juga menyukai