Model Pembelajaran Terpadu Jenis Nested Dan Sequenced

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MODEL PEMBELAJARAN TERPADU JENIS NESTED DAN

SEQUENCED
BAB I
PENDAHULUAN
A

Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan terdapat istilah pembelajaran terpadu. Yang
mana pembelajaran terpadu itu sangat membantu Para Guru. Tapi celakanya
ada banyak guru yang tidak memahami dan mengetahui maksud dari
pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu sendiri terdiri dari beberapa
model. Dan dari setiap model yang ada mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing-masing
Setiap tipe atau model dalam pembelajaran terpadu tidak mudah untuk
dicari perbedaan, kelebihan maupun kekuranganya. Itu bisa saja di sebabkan
karena tingkat pemahaman guru yang kurang luas atau terbatas tentang
pengertian atau inti dari tiap-tiap tipe.
Sesuai dengan amanat KTSP, bahwa pembelajaran terpadu merupakan
salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diapliksikan
pada semua jenjang pendidikan, terutama pada jenjang pendidikan dasar. Saat
ini pembelajaran terpadu sedang menjadi topik yang diperbincangkan dan
merupakan suatu kewajiban bagi guru untuk mengetahui dan memahaminya
secara mendalam.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang pembelajaran
terpadu. Tepatnya pembelajaran terpadu model Nested (tersarang). Model
pembelajaran tersebut adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
sistematik dalam mengorganisasi pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Dalam pembahasan akan diketahui dengan jelas mengenai karakteristik
pembelajaran terpadu model Nested, kekurangan dan kelebihan dari
model Nested, kegunaan pembelajaran terpadu modelNested, serta diharapkan
bagi pembaca makalah ini akan dengan mandiri membuat atau menyusun
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mewujudkan pembelajaran
terpadu model Nested. Sehingga guru tidak lagi susah untuk mengerti dan
memahami arti dari pembelajaran terpadu dan juga dapat memahami
model Nested.
Sequenced model atau model berurutan, adalah salah satu dari sepuluh
model pembelajaran terpadu yang akan dibahas dalam makalah ini.
Pembelajaran terpadu sendiri mempunyai sifat relalistis dengan menyajikan
secara menyeluruh suatu topic atau tema pada kegiatan-kegiatan
pembelajaran yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Model Sequenced
adalah model pembelajaran terpadu yang menekankan pada urutan karena
adanya persamaan persamaan konsep, walaupun mata pelajarannya
berbeda. Dalam hal ini model Sequence membelajarkan beberapa konsep yang
hampir sama diajarkan secara bersamaan (konsepnya),sementara salah satu
konsep tersebut tetap diajarkan secara terpisah.Hal itu dilakukan dengan cara
mengatur ulang beberapa topik dan diurutkan agar dapat serupa satu sama
lain.

Guru dan partner mencoba untuk menyamakan isi kurikulum yang


berbeda guna membuat pemahaman yang lebih baik bagi siswa yang belajar
dari keduanya. pada model ini kedua disiplin tetap murni. penekanannya
khusus tetap pada domain bidang study, tetapi siswa mendapat keuntungan
dari isi yang terkait.
B Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari pembelajaran terpadu model Nested ?
2.
Bagaimana karakteristik pembelajaran terpadu model Nested ?
3.
Apa Kelebihan pembelajaran terpadu model Nested ?
4.
Apa kekurangan pembelajaran terpadu model Nested ?
5.
Apa kegunaan pembelajaran terpadu model Nested ?
6.
Langkah-langkah apa sajakah yang harus dilakukan untuk mewujudkan
pembelajaran terpadu model Nested ?
7.
Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran sequenced itu ?
8.
Adakah perbedaan model pembelajaran sequenced dengan model
pembelajaran yang lainnya menurut Fogarty?
9.
Apa kelebihan dan kekurangan dari model pemebelajaran sequenced ?
10. Kapan model pembelajaran sequenced dapat digunakan dalam proses
belajar mengajar?
11. Bagaimana cara penggunaan dan penyusunan model pembelajaran
tersebut ?
C Tujuan
1. Memahami makna pembelajaran terpadu model Nested (tersarang);
2. Mengetahui karakteristik pembelajaran terpadu model Nested (tersarang);
3. Mengetahui kelebihan pembelajaran terpadu model Nested (tersarang);
4. Mengetahui kelemahan pembelajaran terpadu model Nested (tersarang);
5. Mengetahui kegunaan pembelajaran terpadu model Nested (tersarang);
6. Membuat atau menyusun langkah-langkah pembelajaran terpadu
model Nested (tersarang).
7. Untuk mengetahui model sequence
8. Untuk mengetahui perbedaan model pembelajaran sequence dengan
model pembelajaran yang lainnya menurut fogarty
9. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran
sequenced
10. Untuk mengetahui kapan penggunaan model pembelajaran sequence
dapat digunakan dalam proses mengajar
11. Untuk mengetahui cara penggunaan dan penyusunan model pembelajaran
sequence

BAB II
PEMBAHASAN
A Pembelajaran Terpadu Model Nested (Tersarang)
1. Pengertian Pembelajaran terpadu model Nested
Pembelajaran terpadu model Nested adalah model pembelajaran yang
mengintegrasikan kurikulum di dalam satu disiplin ilmu secara khusus
meletakkan fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang
ingin dilatihkan oleh seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit
pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran (content). Keterampilan-

2.

a.

b.

c.

d.

keterampilan belajar itu meliputi keterampilan bepikir (thingking skill),


keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisasi (organizing
skill) Fogarty (1991: 23).
Model pembelajaran terpadu tipe Nested atau tersarang adalah integrasi
desain guna memperkaya segala hal yang digunakan oleh guru supaya terlihat
lebih terampil. Mereka tahu bagaimana untuk mendapatkan jarak tempuh yang
paling efektif dari pelajaran apapun. Tapi, dalam pendekatan Nested untuk
instruksi perencanaan diperlukan beberapa sasaran yang tepat untuk belajar
siswa. Namun, integrasi Nested mengambil keuntungan dari kombinasi alam
sehingga tugas tersebut tampaknya cukup mudah.
Model Sarang (Nested) adalah model pembelajaran terpadu yang target
utamanya adalah materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan
berpikir dan keterampilan mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik serta memadukan keterampilan proses, sikap dan
komunikasi.
Model ini masih memfokuskan keterpaduan beberapa aspek kemudian
dilengkapi dengan aspek keterampilan lain. Model ini dapat digunakan bila
guru mempunyai tujuan selain menanamkan konsep suatu materi tetapi juga
aspek keterampilan lainnya menjadi suatu kesatuan.
Dengan menggabungkan atau merangkaikan kemampuan tertentu pada
ketiga cakupan tersebut akan lebih mudah mengintegrasikan konsep dan sikap
melalui aktivitas yang telah terstruktur.
Karakteristik Pembelajaran Terpadu Model Nested (Tersarang)
Menurut Depdikbud (1996:3) pembelajaran terpadu sebagai suatu proses
mempunyai beberapa karakteristik atau ciri - ciri, yaitu :
Holistik
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami suatu
fenomena dari segala sisi. Pada gilirannya nanti, hal ini akan membuat siswa
menjadi lebih arif dan bijaksana di dalam menyikapi atau menghadapi kejadian
yang ada di depan mereka.
Bermakna
Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek seperti yang
dijelaskan di atas, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar
konsep-konsep yang berhubungan yang disebut skemata. Hal ini akan
berdampak kepada kebermaknaan dari materi yang dipelajari. Siswa mampu
menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-masalah yang
muncul di dalam kehidupannya.
Otentik
Pembelajaran terpadu juga memungkinkan siswa memahami secara
langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar
secara langsung. Mereka memahami dari hasil belajarnya sendiri, bukan
sekedar pemberitahuan guru. Informasi dan pengetauhuan yang diperoleh
sifatnya menjadi lebih otentik. Misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh
siswa melalui kegiatan eksperimen. Guru lebih banyak bersifat sebagai
fasilitator dan katalisator, sedang siswa bertindak sebagai actor pencari
informasi dan pengetahuan. Guru memberikan bimbingan kearah mana yang
dilalui dan memberikan fasilitas seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan
tersebut.
Aktif

Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran


baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosianal guna tercapainya hasil
belajar yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat, minat, dan
kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus menerus belajar.
Disamping itu pembelajaran terpadu menyajikan beberapa keterampilan
dalam suatu proses pembelajaran. Selain mempunyai sifat luwes,
pembelajaran terpadu memberikan hasil yang dapat berkembang sesuai
dengan minat dan kebutuhan anak.
Sedangkan menurut Trianto, Karakteristik mata pelajaran menjadi pijakan
untuk sebuah kegiatan awal. Seperti yang dicontohkan Fogarty (1991:28) untuk
jenis mata pelajaran sosial dan bahasa dapat dipadukan keterampilan berpikir
(thingking skill) dengan keterampilan sosial (social skill). Sedangkan untuk
pelajaran sains dan matematika dapat dipadukan keterampilan berfikir
(thingking skill) dan keterampilan mengorganisir (organizing skill) (2012: 45).
Sub-sub keterampilan yang dapat dilakukan melalui model nested yang
dikutip oleh Irianto dalam Model Pembelajaran Terpadu dari Forgaty dapat
dilihatkan pada tabel dibawah ini.
UNSUR - UNSUR KETERAMPILAN BERPIKIR, KETERAMPILAN SOSIAL DAN
KETERAMPILAN MENGORGANISASI
Organizing
Thinking Skill
Social Skill
Skill
Web
Prediction
Attentive listening
Venn diagram
Inference
Clarifying
Flow chart
Hypothesize
Paraphrasing
Cause effect
Canmpare /
Encouraging
circle
contrast
Acceptin ideas
Agree /
Classify
Disagreeing
disagree chart
Generalize
Concensus
Grid / matrix
Prioritize
seeking
Concept map
Evaluate
Summarizing
Fish bone
3.

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Terpadu Model Nested


Dengan mengumpulkan (nesting) dan mengelompokkan (clustering)
sejumlah tujuan dalam pengalaman belajar, belajar siswa diperkaya dan
ditingkatkan. Biasanya, pemusatan pada isi, strategi berpikir, keterampilan
sosial, dan ide - ide yang secara tidak sengaja juga ditemukan. Pada hari-hari
yang terlalu padat, kurikulum yang menumpuk, serta jadwal yang ketat, guru
yang berpengalaman dapat mencari latihan - latihan yang tepat yang dapat
menjadi kegiatan belajar dalam bidang yang beragam.
Model nested memberikan perhatian yang dibutuhkan untuk beberapa
bidang pada waktu yang bersamaan, dan tidak membutuhkan beban waktu
tambahan untuk bekerja dan merencanakan dengan guru yang lain. Dengan
model ini, seorang guru secara mandiri dapat memberikan integrasi kurikulum
yang luas.
a. Kelebihan pembelajaran terpadu model Nested yaitu :
1) Guru dapat memadukan beberapa keterampilan sekaligus dalam
pembelajaran satu mata pelajaran.
2) Pembelajaran semakin berkembang dan diperkaya dengan menjaring dan
mengumpulkan sejumlah tujuan dalam pengalaman belajar siswa.

3)
4)

b.

4.

5.

6.

Pembelajaran dapat mencakup banyak dimensi dengan memfokuskan pada isi


pelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial dan ide lain yang ditemukan.
Memberikan perhatian pada berbagai bidang penting dalam satu saat
sehingga tidak memerlukan penambahan waktu sehingga guru dapat
memadukan kurikulum secara luas.
Kekurangan pembelajaran terpadu model Nested
Model nested ini muncul dari kealamiahannya. Dengan mengumpulkan
dua, tiga, atau empat target belajar dalam satu latihan mungkin
membingungkan siswa jika pengumpulan ini tidak dilakukan secara hati - hati.
Prioritas konseptual dari latihan mungkin menjadi tidak jelas karena
siswa diarahkan untuk melakukan banyak tugas belajar pada waktu yang
bersamaan. Model nested ini sangat cocok digunakan guru yang mencoba
menanamkan keterampilan berpikir dan keterampilan kooperatif dalam latihan
- latihan mereka. Menjaga tujuan isi tetap pada tempatnya, sementara
menambahkan fokus berpikir dan keterampilan sosial, akan meningkatkan
pengalaman belajar secara keseluruhan.
Kegunaan Pembelajaran Terpadu Model Nested
Model nested sangat tepat digunakan oleh guru yang sedang mecoba
memasukkan keterampilan berpikir danketerampilan bekerja sama kedalam isi
pelajaran dalam konten-konten tertentu. Sehingga guru akan terus berusaha
agar tataran belajar tepat, pemikiran dan tindakan pembelajaran akan tetap
fokus dalam keterampilan berpikir dan keterampilan sosial serta akan
meningkatkan pula pengalaman belajar secara keseluruhan. Sekarang keahlian
khusus dalam 3 wilayah konsep dan sikap berintegrasi akan mudah dilalui
dalam kegiatan terstruktur.
Model pembelajaran nested telah diujicobakan oleh beberapa guru untuk
menanamkan kecakapan berpikir dan kecakapan bekerja sama dalam suatu
mata pelajarannya. Dengan menjaga agar tujuan utama tetap tercapai,
sementara dengan menambahkan kecakapan hidup yang lain dengan tujuan
supaya tercapai juga kecakapan sosialnya, maka akan memperkaya isi dan
makna pelajaran tersebut. Mengintegrasikan kecakapan berbicara misalnya
pada 3 bidang konsep yang terpadu, maka siswa akan dengan mudah
menguasai mata pelajarannya sebagai suatu kegiatan yang terstruktur.
Penerapan Pembelajaran Terpadu Model Nested
Model nested di sekolah dasar dapat diterapkan khususnya di kelas
tinggi, yang sudah pasti semuanya disesuaikan dengan tingkat perkembangan
pemahaman siswa. Dalam implementasinya, diawali dengan menentukan
konten yang ingin dicapai dalam satu mata pelajaran dan jenis keterampilan
yang dipadukan. Dengan menggunakan pokok bahasan / sub pokok bahasan
sebagai bingkai untuk menyarang keterampilan, konsep dan perilaku yang
diharapkan tercapai.
Kemudian menentukan keterampilan-keterampilan lain yang akan
dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setelah hal ini dilakukan
maka ditentukan langkah-langkah pembelajaran yang diperlukan sebagai
strategi pembelajaran dengan mengintegrasikan setiap keterampilan yang
akan dikembangkan. Oleh karena itu, guru harus menyusun langkah-langkah
pembelajaran secara sistematis sehingga pembelajaran terpadu yang
diterapkan tidak membingungkan peserta didik ketika belajar di sekolah.
Langkah-Langkah Pembelajaran Terpadu model Nested

a.
1)

2)

3)

4)

5)

b.

1)

2)
3)

c.

1)

Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe nested


(tersarang) mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran
terpadu yang meliputi tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan,
dan tahap evaluasi.
Tahap Perencanaan
Menentukan jenis mata pelajaran dan jenis keterampilan yang dipadukan.
Karakteristik mata pelajaran menjadi pijakan untuk kegiatan awal.
Seperti contoh yang diberikan Fogary (1991:28) untuk jenis mata pelajaran
sosial dan bahasa dapt dipadukan keterampilan berpikir dengan keterampilan
sosial. Sedangkan untuk mata pelajaran sains dan matematika dapat
dipadukan keterampilan berpikir dan keterampilan mengorganisir.
Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.
Langkah ini akan mengarahkan guru untuk menentukan sub
keterampilan dari masing-masing keterampilan yang dapat diintegrasikan
dalam suatu unit pembelajaran.
Menentukan sub keterampilan yang dipadukan
Secara umum katerampilan-keterampilan yang harus dikuasai ada tiga,
yaitu: (1) keterampilan berpikir, (2) keterampilan sosial, dan (3) keterampilan
mengorganisasi.
Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (indikator)
Berdasarkan kompetensi dasar dan sub kterampilan yang telah dipilih
dirumuskan tujuan pembelajaran khusus (indikator). Setiap indikator
dirumuskan berdasarkan kaidah penulisan tujuan pembelajaran khusus
(indicator) yang meliputi; audience, baehaviour, condition dan degree.
Menentukan langkah-langkah pembelajaran
Langkah ini diperlukan sebagai strategi guru untuk mengintegrasikan
setiap sub keterampilan yang telah dipilih pada setiap langkah pembelajaran.
Tahap Pelaksanaan
Dalam Depdiknas (1996:6), prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran
terpadu, meliputi :
Guru hendaknya tidak menjadi single actor yang mendominasi dalam
kegiatan pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran
memungkinkan siswa menjadi pelajar mandiri
Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap
tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok
Guru perlu akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak
terpikirkan dalam proses perencanaan.
Tahap pelaksanaan pembelajaran mengikuti skenario langkah-langkah
pembelajaran, menurut Muchlas (2002:7), tidak ada model pembelajaran
tunggal yang cocok untuk suatu topic dalam pembelajaran terpadu. Artinya
dalam satu tatap muka dipadukan beberapa model pembelajaran. Oleh karena
itu, guru harus memahami model-model pebelajaran terpadu dengan baik.
Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaaluasi
hasil pembelajaran. Tahap evaluasi menurut Depdiknas (1996:6) hendaknya
memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran terpadu.
Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri di samping
bentuk evaluasi lainnya

2)

Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang
telah dicapai berdasarkan criteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan
dicapai.
B Model Sequenced
1. Pengertian model Sequenced
Model sequenced adalah salah satu dari lima model pembelajaran
terpadu di dalam lintas beberapa mata pelajaran yang paling sederhana.
Kelima model ini disusun dari yang agak sederhana hingga yang rumit dalam
lebih dari satu mata pelajaran. Kelima model itu ialah (1) model sequenced
seperti yang akan kita bahas, (2) model shared, (3) model webbed (4) model
threaded, dan (5) model integrated.
Secara bahasa, sequenced adalah rangkaian, urutan, atau
tingkatan.Sequenced adalah susunan bahan ajar yang terdiri atas
topik/subtopik, dan di dalam tiap topik/subtopik terkandung ide pokok yang
relevan dengan tujuan. Dengan artikulasi yang terbatas lintas disiplin, guru
dapat mengatur kembali urutan topik sehingga unit-unit yang mirip
bersinggungan dengan yang lainnya.Dua disiplin terkait dapat diurutkan
sehingga isi bidang studi dari keduanya dapat diajarkan secara pararel. Dengan
melakukan pengurutan di mana topik-topik diajarkan, aktivitas yang satu
meningkatkan yang lain.
Dengan demikian, dua atau lebih guru dapat saling menyusun urutan
konsep pelajaran yang akan diajarkan, kemudian memadukan dengan urutan
konsep yang telah dibuat oleh guru yang lain terhadap pelajaran yang
diasuhnya.
Dengan dibuat suatu urutan yang saling bersinggungan antara satu
pelajaran dengan pelajaran yang lain, akan membantu siswa lebih mudah
memahami terhadap apa yang disampaikan oleh guru.
2. Perbedaan Model Sequenced dengan model Pembelajaran Terpadu yang
Lainnya
Model Pembelajaran
No.
Keterangan
Terpadu
1.
Fragmented
Pemaduan yang hanya
terbatas pada satu mata
pelajaran saja
2.
Connected
Harus menata butir-butir
pembelajaran dan proses
pembelajarannya secara
terpadu
3.
Nested
Pemaduan berbagai bentuk
penguasaan konsep
keterampilan melalui sebuah
kegiatan pembelajaran
4.
Sequenced
Model pemaduan topik-topik
antar mata pelajaran yang
berbeda secara paralel
5.
Shared
Bentuk pemaduan
pembelajaran akibat adanya
overlapping konsep atau
ide pada dua mata pelajaran
atau lebih.

3.

6.

Webbed

7.

Threaded

8.

Integrated

9.

Immersed

10.

Networked

Tema dapat mengikat


kegiatan pembelajaran baik
dalam mata pelajaran
tertentu maupun lintas mata
pelajaran.
Model pemaduan bentuk
keterampilan. Bentuk
threaded ini berfokus pada
apa yang diesbut metacurriculum.
Pemaduan sejumlah topik
dari mata pelajaran yang
berbeda, tetapi esensinya
sama dalam sebuah topik
tertentu.
Dirancang untuk membantu
siswa dalam menyaring dan
memadukan berbagai
pengalaman dan
pengetahuan dihubungkan
dengan medan
pemakaiannya
Model pemaduan
pembelajaran yang
mengandaikan kemungkinan
pengubahan konsepsi,
bentuk pemecahan masalah,
maupun tuntutan bentuk
keterampilan baru setelah
siswa mengadakan studi
lapangan dalam situasi,
kondisi, maupun konteks
yang berbeda-beda

Kelebihan Model Sequenced


John Adams pernah berkata The textbook is not moral contract that
teachers are obliged to teach teachers are obliged to teach childrens.
Kurang lebih artinya ialah buku teks tersebut bukan kontrak moral yang guru
berkewajiban untuk mengajar melainkan guru wajib untuk mengajar anakanak. Maksudnya ialah dalam menyampaikan pelajaran, seorang guru tidak
harus terurut seperti yang ada dibuku, tetapi guru dapat menyusun ulang
sehingga murid akan lebih memahami karena bersinggungan dengan pelajaran
yang lain diwaktu yang bersamaan. Namun sayangnya, guru lebih senang
untuk mengikuti pola dan atau tata letak teks yang telah ada di buku, mulai
dari halaman pertama hingga halaman terakhir tanpa mau menyusun ulang.
Meskipun pada suatu kasus atau pelajaran tertentu, mengikuti alur pada buku
akan lebih baik, namun pada kasus yang lain bisa jadi itu kurang baik, sehingga
guru harus kreatif untuk menyusun ulang.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
4.

a.

b.

Dengan membuat urutan yang baru, mungkin akan menghasilkan


susunan konsep yang lebih logis dibandingka dengan susunan yang ada
dibuku. Ketika susunan itu dipadukan dengan pelajaran yang lain, akan
terparalelkan dan saling bersinggungan. Sehingga akan mempermudah siswa
dalam belajar, dan akan bermanfaat bagi guru.
Beberapa topik diatur ulang serta diurutkan agar dapat serupa satu sama
lain. Artinya, beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara bersamaan,
sementara salah satu konsep tersebut tetap diajarkan dalam mata pelajaran
terpisah. Misalnya, seorang guru Bahasa Indonesia membahas tentang novel
berlatar belakang sejarah perjuangan yang menggambarkan suatu masa di
jaman lampau, sementara guru Sejarah mengajarkan juga masa perjuangan
yang sama di jaman lampau yang dibahas guru Bahasa Indonesia.
Dengan mengatur urutan topik, bab, dan unit, guru dapat membuat
prioritas kurikuler, tidak sekedar mengikuti urutan yang sudah dibuat oleh buku
teks. Dengan cara ini, guru-guru dapat membuat keputusan kritis mengenai isi.
Dari sisi siswa, pengurutan yang sengaja dari topik-topik yang terkait dari
disiplin-disiplin membantu mereka membuat pemahaman. Pengintegrasian ini
membantu transfer belajar.
Suatu model yang dibuat oleh manusia tentu memiliki kelebihan dan
kekurangan, begitu pula dengan model pembelajaran sequenced. Adapun
kelebihan model sequenced seperti yang telah diuraikan diatas, dapat kita
simpulkan sebagai berikut :
Beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara bersamaan terparallel
sehingga akan terjadi persinggungan isi materi.
Guru dapat membuat prioritas kurikuler, tidak sekedar mengikuti urutan
dibuku.
Membantu siswa mempermudah pemahaman terhadap materi yang
disampaikan oleh guru.
Menambah kreatif guru untuk menganalisis urutan suatu pokok bahasan.
Mempererat hubungan antarguru mata pelajaran yang berbeda.
Aktivitas pada satu pelajaran akan meningkatkan pelajaran yang lainnya.
Kekurangan Model Sequenced
Selain mempunyai keuntungan atau kelebihan, model sequenced, juga
mempunyai kekurangan. Beberapa kekurangan model sequenced antara lain
sebagai berikut :
Dibutuhkannya kompromi dari beberapa guru mata pelajaran yang berbeda
untuk membentuk model. Tidak mudah tentunya, mengkolaborasikan urutan
pokok bahasan dari masing masing guru. Terlebih lagi waktu yang diberikan
pada setiap mata pelajaran tidaklah sama. Dengan demikian, setiap pokok
bahasan pada pelajara yang berbeda, tidak akan selesai pada waktu yang
relatif bersamaan.
Guru-guru harus memiliki otonomi dalam membuat urutan kurikulum.
Otonomi adalah kewenangan atau kemandirian, yaitu kemandirian dalam
mengatur dan mengurus dirinya sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.
Selama ini, kurikulum telah dibuat pada tingkat sekolah, dan tidak pada tingkat
pengajar. Meskipun setiap guru diberi hak otonomi untuk menyusun urutan
kurikulum, belum tentu mereka dapat membuatnya dengan professional dan
kreatif.

c.

5.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Untuk membuat urutan sesuai dengan apa yang terjadi terakhir


membutuhkan kolaborasi dan fleksibilitas dari semua orang yang terlibat. Tentu
ini tidaklah mudah.
Penggunaan dan Cara Penyusunan Model Sequenced
Model sequenced ini berguna pada tahap awal proses integrasi
( pembauran ), yang menggunakan dua bidang disiplin yang secara mudah
dikaitkan dengan yang lainnya. Guru, bekerja dengan seorang partner, mulai
membuat daftar isi kurikuler secara terpisah. Kemudian, tim ini mencoba untuk
menyulap potongan-potongan isi yang terpisah sampai keduanya dapat
match up. Mereka mencoba untuk menyamakan isi kurikulum yang berbeda
guna membuat pemahaman yang lebih baik bagi siswa yang belajar dari
keduanya.Pada model ini, kedua disiplin tetap murni.Penekanan khusus tetap
pada domain bidang studi, tetapi siswa mendapat keuntungan dari isi yang
terkait.
Untuk menyusun bahan ajar yang sesuai dengan model sequenced, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain :
Kronologis
Kausal
Struktural
Logis dan Psikologis (deduktif, induktif)
Spiral
Rangkaian ke belakang
Hirarkhi belajar

BAB III
PENUTUP
A

Kesimpulan
Dari uraian pada bab pembahasan diatas, dapat kita tarik kesimpulan,
bahwa kurikulum dan pembelajaran ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat
terpisahkan. model pembelajaran sequenced susunan bahan ajar yang terdiri
atas topik/subtopik, dan di dalam tiap topik/subtopik terkandung ide pokok
yang relevan dengan tujuan . Seperti halnya model model pembelajaran yang
lain, model pembelajaran sequenced mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan dari model sequenceddiantaranya : beberapa konsep yang hampir
sama diajarkan secara bersamaan, guru dapat membuat prioritas kurikuler,
membantu siswa mempermudah pemahaman terhadap materi yang

disampaikan oleh guru, menambah kreatif guru untuk menganalisis urutan


suatu pokok bahasan, mempererat hubungan antarguru mata pelajaran yang
berbeda dan evektivitas pada satu pelajaran akan meningkatkan pelajaran
yang lainnya.
B Saran
Sedangkan kekurangannya antara lain, dibutuhkannya kompromi dari
beberapa guru mata pelajaran yang berbeda untuk membentuk model, guruguru harus memiliki otonomi dalam membuat urutan kurikulum, dan untuk
membuat urutan sesuai dengan kejadian-kejadian yang terakhir membutuhkan
kolaborasi dan fleksibilitas dari semua orang yang terlibat. Yang semua itu sulit
untuk diselesaikan. Cara untuk menyusun bahan ajar sesuai dengan model
sequenced dapat dilakukan seperti ; kronologis, kausal, structural, logis dan
Psikologis (deduktif, induktif), spiral, rangkaian ke belakang, dan hierarkhi
belajar.

Anda mungkin juga menyukai