Tembaga Dan Timah
Tembaga Dan Timah
Tembaga Dan Timah
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada zaman modern ini, berbagai jenis mineral dan bahan-bahan galian
telah banyak ditemukan oleh manusia. Bahan-bahan galian yang telah
ditemukan pun bermacam-macam. Ada bahan galian logam, bahan galian
energy, dan bahan galian industry. Di Indonesia sendiri, terdapat banyak sekali
sumber daya bahan galian. Ada banyak factor yang menyebabkan terdapat
banyaknya sumber daya tersebut di Indonesia. Salah-satunya yaitu banyaknya
gunung api yang terdapat di Indonesia.
Bahan galian mempunyai banyak peran dan manfaat dalam kehidupan
manusia. Oleh karena itu banyak orang yang mencari bahan-bahan galian.
Salah-satu bahan galian yang banyak dicari yaitu bahan galian logam. Faktor
yang yang menyebabkan bahan galian ini banyak dicari yaitu nilai jualnya
yang cukup besar.
Tembaga dan timah adalah contoh dari bahan galian logam. Tembaga dan
timah termasuk bahan galian logam yang memiliki nilai jual tinggi.
1.2 TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui pengertia dan asal usul emas dan zirkon
2. Memahami cirri-ciri dan karakteristik emas dan zirkon
3. Mengetahui manfaat-manfaat emas dan zirkon.
BAB II
PEMBAHASAN
1
a. Sifat Fisika
1. Tembaga merupakan logam yang berwarna kunign seperti emas
kuning seperti pada gambar dan keras bila tidak murni.
2. Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah
dibentuk menjadi pipa, lembaran tipis dan kawat.
3. Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak.
4. Titik leleh : 1.0830C, titik didih : 2.3010C.
5. Berat jenis tembaga sekitar 8,92 gr/cm3.
b. Sifat Kimia
1. Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga
tahan terhadap korosi. Pada udara yang lembab permukaan
tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau yang
menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3.
2. Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 C
tembaga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk CuO yang
berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih tinggi, sekitar
1000 oC, akan terbentuk tembaga(I) oksida (Cu2O) yang
berwarna merah.
3. Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam
nooksidator encer seperti HCl encer dan H 2SO4 encer. Tetapi
asam klorida pekat dan mendidih menyerang logam tembaga dan
membebaskan
gas
hidrogen.
Hal
ini
disebabkan
oleh
: 200 N/mm2
2. Modulus Elastisitas
: 130 GPa
3. Brinnel Hardness
: 874 MNm-2
d. Sifat Panas
Koefisien Ekspansi Thermal Konduktivitas Panas
: 16,5 x 10-6
K-1400
W /
mK
2.2.2 SIFAT-SIFAT TIMAH
a. Sifat Fisika
1. Timah merupakan logam perak keputih-putihan.
2. Ductile dan memilki struktur kristal yang tinggi
3. Dalam keadaan normal (13 160 C), logam ini bersifat mengkilap
dan mudah dibentuk.
4. Timah juga tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat.
5. Ditemukan dalam banyak alloy, dan digunakan untuk melapisi logam
lainnya untuk mencegah karat.
6. Keadaan benda : Padat
7. Titik lebur : 505.08 K (449.47 F)
8. Titik didih : 2875 K (4716 F)
9. Densitas : 7,365 g/cm3 (Sn putih) 5,769 g/cm3 (Sn abu-abu)
Kecepatan
suara
2500
m/s
pada
293.15
b. Sifat Kimia
1. Bobot atom : 118.710 sma
2. berat jenis : 7,3 g/cm3
3. Jari-jari atom : 145 (145) pm
4. Jari-jari kovalen : 141 pm
5. Jari-jari van der Waals : 217 pm
6. Konfigurasi elektron : [Kr]4d10 5s2 5p2
7. Elektron per tingkat energi : 2, 8, 18, 18, 4
8. Bilangan oksidasi : 4,2, -4
9. Nomor atom : 50
10. Nomor massa : 118,71
11. Elektronegatifitas : 1,96 (skala pauli)
12. Energi ionisasi 1 : 708,6 kJ/mol
13. Energi ionisasi 2 : 1411,8 kJ/mol
14. Energi ionisasi 3 : 2943,0 kJ/mol
15. Jari-jari atom : 140 pm
16. Jari-jari ikatan kovalen: 139 pm
17. Jari-jari van der waals : 217 pm
18. Struktur kristal : tetragonal (Sn putih) kubik diamond (Sn abu-abu)
19. Konduktifitas termal
: 66,8 W/mK
20. Timah merupakan logam lunah, fleksibel, dan warnanya abu-abu
metalik. Timah tidak mudah dioksidasi dan tahan terhadap korosi
disebabkan terbentuknya lapisan oksida timah yang menghambat
proses oksidasi lebih jauh. Timah tahan terhadap korosi air distilasi
dan air laut, akan tetapi dapat diserang oleh asam kuat, basa, dan
Senyawa
organotin
dibuat
dari
reagen
Grignard
dengan
10
sebagai katalis, reagen analisis untuk raksa, dan juga dipakai sebagai
aditif makanan untuk mempertahankan warna dan sebagai antioksidan.
4. Timah(IV) Klorida
Disebut juga stani klorida atau timah tetraklorida merupakan
senyawaan kimia dengan rumus SnCl4. Pada suhu kamar SnCl4 ini
merupakan cairan yang tidak berwarna dan akan membentuk kabut
jika terjadi kontak dengan udara. SnCl4 dipergunakan sebagai senjata
kimia dalam perang dunia ke-1, dipakai untuk memperkuat gelas, dan
sebagai bahan dasar pembuatan organotin.
5. Timah Sulfida
Senyawaan timah dengan belerang terdapat sebagai SnS yaitu
timah(II)sulfide dan ada dialam sebagai mineral herzenbergite.
Pebuatan SnS adalah dibuat dengan mereaksikan belerang, SnCl2 dan
H2S.
Sn + S -> SnS
SnCl2 + H2S -> SnS + 2HCl
Sedangkan timah(IV) sulfide memiliki rumus SnS2 dan terdapat
dialam sebagai mineral berndtite. Senyawa ini mengendap sebagai
padatan berwarna coklat dengan penambahan H2S pada larutan
senyawa timah(IV) dan banyak dipakai sebagai ornament dekoratif
karena warnanya mirip emas.
6. Timah Hidrida
Hidrida dari timah disebut sebagai stannan dan rumus formulanya
adalah SnH4. Hidrida timah ini dapat dibuat dengan cara mereaksikan
antara SnCl4 dengan LiAlH4. Stannan terdekomposisi secara lambat
menghasilkan loga timah dan gas hydrogen. Hidrida timah ini sangat
analog dengan gas metana CH4.
11
7. Stanat
Dalam ilmu kimia stanat berkoporasi dengan senyawaan:
Ortostanat yang memiliki rumus kimia SnO44- contoh senyawaannya
adalah K4SnO4 atau Mg2SnO4.
Metastanat yaitu MSnO3 atau M2SnO3 yaitu campuran oksida atau
polimerik anoin. Perlu dicatat bahwa asam stanit yang merupakan
precursor stanat sebenarnya tidak terdapat dialam dan ini sebenarnya
merupakan hidrat dari SnO2. Istilah stanat juga dipakai untuk sufiks
penamaan senyawa misalnya SnCl62- hesaklorostanat.
2.4 PROSES PEMBENTUKAN TEMBAGA DAN TIMAH
2.4.1 PROSES PEMBENTUKAN TEMBAGA
Proses terbentuknya (genesa) endapan bijih tembaga secara garis
besar dapat dibagi 2 (dua) kelompok, yaitu genesa primer dan genesa
sekunder.
1. Genesa Primer
Logam tembaga, proses genesanya berada dalam lingkungan
magmatik, yaitu suatu proses yang berhubungan langsung dengan
intrusi magma. Bila magma mengkristal maka terbentuklah batuan
beku atau produk-produk lain. Produk lain itu dapat berupa
mineral-mineral yang merupakan hasil suatu konsentrasi dari
sejumlah elemen-elemen minor yang terdapat dalam cairan sisa.
Pada keadaan tertentu magma dapat naik ke permukaan
bumi melalui rekahan-rekahan (bagian lemah dari batuan)
membentuk terowongan (intrusi). Ketika mendekati permukaan
bumii, tekanan magma berkurang yang menyebabkan bahan
volatile terlepas dan temperatur yang turun menyebabkan bahan
non volatile akan terinjeksi ke permukaan lemah dari batuan
samping (country rock) sehingga akan terbentuk pegmatite dan
hidrotermal.
Endapan pegmatite sering dijumpai berhubungan dengan
batuan plutonik tapi umumnya granit yang kaya akan unsur alkali,
aluminium, kuarsa dan beberapa muskovit dan biotit.
12
dengan
pola
ubahan
hidrotermal.
Mineral
utama
terdiri
pirit,
kalkopirit
dan
bornit.
kasiterit,
kuebnit
dan
emas.
natif.
13
seperti
pirit
dan
kalkopirit
yang
kemudian
14
Tersebar pada batuan sedimen atau batuan granit yang telah lapuk
2. Endapan Kollovial
Endapan bijih timah yang terjadi akibat peluncuran hasil pelapukan
endapan bijih timah primer pada suatu lereng dan terhenti pada suatu
gradien yang agak mendatar diikuiti dengan pemilahan
Ciri-cirinya :
3. Endapan Alluvial
16
4. Endapan Miencan
Endapan bijih timah yang terjadi akibat pengendapan yang selektif
secara berulang-ulang pada lapisan tertentu.
Ciri-cirinya :
5. Endapan Disseminated
Endapan bijih timah yang terjadi akibat transportasi oleh air hujan.
Jarak transportasi sangat jauh sehingga menyebabkan penyebaran yang
luas tetapi tidak teratur.
Ciri-cirinya :
17
proses
mass
wasting
yang
18
Cu2+(aq) + 2e
Cu(s)
Cu(s)
katoda
Pada proses ini anoda semakin habis
Katoda
Anoda
:
:
Cu(s)
Cu2+(aq) + 2e
+
Cu(s)
+
anoda
dan katoda (tembaga murni)
timah
dengan
menggunakan
peralatan
seperti
Jig
20
22
1. Timah digunakan untuk membuat kaleng kemasan, seperti untuk roti, susu,
cat, dan buah serta melapisi kaleng yang terbuat dari besi dari perkaratan.
2. Timah digunakan untuk membuat paduan logam (alloy), misalnya
perunggu (campuran timah, tembaga, dan seng)
3. Campuran timah dan timbal sebagai solder untuk menggabung pipa atau
sirkuit listrik
4. Sebagai bahan amalgam gigi
5. Timah dapat digunakan dalam lapisan kontainer baja berlapis timah
6. Timah pernah menjadi bahan pembungkus umum untuk makanan dan
obat-obatan, sekarang digantikan oleh penggunaan aluminium foil
7. Paduan niobium-timah digunakan untuk magnet superkonduksi
8. Timah oksida digunakan untuk keramik dan sensor gas
23
BAB III
PENUTUP
3.1 PENUTUP
Penulis meminta maaf kepada pembaca jika di dalam makalah ini terdapat
kesalahan penulisan. Mohon saran dan kritik yang membangun dari pembaca
supaya kedepannya penulis dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.
24
25