Spesifikasi Teknis

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 24

BAB XII.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

BAGIAN 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1.

UMUM
Dalam uraian ini disebutkan detail dari spesifikasi teknis untuk Pekerjaan Belanja
Modal Perencanaan Pengadaan Konstruksi yang terletak di jalan Tjok Agung Tersna
Telp : (0361) 222642 Niti Mandala Renon dan pengerjaannya akan diselenggarakan
secara hati-hati dan efisien, disesuaikan dengan Spesifikasi Teknis ini dan dengan
petunjuk-petunjuk Direksi.

1.1. PEKERJAAN PERSIAPAN


1.2.1.

Pengukuran/Uitzet
a). Pemborong melaksanakan pengukuran sesuai gambar dan hasilnya agar
dilaporkan untuk mendapatkan persetujuan Pemimpin Kegiatan/Direksi.
b) Penentuan ukuran dan sudut siku-siku, waterpass tetap dijaga dengan
ketelitian yang sebenar-benarnya menggunakan alat waterpass/pesawat
theodolith.
c) Ukuran vertikal dan horizontal
gambar/petunjuk Direksi.

dilaksanakan

sesuai

dengan

d) Ketidak cocokan yang mungkin ada di lapangan antara gambar dan


kenyataan harus segera dilaporkan kepada Direksi/Konsultan Pengawas.
1.2.2.

Papan Nama Kegiatan


Sebagai pertanda bahwa pada lokasi dimaksud ada kegiatan/pembangunan
maka Pemborong harus memasang papan nama kegiatan ukuran 80 120
cm, dengan tebal 2 cm, tiang 5/7 cm, cat dasar putih tulisan hitam huruf
balok sedangkan redaksi berisi :
a) Kop Kota Denpasar pada bagian paling kiri atas
b) Judul Kegiatan
c) Nilai Kegiatan
d) No. Kontrak
e) Masa Kontrak
f) Sumber Biaya
g) Pelaksana
Pemasangan papan kegiatan setinggi 2 m diatas tanah dan tiang bagian
bawah dicor beton untuk memperkuat dan ditempatkan pada tempat yang
mudah terlihat.

1.2.3.

1.2.4.

1.2.5.

1.2.6.

Bangunan Direksi Keet


Pemborong wajib menyediakan ruang direksi, dengan luas 9 m2 atau sesuai
dengan kebutuhan di lapangan. Bangunan direksi terbuat dari atap seng
bergelombang, dinding triplek, lantai dari bata dinat atau beton rabat, jendela
kaca dan pintu. Bangunan tersebut dilengkapi dengan kotak obat P3K, meja
dan kursi tamu, papan kegiatan. Bangunan direksi keet ditempatkan pada
daerah yang tidak mengganggu kelancaran kegiatan, segala biaya dalam
pembuatan bangunan direksi keet ditanggung oleh Pemborong dengan kata
lain tidak dimasukkan dalam penawaran dan apabila tidak ada boleh
menggunakan ruangan yang siap pakai.
Bangsal Pemborong dan Tempat Bahan.
1. Bangsal untuk kantor Pemborong dan gudang bahan dibuat sendiri yang
besarnya sesuai dengan kebutuhan Pemborong dan pekerjaan ini tidak
ditawar.
2. Pemborong wajib minta persetujuan terlebih dahulu kepada Direksi
untuk penempatan bahan bahan.
Pembersihan Lokasi.
Membersihkan lokasi dari segala sesuatu yang dapat menghambat jalannya
pekerjaan.
Pengadaan Utilitas Sementara.
1. Kontraktor wajib menyiapkan air bersih untuk keperluan pelaksanaan
pekerjaan. Air harus selalu bersih, bebas dari lumpur, minyak dan bahan
bahan lainnya yang merusak kesehatan.
2. Kontraktor harus mengadakan fasilitas lainnya yang terkait dengan
keperluan pelaksanaan pekerjaan.
3. Semua biaya pengadaan utilitas sementara dan lain lainnya menjadi
tanggungan Pemborong sepenuhnya.

1.2.7.

Pagar Pengaman.
Pagar pengaman untuk keamanan pelaksanaan pekerjaan dan juga
pemborong agar turut menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan.

1.2.8.

Pekerjaan Pembongkaran Bangunan Lama.


1. Pekerjaan bongkaran agar dilakukan dengan sangat hati-hati sehingga
tidak menyebabkan kerusakan pada bagian pekerjaan lainnya.
2. Semua sisa pembongkaran yang tidak terpakai atau tidak dapat
digunakan lagi dilokasi harus dibersihkan dari bekas bongkaran.
3. Hasil bongkaran yang masih bisa dipakai seperti : kusen, usuk, dll,
harus diserahkan kembali kepada pemilik proyek.
4. Memindahkan barang-barang / bahan yang ada di tempat eksisting /
tempat yang akan digunakan ke tempat yang telah disediakan atau
tempat yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan/Konsultan
Pengawas.

BAGIAN 2
PEKERJAAN PASANGAN
4.1.

PASANGAN BATU BATA


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan meliputi pasangan bata.
2. Persyaratan Bahan
a) Bata yang dipasang adalah dari mutu terbaik, mutu klas satu, padat, keras, presisi
ukurannya, mempunyai ujung persegi. Produk yang disetujui Konsultan
Pengawas.
b) Bata yang digunakan harus dari satu merk produk, bermutu baik dan memenuhi
syarat- syarat.
c) Pasir aduk harus memenuhi persyaratan dan tidak boleh mengandung lumpur.
d) Air untuk adukan pasangan harus air yang bersih, tidak mengandung
lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi PUBI-1982 Pasal 9
3. Syarat-syarat Pelaksanaan.
a) Bahan-bahan yang digunakan, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas, minimal 3 (tiga) contoh dari hasil
produk yang berlainan untuk mendapat persetujuannya.
b) Seluruh dinding dari pasangan bata dengan aduk campuran 1PC : 5PS kecuali
pasangan bata semen tasram.
c) Seluruh dinding tasram/rapat air dengan aduk campuran 1PC : 2PS yakni pada
dinding dari atas permukaan sloof/balok/pondasi sampai minimun 20 cm di atas
permukaan lantai setempat, dan sampai setinggi 150 cm di atas permukaan lantai
setempat untuk sekeliling dinding ruang-ruang basah (toilet, kamar mandi WC)
serta pasangan bata di bawah permukaan tanah.
d) Setelah bata terpasang dengan aduk, naad/siar-siar harus dikeruk sedalam 1 cm
dan dibersihkan dengan sapu lidi dan setelah kering permukaan pasangan disiram
air.
e) Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24 lapis
perharinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis. Bidang dinding bata yang
luasnya maksimal 12 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat praktis
dengan kolom ukuran 12 x 12 cm dari tulangan pokok 4 diameter minimal 10 mm,
beugel diameter 6 mm jarak 15 cm, jarak antara kolom satu dengan yang lain
dibuat maksimal 3 (tiga) meter.
f) Perubahan akibat pemasangan perancah pada pasangan bata sama sekali tidak
diperkenankan.
g) Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton
harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang
terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang
tertanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali bila ditentukan
lain oleh Konsultan Perencana.
h) Tidak diperkenankan memasang bata yang patah lebih dari dua potongan.
i) Pasangan dinding bata harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm setelah
diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus

cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang
rata.
j) Pasangan bata dapat diterima/diserahkan apabila deviasi bidang pada arah
diagonal dinding seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester).
Adapun toleransi terhadap as dinding yang diijinkan maksimal 1 cm (sebelum
diaci/diplester).

BAGIAN 3
PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN
3.1.

Persyaratan Bahan
a) Semen Portland yang digunakan harus dari satu produk, memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam NI-8.
b) Pasir harus memenuhi persyaratan dan tidak mengandung lumpur.
c) Campuran (aggregates) untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas
dari segala macam kotoran, harus bersih dan melalui ayakan 1,6 - 2,0 mm.
d) Untuk area dengan finishing keramik dan lain-lain, bisa dipakai campuran bahan
Dryspace ex Durabuilt dengan pemakaian sesuai dengan standard.
e) Setelah diplester halus dan atas persetujuan Direksi/Pengawas dinding harus diaci
dengan Portland Semen, dengan persyaratan sesuai dengan NI-8.

3.2.

Syarat - syarat Pelaksanaan


a) Seluruh permukaan dinding yang akan diplester , dibersihkan dan dikupas
selanjutnya diplester dengan aduk campuran 1 PC : 5 pasir.
b) Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan seperti
yang dipersyaratkan.
c) Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari
jenisnya dan disetujui Konsultan Pengawas.
d) Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan persetujuan. lengkap dengan ketentuan/persyaratan dari pabrik
yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material lain
yang bermutu sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
e) Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa site yang telah
disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan untuk dimulainya pekerjaan.
f) Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya,
Kontraktor harus segera melaporkan kepada Konsultan Pengawas. Kontraktor tidak
diperkenankan melakukan pekerjaan ditempat tersebut sebelum kelainan/perbedaan
diselesaikan.
g) Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finishing 15 cm atau sesuai
yang ditunjukkan dalam detail gambar. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm harus
diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat plesteran, pada
bagian pekerjaan yang diijinkan Konsultan Pengawas.
h) Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan mil serta ditambahkan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen, acian dikerjakan sesudah plesteran berumur 8
hari (kering betul) sehingga siap untuk difinish.

BAGIAN 4
PEKERJAAN BETON
a. PEKERJAAN BETON BERTULANG
Pekerjaan Beton meliputi semua pekerjaan beton atau sesuai dengan yang tertera dalam
Gambar kerja dan/atau petunjuk Direksi Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan beton meliputi ;
- Pada Rehab gedung kantor dispenda Provinsi Bali memakai balok beton
sesuai gambar untuk menyangga beton talang air dan talang air juga terbuat
dari beton dengan bentuk sesuai gambar yang berkedudukan diatas baja WF
dan di water frooping agar tidak bocor.
I.

UMUM
1)

Uraian
a) Pekerjaan yang disyaratkan dalam Seksi ini harus mencakup pelaksanaan seluruh
pekerjaan beton balok dan beton talang sesuai dengan gambar.
b) Pekerjaan beton meliputi pekerjaan beton balok ukuran 25 x 50 Fe 190 posisi
dilantai 2 untuk bangunan rehan gedung kantor dispenda Provinsi Bali
c) Pekerjaan ini juga mencakup beton talang dengan tebal 10 cm dengan bentuk U
ukuran sesuai dengan gambar
d) Mutu beton yang akan digunakan pada masing-masing bagian pekerjaan dalam
kontrak harus sesuai dengan yang ditunjukkan pada Gambar atau Seksi lain yang
berhubungan dengan Spesifikasi ini, atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
Beton yang digunakan dalam Kontrak ini sebagai berikut :
K 225 atau Fc 25 Mpa : digunakan untuk struktur beton bertulang
pada umumnya.
Beton K175
: digunakan untuk beton non struktural.
Beton K125
: digunakan untuk lantai kerja, penimbunan
kembali dengan Beton.

2) Penerbitan Gambar Kerja / Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)


Kontraktor wajib membuat gambar-gambar kerja/detail pelaksanaan (shop drawing)
sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan di lapangan untuk mendapatkan
persetujuan Direksi Pekerjaan. Gambar-gambar detail Pelaksanaan ini akan digunakan
sebagai dasar Variasi Pekerjaan.
3) Jaminan Mutu
a) Mutu bahan yang dipasok dan campuran yang dihasilkan, cara kerja dan hasil
akhir harus dipantau dan dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam Seksi
Standar Rujukan. Mutu performance beton yang ditargetkan adalah kualitas
Beton Expose terutama untuk Kolom, Balok, Listplang beton dan Dinding beton
dengan finishing expose.
b) Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang
dibuat dengan disahkan oleh Direksi Pekerjaan dan laporan tersebut harus
dilengkapi dengan nilai karakteristiknya. Laporan tertulis tersebut harus disertai

sertifikat dari laboratorium. Penunjukan Laboratorium Pengujian harus dengan


persetujuan Direksi Pekerjaan.
c) Karakteristik Mutu Beton Struktur adalah sbb :
1. Mutu beton Fc = 25 Mpa; Kekuatan tekan beton karakteristik ( ) = 225
kg/cm2
2. Lentur tanpa dan/atau dengan gaya normal :
Tekan ( )
= 75 kg/cm2
Tarik ( )
= 75 kg/cm2

4)

3. Geser oleh lentur atau puntir :


Tanpa tulangan geser ( )
Dengan tulangan geser ( )

= 6,5 kg/cm2
= 16 kg/cm2

4. Geser oleh lentur dengan puntir :


Tanpa tulangan geser ( )
Dengan tulangan geser ( )

= 8 kg/cm2
= 20 kg/cm2

Toleransi
1)

2)

3)

4)

5)

Toleransi Dimensi :`
Panjang keseluruhan sampai dengan 6 m
Panjang keseluruhan lebih dari 6 m
Panjang balok, plat dek, kolom dinding

+ 5 mm
+15 mm
- 0 dan +10mm

Toleransi Bentuk :
Persegi (selisih dalam panjang diagonal)
Kelurusan atau lengkungan (penyimpangan dari garis yang
dimaksud) untuk panjang s.d. 3 m
Kelurusan atau lengkungan untuk panjang 3 m - 6 m
Kelurusan atau lengkungan untuk panjang > 6 m

10 mm
12 mm
15 mm
20 mm

Toleransi dari kedudukan (dari titik patokan)


Kedudukan Kolom dari rencana
Kedudukan permukaan horizontal dari rencana
Kedudukan permukaan vertikal dari rencana

10 mm
10 mm
10 mm

Toleransi Alinyemen Vertikal :


Penyimpangan ketegakan kolom atau dinding

1mm/m

Toleransi Ketinggian (elevasi)


Puncak lantai kerja di bawah pondasi
Puncak lantai kerja di bawah pelat injak
Puncak kolom, dinding, balok melintang

10 mm
10 mm
10 mm

6)

Toleransi Alinyemen Horizontal : 0.5 mm setiap 4 m panjang mendatar.

7)

Toleransi Selimut Beton/Tulangan :


Selimut beton sampai 3 cm
Selimut beton 3 cm 5 cm

- 0 dan + 2,5 mm
- 0 dan + 5 mm

5)

Standar Rujukan / Pedoman Pelaksanaan


Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan selanjutnya, maka sebagai
dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :
a. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982) NI-3.
b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI-2).
c. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (NI-5).
d. Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).
e. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
f. Peraturan Bangunan Nasional 1978.
g. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk gedung 1983.
h. Buku Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan struktur
tembok bertulang untuk gedung 1983.
i. Pedoman Beton Indonesia SKSNI T-15-1991-03
j. SII 0013-81 Mutu dan Cara Uji Semen Portland.
k. SII 0052-80 Mutu dan cara Uji Agregat Beton
l. SII 0136-84 Baja Tulangan Beton
m. SII 0784-83 Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton
n. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan
Direksi/Konsultan Pekerjaan.
Peraturan-peraturan yang diperlukan supaya disediakan Kontraktor di lapangan (site).

6)

Pengajuan Kesiapan Kerja


a) Kontraktor harus mengirimkan contoh dari seluruh bahan yang hendak digunakan
dengan data pengujian yang memenuhi seluruh sifat bahan yang disyaratkan
dalam Spesifikasi ini.
b) Kontraktor harus mengirimkan rancangan campuran (mix design) untuk masingmasing mutu beton yang digunakan, paling lambat 14 hari sebelum pekerjaan
pengecoran dimulai.
c) Kontraktor harus segera menyerahkan secara tertulis dari seluruh pengujian
pengendalian mutu yang disyaratkan sehingga data tersebut selalu tersedia atau
bila diperlukan oleh Direksi Pekerjaan.
d) Pengujian kuat tekan beton yang harus dilaksanakan minimum meliputi pengujian
kuat tekan beton yang berumur 3 hari, 7 hari, 14 hari dan 28 hari setelah tanggal
pencampuran.
e) Kontraktor harus mengajukan Gambar Kerja Detail untuk seluruh pekerjaan
perancah dan acuan yang digunakan untuk mendapatkan persetujuan Direksi
Pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dimulai.
f) Kontraktor harus memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertulis paling lambat 3 x
24 jam sebelum tanggal rencana mulai melakukan pencampuran atau pengecoran
setiap jenis beton.
g) Pengecoran beton hanya boleh dilakukan setelah seluruh pekerjaan acuan dan
pembesian diperiksa serta mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan.

7)

Penyimpanan dan Perlindungan Bahan


Untuk penyimpanan semen Kontraktor harus menyediakan tempat penyimpanan yang
tahan cuaca, kedap udara dengan lantai yang tidak lembab. Besi beton agar dicegah
tidak karatan dan semua agregat tetap bersih dari lumpur serta tidak tercampur antara
yang satu dengan.yang lainnya.

8)

Kondisi Tempat Kerja


Kontraktor harus menjaga temperatur semua bahan, terutama agregat kasar dengan
temperatur pada tingkat yang serendah mungkin dan selalu dijaga agar selalu di
bawah 30 C sepanjang waktu pencampuran atau pengecoran. Kontraktor tidak boleh
melakukan pengecoran bilamana :
Tingkat penguapan melampaui 1,0 kg/m2/jam.
Kelembaban udara tidak kurang dari 40%.
Jika turun hujan atau udara berdebu atau tercemar.
Acuan beton masih kotor dan pekerjaan persiapan belum tuntas.

9)

Perbaikan Atas Pekerjaan Beton yang cacat


Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi syarat toleransi, atau tidak
memeliki permukaan akhir sebagai beton exposed, tidak memenuhi campuran
yang dipersyaratkan, terjadi retak atau rongga. Untuk perbaikannya harus
mengikuti petunjuk yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan dapat
mencakup :
i) Perubahan proporsi campuran beton untuk sisa pekerjaan yang belum dicor;
ii) Tambahan perawatan pada bagian struktur yang hasil pengujiannya gagal;
iii) Melakukan injeksi dan/atau grouting pada bagian-bagian yang beton yang
retak atau berongga.
iv) Perkuatan atau melakukan pembongkaran menyeluruh dan mengadakan
penggantian pada bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat.
b) Bilamana terjadi perbedaan pendapat dalam mutu pekerjaan beton atau adanya
keraguan terhadap data pengujian yang ada, Direksi Pekerjaan dapat meminta
Kontraktor untuk melakukan pengujian tambahan yang diperlukan untuk
menjamin bahwa mutu pekerjaan yang telah dilaksanakan dapat dinilai dengan
adil, atas biaya dan tanggung jawab Kontraktor.
c) Perbaikan atas pekerjaan beton yang retak atau bergeser harus sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan dalam Spesifikasi ini.
a)

II.

BAHAN
1) Semen
a) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah jenis semen portland yang
memenuhi AASHTO M85 kecuali jenis IA, IIA, IIIA DAN IV. Terkecuali
diperkenankan oleh Direksi Pekerjaan, bahan tambahan (aditif) yang dapat
menghasilkan gelembung udara dalam campuran tidak boleh digunakan.
b) Terkecuali diperkenankan oleh Direksi Pekerjaan, hanya satu merk semen
portland yang dapat digunakan di dalam proyek.
2) A i r
Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya harus
bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula,
atau organik. Air akan diuji sesuai dengan; dan harus memenuhi ketentuan dalam
AASHTO T26. Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan tanpa pengujian.
Bilamana timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air seperti
di atas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat

tekan mortar semen + pasir dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai
air suling atau air minum. Air yang diusulkan dapat digunakan bilamana kuat tekan
mortar dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari minum 90% kuat tekan
mortar dengan air suling atau minum pada periode perawatan yang sama.
3) Ketentuan Gradasi Agregat
Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang diberikan dalam
tabel 3.1.2 (1) tetapi bahan yang tidak memenuhi ketentuan gradasi tersebut tidak
perlu ditolak bila kontraktor dapat menunjukan dengan pengujian bahwa beton yang
dihasilkan memenuhi sifat-sifat campuran yang diisyaratkan dalam Tabel : 3.1.3(2)
BAGIAN 5
PEKERJAAN ATAP & PENANGKAL PETIR
5.1 Konstruksi rangka atap untuk gedung dispenda Provinsi Bali kuda-kudanya memakai
baja WF 250.1254.6.9, Baja WF 200.100.5,5.8 , Baja WF 100.50.5.7 dan Baja gording
150.75.6,5.10
5.2 Atap menggunakan Genteng kodok dan bubungan juga kodok. dengan pasangan murda
dan ikut teledu dari paras sesuai gambar
5.3 Lisplang menggunakan kayu kamper dengan dimensi sesuai dengan gambar
5.4 Untuk pekerjaan penangkal petir adalah 2 tombak untuk gedung kantor dispenda provinsi
Bali sedangkan untuk gedung UPT Dispenda Provinsi Bali di kota Denpasar memakai 1
(satu) tombak untuk spefikasi dilihat di spefikasi Mekanikal dan Elektrkal
5.5 Untuk pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan gambar kerja atau petunjuk direksi
teknis dilapangan serta sesuai dengan ketentuan pabrik/yang memproduksi alat tersebut
5.6 Semua pekerjaan harus terpasang dengan rapi, benar, kuat dan baik, juga sesuai dengan
gambar dan petunjuk dari direksi teknis dan pengguna jasa

BAGIAN 6
PEKERJAAN LANTAI KERAMIK
6.1.

STANDARD
a. Jenis yang dipakai adalah sesuai dengan petunjuk dalam gambar atau finishing
material schedule.
b. Warna dan motif sesuai dengan petunjuk dalam gambar atau sesuai dengan
petunjuk Direksi.
c. Pengujian
Semua pengujian yang diperlukan oleh Direksi harus dilakukan di laboratorium
dan hasilnya diperlihatkan untuk mendapatkan persetujuan Direksi atas beban
Pemborong.

6.2.

BAHAN DAN PERALATAN


a. Pasangan lantai memakai keramik standard ex Asia Tile atau yang setara dengan
warna ditentukan kemudian dengan semua keramik kwalitas klas I atas
persetujuan Direksi.
1. Persyaratan Bahan
Ukuran Bahan adalah :
- Keramik lantai 30 x 30 cm
Untuk mengganti dibawah tembok yang
dibongkar
2. Warna akan ditentukan kemudian yang disesuaikan dengan warna Existing
dan disetujui direksi, untuk masing-masing warna harus seragam, warna yang
tidak seragam akan ditolak.
3. Tebal bahan minimal 8 mm untuk keramik , finishing berglazuur, kekuatan
lentur 250 kg/cm2 dan mutu tingkat I (satu),
4. Toleransi terhadap panjang = 1%, toleransi tebal = 6%.
5. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturan.
6. Semen portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982
pasal 11 dan air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI
1982 pasal 9.

6.3.

SYARAT - SYARAT PELAKSANAAN.


a) Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan
contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang sama)
kepada Konsultan Pengawas/Direksi.
b) Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor diwajibkan membuat shof drawing dari
pola pemasangan bahan yang disetujui Konsultan Pengawas.
c) Pemasangan lantai dan plint keramik dilakukan setelah alas dari lantai keramik
sudah selesai dengan baik dan sempurna serta disetujui Konsultan Pengawas baru
pemasangan keramik dilaksanakan.
d) Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan
tidak ternoda.
e) Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.
f) Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar), harus
sama lebar maksimum 5 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail
gambar serta petunjuk Konsultan Pengawas, yang membuat garis-garis sejajar dan
lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
g) Siar-siar diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan dalam persyaratan bahan,
warna bahan pengisi sesuai dengan warna bahan yang dipasang.
h) Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai
persyaratan dari pabrik bersangkutan.
i) Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang
terjadi pada permukaan hingga betul-betul bersih.
j) Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pemasangan atau
hal-hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
k) Pinggulan pasangan bila terjadi, harus dilakukan dengan gurinda, sehingga
diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku, lurus dengan tepian yang sempurna.
l) Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 3
x 24 jam dan dihitung dari kemungkinan cacat pada permukaannya.

6.4.

PELAKSANAAN PEMASANGAN LANTAI


a. Lantai yang akan dipasangi keramik harus dipersiapkan dengan teliti terlebih
dahulu mengenai kepadatan, kerataan, maupun elevasi setiap lantainya. Pekerjaan
keramik dapat dimulai setelah pekerjaan-pekerjaan yang akan tertanam dibawah
keramik selesai dikerjakan.
b. Pola pemasangan keramik harus ditentukan terlebih dahulu, dengan memasang
ubin kepala dan memilih keramik yang warna dan ukuran yang sama dan dibuat
contoh pemasangan minimal 1 m2.
c. Siar diisi dengan adukan 1 pc : 2 ps halus sesuai dengan warna keramik ditambah
bahan additive yang disetujui Direksi sampai mengisi penuh celah siar, tetapi
tidak berlebihan.
d. Bekas-bekas semen harus segera dibersihkan dari permukaan keramik sampai
bersih benar, dan pemakaian pembersih kimia tidak diperkenankan tanpa
persetujuan Direksi.
e. Keramik yang baru dikerjakan minimal selama tiga hari tidak boleh diganggu,
diinjak atau diberi beban lainnya.

6.5.

HASIL AKHIR YANG DIKEHENDAKI


-

Lantai tidak bergelombang, padat/tidak berongga dan tidak cacat.

Alur-alur/siar lurus dengan ukuran yang sama dan rapi.

Lantai Sudut-sudut nossing dan tekukan tajam dan rapi.

Kerataan/kemiringan harus sesuai dengan gambar rencana.

Air harus dapat mengalir dengan lancar ke arah kemiringan yang sesuai gambar.

Lantai harus bersih dari sisa-sisa adukan semen, cat atau kotoran lainnya.

Di bawah keramik tidak boleh berongga sehingga keramik dapat melekat dengan
baik.

BAGIAN 7
PEKERJAAN KUSEN PINTU
Pekerjaan kusen, pintu yang baru hanya 1 (satu) buah yang ada dipartisi di ruang kepala
bagian kepegawaian yang tertera dalam Gambar kerja dan/atau petunjuk Direksi Pekerjaan,
meliputi pekerjaan pekerjaan berikut :
1. Persyaratan Bahan
a) Kusen pintu, ventilasi dan jendela yang baru atau yang diganti menggunakan bahan
kayu kamper.
b) Daun jendela menggunakan bahan kayu kamper
c) Daun pintu panel menggunakan bahan kayu kamper.
d) Kaca jendela & pintu yang digunakan kaca bening 5 mm ( lihat detail pintu dan
jendela ).

2. Persyaratan Pelaksanaan / Pemasangan


a) Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambargambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola, lay out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan
detail-detail sesuai gambar.
b) Sebelum pemasangan, bahan-bahan di tempat pekerjaan harus ditempatkan pada
ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan
terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
e) Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi pemotongan.
f) Kusen yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan ukuran, bentuk,
type kusen dan arah pembukaan pintu/jendela.
g) Detail kusen dan sambungan dengan material lain harus disesuaikan dengan type
pintu/jendela yang akan terpasang.
h) Pembuatan dan penyetelan/pemasangan kusen-kusen harus lurus dan siku, sehingga
mekanisme pembukaan pintu bekerja dengan sempurna.
i) Untuk kusen kayu tidak diperkenankan dipulas dengan cat, vernis, meni, politur atau
finishing lainnya sebelum diperiksa dan diteliti oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
j) Semua kusen yang melekat pada dinding beton/batako diberi penguat angker diameter
minimum 10 mm. Pada setiap sisi kusen pintu yang tegak dipasang 3 angker.
k) Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap benturan dan pengecoran dari
akibat pelaksanaan pekerjaan lain.
3. Persyaratan Bahan dan Pemasangan Kaca
a) Digunakan kaca lembaran bening ( clear float glass ) yang dihasilkan dengan proses
tarik, kemudian dipotong menjadi lembaran dengan ukuran tertentu. Kedua
permukaannya rata, licin dan bening. Ketebalan kaca yang dipakai adalah dengan
ketebalan 5 mm atau seperti ditunjukan dalam gambar.
b) Toleransi lebar dan panjang.
Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti yang ditentukan
oleh pabrik. Untuk kaca yang digunakan ukuran tebal 5 mm atau sesuai gambar dan
disetujui Direksi/Konsultan Pengawas.
c) Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku serta tepi
potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maximum yang diperkenankan
adalah 1,5 mm.
d) Cacat cacat .
Cacat cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan dari pabrik.
e) Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung ( ruang-ruang yang berisi gas yang
terdapat pada kaca ).
f) Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat mengganggu
pandangan.
g) Kaca harus bebas dari keretakan ( garis-garis pecah pada kaca baik sebagian atau atau
seluruh tebal kaca ).
h) Kaca harus terbebas dari gumpilan tepi ( tonjolan pada sisi panjang dan lebar kearah
luar /masuk ).
i) Kaca harus bebas dari bintik-bintik ( spot ), awan ( cloud ) dan goresan ( scratch ).
j) Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapatkan persetujuan
Direksi / Konsultan Pengawas.

k) Sisi-sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus
digurinda / dihaluskan.

BAGIAN 8
PEKERJAAN PLAFOND
8.1.

BAHAN
a) B a h a n
Plafond gypsum 9 mm dengan rangka kayu kruing, dan plapon kayu lamsering juga
rangka kayu kruing dan plapon lambisering siatas usuk expose di ruang rapat dan di
overstack list Plafond gypsum dan lis kayu kamper yang ada di overstack yang
memakai bahan plapon lambisering
b) Ukuran :
-

rangka plafond kayu kruing ukuran 5x7 cm sesuai petunjuk direksi

Plafond gypsum 9 mm dan plafond kayu lambisering kayu kamper

list Plafond gypsum dan lis kayu kamper sesuai petunjuk direksi

Atau bahan lain atas petunjuk dan persetujuan Direksi

c) Penutup :
Bentuk penutup plafond sesuai dengan gambar rencana.
Penutup plafond memakai gypsum dan kayu atau bahan lain atas petunjuk dan
persetujuan Direksi.
8.2.

PELAKSANAAN
a) Balok induk minimum dipasang tiap jarak 60 cm.
b) Jarak balok-balok disesuaikan dengan pemasangan penutupnya.
c) Rangka plafond harus digantung dengan baik dan kokoh.
d) Sistem sambungan harus sudah cukup kuat, sedang paku-paku dan alat
penyambung lainnya hanya sebagai pelengkap.
e) Ukuran dan pola plafond harus sama dengan gambar atau mendapat persetujuan
Direksi.
f) Sedangkan antara penutup langit-langit dengan tembok diberi list plafond dengan
ukuran dan bahan sesuai dengan gambar kerja atau atas petunjuk Direksi .

8.3.

HASIL AKHIR YANG DIKEHENDAKI


a) Pola sesuai dengan rencana atau petunjuk Direksi.
b) Plafond rata, tidak bergelombang dan retak.
c) Garis-garis alur, lurus, rapi, dengan jarak alur seragam.

BAGIAN 9
PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

No

Uraian

Pabrik/Merek yang
disarankan

Pekerjaan Mekanikal (HVAC)


1 Main Unit Air Conditioning

Type

Wall Mouted
Inverter dan
Ceiling Mounted
Cassette Sky Air

Daikin atau Setara dengan


spesifiasi yang disyaratkan

Refrigerant Grade Copper Tubes

Type

Annealed Coils

Crane enfield, wolverin


atau setara

Drain AC

Material

uPC AW

Maspion, Rucika, atau


setara

Klas

10 kg/cm2

Isolasi untuk pipa refrigerant

Tebal
minimal
Type

5 mm untuk 15
sampai 25
Closed Cell

19 mm

Isolasi untuk pipa drain

Tebal
minimal
Type

Closed Cell

Tebal
minimal

13 mm

Material

uPVC

Class

Tebal
minimal

10 kg/m2atau klas
AW
2.7 mm untuk
20mm
3.1 mm untuk
25mm32mm
3.6 mm untuk
40mm
4.1 mm untuk
50mm65mm
5.5 mm untuk

II

Spesifikasi teknis yang disyaratkan

Plumbing Works/Pekerjaan Pemipaan


1 Pekerjaan Instalasi Pemipaan
a
Instalasi
pemipaan
untuk air
bersih

:
:
:
:

Thermaflex, Aeroflex atau


setara

Thermaflex, Aeroflex atau


setara

Maspion, Pralon, Rucika


atau setara

:
:
:

Instalasi
pemipaan
untuk air
buangan

Material

uPVC

Class

Tebal
minimal

10 kg/m2atau klas
AW
3.6 mm untuk
40mm
4.1 mm untuk
50mm65mm
5.5 mm untuk
80mm
6.6 mm untuk
100mm
7.0 mm untuk
125mm
8.9 mm untuk
150mm

:
:
:
:
:

Pemipaan
untuk air kotor

Material

uPVC

Class

Tebal
minimal

10 kg/m2atau klas
AW
6.6 mm untuk
100mm
7.0 mm untuk
125mm

Pemipaan
untuk air hujan

Material

uPVC

Class

Tebal
minimal

10 kg/m2atau klas
AW
6.6 mm untuk
100mm
7.0 mm untuk
125mm
8.9 mm untuk
150mm

:
:

Pemipaan
untuk venting
udara

80mm
6.6 mm untuk
100mm
7.0 mm untuk
125mm
8.9 mm untuk
150mm

Material

uPVC

Class
Tebal
minimal

:
:

10 kg/m2/ AW
3.1 mm untuk
25mm32mm

Maspion, Pralon, Rucika


atau setara

Maspion, Pralon, Rucika


atau setara

Maspion, Pralon, Rucika


atau setara

Maspion, Pralon, Rucika


atau setara

III

Pemipaan
untuk Hydrant

Bahan

Carbon Steel Pipe


SCH 40
B/ASTM A53
Primary coating
dan Wraping
untuk yg tertanam

Spindo, Bakrie atau setara

Class
Isolasi

:
:

Material

Cu Cable (NYM)
3cx2.5 mm2

Voltage

300V/500V

Material

Cu Cable (NYM)
3cx2.5 mm2

Voltage

300V/500V

Material

Cu Cable
(NYYHY) 3cx2.5
mm2

Voltage

500V/1000V

Material

Ega, Clipsal, Legrand atau


setara

Warna

PVC Hight
Impact
Putih

Type

RM 300 2x36 AP

Artolite, Philips, Starlite


atau setara

Type

Standard Vivace

Clipsal Vivace atau setara

Rated
Voltage
Warna

:
:
:

10A
250 V
White/Putih,

Type

Standard Vivace

Rated
Voltage

:
:

10A
250 V

Densotape, Polyken atau


setara

Pekerjaan Listrik
1

Pekerjaan Instalasi Listrik


a
Instalasi kabel
untuk General
Lighting

Instalasi kabel
untuk Low
Voltage
Lighting
Services

Conduit

Supreme, Tranka, Kabel


Metal dan Kabelindo

Supreme, Tranka, Kabel


Metal dan Kabelindo

Armature Lampu/ Luminairies


a

Instalasi kabel
untuk General
Purpose Outlet
(GPO)

Supreme, Tranka, Kabel


Metal dan Kabelindo

Penerangan
umum

Saklar dan stop kontak


a
1 gang 1 way

2 gang 1 way

Clipsal Vivace atau setara

3 gang 1 way

General Power
Outlet (GPO)

Isolating
Switch/Weath
er Protected
Switch

Weather Proof
Electrical Plug

Warna

:
:

White/Putih,

Type

Standard Vivace

Rated
Voltage
Warna

:
:
:
:

10A
250 V
White/Putih,

Type

Standard Vivace

Rated
Voltage
Warna

:
:
:
:

10/16A (2P+E)
250 V
White/Putih,

Type

WHS20

Rated
IP
terminal

:
:
:

20A/250 Volt
IP 56
16 mm2

Type

Plexo

Rated
IP

:
:

16 A/220 Volt
IP 55

Dimension

Polyester IP 65

Material
Enclosure
Thickness

:
:
:

Colour

Minimal 600 x
400 x 200
Mild Shett Steel
IP 55
2.1 mm for Max.
900 mm diagonal
Light grey

Dimension

Polyester IP 65

Material
Enclosure

:
:

minimal 600 mm
x 600 x 40 mm
Mild Shett Steel
IP 55

Clipsal Vivace atau setara

Clipsal Vivace atau setara

Clipsal Standard E series


atau setara

Legrand, Hager, ABB atau


setara

Low Voltage Electrical Switch


Board/Panel Listrik Tegangan Rendah
1
Box and
Enclosure:
a

DB 1, DB 2
dan DB.3

PP AC

Switch Board
Main
Component:
Main Breaker

Load breaker

Earth Leakage
Protection

Contactor

Time Switch

Thickness

Colour

Type

Rated
Voltage

:
:

Breaking
Capacity
Standard :

Type

Rated
Voltage
Breaking
Capacity : 8
kA
Standard
Pole

:
:
:

2.1 mm for Max.


900 mm diagonal
Light grey

Moulded Case
Circuit Brekaer
(MCCB), with
motorized
160 A - 400 A
240 Volt/400 V/
50 Hz
150 kA

Merlin Gerin, ABB,


Siemens

IEC 947-2

:
:

Type

Mini Circuit
Breaker (MCB)
6 A to 32 A
240 V/50 Hz

Merlin Gerin, ABB,


Siemens

IEC 947-2
1 Pole and 3 Pole
Earth Leakage
Circuit Breaker
(ELCB)
30 mA
240 V/50 Hz

Rated
Voltage
Breaking
Capacity :6
kA
Standard
Pole

:
:
:

:
:

IEC 947-2
1 Pole

Voltage

380 Volt

Rated
Aux.

16A to 32 A
: NO

Voltage

:
:
:
:

Rated
Program

:
:

: 16 A
: 100 hour back
up

: 230 V +10%15%

Merlin Gerin, ABB,


Siemens

Telemecanique, ABB,
Siemens, atau setara

Legrand, Hager atau setara

Freq
Interval
f

Switch Board
Accessories
Voltmeter
Ampermeter
Fuse
Selector
Switch

Surge
Protector

Bank kapasitor

:
:

MG, Hager atau setara

Type

: Varplus

Koneksi
Insulasi

: Delta
: 6 kV RMS, 25
kV peak
: 0, +10%
: 10%

Kapasitansi
Tol.
Kelebihan
tegangan
Tol.
Kelebihan
Arus
Suhu
maksimum

: 55C
: CEI 831-1 dan 2

Feeder Cable/Kabel
anslet
a

Shneider electric, Nokian,


Siemens, atau setara

: 30%

Standard
5

: 50 - 60 Hz
: 15 minute

Penangkal
Petir/Lightning

Dari LVMDP
ke DB.2 dan
DB.3

DariLVMDP
ke Panel AC
L1, L2 dan L3

DariL DB.1 ke
UPS

Material

Cu Cable (NYY)
4cx35mm2

Voltage

600 v/1000 V

Material

Cu Cable (NYY)
4cx16 mm2

Voltage

600 v/1000 V

Material

Cu Cable (NYY)
4cx16 mm2

Voltage

600 v/1000 V

Supreme, Kabel Metal atau


setara

Supreme, Kabel Metal atau


setara

Supreme, Kabel Metal atau


setara

Protection
a

Conductor

Ground
Resistant
Earthing
Electrode

IV

Air
Terminal/Head

Type

electrostatis

Radius
proteksi
Material

70 meter

CU Cable (NYY)
1C x 70 mm2
R<1

Guardian, Viking, LPI

Supreme, Kabel Metal atau


setara

Material

Copper Rod 20
mm

Type

Material

Thikness
Finishing

:
:
:

SLU Stright
Ladder
Hot Rolled Mild
Steel Sheet
Side Rail : 2 mm
Rung
: 2 mm
Hot Dip
Galvanized

Type
Type
Cabang
Type
Type

:
:
:
:
:

PF 2000
VHF 22
2/3/4 ways
Passive
Micro TV 1.9

Type

Type

Material

:
:

Box

Warna/Colou
r
Material

Coaxial RG 11
Comscope, Belden
dan RG 6
Socket 75 E203 Clipsal C-Cosmo Mega
LTV
PVC Hight
Clipsal,Ega
Impact White
Hitam/Black

Polyester

Hagger

Cabling

Type

ITC 2 2 0,6
mm2

Belden, AMP atau setara

Cable Lader/Cable
Tray

Tri Star atau setara

Pekerjaan Elektronika
1

Master Antenna Television (MATV)


a
UHF Antenna
b
VHF Antenna
c
Splitter
d
e
f
g

Channel
Amplifier
Cabling
MATV Socket
Outlet
Conduit

DX
Fagor

Telephone System
a

b
c

Public Address
a

b
c

Fire Alarm
a

d
e
f
g
h
i
j

Telephone
Socket Outlet
Conduit

Type

Material

Warna

Type

Power
Type

:
:

V-1501B

TOA atau setara

Type

ZV 303

TOA atau setara

Power
Type

:
:

6.0 Watt
ZS2369

TOA atau setara

Watt
Type

:
:

6.0 Watt
S102C

TOA atau setara

Cabling

Watt
Material

:
:

Conduit

Type
Material

:
:

Warna

25
Cu Cable multi
core
6471
PVC Hight
Impact (HIC)
Hitam

Instalasi Fire
Alarm

Material

Conduit

Material

Warna
Type

:
:

Type

Type

Power
Amplifier
Graphic
Equalizer
Sound
Attunuator
Ceiling
Speaker
Columm
Spekaer

Master
Controll Fire
Alaram
Display
Anounciator
Combination
Box
Manual push
bottom
Indicator
Lamp
Alarm Bell
Heat Detektor
Ionization
Smoke

Socket RJ 11
E203 1LRJ64A
PVC Hight
Impact
Hitam

Clipsal C-Cosmo Mega


2000; Vatau Vivace
Clipsal/Ega

TOA atau setara

Belden

Clipsal,Ega

Cu Cable
(NYYHY) 2x1.5
mm2
PVC Hight
Impact
Black/Hitam
MCFA HC - 15
AL

PCM, Supreme

Viking atau setara

Anounciator
Panel 15 Z
Local

Watt

Viking atau setara

Type

HC 300 L

Viking atau setara

Type
Type
Type

:
:
:

HC 6024
ROR HC- 306 A
HC-202 D

Viking atau setara


Viking atau setara
Viking atau setara

Clipsal,Ega

Viking atau setara

Detektor
Fire
Extinguishier

Type

Class
Capacity
Lokasi

:
:
:

Type

Carbon dioxide
(CO2)
A,B dan C
6 kgs
Masing-masing
lantai
Powder

Gunebo

Gunebo atau setara

BAGIAN 10
PEKERJAAN PENGECATAN
10.1. PEKERJAAN
a) Meliputi Pekerjaan pengecatan tembok, pengecatan plafond dan lis plafond,
Polituran listplank dan usuk expose serta polituran plapon kayu.
b) Cat yang digunakan dari produk Vinilex atau yang setara, yang tahan terhadap
cuaca atau sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Direksi.
c) Untuk cat kayu digunakan produk setara Emco atau cat yang mengandung sintetis
(Synthetic Super Gloss) dengan lapisan menie/primer A931-9054 sebagai cat
dasar.
d) Jenis dan warna cat sesuai dengan petunjuk Direksi selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari sebelum pekerjaan pengecatan, Pemborong harus mengajukan daftar cat yang
akan digunakan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuannya.
e) Politur ultran P 03 UV digunakan untuk polituran kayu yang kena sinar matahari
langsung dan politur ultran P 01 digunakan untuk polituran kayu lainnya.
f) Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan-ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan pada PUBI 1982.
10.2. PELAKSANAAN
a) Bagian-bagian bangunan yang dicat dan dipolitur adalah sesuai dengan gambar
kerja dan atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
b) Segera setelah Direksi / Pemberi Tugas menentukan warna pilihannya,
Pemborong menyiapkan bahan dan bidang pengecatan untuk dijadikan contoh.
Pekerjaan ini dilakukan atas biaya Pemborong.
c) Semua bidang pengecatan dan polituran harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat
(retak, lubang dan pecah-pecah).
d) Pengecatan dan polituran tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan
pekerjaan pada bidang pengecatan.
e) Bidang pengecatan dan bidang polituran harus bebas dari debu, lemak, minyak
dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan.
f) Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan pekerjaan plafond dan lantai harus
sudah selesai dikerjakan.

g) Bagian / bidang-bidang yang akan dicat terlebih dahulu dibersihkan dan dijaga
agar tidak kena debu.
h) Bidang kayu yang akan dicat diberi cat dasar menie 1 kali (cat Acrylic Primer
Undercoat), kemudian didempul kayu sampai lubang-lubang/pori-porinya terisi
penuh.
i) Setelah dempul kering, permukaan diamplas halus dan dibersihkan dari debu
dempul. Bidang pekerjaan dicat akhir 2 jalan hingga rata, yang sebelumnya
diamplas mesin hingga halus dan rata.
j) Pengecatan harus diselesaikan dengan baik dan rapi sehingga berbentuk bidang
cat yang utuh, rata dan tidak ada bentuk atau gelembung udara. Bidang cat dijaga
terhadap pengotoran. Kayu yang telah dicat, kemudian tergores lagi, maka
diadakan pengecatan kembali sampai hasil pengecatan mendapat persetujuan
Direksi.
k) Pekerjaan Politur Ultra
-

Bagian permukaan kayu yang tidak dicat tapi akan dipolitur dan ingin
diperlihatkan serat permukaannya, maka bidang pekerjaan tersebut dicat
dengan Politur P 01 UV.

Permukaan yang dipolitur harus diamplas halus dan rata dengan amplas dan
harus benar-benar bersih dari debu dan kotoran lainnya. Kemudian permukaan
tersebut dipolitur lapis demi lapis sebanyak tiga kali.

10.3. HASIL AKHIR YANG DIKEHENDAKI


a) Bidang cat rata, tidak bergelombang, tidak retak dan warnanya sama.
b) Bebas dari kotoran-kotoran / noda-noda lain.
c) Benangan dan alur-alur harus tajam dan lurus.

BAGIAN 11
PENUTUP
11.1. Pemborong wajib menjaga lingkungan agar aktifitas pelaksanaan pekerjaan fisik tidak
mengganggu lingkungan setempat.
11.2. Setelah pembangunan selesai 100% gudang bahan dan semua sampah, bahan-bahan
yang tidak berguna harus dibersihkan. Pembersihan akhir dilaksanakan didalam atau
diluar bangunan supaya bersih dari kotoran dan sisa-sisa bahan lainnya.
11.3.. Hal-hal lain yang tidak tercantum dalam bestek ini, tetapi merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dari pekerjaan ini dan menurut peraturan yang berlaku hal
tersebut harus ada, pemborong dianggap telah tahu dan harus mentaati serta wajib
untuk melaksanakanya sesuai petunjuk Direksi.

15.4. Persyaratan lain yang belum jelas akan diberikan pada waktu penjelasan dan
peninjauan lapangan.
15.5. Hal-hal yang belum jelas tentang RKS ini akan dijelaskan pada waktu diadakan rapat
penjelasan pekerjaan / Anwijzing.

Denpasar, 11 Juli 2014


PT. CATUR HARAPAN UTAMA

A.A Nanik Suryani, ST


Direktur

Anda mungkin juga menyukai