Ad Art MPK
Ad Art MPK
Ad Art MPK
http://www.blogger.com/
BAB 1
KEORGANISASIAN MPK SMA NEGERI 1 PINRANG
PASAL 1
Nama dan Tempat
Organisasi ini bernama Majelis Perwakilan Kelas yang selanjutnya disebut dengan
MPK
MPK bertempatkan di SMA Negeri 1 Pinrang
PASAL 2
Kedudukan
MPK adalah Majlis Perwakilan Kelas sebagai kedaulatan tertinggi organisasi
kesiswaan di SMA Negeri 1 Pinrang
PASAL 3
Susunan Pengurus MPK
Susunan pengurus MPK :
1. Ketua Umum (Presidum I)
2. Ketua I
(Presidum II)
7. Bendahara I
8. Komisi-komisi
9. Kepanitiaan tertentu
a.
1. Pimpinan sidang
2. Menampung, menyerap, merumuskan segala aspirasi siswa-siswi SMA Negeri 1
Pinrang dan guru-guru.
3. Menetapkan hal-hal yang dianggap perlu
4. Mengawasi kinerja OSIS SMA Negeri 1 Pinrang
5. Memberikan usul, saran, kepada OSIS baik diminta atau tidak
6. Apabila dalam pandangan MPK OSIS SMA Negeri 1 Pinrang tidak menjalankan
tugas sesuai dengan AD/ART maka MPK berhak mengeluarkan surat peringatan dan
Surat momerandum
7. Meminta laporan lisan maupun tulisan kepada OSIS
8. Membuat ketetapan dan peraturan untuk mencapai tujuan organisasi.
Tugas Ketua Idan Ketua II:
1. Menggantikan Ketua Umum menjadi pimpinan sidang apabila tidak dapat menghadiri
sidang.
2. Ketua I bertanggungjawab terhadap komisi A dan B
3. Ketua II bertanggungjawab terhadap komisi C dan D
4. Memberikan usul, saran, kepada Ketua Umumapabila diperlukan
Sekretaris Umum MPK:
1. Mengatur dan menganggendakan kegiatan harian MPK
2. Melakukan pencatatan dan pengorganisasian surat masuk dan keluar
3. Mengarsipkan surat yang masuk dan keluar
Sekretaris I:
1. Membantu Sekretaris Umum menjalankan tugasnya
2. Bersama Sekretaris Umum mengatur dan menganggendakan kegiatan harian MPK
Bendahara Umum:
1. Mengelolah keuangan MPK
Bendahara I:
1. Menggantikan Bendahara Umum apabila tidak sedang berada di tempat
2. Membantu Bendahara Umum dalam mengelola keuangan MPK
Tugas Komisi A yang membahas tentangAD/ART, Program Kerja dan
Aspirasi/Advokasi
1. Menyerap, menampung, mengolah dan menyalurkan aspirasi seluruh siswa-siswi
SMA Negeri 1 Pinrang
2. Memberi pembelaan terhadap siswa-siswi yang mengalami permasalahan dengan
pihak guru ataupun siswa lain selama masih dalam ketentuan yang berlaku
3. Meninjau seluruh kegiatan OSIS
4. Mengevaluasi organisasi terhadap program kerja yang telah dibuat
Tugas Komisi B membahas pengembangan bakat dan penalaran,olahraga, seni dan
budaya
1. Merumuskan bentuk kegiatan siswa-siswi yang menunjang kepada kegiatan
akademik kemudian diusulkan kepada OSIS
2. Mengawasi OSIS didalam kinerja bidang olahraga,seni dan budaya
3. Memberi saran terhadap semua program kerja dibidang olahraga,seni dan budaya
4. Mengawasi OSIS dalam bidang pengembangan bakat dan minat
Tugas komisi C membahas tentang MKO (Manajemen Keuangan Organisasi) dan
pengembangan organisasi dan kesiswaan juga kesejahteraan
1. Mengawasi kinerja OSIS dalam bidang kesejahteraan
2. Melakukan audit keuangan OSIS
3. Mengawasi kinerja OSIS dalam bidang organisasi dan kesiswaan
Tugas Komisi D membahas rekomendasi MPK dan informasi dan komunikasi :
1. Mengawasi kinerja OSIS dibidang informasi dan komunikasi
2. Memberikan saran dan usulan
3. Merekomendasikan setiap agenda rapat dengar
PASAL 5
Hak dan Kewajiban MPK
MPK mempunyai hak :
1. Membuat Program Kerja
2. Ikut andil dalam perumusan kegiatan OSIS
3. Ikut serta menjadi anggota kepanitiaan yang diselenggarakan oleh OSIS
b. Meninggal dunia
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2328035848121099399c.
PASAL 8
Komisi-komisi
1. Komisi-komisi adalah anggota MPK
2. Setiap komisi terdiri dari satu orang Koordinator dan Sekretaris serta masing-masing
komisi memiliki empat orang anggota
3. Komisi-komisi bertugas
a.
9. Menerima atau meminta laporan berkala secara khusus dan secara umum dari OSIS
atas program kerja yang telah dilaksanakan.
10. Menerima atau meminta laporan anggaran dan belanja secara berkala dari OSIS
Standar Mekanisme Pengawasan MPK
1. Sistem Rapat Dengar
Rapat dengar adalah rapat yang dilakukan untuk membahas suatu program atau
kebijakan OSIS
Rapat dengar dilakukan secara rutin dan berkala yang didalamnya membahas tentang
suatu program atau kebijakan dengan OSIS
2. Pengawasan lapangan kegiatan atau aktivitas OSIS
Pengawasan lapangan aktivitas OSIS dalam melaksanakan program kerjanya.
3. Sidang Pleno adalah persidangan yang dilakukan tiap akhir semester untuk
melaporkan pertanggung jawaban organisasi juga dilakukan untuk pemilihan
pengurus MPK yang baru.
4. MPK mempunyai hak :
1. Hak angket, yaitu hak untuk mengadakan penyelidikan
2. Hak Interprelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada OSIS mengenai
kebijakan yang dikeluarkan OSIS
3. Hak Budget, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada OSIS mengenai keterangan
4. Untuk pengawasan lapangan menggunakan hak angket dan hak interprelasi
5. point-point evaluasi kegiatan :
a.
Ketercapaian kegiatan
6. Mekanisme Kerja
1. Rapat dengar rutin antara MPK dan OSIS
2. Pada saat rapat dengar MPK mengajukan pertanyaan yang mengarah pada perolehan
informasi dan data kegiatan OSIS
3. Pada saat rapat dengar OSIS memberikan keterangan dan tanggapan kepada MPK
mengenai pertanyaan yang diajukan MPK
4. MPK memberikan usul,pendapat,saran kepada OSIS apabila kejanggalan atau hal-hal
yang tidak sesuai dengan AD/ART demi kemajuan kinerja OSIS
5. Rapat dengar diusulkan oleh MPK atau OSIS
BAB 2
PASAL 11
Lambang dan Atribut
1. Lambang dan atribut yang digunakan oleh Keluarga SMA Negeri 1 Pinrang adalah
sebagai berikut :
i. logo
ii. bendera
iii. stempel
iv. atribut lain yang dibutuhkan ditentukan kemudian
BAB 3
OTONOMI ORGANISASI SMA NEGERI 1 PINRANG
PASAL 12
Segala urusan rumah tangga kelengkapan organisasi MPK,OSIS diatur dalam
lembaga masing-masing
Kelengkapan organisasi sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini adalah berupa
lembaga foderasi di lingkungan
BAB 4
PASAL 13
MEKANISME HUBUNGAN SMA NEGERI 1 PINRANG
1. OSIS SMA Negeri 1 Pinrang memiliki jalur komando dan koordinatif dengan MPK
2. Segala sesuatu yang mengatur lembaga tersebut tidak bertentangan dengan AD/ART
BAB 5
DANA KEGIATAN SISWA
1. Iuran siswa
2. Dana dari pihak lain yang halal
3. Mekanisme penggunaan dana kegiatan diatur kemudian
BAB 6
PENUTUP DAN KETENTUAN LAIN
1. Perubahan AD/ART hanya dapat dilaksanakan oleh MPK
2. Hal-hal yang belum diatur dalam ART akan diatur kemudian
KATA PENGANTAR
Pasal 2
Maksud dan tujuan
Pedoman MPK memiliki maksud dan tujuan sebagai acuan pokok kinerja
teknis MPK SMP Negeri 2 Parungkuda
Pasal 3
Tugas pokok MPK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pasal 4
Perangkat organisasi MPK
1.
2.
3.
Pengurus MPK
Pasal 5
Sidang umum Majaelis Permusyawaratan Kelas
Pasal 6
Kewenangan Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Kelas
Kewenangan sidang MPK yaitu memilih dan menetapkan anggota MPK yang
baru,meninjau dan atau menetapkan serta mengesyahkan pedoman kinerja .
Pasal 7
Majelis Pembingbing MPK
Kepala sekolah
Wakasek kesiswaan
Wakasek kurikulum
Guru yang ditunjuk kepala sekolah sebagai pembingbing khusus
1.
2.
3.
4.
MPK
Pasal 8
Pengurus MPK
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pasal 9
Masa kerja
MPK memiliki masa kerja satu tahun periode kepengurusan sejak awal
disyahkan dan di ambil sumpahnya oleh Kepala Sekolah.
Pasal 10
Struktur Organisasi Kerja
Dalam melaksanaka tugasnya, MPK memiliki struktur organisasi kerja,yaitu:
1.
1.
2.
3.
1.
1.
2.
1.
1.
2.
1.
1.
2.
Pasal 11
Komisi Bidang Kerja
1.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
untuk:
1.
2.
3.
1.
1.
2.
3.
4.
1.
1.
2.
3.
1.
1.
2.
Pasal 12
Musyawah MPK
Musyawarah MPK adalah institusi pengambilan keputusan dan evaluasi serta
pelaksanaan proker MPK. (rapat bisa dihadiri pihak OSIS)
Pasal 13
Jenis jenis Musyawarah
Musyawarah MPK,terdiri dari:
1.
2.
3.
Musyawarah kerja
Musyawarah Pimpinan
Musayawarah Mingguan
4.
5.
6.
Musyawarah Komisi
Musyawarah Terpadu
Musyawarah Luar Biasa
Pasal 14
Musyawarah Kerja
Musyawarah kerjas MPK adalah institusi pengambilan keputusan untuk
menetapkan rancangan program kerja MPK selama stu periode
kepengurusan.
Pasal 15
Musyawarah Pimpinan
Musyawarah Pimpinan MPK adalah musyawarah yang dihadiri oleh
Ketua,wakil ketua,sekretaris,bendahara dan ketua komisi MPK guna untuk
institusi penagmbilan keputusan strategis tingkat pimpinan.
Pasal 16
Musyawarah Mingguan
Musyawarah Mingguan MPK adalah musyawarah yang dihadiri oleh seluruh
anggota MPK berfungsi sebagai institusi pengambilan keputusan terhadap
jalannya program kerja MPK yang sedang berjalan.
Pasal 17
Musyawarah Komisi
Musyawarah Komisi adalah musyawarah yang dihadiri seluruh pengurus MPK
beserta komisinya guna untuk sarana dengar pendapat terhadap satu
program yang akan dan telah di laksanakan oleh Sekbid Sekbid OSIS.
Pasal 18
Musyawarah terpadu
Musyawarah Terpadu adalah musyawarah yang dihadiri seluruh pengurus
MPK dan Pihak sekolah sebagai sarana dengar pendapat dari siswa terhadap
sekolah
Pasal 19
Musyawarah Luar Biasa
Musyawarah Luar biasa adalah musyawarah yang dilaksanakan dalam
keadaan yang tertentu apabila terjadi suatu hal yang mendesak.
Pasal 20
Syarat sah Musyawarah
Musyawarah dianggap sah apabila musyawah dihadiri oleh 2/3 anggota
musyawarah
Pasal 21
Pengesahan Pengurus MPK
Pengesahan pengurus MPK di serahkan kpd komisi C selaku tugasnya
Dan sudah diambil janjinya
Pasal 22
Janji Pengurus MPK
Sebelum memangku jabata sebagai pengurus MPK, calon pengurus
wajib/diharuskan mengucapkan janji dengan singgugh-sungguh dgn tuntutan
Kepala sekolah Selaku Ketua Majelis Pembimbing di hadapan sidang khusus
MPK.
Isi dari Janji dan tekad sebagai pengurus MPK adalah Sebagai berikut:
1.
2.
3.
Pasal 23
Pendanaan
1.
2.
001/OSIS-SPETA/A/XII/2009
b. Kode Indeks Surat
A : Surat untuk internal OSIS SPETA
B : Surat untuk eksternal OSIS SPETA
SK : Surat Keputusan.
SP : Surat Pengesahan.
Sp : Surat Pengangkatan / Pemberhentian.
SRP : Surat Rekomendasi Pengesahan.
SM : Surat Mandat.
ST : Surat Tugas.
SPt : Surat Pengantar.
SKt : Surat Keterangan.
c. Kelengkapan Administrasi
Buku Daftar Inventaris
(1) Buku daftar inventaris adalah buku yang digunakan untuk mencatat
barang/aset/inventaris organisasi.
(2) Buku daftar inventaris dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom,
sebagai berikut:
a. nomor urut barang;
b. nomor indeks/kode barang;
c. nama satuan/jenis barang;
d. jumlah barang;
e. asal mula barang;
f. harga satuan barang (kalau diperoleh dengan membeli);
g. tanggal mulai dipakai;
h. tanggal mulai tidak dipakai (rusak);
i. Keterangan: misalnya ada penambahan barang.
Buku Notulensi
(1) Buku notulensi adalah buku catatan resmi tentang pembicaraan, kesepakatan atau
keputusan yang diambil dalam pertemuan, rapat-rapat atau diskusi-diskusi.
(2) Buku notulesi juga merupakan bahan pertimbangan, peringatan dan evaluasi setiap
menyelenggarakan pertemuan, rapat dan diskusi pada tahap-tahap berikutnya.
(3) Buku notulensi, memuat antara lain:
a. nama pertemuan;
b. hari, tanggal pertemuan;
c. waktu pertemuan (jam mulai dan berakhir);
d. tempat pertemuan;
e. jumlah undangan dan jumlah peserta;
f. nama dan jabatan yang memimpin;
g. nama dan jabatan notulis;
h. Kesimpulan-kesimpulan dari setiap pembicaraan;
i. Keputusan-keputusan yang diambil;
j. rekomendasi (jika ada).
Buku Tamu
(1) Buku tamu adalah buku yang digunakan untuk mencatat tamu-tamu yang datang
dan berkeperluan dengan organisasi.
(2) Buku tamu dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom sebagai berikut:
a. nomor urut;
b. hari, tanggal, jam;
c. nama lengkap tamu;
d. organisasi/institusi tamu;
e. jabatan/status tamu;
f. alamat;
a. keperluan;
b. Tanda tangan tamu.
Buku Daftar Hadir
(1) Buku daftar hadir adalah buku yang digunakan untuk mencatat kehadiran peserta
rapat, diskusi, lokakarya, pelatihan atau pertemuan-pertemuan lain.
(2) Buku daftar hadir dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom sebagai
berikut:
a. nomor urut;
b. nama lengkap;
c. jabatan;
d. alamat;
e. tanda tangan.
(3) Di setiap halaman buku daftar hadir ditulis nama, hari/tanggal dan agenda
pertemuan.
(1) Buku agenda adalah buku pencatatan keluar dan masuknya surat yang digunakan
untuk mengagendakan peristiwa atau kejadian pada surat.
(2) Buku agenda dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Buku agenda surat keluar;
b. Buku agenda surat masuk
(3) Buku agenda surat keluar dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom
sebagai berikut:
a. nomor urut;
b. nomor indeks surat;
c. nomor surat;
d. tanggal surat;
e. tujuan surat;
f. isi/perihal surat;
g. keterangan.
(4) Buku agenda surat masuk dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom
sebagai berikut:
a. nomor urut
b. nomor indeks surat
c. tanggal surat diterima
d. pengirim
e. isi/perihal surat
f. tanggal surat
g. terusan
h. catatan disposisi
i. keterangan
Pengarsipan
(1) Pengarsipan adalah dokumentasi surat-surat simpanan keluar dan surat masuk.
(2) Pengarsipan dimaksudkan sebagai suatu sistem administrasi yang berguna untuk
mengevaluasi dan menentukan tindakan-tindakan selanjutnya.
(3) Kegunaan arsip antara lain:
a. pembuktian/pembukuan;
b. korespondensi;
c. penyusunan sejarah;
d. penyusunan data statistik;
e. dokumentasi.
(4) Pengarsipan dilakukan dengan brief odner atau map untuk menyimpan seluruh
arsip-arsip surat sesuai dengan kode indeks
(5) Surat-surat yang diarsipkan harus disusun rapi sesuai dengan nomor urut keluar
atau diterimanya surat masuk
(6) Dalam mengarsipkan surat-surat yang terjadi karena perubahan susunan
kepengurusan, harus dipisahkan antar-periode
(7) Pengarsipan juga berlaku untuk dokumen-dokumen organisasi selain surat, seperti
peraturan, siaran dan lain sebagainya
d. Perlengkapan Sekretariat
Bagan Struktur Organisasi
Papan Agenda kegiatan
Papan Pengumuman
Tabel Program Kerja Tahunan
Papan Daftar Pengurus