Etika Profesi
Etika Profesi
Etika Profesi
ETIKA
PROFESI
ETI
T.A.
2015/2016
U
T
AIL
E
T
R
airtsu
d
nI nA;scihtEgniree
nig
nE.6
02, D
.G
.,aru
a .1
B
k isid
E,scihtEg
nirenig
nE .4
02 , D
.C
.m
,n
a
re
delF .2
kink
et aki ten
ag
n
e
dna
g
n
ub
u
hre
bgn
aynial uku
b-uk
u .3
B
LATAR BELAKANG
Meskipun bagi kebanyakan orang,etika pribadi
berakar dari kepercayaan religius, hal ini belum
tentu berlaku untuk semua orang.
Ada banyak orang beretika tetapi tak religius.
Ada orang yang tampaknya religius,tetapi tak
mempunyai etika
Prinsip-prinsip etika yang akan dibicarakan adalah
yang telah disaring oleh tradisi religius. Prinsipprinsip ini sekarang menjadi norma budaya dan
diterima secara luas tanpa memerhatikan asal
mulanya.
Tidak perlu menunjuk suatu agama secara eksplisit
dalam membicarakan etika dalam profesi teknik.
KERANGKA ANALITIS
Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan ini saya mengarahkan
perhatian secara khusus kepada dua pokok utama :
1. Pemaparan Informasi umum tentang seminar yang
dipimpin oleh Michel Foucault. Ini menyangkut judul
seminar, waktu dan tempat seminar yang diorganisir.
2. Penjelasan tentang makna dan arti istilah parrhesia
(dan parrhesiastes). Penjelasan istilah ini
menghantar kita kepada uraian mengenai isi dari
setiap bab buku ini dengan kesimpulan sebagai
penutup karya ini.
Bab Pertama :
A. Pendahuluan
Pada akhir seminar ini, Foucault secara terus terang
mengatakan bahwa ia sama sekali tidak berbicara
tentang masalah kebenaran melainkan
problematisasi parrhesia (berbicara secara benar
atau menceritakan yang benar).
Penegasan Foucault ini menjadi isu pokok dalam
bagian pendahuluan.
Foucault juga menunjukkan antinomi ini lewat teksteks klasik. Teks yang terkenal diangkat dari
pandangan Sokrates yang terungkap dalam buku
Republic dari plato (557a-b).
Di sana Sokrates mengemukakan beberapa
bahaya yang mungkin dari institusi-institusi
demokratik.
Namun isu yang sangat penting yang muncul
disana ialah bahwa kemerdekaan berbicara menjadi
semakin erat dihubungkan dengan pilihan eksistensi
(choice of existence).
a. Parrhesia Sokratik
Foucault memulai bagian ini dengan membuat
analisis tentang parrhesia Sokratik, dalam mana
Sokrates ditampilkan sebagai seorang parrhesiast dan
filsuf.
Khusus dalam buku Laches, Sokrates tampil
sebagai seorang parrhesiast dalam hal bahwa ia tidak
hanya menghantar partner bicaranya menuju suatu
pilihan hidup, tetapi juga bahwa parrhesia masuk ke
dalam relasi-relasi personal.
b. Praktek Parrhesia
Foucault beranggapan bahwa praktek-praktek
parrhesia selalu terfokus pada relasi antara kebenaran
dengan diri sendiri (self) dan antara diri sendiri
dengan orang lain.
Di sini parrhesia dilihat sebagai suatu aktivitas.
Supaya dapat diperoleh suatu relasi tertentu dengan
kebenaran Foucault menegaskan bahwa kita perlu
praktek.
C. Kesimpulan
Aa Bagian ini merupakan ringkasan dari cara berpikir
Foucault sebagaimana diperlihatkan dalam seminar
dan secara singkat dapat diungkapkan lewat kalimat
berikut ini : Bila parrhesia muncul dalam konteks
bimbingan rohani, guru adalah satu-satunya orang
yang menyingkapkan kebenaran tentang murid.
Namun sekarang parrhesia dilimpahkan kepada
sang murid sebagai kebajikan dan tugas terhadap
dirinya sendiri.
LATAR BELAKANG
Meskipun bagi kebanyakan orang,etika pribadi
berakar dari kepercayaan religius, hal ini belum
tentu berlaku untuk semua orang.
Ada banyak orang beretika tetapi tak religius.
Ada orang yang tampaknya religius,tetapi tak
mempunyai etika
Prinsip-prinsip etika yang akan dibicarakan adalah
yang telah disaring oleh tradisi religius. Prinsipprinsip ini sekarang menjadi norma budaya dan
diterima secara luas tanpa memerhatikan asal
mulanya.
Tidak perlu menunjuk suatu agama secara eksplisit
dalam membicarakan etika dalam profesi teknik.
PENDAHULUAN
Penyelesaian masalah etika memerlukan pengetahuan
tentang teori etika
MEMAHAMI
MASALAH ETIKA
TEORI-TEORI ETIKA
Ada 4 teori etika :
Utilitarianisme berusaha menghasilkan utilitas
yang paling baik, yang didefenisikan sebagai
keseimbangan antara dampak positif dan negatif
dari suatu tindakan, dengan orang yang
menerima dampaknya.
Etika kewajiban menyatakan bahwa ada tugastugas yang harus dilakukan tanpa
memperdulikan apakah tindakan ini adalah
tindakan yang terbaik.
UTILITARIANISME
Suatu tindakan dianggap baik bila tindakan tersebut
meningkatkan derajat manusia.
Penekanan dalam utilitarisme adalah memaksimalkan
derajat masyarakat secara keseluruhan.
Contoh : PEMBANGUNAN BENDUNGAN.
Memberikan manfaat kepada masyarakat:
pengendalian banjir, penyediaan air minum dan
tempat rekreasi.
Menggusur penduduk yang tinggal di area bakal
digenangi air bendungan.
UTILITARIANISME (2)
Dasar bagi analisis resiko-manfaat dan analisis
biaya-keuntungan.
Sisi negatif teori utilitarianisme:
UTILITARIANISME (3)
Prinsip dasar:
1. Utilitarianisme tindakan: lebih berfokus pada
tindakan ketimbang peraturan (peraturan dapat
dilanggar jika pelanggaran tersebut akan
menghasilkan hal yang terbaik).
2. Utilitarianisme peraturan: peraturan moral
adalah yang terpenting.
ETIKA KEWAJIBAN
Kewajiban moral adalah hal yang fundamental.
Tindakan etika adalah tindakan yang dapat
ditulis dalam
suatu daftar kewajiban: harus
jujur, jangan membuat orang lain menderita, adil
terhadap orang lain, dsbnya.
Tindakan-tindakan ini merupakan kewajiban
karena menunjukkan rasa hormat dan
merupakan prinsip universal.
ETIKA HAK
Menyatakan bahwa manusia mempunyai hak
untuk hidup, kebebasan dan kepemilikan.
Manusia mempunyai hak-hak azasi yang harus
dihormati orang lain.
ETIKA MORALITAS
Berfokus pada kata-kata seperti:
tanggung jawab, kejujuran, kompetensi,
dan kesetiaan yang dianggap bermoral dan
ATRIBUT PROFESI
1. Pekerjaan yang memerlukan keterampilan ahli,
penggunaan penilaian, dan penerapan kebijaksanaan.
Selain itu, pekerjaan ini tidak rutin dan tidak bisa
digantikan dengan mesin.
2. Keanggotaan dalam profesi memerlukan pendidikan
formal yang tinggi, bukan hanya pelatihan praktis atau
belajar lewat pengalaman.
3. Publik mengizinkan kalangan atau organisasi khusus
yang dikendalikan oleh organisasi profesi untuk:
menetapkan standar pengakuan profesi, menetapkan
standar pengarahan anggota, dan memberlakukan
standar-standar ini.
4. Hasil yang baik dan signifikan yang dapat diperoleh
publik dari praktek profesi.
ATRIBUT PROFESI
1. Pekerjaan yang memerlukan keterampilan ahli,
penggunaan penilaian, dan penerapan kebijaksanaan.
Selain itu, pekerjaan ini tidak rutin dan tidak bisa
digantikan dengan mesin.
2. Keanggotaan dalam profesi memerlukan pendidikan
formal yang tinggi, bukan hanya pelatihan praktis atau
belajar lewat pengalaman.
3. Publik mengizinkan kalangan atau organisasi khusus
yang dikendalikan oleh organisasi profesi untuk:
menetapkan standar pengakuan profesi, menetapkan
standar pengarahan anggota, dan memberlakukan
standar-standar ini.
4. Hasil yang baik dan signifikan yang dapat diperoleh
publik dari praktek profesi.
ORGANISASI PROFESIONAL
Esensi organisasiprofesional dibagi 2 model profesi:
1. Model kontraksosial memandang bahwa organisasi profesi
dibentuk terutama untuk memperluas kepentingan umum.
2. Model bisnis (mungkin lebih tidak manusiawi). Model ini
menyatakan fungsi profesi adalah sebagai alat untuk
meningkatkan keuntungan ekkonomi anggotanya.
Hak-hak Profesional
Insinyur juga mempunyai hak yang berjalan
seiring dengan tanggung jawabnya.
Tidak semua hak timbul akibat status profesional
dalam bidang teknik. Ada hak-hak individual yang
tidak memperhatikan status profesional:
Hak privasi
Hak untuk berpastisipasi dalam kegiatan yang
dipilih seseorang diluar pekerjaan
Hak untuk secara rasional mengajukan keberatan
atas kebijakan perusahaan tanpa merasa takut
hukuman,dan
Hak untuk melakukan proses.
PENGANTAR
Sebagian besar kasus yang dihadirkan
dalam studi etika teknik adalah
pandangan retropeksi pada
kecelakaan,bencana dan kesalahan.
Semua kasus ini mempunyai kesamaan
dalam hal terjadinya sesuatu yang buruk:
Adanya kesalahan dalam desain, dimana insinyur
ditekan untuk membuat keputusan yang buruk,
Adanya aktivitas ilegal yang ditutup-tutupi
Tujuan pembeberan kasus ini adalah untuk memahami
bagaimana melakukan hal yang benar ketika kita
menghadapi keadaan yang sama.
KEBERHASILAN PROFESIONAL:
MENGHINDARI CAMPUR TANGAN
TERHADAP PERILAKU ETIKA
Banyak situasi etika yang harus dihadapi oleh para
insinyur sesungguhnya mempunyai berbagai
solusi yang benar (Dengan kata lain, tindakan
yang dianggap benar secara etika telah diketahui).
Meskipun demikiandalam mengahdapi masalah
ini,insinyur tidak selalu berperilaku etis. Mengapa?
Dalam bagian ini mustahil kita dapat mempelajari
motif setiap orang.
Walaupun demikian,kita dapat pelajari beberapa
alasan yang umum untuk tidak melakukan hal
yang benar.
DIAGRAM ICHIKAWA
Diagram ichikawa prinsip dasar melakukan hal
yang benar
Pertanyaan
1. Apa yang harus dilakukan jika seseorang
mahasiswa tidak memilih subjurusan sesuai
dengan kemampuannya?
. Harus sesuai dengan subbidang yang sesuai
dengan kemampuan
2. Bagaimana kita dapat melihat segala sesuatu
secara obyektif?
. Contohnya :
Carrefour,dimana keberadaannya tidak sesuai
dengan tata kota yang baik,solusi kita ambil jalan
tembus atau alternatif untuk menyelesaikannya.
Kebutuhan SDM di
Perusahaan Listrik untuk
m engantisipasi
perkembangan teknologi
dan bisnis kelistrikan
LATAR BELAKANG (1)
Interkoneksi sistem tenaga listrik:
Antar pulau
Antar negara (cross border)
Konsekuensi interkoneksi:
aspek yang perlu diperhatikan:
Yuridik
Tekno ekonomik
Tekno-Bisnis
Finance
Manajemen Korporasi
IMPLIKASI : PERUSAHAAN
LISTRIK
Sumber Daya Perusahaan :
Financial resources
Human resources
Physical resources
Mana yang harus diutamakan?
Mengapa?
Listrik,suatu komoditas
dengan karakteristik unik
tidak dapat disimpan + Permintaan (demand)
inelastis + Kaku pada sisi supply (fungsi supply
inkonveks) + Saling berkomplemen (dengan
transmisi, antar komponen) + Hukum fisika dalam
sirkulasi listrik/elektron = Masalah masalah
koordinasi (eksternal,incitasi,informasi)
Masalah masalah
efikasitas yang
diantisipasi dengan
uniknya
listrik
Volatilitas harga
yang tinggi
Tingkat harga yang tinggi
Kemampuan pasar
produksi vs pemakaian
Local/horizontal/vertical
Incitasi (untuk berpartisipasi, untuk investasi)
Gaming
Masalah masalah
praktis
1. Bagaimana struktur
2. Bagaimana aturan aturan
- Apakah dapat menimbulkan inefikasitas
- Dapatkah memecahkan masalah masalah
yang
berhubungan dengan kemampuan pasar.
- bagaimana mendefinisikan aturan aturan baru
untuk
memperbaiki efikasitas
3. Bagaimana kombinasi dari aturan aturan dan
struktur
Fundamental pasar
Kelemahan kelemahan aturan
<error> dalam restrukturisasi
<bad market design>
Aturan yang tidak baik
Kurang baiknya kombinasi antar aturan aturan dan
struktur
Kurang baiknya anatar aturan dan pengaturannya
Tantangan - tantangan
Tantangan utama untuk Industri Pengadaan Listrik di
dekade berikut :
Menghindarkan penyalah-artian dari pengaturan pasar yang
baru
Menjaga kemampuan antisipasi untuk beradaptasi dan
memperbaiki kebijakan dan proses (menghindari myopia dan
sheep behaviour)
Menyelamatkan kemampuan bisnis inti minimum pada tingkat
pengambilan keputusan
Hukum lingkungan akan meningkatkan restriksi atas
kelistrikan
Keberadaan peralatan pintar dan otomatisasi akan meningkat
Material dan proses baru akan memaksa pembaharuan
pengetahuan yang permanen
Kompetisi profesional akan meningkat
Aspek hukum akan meningkat dalam aktifitas profesional
Kemampuan Power
Engineer
Power Engineer pada dekade berikut dan
seterusnya harus memilik kemampuan di
beberapa bidang yang berbeda :
Instutional : Mengetahui lingkungan sektor
kelistrikan,hukum,etika,dan skenario
Technological: Mengatahuo material,
peralatan,metoda.dan proses
Management: Untuk merancang, mengontrol,
memotivasi,memberi penghargaan bagi
pelanggan,pemegang saham, dan pekerja
Information technnology: Memanfaatkan komunikasi
dan sistem integrasi informassi dengan maksimal
Competitive Reasons
Multidisciplinary
Engineering
Background
Customer relation
skills
Team Work
Attitude
Business
Background
Internasional
(Global) View
Multidisciplanary Engineering
Background
- Economic
- Management
-Law
Problematika
Didunia Pendidikan Tinggi :
Kuliah kuliah yang berhubungan dengan power
engineering dalam kaitan dengan pengembangan
teknologi dan bisnis di sektor ketenagalistrikan belum
memadai
Pada 1 dekade kebelakang mahasiswa memilih jalur
pilihan power engineering (note: trend.prog.Sarjana di
STEI mulai berubah)
Krikulum out-of date,(tidak banyak mengupas issues
regulasi sektor ketenagalistrikan dan kegunaannya)
Training staf pengajar, riset dan pengembangan dengan
perusahaan listrik belum intensif
Wahana pertemuan para staf pengajar untuk
mensosialisasikan jalur pilihan power engineering belum
banyak (note : STEI seharusnya)
Di Perusahaan Listrik
Banyak masalah keteknikan baru yang muncul
akibat transformasi market dan deregulasi yang
memerlukan solusi
Kurangnya training dalam perusahaan
Kurangnya bimbingan senior di perusahaan
kepada juniornya mengenai kebutuhan basic
training dan kelanjutannya