Concrete Mattresses
Concrete Mattresses
Concrete Mattresses
Suatu matras beton secara sederhana adalah suatu elemen konstruksi yang dibentuk
dengan cara menyuntikkan suatu bahan grout koloid ke dalam suatu cetakan yang
terbuat dari bahan fabric sintetik. Ketebalan matras ditentukan oleh penyekatwoven di
dalam fabric tersebut. Sistem ini mengijinkan konstruksi dari elemen-elemen yang
berbeda, yang dapat digunakan untuk pencegahan erosi, memperbaiki aliran air, atau
sebagai bahan kedap air (waterproofing). Berbagai jenis matras telah dipatenkan.
Matras beton digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain : proteksi dan
konsolidasi lereng atau dasar kanal, sungai, saluran, tebing pantai, atau strukturstruktur sejenis. Matras beton dapat disesuaikan untuk pelbagai keperluan yang
berbeda dalam badan air atau konstruksi maritim, dan kemudian dimensinya
ditentukan menurut kebutuhan. Campuran beton yang biasa digunakan sebagai bahan
pengisi adalah semen (tipe V untuk aplikasi pada lingkungan maritim) sebesar 600
kg/m3, pasir 1200 kg/m3, air 360 kg/m3 (rasio w/c = 0,6).
dengan berat luas antara 200 sampai 1000 kp/m2 sehingga dapat dirakit
sesuai dengan keperluan khusus.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
viii.
ix.
x.
xi.
Ekonomis
xii.
xiii.
xiv.
xv.
xvi.
Rekayasa pantai
Tanggul tua di pulau North Sea telah diperbaiki dengan matras panel. Matras tersebut
memberikan proteksi terhadap erosi ekstrim yang disebabkan oleh gelombang dan
arus. Suatu timbunan dyke dibuat untuk melindungi reklamasi pantai pada pantai
North Sea. Panjang garis lereng antara kaki dyke dan kepalanya adalah sekitar 15 m.
Untuk mencapai suatu keadaan tanpa sambungan, matras dijahit bersama-sama di
lokasi untuk membentuk jalur sepanjang 400 m. Outlet-outletberbentuk kurva dan
gorong-gorong pipa dibuat secara khusus untuk menyesuaikan dengan bentuk lereng.
Spesifikasi tipikal produk concrete mattresses Incomat yang diproduksi oleh Huesker
adalah sbb. :
Properties
Material
Tensile Strength
Crib 10.100
Crib 10.200
FP C 60.149
warp
PA
PA
PET
weft
PE
PE
PET
warp
45 kN/m
45 kN/m
55 kN/m
weft
25 kN/m
25 kN/m
50 kN/m
Tear Strength *
warp
--
--
30 kN/m
weft
--
--
30 kN/m
warp
20%
20%
22%
weft
20%
20%
25%
Wtr.
permeability
20 l/m2/sec
20 l/m2/sec
20 l/m2/sec
Pore size
330 ym
330 ym
330 ym
Unit weight
410 g/m2
410 g/m2
400 g/m2
Thickness after
filling
10 cm
20 cm
10 cm
Elongation *
Dalam bagian ini yang akan dibahas khususnya adalah aspek-aspek praktis yang
berkaitan dengan geosintetik sebagai pencegah laju erosi. Produk-produk ini pada
dasarnya memberikan pewadahan (containment) yang ekonomis untuk beton-beton
yang dicor di tempat untuk tujuan menutup (armouring) timbunan berlereng terhadap
erosi akibat peng-gerusan. Semua bentuk cetakan yang tersedia saat ini memiliki
kemiripan yaitu berupa dua lapis tekstil woven, tembus air (permeable), tetapi
memiliki ukuran saringan yang sesuai untuk menahan partikel-partikel halus dari
bahan pengisi campuran bersemen (cementitious mix). Suatu sifat penting adalah
kesesuaiannya untuk konstruksi bawahlaut (sub-marine), dalam hal kualitas slab yang
terbentuk sangat meningkat bahkan untuk pekerjaan di bawah air.
Manfaat yang diperoleh telah cukup jelas, yaitu : penghilangan akan perlunya
dampelindung dan dewatering. Cara pencapaiannya juga cukup jelas dan mudah.
Suatu campuran bahan grout cair akan diperlukan, dan ketika diinjeksikan di antara
lapisan- lapisan tekstil membentuk sampul, akan tetap berkoagulasi akibat runtuhnya
rongga di antara lapisan-lapisan. Massa cair akan dengan cepat menyebar melewati
ruang di dalam sampul, dan ketika tinggi tekan terbentuk air campuran yang bebas
akan terdorong keluar melewati tekstil. Hasil yang diperoleh adalah beton yang awet,
padat, dan memiliki kekuatan tekan yang lebih besar daripada metode pengecoran
konvensional.
Sebagai kriteria umum untuk fungsi filtrasi dapat digunakan pedoman berikut :
mayoritas bukaan < partikel-partikel tanah yang lebih kecil
permeabilitas tinggi = porositas tinggi
kriteria retensi :
Oe/Dsoil < B
kriteria permeabilitas :
kf > FS.ks
yallow > FS.yreqd
kriteria ketahanan terhadap penyumbatan (clogging) :
Oe > 3.Dfines
porositas maksimum
kriteria survivabilitas :
- cukup kuat untuk menahan pembebanan selama proses instalasi
- persyaratan fisis untuk survivabilitas geotekstil untuk keperluan drainasi dan kontrol
erosi diberikan dalam tabel berikut (dari AASHTO-AGC- ARTBA Task Force 25,
1996)
Sifat-Sifat
Drainage/Erosion
Drainage/Erosion
Control, Class B
Test Method
Control, Class A
180/200
80/90
ASTM D4632
Elongation % (min)
na/15
na/15
ASTM D4632
160/180
70/80
ASTM D4632
80/80
25/40
ASTM D4833
290/320
130/140
ASTM D3787
50/50
30/30
ASTM D4533
UV degradation
ASTM D4355
Deskripsi
Flexmat
Cribmat
FP mattress
Material
100% polyester
100% polyester
100% polyester
Breaking strength
warp (t/m)
12
12
5,6
Breaking strength
weft (t/m)
5,6
5,6
5,6
Extension at break
12%
12%
12%
min
7,6
7,6
Weight (grms/sqm)
420
420
Slab size
1.0 x 1.0
N/A mtrs
Nominal thickness
(mm)
90
100
3,75
3,75
7,6
3,75
diarahkan pada zona-zona yang berenergi lebih rendah seperti dasar laut di
sekitar pantai, berm, dan pada perlindungan pantai-pantai stabil.
Parameter-parameter yang mempengaruhi kebanyakan desain adalah muka air
laut dan gelombang-gelombang yang terjadi; biasanya dapat ditentukan dengan
bantuan tabel-tabel perencanaan. Umumnya prediksi gelombang tersebut perlu
diberi angka pengaman terhadap kemungkinan variasi tekanan atmosfer atau
akibat angin, yang untuk kondisi-kondisi ekstrim dapat mencapai 2,0 m.
Kondisi-kondisi gelombang di suatu lokasi dapat ditentukan menggunakan
teknik-teknik spektral, (permukaan laut dianggap sebagai paduan acak dari
tinggi gelombang dan periode), atau suatu gelombang deterministik tunggal
yang mengandung suatu energi ekivalen tertentu dengan periode T s dan tinggi
gelombang signifikan Hs. Yang terakhir tersebut adalah suatu wakil statistik
dari tinggi gelombang rerata dari satu sepertiga kali gelombang tertinggi yang
diukur dalam suatu periode tertentu. Hs juga berkorelasi sangat baik dengan
perkiraan visual terhadap tinggi gelombang rerata.
Pendekatan deterministik biasanya diambil untuk keperluan perancangan kasar
dan digunakan di sini untuk memilih parameter-parameter gelombang yang
dapat diperoleh dari tiga jenis informasi, yaitu :
b. Data angin. Jika tidak diperoleh data pengukuran langsung, data angin
dapat pula dipergunakan untuk menaksir tinggi gelombang lepaspantai,
menggunakan berbagai persamaan empiris. Untuk tujuan perancangan,
suatu prosedur yang disederhanakan adalah sbb. :
i.
ii.
iii.
iv.
pilih suatu periode ulang yang terkait dengan usia layan struktur;
ii.
iii.