Agama Dan Pelapisan Sosial
Agama Dan Pelapisan Sosial
Agama Dan Pelapisan Sosial
Pendahuluan
Berbagai kepercayaan dan peribadatan agama sudah menjadi
ciri universal masyarakat manusia. Namun manusia tidak hanya
berdoa, menyembah (Tuhan) dan berkorban, mereka juga
memikirkan secara mendalam peribadatan-peribadatan mereka
sendiri, dan dengan demikian berkembanglah kajian-kajian yang
kita sebut teologi, filsafat agama dan perbandingan agama.
Dalam masa seratus tahun terakhir ini sosiologi tampil sebagai
pendatang baru dalam dunia ilmiah. Disini muncul berbagai
pertanyaan terkait apakah yang baru mengenai tuntunan ini, dan
bagaimanakah pemikiran ahli sosiolog bila dikaitkan dengan
pemikiran para filosof agama atau bahkan teologi, atau dengan
para pengkaji perbandingan agama.1
Inilah perlunya kita mengkaji disiplin ilmu sosiologi, terlepas
dari
menjawab
pertanyaan-pertanyaan
tadi
dan
juga
Agama
sebagimana
dikatakan
oleh
ahli
sosiolog
dalam
sosiologi
dikenal
dengan
istilah
social
stratisfication
adalah
pembedaan
penduduk
atau
tetap
mempertimbangkan
prosedur
pembuatan
ini
juga
menarik
untuk
dikaji
karena
dalam
dengan
berbagai
kewajiban,
ketundukan,
dan
para
ahli
sosisologi,
dapat
diketahui
bahwa
agama
dalam
kegiatan
ekonomi,
hubungan
antara
menurutnya
agama
adalah
anutan
yang
Lapisan Sosial
Stratifikasi atau lapisan masyarakat ialah jumlah orang-orang
yang statusnya sama menurut penilaian sosial (masyarakat).
Lapisan masyarakat ini biasanya digambarkan dengan kerucut
(piramide), disitu akan tampak, bahwa semakin tinggi lapisan
masyarakat,
akan
semakin
sedikit
jumlahnya,
begitu
pula
sebaliknya.6
Pada prinsipnya kelas adalah penggolongan manusia yang
tidak terang batas-batasnya dan hanya memperlihatkan sifat
golongan. Sebenarnya apabila diperiksa sungguh-sungguh, maka
6 Hartomo dan arnicun aziz, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008).
Hlm. 200.
ternyata banyak sekali kelas dan gaya hidup yang terdapat dalam
masyarakat.7
Menurut kingsley davis dan willert E. Moore bahwa stratifikasi
dan hubunganya dengan penghargaan pelaksanaan fungsi-fungsi
dalam masyarakat. Bukan fungsi yang menentukan kedudukan,
tetapi kedudukan menentukan fungsi seseorang. Stratifikasi ini
terjadi disegala macam masyarakat. Bahkan orang yang masih
sederhanapun terjadi setratifikasi, hanya jarak tingkatan yang
satu dengan yang lain tidak begitu tampak, misalnya pada
masyaraat primitif dukun, kyai dan sebagainya.8
Menurut Soerjono Soekanto di dalam setiap masyarakat
dimanapun selalu dan pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
Sesuatu yang dihargai di masyarakat bisa berupa kekayaan, ilmu
pengetahuan, status haji, status darah biru atau keturunan dari
keluarga
tertentu
yang
terhormat,
diberbagai
masyarakat
dalam
masyarakat
dan
antar
individu
dengan
individu
keberlangsungan
keseimbangan
mempunyai
hidup
arti
yang
masyarakat
kepentingan
penting,
tergantung
kepentingan
individu
karena
daripada
individu
Kedudukan (status)
Status
adalah
kelompoknya
kedudukan
(masyarakat).
sosial
Status
seseorang
seseorang
dalam
biasanya
diwujudkan
dalam
bentuk
penghormatan
gelar
tertentu
atas
kewajiban-kewajiban
kedudukannya,
namun
mereka
sedikitnya
menurut
mendapakan
kepada
anggota-anggota
masyarakat
yang
Peranan (role)
apabila
seseorang
kewajiban-kewajibannya
melaksanakan
hak-hak
serta
maka
1) Aspek
statis,
yaitu
kedudukan
dan
derajat
seseorang
tertentu
yang
berhubungan
dengan
pengertian
jabatan, fungsi dan tingkah laku yang formal serta jasa yang
diharapkan dari fungsi dan jabatan tersebut. Contoh :
direktur
perusahaan,
pimpinan
sekolah,
dan
lain
sebagainya.14
Untuk
menjalankan
peranannya
(role)
seorang
individu
antara
seorang
Individu
dengan
Peranan
yang
Stratifikasi terbuka
Anggota kelompok yang satu ada kemungkinan besar untuk
sebaliknya
warga
masyarakat
pada
umumnya
ada
Stratifikasi tertutup
Kemungkinan
pindah
seseorang
anggota
kelompok
dari
dan
khawatir.
Sehingga
akibatnya
lebih
banyak
dari
itu
orangtua
pasti
selalu
berusaha
supaya
dan
menyebutkan
ukuran
atau
kriteria
yang
Kenyataan
tersebut
misalnya
berupa
mobil
oleh
masyarakat
yang
menghargai
ilmu
ini
mengakibatkan
segala
macam
usaha
untuk
11
F. Kesimpulan
Berikut
kesimpulan
yang
kami
sampaikan,
bahwasanya
sendiri.
Setidaknya
dengan
pemaparan
pembahasan
faktor
kebutuhan
atau
memang
seharusnya
12
DAFTAR PUSTAKA
Betty R. Scharf, The Sociological Study Of Religion, ter. Husain
Macnun, Yogyakarta : PT Tiara Wacana, 1995.
Djamari. Agama dalam Perspektif Sosiologi. Jakarta: Depdikbud
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 1988.
Hartomo dan arnicun aziz, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta : PT Bumi
Aksara, 2008.
Kahmad Dadang Sosiologi
Rosdakarya, 2000.
Agama.
Bandung:
PT.Remaja
13
1. Apa
yang
dimaksud
dengan
Agama
dalam
pandangan
sosiologi?
Jawab :
Agama diartikan sebagai gejala sosial yang umum dan dimiliki
oleh seluruh masyarakat yang ada di dunia ini, tanpa
terkecuali. Ia merupakan salah satu aspek dalam kehidupan
sosial dan bagian dari sistem sosial suatu masyarakat.
2. Jelaskan yang dimaksud dengan Pelapisan Sosial?
Jawab :
Stratifikasi atau lapisan masyarakat ialah jumlah orangorang
yang
statusnya
sama
menurut
penilaian
sosial
diharapkan
dari
fungsi
dan
jabatan
tersebut.
15
a)
Stratifikasi terbuka
Anggota kelompok yang satu ada kemungkinan besar
Stratifikasi tertutup
Kemungkinan pindah seseorang anggota kelompok
dari
golongan
yang
satu
ke
golongan
yang
lain
16