Hasil Dan Pembahasan
Hasil Dan Pembahasan
Hasil Dan Pembahasan
TITRASI REDOKS
I.
II.
III.
diambil oleh suatu zat maka reduksi dianggap sebagai proses dimana oksigen dari
dalam suatu zat kemudian penangkapan hidrogen juga disebut reduksi sehingga
kehilangan hidrogen tersebut. Contoh reaksi :
2Fe3+ + Sn2+
2Fe2+ + Sn4+
Cl3+ + Fe3+
2NaI + Na2S2O3
satu jenis titrasi redoks adalah titrasi iodometri. Iodometri adalah analisa titrimetri
yang secara tidak langsung untuk zat yang bersifat oksidator seperti besi (III),
tembaga (II), dimana zat ini akan mengoksidasi iodida yang ditambahkan
membentuk iodin. Kelarutan iodin adalah serupa dengan klorida dan bromida,
perak, merkuri (I), merkurium (II), tembaga (II), dan timbel iodide adalah garam
garam yang paling sedikit larut(Basset, 1994).
mol
Liter
pada suhu 25 .
Namun larut dalam larutan larutan yang mengandung ion iodide. Iodin
berbentuk kompleks triiodida dengan iodide.
I2 + I -
I2-
Permanganometri
a. Penentuan nitrit
Hasil
Warna larutan ungu pekat terdapat
a. Penentuan nitrit
25 mL KmnO4 + 10 mL H2SO4
pada volume 40 mL
pekat + 10 mL KI
Titrasi dengan Na2S2O3 dengan
indikator amilum
25 mL CuSO4 + 10 mL KI +
2 mL bayclin + 25 mL aquadest
+ H2SO4 5 mL + 10 mL KI +
Garam ferro 5 gr + 40 mL
H2SO4 + 5 tetes definilamin +
K2Cr2O7 (titrasi)
dengan K2Cr2O7
pada volume 3 mL
PERHITUNGAN
1. Penentuan Nitrit
Kadar KNO2 = 25 0,1
250
90
80
2
100
= 25,25
2. Penentuan larutan standar Na2S2O3 0,1 N
25
Normalitas Na2S2O3 =
0,1 v
25
= ( 0,1 )(21)
= 11,9 N
1
1100
5.2. Pembahasan
5.2.1. Permanganometri
a. Penentuan nitrit
Pada praktikum ini dilakukan titrasi permanganometri dengan menentukan
nitrit. Bahan yang digunakan adalah KmnO4. Kalium permanganat adalah
oksidator kuat. Tidak memerlukan indikator. Pada saat ditambahkan H2SO4 larutan
berwarna ungu pekat. Digunakan H2SO4 karena sebagai pencipta suasana asam
yang paling baik. Keudian dititrasi dengan KNO2 dan terdapat serbuk berwarna
hitam dan warna hilang pada volume 90 mL. Reaksi :
MnO4 + 8H+ + 5e
Mn2+ + 4H2O
reduksi
NO2- + H2O
NO3- + 2H+ + e
oksidasi
Mn2+ + 4H2O
tidak berwarna
5.2.2. Iodometri
a. Pembuatan standar Na2S2O3
Pada percobaan ini titrasi redoksometri yang bertujuan untuk mengetahui
berapa nilai normalitas dari larutan Na2S2O3. K2Cr2O7 digunakan 100 mL, larutan
K2Cr2O7 merupakan larutan standar primer yang digunakan dalam percobaan ini
karena merupakan suatu zat pengoksidasi yang cukup kuat dan sangat stabil dan
dapat diperoleh dalam derajat kemurnian yang tinggi dan tidak bersifat
higroskopis. Reaksi kalium dikromat diproses :
K2Cr2O7
2K+ + Cr2O7
K2Cr2O7 ditambahkan HCl karena bersifat stabil dan inert terhadap HCl
digunakan karena HCl dapat memberikan suasana asam pada larutan yang dapat
mengakibatkan reaksi berlangsung lebih cepat. Kemudian ditambahkan KI larutan
berwarna merah bethadin. KI disini berfungsi sebagai zat pereduksi, yakni
membebaskan iod dari iodin. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut :
K2Cr2O7 + 6KI + 14HCl
berubah menjadi warna biru. Tetapi pada literatur seharusnya pada akhir titrasi
warna larutan hilang atau tidak berwarna dengan ini menyatakan bahwa semua iod
yang dibebaskan telah bereaksi dengan natrium thiosulfat. Reaksi yang terjadi
adalah reaksi redoks. Persamaan reaksinya adalah :
K + + I-
KI
2Na+ + S2O32-
Na2S2O3
Oksidasi
: 2S2O32-
S4O62- + 2e
Reduksi
: I2 + 2e
2I-
Redoks
: 2S2O32- + I2
S4O62- + 2-
Sehingga menjadi :
2Na2S2O3 + I2
Na2S4O6 + 2NaI
K + + I-
CuSO4
Cu2+ + SO42-
Oksidasi
: 2I
Reduksi
: Cu2+ +2e
Cu
Redoks
: Cu2+ + 2I-
Cu + I2
I2 + 2e
Sehingga menjadi :
2CuSO4 + 4KI
2K2SO4 + Cu2I2 + I2
2Cr3+ + 7H2O
2Cr3 + 7H2O
Fe3- + e-
Cr2O72 + 14H + 6e
2Cr3 + 7H2O
: Fe3+
Fe2+
Oksidasi
: Sn2+
Sn4+
Fe3+ + e
Fe2+
Sn2+
Sn4+ + 2e
2Fe3+ + Sn2+
2Fe2+ + Sn4+
VI.
Kesimpulan dan Saran
6.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Basset. J. 1994. Buku Ajar Vogel : Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran.
Harjadi. W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: Penerbit PT Gramedia.
Keenan. C. W. 1998. Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
Svehla. G. 1985. Vogel : Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Underwood. A. L. dan Day. R. A. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta:
Erlangga.