Pengelolaan Dana Desa
Pengelolaan Dana Desa
Pengelolaan Dana Desa
Kelompok 2:
1.
Budi Raharjo
F131402
6
2.
Dedi Fafanto
F131403
0
3.
F131409
9
4.
Yulia Trisaptya
F131410
7
PKN 2
sebagai
subsistem
dari
sistem
penyelenggaraan
penyelenggaraan
pemerintahan
maupun
pembangunan
maka
PKN 2
kritikan
karena
program
tersebut
tidak
memberikan
akses
pembelajaran bagi Desa, dan program itu bersifat top down sehingga
tidak sejalan dengan kebutuhan Desa dan masyarakatnya.
Dengan terbitnya Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, saat ini
desa dituntut mampu melaksanakan pengelolaan desa dengan baik dan
benar.Pemerintahan
desa
kini
diwajibkan
melaksanakan
administrasi
mewujudkan
pengelolaan
keuangan
desa
tersebut,
pemerintah
desa
yang
dipisahkan.
Kepala
Desa
sebagai
pemegang
petugas
yang
melakukan
pemungutan
penerimaan desa;
2 | Page
PKN 2
d. menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan dalam
APBDesa; dan
e. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas
beban APBDesa.
2) Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa,
dibantu oleh Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD).
2. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD)
1) PTPKDberasal dari unsur Perangkat Desa, terdiri dari:
a. Sekretaris Desa;
b. Kepala Seksi; dan Bendahara
2) PTPKD ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa
3. Sekretaris Desa
Sekretaris
Desa
pengelolaan
bertindak
keuangan
selaku
desa.
koordinator
Sekretaris
Desa
pelaksana
selaku
teknis
koordinator
APBDesa,
rencana
pelaksanaan
kegiatan
yang
menjadi
tanggung jawabnya;
b. melaksanakan
Kemasyarakatan
kegiatan
Desa
dan/atau
yang
telah
bersama
ditetapkan
Lembaga
di
dalam
APBDesa;
c. melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas
beban anggaran belanja kegiatan;
3 | Page
PKN 2
d. mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
e. melaporkan
perkembangan
pelaksanaan
kegiatan
kepada
5. Bendahara
Bendahara di jabat oleh staf pada Urusan Keuangan di desa. Bendahara
mempunyai
tugas
menerima,
menatausahakan,
dan
menyimpan,
menyetorkan/membayar,
mempertanggungjawabkan
penerimaan
(Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja
Desa)
adalah
rencana
1. Pendapatan
Meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan
hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar
kembali oleh desa. Pendapatan desa terdiri atas kelompok:
a. Pendapatan Asli Desa (PADesa);
1) Hasil usaha antara lain hasil Bumdes, tanah kas desa.
2) Hasil asset antara lain tambatan perahu, pasar desa, tempat
pemandian umum, jaringan irigasi
3) Swadaya, partisipasi dan Gotong royong adalah membangun
dengan
kekuatan
sendiri
yang
melibatkan
peran
serta
4 | Page
PKN 2
2) Lain-lain pendapatan Desa yang sah antara lain pendapatan
sebagai hasil kerjasama dengan pihak ketiga dan bantuan
perusahaan yang berlokasi di desa.
2. Belanja Desa
Barang
dan
jasa
digunakan
untuk
pengeluaran
5 | Page
PKN 2
pembangunan,
ketentraman
dan
ketertiban,
serta
c. Belanja Modal
Belanja
Modal
digunakan
untuk
pengeluaran
dalam
rangka
KLB adalah keadaan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan
berulang dan/atau mendesak. Keadaan darurat misalnya keadaan
yang dikarenakan bencana alam, sosial, kerusakan sarana dan
prasarana.Keadaan luar biasa misalnya karena KLB/wabah.Keadaan
darurat
dan
luar
biasa
ditetapkan
dengan
Keputusan
Bupati/walikota.
3. Pembiayaan Desa
Meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
Pembiayaan desa terdiri atas kelompok:
a. Penerimaan Pembiayaan, mencakup:.
1) Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya
SiLPA merupakan
pelampauan
penerimaan
pendapatan
terhadap belanja, penghematan belanja, dan sisa dana kegiatan
lanjutan. SiLPA digunakan untuk:
a) menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan
lebih kecil dari pada realisasi belanja;
b) mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan; dan
c) mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir
tahun anggaran belum diselesaikan.
2) Pencairan Dana Cadangan
Pencairan dana cadangan digunakan untuk menganggarkan
pencairan dana cadangan dari rekening dana cadangan ke
rekening kas Desa dalam tahun anggaran berkenaan;
3) Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.
Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan digunakan
untuk menganggarkan hasil penjualannkekayaan desa yang
dipisahkan.
6 | Page
PKN 2
b. Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan terdiri dari:
1) Pembentukan Dana Cadangan
Pemerintah Desa dapat membentuk dana cadangan untuk
mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat
sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran.
Pembentukan dana cadangan ini harus ditetapkan dengan
peraturan desa yang minimal memuat:
- penetapan tujuan pembentukan dana cadangan;
- program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana
-
cadangan;
besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus
dianggarkan;
- sumber dana cadangan; dan
- tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.
Pembentukan dana dapat bersumber dari penyisihan atas
penerimaan
Desa,
kecuali
dari
penerimaan
yang
kekayaan
yang
dipisahkan
untuk
diperhitungkan
E. PENGELOLAAN
1. Perencanaan
Sekretaris Desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang
APBDesa berdasarkan RKPDesa tahun berkenaan. Sekretaris Desa
menyampaikan rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa kepada
Kepala
Desa.Rancangan
peraturan
Desa
tentang
APBDesa
ini
PKN 2
Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa yang telah disepakati
bersama disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota melalui
camat atau sebutan lain paling lambat
tersebut
paling
lama
20
(dua
puluh)
hari
kerja
sejak
Dalam
hal
Bupati/Walikota
menyatakan
hasil
evaluasi
menjadi
Peraturan
Desa,Bupati/Walikota
membatalkan
ini
sekaligus
menyatakan
berlakunya
pagu
APBDesa
tahun
pengeluaran
terhadap
operasional
penyelenggaraan
8 | Page
PKN 2
Camat menyampaikan usulan pembatalan Peraturan Desa kepada
Bupati/Walikota.
2. Pelaksanaan
Semua
penerimaan
dan
pengeluaran
desa
dalam
rangka
maka
pengaturannya
Kabupaten/Kota.Semua
ditetapkan
penerimaan
dan
oleh
pengeluaran
Pemerintah
desa
harus
sebelum
rancangan
peraturan
desa
tentang
APBDesa
belanja
pegawai
yang
bersifat
mengikat
dan
operasional
terhadap
menyebabkan
beban
atas
mempergunakan
buku
tindakan
anggaran
pembantu
pengeluaran
belanja
kas
kegiatan
kegiatan
yang
dengan
sebagai
rencana
anggaran
biaya,
pelaksana
kegiatan
PKN 2
Desa.Surat Permintaan Pembayaran (SPP) ini tidak boleh dilakukan
sebelum barang dan atau jasa diterima. Pengajuan SPP terdiri atas:
1) Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
2) Pernyataan tanggungjawab belanja; dan
3) Lampiran bukti transaksi.
Dalam
pengajuan
pelaksanaan
pembayaran,
Sekretaris
Desa
berkewajiban untuk:
1) meneliti kelengkapan permintaan pembayaran di ajukan oleh
pelaksana kegiatan;
2) menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBdes
yang tercantum dalam permintaan pembayaran;
3) menguji ketersedian dana untuk kegiatan dimaksud; dan
4) menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh pelaksana
kegiatan apabila tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Berdasarkan SPP yang telah di verifikasi Sekretaris Desa, Kepala Desa
menyetujui
permintaan
pembayaran.Pembayaran
pembayaran
yang
dan
telah
bendahara melakukan
dilakukan,
selanjutnya
dengan
berpedoman
pada
ketentuan
peraturan
perundang-undangan.
e. Perubahan Peraturan Desa
Perubahan APBDesa hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1
(satu) tahun anggaran. Perubahan Peraturan Desa ini dapat dilakukan
apabila terjadi:
1) keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar
jenis belanja;
2) keadaan yang menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran
(SilPA) tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan;
3) terjadi penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan
10 | P a g e
PKN 2
desa pada tahun berjalan; dan/atau
4) terjadi peristiwa khusus,
seperti
Bantuan Keuangan
Dalam
hal
Bantuan
keuangan
dari
APBD
Provinsi
dan
serta
melakukan tutup buku setiap akhir bulan secara tertib. Bendahara Desa
wajib
mempertanggungjawabkan
pertanggungjawaban.Laporan
uang
melalui
pertanggungjawaban
laporan
ini
disampaikan
setiap bulan kepada Kepala Desa dan paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya.
Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran menggunakan:
a. buku kas umum;
b. buku Kas Pembantu Pajak; dan
c. buku Bank.
4. Pelaporan
Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan APBDesa
kepada Bupati/Walikota berupa:
a. laporan
kepada
Bupati/Walikota
setiap
akhir
tahun
PKN 2
ditetapkan dengan Peraturan Desa. Peraturan
Anggaran berkenaan;
c. format Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang
masuk ke desa.
Laporan
Pertanggungjawaban
Realisasi
Pelaksanaan
Pemerintah
Nomor
43
Tahun
2014
tentang
Peraturan
12 | P a g e