Bahan Tablet PCT
Bahan Tablet PCT
Bahan Tablet PCT
: Martua Agustinus
NPM
: A0111019
Tugas
No
Metode
1.
Granulasi Basah
Keuntungan
1. Kohesifitas dan
kompresibilitas serbuk
ditingkatkan dengan
penambahan pengikat yang
menyalut partikel serbuk
sehingga partikel melekat
satu sama lain dan terbentuk
granul.
2. Memperbaiki sifat zat alir
obat yang yang mempunyai
daya alir buruk dan
memperbaiki sifat kohesi
dari suatu obat.
3. Distribusi dan keseragaman
kandungan zat aktif dosis
kecil dapat lebih baik, zat
pewarna dapat tercampur
serbasama dengan
melarutkan /
mensuspensikan zat pewarna
dalam larutan pengikat.
4. Pemisahan komponen
campuran selama proses
pembuatan tablet dapat
dicegah dengan granulasi
Kerugian
basah.
5. Kecepatan disolusi zat aktif
hidrofob dapat ditingkatkan
dengan cara granulasi basah
dengan pelarut zat pengikat
yang bersifat hidrofil.
6. Mengurangi debu selama
proses dan mencegah
kontaminasi udara.
2.
Granulasi kering
3.
Cetak langsung
1. Sebutkan zat aktif yang dibuat dengan masing masing metode minimal 5 zat aktif:
No.
Metode
Zat aktif
Alasan
1.
Granulasi basah
1. Asam mefenamat
Sukar mengalir
1. Antalgin
1. Alukol
1.
2.
Granulasi kering
Ranitidin Hcl
1. Vitamin c
1. Mudah teroksidasi
2. Waktu hancur jelek bila
basah
1. Ibuprofen
1. Gliseril Guaiakolat
1. Siprofloksasin
1. Asetosal
3.
Cetak langsung
1. Teofilin
1. NaCl
1. KCl
1. NaBr
v Granulasi basah
Zat aktif & eksipien
Pengikat
( dapat dikepal )
Campuran serbuk
Granul basah
Granul kering
Diperiksa
o Granulometri
o Penetapan bobot jenis
Kadar mampat
Perbandingan Haussner
Kompresibilitas
Kecepatan aliran
Metode corong
Dicetak
Tablet
Uji organoleptik
o Bentuk
o Bau
o Homogenitas
o Permukaan bebas cacat dan noda atau bintik bintik
v Granulasi kering
Zat aktif & eksipien
Tablet ( slug )
Granul
Dicetak
Tablet
v Cetak langsung
Zat aktif & eksipien
Tablet dikeluarkan
Tablet
1. Sebutkan contoh contoh zat tambahan yang digunakan untuk masing masing
metode:
No.
1.
Metode
Granulasi basah
Zat tambahan
Pengisi
Contoh
Pati
Kalsium karbonat
Selulosa mikrokristal
Trikalsium fosfat
Larut air:
Pengikat
Laktosa
Sukrosa
Dekstrosa
Manitol
Sorbitol
Pelincir ( lubrikan )
Metil selulosa 2%
Mg stearat 0,5 2%
Talk 5 10%
Na benzoat 2 5%
Asam stearat 1 3%
Penghancur ( desintegran )
Pelicin ( Glidan )
2.
Granulasi kering
Pengisi
Avicel PH 101
Amilum 5 20%
Pati 1 10%
Talk 1 5%
Mg stearat 0,2 2%
Pati
Kalsium karbonat
Selulosa mikrokristal
Trikalsium fosfat
Larut air:
Pelincir ( lubrikan )
Penghancur ( desintegran )
3.
Cetak langsung
Laktosa
Sukrosa
Dekstrosa
Manitol
Sorbitol
Mg stearat 0,5 2%
Talk 5 10%
Na benzoat 2 5%
Asam stearat 1 3%
Avicel pH 101
Amilum 5 20%
Avicel
Amilum kering
Starch 1500
v Granulasi basah
Asam mefenamat
Amprotab
500 mg
15%
Avicel
PVP
Mg stearat
Talc
Amilum kering
10%
2%
2%
6%
v Granulasi kering
Vitamin C
500 mg
Mg stearat
2%
Amilum kering
6%
v Cetak langsung
CTM
Avicel
6%
Talk
1%
Mg stearat
1%
Masalah umum
1. 1.
Capping
Masalah khusus
Laminasi
1. 2.
1. 3.
Chipping
Cracking
Picking
Mottling
1. Keseragaman kandungan
Related
Analisis Kualitatif Kation dan AnionIn "Analisis Kualitatif"
ARGENTOMETRIIn "TITRASI"
TITRASI REDOKSIn "TITRASI"
Permalink
Post navigation
Metabolisme Protein
Manfaat buah beet untuk yang kekurangan darah
1.
2012
M
Dec
7
14
21
28
T
1
8
15
22
29
W
2
9
16
23
30
Martua2012
Martua Agustinus
MY PROFIL
NAMA;MARTUA AGUSTINUS
UMUR :20thn
PENDIDIKAN;STFI'2011
October 2013
T
3
10
17
24
31
4
11
18
25
S
5
12
19
26
S
6
13
20
27
Metabolisme Protein
IODOMETRI
KOMPLEKSOMETRI
Masukkan alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima
pemberitahuan tentang tulisan baru melalui surat elektronik.
Join 3 other followers
5
2.
Die
, yang menentukkan ukuran dan bentuk tablet3.
Punch
, untuk mencetak/mengempa granul yang ada di die4.
Jalur cam
, untuk mengatur gerakan pucnh5.
Suatu mekanisme pengisian untuk menggerakan atau memindahkan granuldari hopper ke
dalam die.
(Lachman ,halaman 662)
. Metode pembuatan tablet dibagi menjadi metode granulasi dan
kempalangsung dan granulasi.
Granulasi merupakan proses peningkatan ukuran partikeldengan cara melekatkan partikelpartikel sehingga bergabung dan membentukukuran yang lebih besar . Metode granulasi ini
terdiri dua metode yaitu metodegranulasi basah dan metode granulasi kering.
a.
Granulasi Basah
Granulasi basah dalah proses menambahkan cairan pada suatu serbuk ataucampuran serbuk
alam suatu wadah yang dilengkapi dengan pengadukan yangakan menghasilkan granul
(Chorles J.P Siregar, 2008). Dalam proses
granulasi basah zat berkhasiat, pengisi dan penghancur dicampur homogen, lalu dibasahideng
an larutan pengikat, bila perlu ditambahkan pewarna. Diayak menjadi granuldan dikeringkan
dalam lemari pengering pada suhu 40-50C. Proses pengeringandiperlukan oleh seluruh cara
granulasi basah untuk menghilangkan pelarut yangdipakai pada pembentukan gumpalan
gumpalan dan untuk mengurangikelembaban sampai pada tingkat yang optimum (Lachman,
1986). Setelah keringdiayak lagi untuk memperoleh granul dengan ukuran yang diperlukan
danditambahkan bahan pelicin dan dicetak dengan mesin tablet (Anief, 1994).Tahapan
pembuatan tablet parasetamol dengan menggunakan metode granulasi basah yaitu :1.
Penggilingan/ penghalusan obat dan eksipien2.
Pencampuran serbuk yang sudah digiling3.
Aksi dari parasetamol yaitu menghambat prostaglandin di SSP tetapi tidakmemiliki efek
anti-inflamasi diperifer ; mengurangi demam melalui tindakanlangsung pada hipotalamus
pengatur pusat panas. Parasetamol diindikasikan untukmenghilangkan nyeri ringan sampai
sedang ; pengobatan demam. Penggunaan berlabel (s): Nyeri dan demam setelah vaksinasi
profilaksis.
(A to Z Drug fact)
Dewasa ini dianggap sebagai zat antinyeri yang paling aman, juga untukswamedikasi
(pengobatan mandiri). Efek analgetisnya diperkuat oleh kodein dankofein dengan kira
kira 50%. Reabsorpsinya dari usus cepat dan praktis tuntas,secara rektal lebih lambat. Dalam
hati zat ini diuraikan menjadi metabolit
glukuronida
7
dan sulfat. Efek sampingnya tak jarang terjadi, antara lain reaksi hipersensitivitasdan kelainan
darah. Overdose dapat menimbulkan antara lain mual, muntah, dananoreksia. Wanita hamil
dapat menggunakan parasetamol dengan aman, jugaselama laktasi walaupun mencapai air
susu ibu. Interaksi pada dosis tinggi dapatmemperkuat efek antikoagulansia tetapi pada dosis
biasa tidak interaktif.Dosis dari parasetamol untuk nyeri dan deman oral 2 - 3 dd 0,5-1 g,
maks4 g/hari, pada penggunaan kronis maks. 2,5 g/hari. Anak
anak 4
360 mg, 4
5xsehari.
(Obat
12
FI ed IV hal 771
Lactosa Anhydrous
Struktur molekulRumus molekul C
12
H
22
O
11
Nama kimia O
-D-galactopyranosyl-(1
4)
-D-glucopyranoseBerat molekul 342,30Pemerian Laktosa anhidrat adalah
serbuk atau partikel kristal berwarna putih,rasa manis, tidak
berbau.Suhu Lebur 232
0
CKelarutan Larut dalam air, sedikit larut dalam ethanol 95% dan eter.Dens
ity 1,589 g/cm
3
Stabilitas Laktosa dapat berubah warna menjadi kecoklatan dalampenyim
panan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh panas, kondisilembab yang
kelembabannya hingga
80%.Inkompatibilitas Laktosa anhidrat inkompatibel dengan oksidator kua
t. Dapatmengalami reaksi maillard dengan amin primer dan sekunder
biladisimpan dalam kondisi kelembaban tinggi pada waktu
tertentu.Penyimpanan Dalam wadah tertutup di tempat sejuk dan kering.
Kegunaan
Tablet filler
atau
diluent
atau pengisi.Pustaka
Handbook of Pharmaceutical Exipient
Halaman 359
361
13
Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol,etanol 95%,eter dan air ,sedikit larutdalm benzen
hangat,dan etanol hangat
95%Stabilitas Magnesium stearat stabil dan dapat disimpan dalam wadah tertutuprapat dan
keringInkompatibilitas Inkompatibel dengan asam kuat,basa, garam besi.Hindari pencampura
n dengan bahan yang teroksidasi kuat.Mg stearat tidakdapat digunakan dalam produk yang
mengandung aspirin,beberapavitamin dan garam
besiPenyimpanan Disimpan dalam wadah tertutup rapat dan disimpan dalam tempatsejuk dan
keringKegunaan Lubricant,0,25 % - 5,0 %Daftar pustaka HOPE 6
th
edisi 2009 hal 404
405
VI.
Rasionalisasi Formula
Dosis parasetamol dalam sediaan tablet >5% sehingga pembuatan tablet denganmetode
granulasi.
Bobot tablet yang dibuat 700 mg sedangkan bobot parasetamol adalah 500 mgsehingga
ditambahkan zat pengisi laktosa untuk menambah bobot tablet.
Untuk mengikat zat aktif dan zat tambahan serta agar tablet dapat dicetak makaditambahkan
zat pengikat PVP.
Untuk memperbaiki sifat alir serbuk ditambahkan talkum sebagai pelicin/ glidan
14
Untuk menurunkan friksi antara serbuk dan dies pada saat proses fillerditambahkan mg
stearat sebagai lubricant.
PVP digunakan sebagai pengikat atau binder yang berfungsi untuk mengikat zataktif dan zat
tambahan agar tablet dapat dicetak
Talkum digunakan sebagai pelicin/glidan yang berfungsi untuk memperbaikisifat alir serbuk
dari hoper ke die.
Mg stearat digunakan sebagai lubricant yang berfungsi untuk menurunkan friksiantara serbuk
dan die.
17
d.
Toples diaduk digoyang secara berputar dengan kecepatan yang konstankurang lebih selama
5 menit 5, toples dibuka (hindari pengetukan padatoples)e.
Ditambahkan sisa amylum dan kurang lebih 12 g paracetamol kemudiantoples ditutupf.
Toples diaduk digoyang secara berputar dengan kecepatan yang konstankurang lebih selama
5 menit 5, toples dibuka (hindari pengetukan padatoples)g.
Ditambahkan kurang lebih 40 g paracetamol kemudian toples ditutuph.
Toples diaduk digoyang secara berputar dengan kecepatan yang konstankurang lebih selama
5 menit 5,toples dibuka (hindari pengetukan padatoples)i.
Ditambahkan sisa paracetamol kemudian toples ditutup j.
Toples diaduk digoyang secara berputar dengan kecepatan yang konstankurang lebih selama
5 menit 5, toples dibuka (hindari pengetukan padatoples)4.
Pembuatan larutan pengikata.
Timbang 8,75 g povidon/polivinil pirolidon b.
Dimasukkan dalam beaker glas 50 mlc.
Ditambahkan kurang lebih 10 ml aquadesd.
Diaduk sampai povidon/polivinil pirolidon larut sempurnamenggunakan batang pengaduk5.
Proses granulasia.
Serbuk yang telah melalui proses mixing ditambahkan larutan pengikatsedikit demi sedikit
sambil diaduk perlahan sampai larutan pengikathabis b.
Diukur kelembaban serbuk,jika belum sesuai ditambahkan aquadessampai kelembaban yang
diinginkanc.
Masukkan serbuk dalam mesin granulasid.
Lakukan granulasi sampai serbuk habis6.
Proses pengayakanGranul yang sudah terbentuk diayak melalui mesh no. 127.
Proses pengeringan
18
a.
Granul ditempatkan dalam wadah yang permukaanya luas (dalam praktikum digunakan
loyang) b.
Dimasukkan dalam ovenc.
Atur suhu oven pada temperatur 37
0
C8.
Dilakukan evaluasi granul meliputi:a.
Berat granul b.
BJ nyata,BJ mampat dan % komprebilitas (% K)c.
Kecepatan alirand.
Kandungan lembab9.
Proses mixing dengan fase luara.
Timbang fase dalam ,hitung jumlah fase luar yang akan digunakan berdasarkan jumlah fase
dalam b.
Timbang bahan-bahan fase luar sebanyak:
Talk: 2,608gram
Dilakukan optimasi berat dengan mencetak satu tablet. Berat yangdiinginkan 719. b.
Setelah didapat berat yang diinginkan dilakukan optimasi kekerasan tablet.Kekerasan tablet
yang diinginkan berkisar 70
120 N.c.
Setelah mendapat berat dan kekerasan yang sesuai. Kemudian mesindisetting otomatis.d.
Granul dimasukkan ke dalam hopper mesin tablet single punch.e.
Dilakukan pencetakan tablet hingga granul dalam hopper habis.
19
11.
Dilakukan evaluasi tablet , meliputi :a.
Organoleptik b.
Keseragaman ukuranc.
Friabilitasd.
Keseragaman bobote.
Kekerasan tabletf.
Waktu hancur
http://www.academia.edu/8264910/PEMBUATAN_TABLET_PARASETAMOL_DENGAN
_METODE_GRANULASI_BASAH