Bab 1 Model Ekonomi

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

Bab I

Model Ekonomi

1.1 Pembentuk Model Matematika


Variabel, Konstanta dan Parameter
Variabel adalah sesuatu yang besarnya dapat mengubah sesuatu, atau
mengalami perubahan nilai. Dalam bidang ekonomi contohnya harga, nilai
ekspor dan impor, pendapatan nasional, dan lain-lain. Variabel memiliki nilai
yang berbeda-beda sehingga sulit untuk disebutkan dalam nilai angka-angka
yang spesifik, untuk memudahkannya variabel diwakili dengan suatu simbol
tertentu. Misalnya, harga (price) diwakili oleh P, nilai ekspor diwakili oleh X,
impor diwakili oleh M, pendapatan nasional diwakili oleh Y
Model ekonomi dapat memberi kita nilai solusi dari suatu susunan
variabel-variabel tertentu, misalnya tingkat output pada saat keuntungan akan
maksimal. Nilai solusi yang kita cari dari model biasa disebut variabel endogen
(endogenous variables). Sementara variabel-variabel dalam model yang nilainya
dipengaruhi oleh hal-hal di luar model, sehingga nilainya dianggap tetap (given),
disebut sebagai variabel eksogen. Tetapi bisa jadi suatu variabel dapat menjadi
variabel endogen di suatu model tetapi menjadi variabel eksogen di model yang
lain. Misalnya variabel besarnya ekspor merupakan variabel eksogen dalam
model penentuan tingkat nilai tukar mata uang, tetapi merupakan variabel
endogen dalam model analisis faktor-faktor penentu besarnya nilai ekspor suatu
negara.
Konstanta adalah suatu bilangan nyata tunggal yang nilainya tidak
berubah-ubah. Jika konstanta dibagungkan dengan suatu variabel, contohnya
5P atau 0.7X, maka angka konstanta yang ada di depan variabel disebut sebagai
koefisien variabel. Sehingga dapat diartikan bahwa koefisien adalah angka
pengkali konstan terhadap suatu variabel..

Tetapi jika konstanta tersebut bukan berupa angka tetapi merupakan


suatu simbol, di mana nilainya belum ditetapkan, misalnya aP atau X, maka a
dan dapat menunjukkan bilangan berapa saja. Sehingga konstanta tersebut
juga bersifat variabel. Konstanta semacam ini disebut sebagai konstanta
parametrik atau biasa disingkat sebagai parametrik.

Persamaan dan Identitas

Variabel-variabel akan berhubungan antara satu dengan yang lain dalam


persamaan

atau

dalam

pertidaksamaan.

Dalam

aplikasi

ekonomi

kita

membedakan tiga jenis persamaan, yaitu: persamaan definisi, persamaan


tingkah laku, dan kondisi ekuilibrium.
Persamaan definisi (definitional equation) membentuk suatu identitas
antara dua ekspresi yang berganti-ganti yang memiliki arti sama. Pada jenis
persamaan ini biasanya menggunakan tanda (di baca: secara identik sama
dengan), walaupun kadang tetap menggunakan tanda =. Contohnya profit total
diartikan sebagai selisih antara penerimaan total (total revenue = R) dikurangi
biaya total (total cost = C). Sehingga dapat ditulis sebagai

RC

Persamaan tingkah laku adalah persamaan dimana ada tingkah laku


variabel tertentu merupakan respon dari perubahan variabel lain. Persamaan
ini biasa digunakan untuk mendeskripsikan bentuk suatu model. Untuk
membuat suatu persamaan tingkah laku, perlu digunakan asumsi berdasarkan
pola tingkah laku variabel-variabel tersebut. Misalnya untuk dua fungsi
permintaan berikut:
Qd = 100 5P
Qd = 200 - P
Qd

menggambarkan

jumlah

permintaan

akan

suatu

barang

dan

menunjukkan harga barang. Kedua persamaan di atas memiliki bentuk yang


berbeda, model permintaan barang ini memiliki asumsi yang berbeda. Pada
persamaan pertama, saat P = 0, jumlah permintaan barang sebesar 100,

sedangkan pada persamaan kedua, besarnya 200. dan jika pada persamaan
pertama, Qd akan menurun secara perlahan saat P naik, tetapi pada persamaan
kedua, Qd akan mengalami penurunan drastis.
Equilibrium conditions merupakan persamaan yang berhubungan dengan
model yang berkaitan dengan ekuilibrium atau keseimbangan. Contohnya: Qd =
Qs, jumlah permintaan barang sama dengan penawaran barang

1.2 Fungsi
Suatu fungsi, misalnya dinyatakan dalam bentuk y = f(x) (dibaca : y fungsi
dari x), menyatakan hubungan antara variabel x dan y, sehingga untuk setiap
nilai x tertentu terdapat satu nilai y. x disebut sebagai variabel bebas (eksogen)
dan y disebut variabel terikat (endogen).

Contoh 1:

y
y
6
6
4
2
2
x
2

Gambar 1.1. a

Gambar 1.1.b

Untuk fungsi y = f(x) pada gambar 1.1.a di atas, untuk setiap x memiliki hanya
satu nilai y, misalnya pada saat x = 4, y =10. Tetapi pada gambar 1.1.b, y
bukanlah fungsi dari x, karena ada lebih dari satu nilai y untuk nilai x tertentu,
misalnya saat x = 4, y = 6 dan 2
Jenis- jenis Fungsi
a. Fungsi Konstan
Merupakan fungsi yang hanya terdiri dari satu elemen. Contohnya:
y = f(x) = 5
Yang dapat dinyatakan sebagai y = 5 atau f(x) = 5. Nilainya tidak akan berubah
walau berapapun nilai x. Jika digambarkan dalam bentuk grafik maka fungsi
semacam ini akan berbentuk garis horisontal. Dalam ilmu ekonomi, hal

tersebut dapat digunakan untuk menggambarkan biaya tetap (fixed cost) dari
suatu perusahaan, misalnya biaya yang dikeluarkan untuk membayar sewa
gedung untuk pabrik. Karena berapapun jumlah barang yang diproduksi
perusahaan tersebut besarnya uang sewa gedung tersebut akan tetap.
b. Fungsi Polinomial
Merupakan fungsi dengan satu variabel bebas tetapi memiliki bentuk yang
berbeda-beda. Contoh:

y a0 a1 x a2 x 2 ... an x n
Tanda pangkat pada x, yang menunjukkan kekuatan x disebut sebagai
eksponen
c. Fungsi Rasional
Merupakan fungsi yang memiliki y yang merupakan rasio dari dua polinomial
dalam variabel x. Contohnya:

3 x
2 x 3x 1
2

Berdasarkan definisi ini, setiap fungsi polinomial pasti merupakan fungsi


rasional, karena fungsi ini selalu dapat diekspresikan sebagai rasio terhadap 1,
yang merupakan fungsi konstan
Untuk fungsi-fungsi yang memiliki eksponen, akan mengikuti aturan-aturan
berikut:
Aturan I

Aturan II

x a xb x a b

xa
x a b
b
x

Contoh:

x x x
3

3 2

Aturan III

xn

Aturan V

nx

x3
x 32 x ( x 0)
x2

Aturan IV

1
xn

3
Contoh: x

Contoh:

( x 0)

x0 1

(x 0)

1
x3
Aturan VI

( x a )b x ab

Aturan VII

x a y a ( xy )a

1.3 Fungsi dari Dua atau Lebih Variabel Bebas


Suatu fungsi dapat memiliki dua bahkan lebih variabel bebas. Contohnya:
z = g(x,y).

Variabel x dan y secara bersama-sama menentukan nilai dari variabel terikat, z.


Contohnya:

z ax by
z a0 a1 x a2 x 2 b1 y b2 y 2
Jika fungsi y f ( x) hanya berhubungan dengan satu himpunan angka, tetapi
untuk fungsi di atas akan berhubungan dengan sepasang himpunan (x, y),
karena kita hanya dapat menentukan z hanya jika x dan y keduanya jelas.
Dalam bidang ekonomi, salah satu fungsi yang memiliki variabel bebas
lebih dari satu adalah fungsi produksi. Fungsi produksi memiliki bentuk umum
yang dipengaruhi oleh jumlah modal (K) dan jumlah tenaga kerja (L).

Q Q K, L
Fungsi ini dapat dikembangkan sampai memiliki lebih dari variabel bebas,
sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, besarnya pendapatan nasional suatu
negara antara lain dipengaruhi oleh besarnya konsumsi penduduk, pengeluaran
pemerintah, besarnya investasi, besarnya pajak, dan besarnya ekspor impor.
Fungsi dengan variabel banyak ini memiliki beberapa jenis, yaitu:
1. Fungsi linier
Yaitu fungsi dengan variabel bebas yang seluruhnya memiliki pangkat satu.
Contoh: z ax by
2. Fungsi Kuadratik
Yaitu fungsi yang salah satu atau lebih variabel bebasnya memiliki pangkat
2
2
lebih dari satu. Contoh: z a0 a1 x a2 x b1 y b2 y

1.4 Fungsi Homogen


Suatu fungsi dikatakan homogen jika variabel bebas dari fungsi tersebut
dikalikan dengan suatu bilangan, maka bilangan tersebut akan memberi

pengaruh

yang

sama

terhadap

seluruh

variabel

bebas,

dan

dapat

menjadikannya common factor dalam fungsi tersebut. Jika suatu fungsi memiliki
nilai homogenitas pada tingkat r, maka perkalian dari tiap variabel bebasnya
dengan suatu nilai konstan c akan meningkatkan nilai fungsi sebesar c r. Yaitu
jika:

f cx1 , cx2 ,..., cxn c r x1 , x2 ,..., xn

Contoh 2
Jika ada fungsi f x1 , x2 , x3

f cx1 , cx2 , cx3

x1 3 x1

dikalikan dengan c, hasilnya


2 x2 x3

cx1 3cx1
x
3x

1 1 f x1 , x2 , x3 c 0 f x1 , x2 , x3
2cx2 cx3 2 x2 x3

Berdasarkan contoh di atas; fungsi ini tidak akan mengalami perubahan


sama sekali jika terjadi perubahan yang sama pada seluruh variabel bebas,
atau dapat dikatakan bahwa nilai fungsi yang diubah dengan perkalian sebesar
c0 =1. Fungsi di atas disebut fungsi homogen dengan derajat nol
Contoh 3

2
2
Jika ada fungsi f x1 , x2 , x3 2 x1 4 x1 x2 5 x3 dikalikan dengan c, hasilnya

f cx1 , cx2 , cx3 2(cx1 ) 2 4(cx1 )(cx2 ) 5(cx3 ) 2 c 2 f x1 , x2 , x3

Fungsi di atas disebut fungsi homogen dengan derajat dua

Homogenitas Linier
Seringkali terjadi salah pengertian mengenai istilah fungsi homogen
linier, yang seringkali diartikan bahwa fungsi tersebut merupakan fungsi linier.
Fungsi homogen tidak harus berarti fungsi linier karena suatu fungsi dapat
bersifat homogen walaupun tidak linier.
Berikut ini adalah fungsi homogen pada derajat satu, tetapi tidak berbentuk
linier.

x12 3 x2 2
f x1 , x2 , x3

, jika dikalikan dengan c, menjadi:


x2
x3

f cx1 , cx2 , cx3

(cx1 ) 2 3(cx2 ) 2

cf x1 , x2 , x3
cx2
cx3

1.5 Fungsi Inversi


Jika pada fungsi y = f(x) untuk setiap x yang berbeda memiliki nilai y yang
berbeda pula, fungsi f akan memiliki fungsi invers

x f 1 y , dibaca x

merupakan fungsi invers dari y.


Contoh 4
Dalam teks-teks yang bersifat matematis, persamaan akan berbentuk Q
=F(P), dengan Q sebagai sumbu tegak dan P pada sumbu mendatar. Sehingga
jika fungsi permintaan adalah Qd = 100 5P. Tetapi dalam analisis ekonomi
tentang penawaran dan permintaan, maka persamaan akan berbentuk P = f(Q),
dengan P sebagai sumbu tegak dan Q pada sumbu mendatar. Maka fungsi
inversinya adalah : 5P =100- Qd
Atau P

1.6

100 Qd
5

Pembuatan Grafik dan Fungsi

Cara Menggambarkan Persamaan Linier


Contoh 5
Fungsi : y 20 10 x
Langkah-langkahnya:
1.

y
20

Cari dua titik dari fungsi tersebut.


Caranya: misalkan x = 0, maka diperoleh
y = 20; dan jika y = 0, maka x = 2

2.

Gambar kedua titik tersebut pada


sumbu

tegak

dan

sumbu

mendatar.

Kemudian hubungkan kedua titik untuk


menjadi garis lurus
Tetapi grafik dapat memiliki bentuk yang

2
Gambar 1.2

berbeda, sesuai fungsinya.

10

a. Fungsi Linier
Yaitu fungsi yang seluruh variabelnya hanya berpangkat satu.
Contoh 6
Fungsi : y a0 a1 x

Gambar 1.3

y disebut sebagai variabel tidak bebas

(dependent variable). x disebut sebagai


variabel bebas (independent variable). a0
disebut sebagai intersep, merupakan titik
potong dengan sumbu tegak, yaitu nilai y
pada saat x = 0. a1 disebut sebagai

a0

kemiringan atau slope, yang mengukur

rasio perubahan x terhadap nilai y atau (

x ).

b. Fungsi Kuadratik
Yaitu fungsi yang memiliki pangkat satu dan dua pada satu atau lebih variabel
bebasnya.
Contoh 7
Gambar 1.4

2
Fungsi : y x x

Grafik fungsi kuadratik dengan > 0 ,

seperti fungsi di atas, adalah parabola


yang terbuka ke atas seperti grafik di
samping;
Jika < 0 bentuk parabola akan terbuka
ke bawah.

11

c. Fungsi Kubik
Yaitu fungsi yang memiliki pangkat

Gambar 1.5

tertinggi tiga pada variabel bebasnya


Contoh 8
2
3
Fungsi : y x x x

Cara Membentuk Fungsi Linier


Paling tidak ada empat cara untuk membentuk fungsi linier, yaitu: dengan
bantuan koordinat ganda, dengan menggunakan satu titik dan slope, dengan
menggunakan intersep dan slope serta dengan bantuan dua titik intersep
1.

Dengan bantuan koordinat ganda

Misalnya kita memiliki dua titik dari fungsi yang akan kita buat, yaitu

A x1 2, y1 4 dan B x2 3, y2 5 .
menggunakan formula:

Fungsi

dapat

kita

ketahui

dengan

y y1
x x1

maka
y2 y1 x2 x1

y4 x2

y 4 x 2 sehingga diperoleh fungsi : y x 2


5 4 3 2
2.

Dengan menggunakan satu titik dan slope garis

Misalnya kita memiliki satu titik A x1 2, y1 4 dan slope 2. maka fungsi dapat
kita ketahui dengan cara berikut:

y y1 a x x1 y 4 2 x 2
y 2x 4 4 y 2x
Fungsi y 2 x
3.

Dengan menggunakan intersep dan slope

Misalnya kita mempunyai intersep sebesar a = 6, dengan slope b = 3. Maka


bentuk fungsi adalah y a bx y 6 3 x

12

Diperoleh fungsi : y 6 3x

13

4.

Dengan bantuan dua titik intercept

Misalkan kita memiliki dua intersep yaitu titik potong dengan sumbu tegak (a)
dan titik potong dengan sumbu mendatar (b). Misalnya a = 4 dan b = 3.
Maka fungsi dapat diperoleh dengan menggunakan formula:

a
x
b
4
y 4 x
3
y a

diperoleh fungsi: y 4

1.7

4
x
3

Penyelesaian

Untuk menentukan akar-akar persamaan kuadrat dapat dilakukan dengan


beberapa cara, yaitu:
a. Memfaktorkan (Pemfaktoran)
b. Menggunakan rumus kuadrat (rumus abc).
c. Melengkapkan bentuk kuadrat sempurna.
d. Menggambar grafik fungsi kuadrat.
Cara yang paling mudah dan sering digunakan adalah dengan menggunakan
rumus kuadrat, yaitu :

b b 2 4ac
x1 , x2
2a
2
Dengan bentuk fungsi persamaan adalah : y ax bx c . Jika fungsi yang kita
2
miliki adalah y x 11x 24

Maka kita akan mendapat penyelesaian berikut:

x1 , x2
x1 , x2

b b 2 4ac
2a
11 112 4 1 24
2 1

11 121 96
2

x1 3 x2 8

14

LATIHAN SOAL
1. Diketahui dua persamaan berikut:

a ) TC FC aQ
b) Qd 50 12 P
TC = total cost, FC = fixed cost, P = price
Qd = jumlah permintaan
Tentukan:
a) Konstanta-konstantanya, baik yang berupa bilangan maupun parametrik
b) Variabel bebas dan terikatnya
c) Koefisien-koefisiennya
2. Sederhanakan perhitungan perhitungan berikut:

a) x5 x3
x4
x11
1
c) 5
x
d ) x 0.25

b)

e) x t z t
3. Buktikan kebenaran aturan I dan II yang digunakan dalam fungsi
eksponen!
4. Buatlah pernyataan-pernyataan berikut dalam bentuk fungsi persamaan!
a) Besarnya permintaan akan gula (Q) dipengaruhi oleh harga gula (P) dan
besarnya gaji (Y)
b) Total biaya (TC) dipengaruhi oleh biaya tetap (FC) sebesar 50 dan jumlah
produksi barang (Q) dengan biaya produksi per unit sebesar 6
c) Biaya faktor produksi (C) dipengaruhi jumlah pegawai (W) dan jumlah
modal. Upah tenaga kerja = 50/orang dan besarnya bunga modal = 12
5. Diketahui persamaan-persamaan berikut:

15

a )5 x 2 23 x 12 0
b) 3x 2 41x 20 6
c) x 2 17 x 42
d ) x2 4 x 5
Tentukan penyelesaian dari keempat fungsi di atas!
6. Dari keempat persamaan pada soal nomor 5 di atas, persamaan persamaan mana yang memiliki grafik dengan bentuk parabola yang
terbuka ke atas dan mana yang terbuka ke bawah? Jelaskan!
7. Tentukan titik potong persamaan - persamaan pada sumbu tegak dan
mendatar serta buat grafik dari persamaan - persamaan berikut!

a ) y 2 3x
b) 4 y 12 2 x
c) 2 x 6 y 24
d ) 6 x 9 y 81
8. Tentukan

berapa

besarnya

kemiringan

(slope)

dari

persamaan

persamaan pada soal nomor 7! Dan jelaskan masing-masing artinya!


9. Buat persamaan persamaan - persamaan berikut, berdasar informasi
yang tersedia!
a) Sebuah persamaan permintaan barang, dengan jumlah permintaan
sebesar 1200 pada saat harga 20, dan jumlah permintaan 5600 pada
saat harga turun menjadi 4.
b) Sebuah persamaan

total biaya, dengan biaya per unit barang yang

diproduksi sebesar 56 dan biaya tetap sebesar 150


c) Sebuah persamaan konsumsi, dengan jumlah konsumsi sebesar 550
pada saat pendapatan sebesar 1200 dan pengaruh besarnya pendapatan
terhadap konsumsi sebesar 0,8.
10.Tentukan apakah fungsi-fungsi berikut merupakan fungsi homogen! Jika
memang homogen, pada tingkat berapa?

16

a ) f x, y xy
b) f x, y 2 x y 3 xy
c ) f ( x, y ) x 2 y 2

d ) f ( x, y ) x 3 xy y 3

17

Anda mungkin juga menyukai