Impetigo Bulosa PDF
Impetigo Bulosa PDF
Impetigo Bulosa PDF
ABSTRAK
Impetigo merupakan peradangan superfisialis yang terbatas pada bagian epidermis yang
disebabkan oleh infeksi bakteri stafilokokus dan streptokokus sp. Salah satu bentuk klinis
yang paling sering dijumpai pada kasus pediatrik adalah impetigo bulosa, bakteri ini
menyebar dari satu individu ke individu yang lainnya melalui suatu kontak langsung seperti
melalui kontak tangan. Dilaporkan suatu kasus impetigo bulosa pada anak perempuan usia
7 tahun dengan gambaran klinis berupa bula dengan dinding kendor berisi berisi nanah,
hipopion di atas kulit yang eritema, tanpa riwayat demam maupun nyeri. Pengobatan yang
diberikan adalah kapsul oral Cefadroxil 500 mg 2x1 selama lima hari dan topikal
Mupirosin 2 % cream dioleskan 2 x sehari selama 7 hari dengan memberikan respon terapi
yang baik, serta tanpa komplikasi. Prognosis pasien ini adalah baik
Kata Kunci : Impetigo bulosa, Cefadroxil, Mupirosin
ABSTRACT
Impetigo is a superficial inflammation is limited to the epidermis caused by a bacterial
infection staphylococcus and streptococcus sp. One of the most frequent clinical forms
encountered in pediatric cases is Bullous impetigo, these bacteria spread from one
individual to another through a direct contact such as through hand contact. Reported a case
of bullous impetigo in girls aged 7 years with a clinical picture of a bull with saggy walls
contain pus, hypopyon above skin erythema, without a history of fever and pain. Treatment
is given Cefadroxil 500 mg oral capsule 2x1 for five days and topical mupirocin 2% cream
applied 2 times daily for 1 week with good results. The patient's prognosis is good.
Keywords: bullous impetigo, Cefadroxil, Mupirocin
PENDAHULUAN
Kulit manusia adalah salah satu organ
yang penting sebagai barier atau
pelindung tubuh dari trauma, gesekan,
serta mikroorganisme dari luar.1 Pada
bagian
permukaan
kulit
banyak
mengandung nutrisi yang sangat penting
bagi
pertumbuhan
mikroorganisme,
antara lain lemak, bahan-bahan yang
mengandung nitrogen , mineral dan lainlain yang merupakan hasil tambahan
proses keratinisasi atau yang merupakan
hasil appendiks kulit.2 Kulit merupakan
organ tubuh yang terletak paling luar dan
penelitian
tahun
2005
yang
dipublikasikan
oleh
E-Medicine
dikemukakan bahwa di Amerika Serikat
serta Eropa bakteri Staphylococcus
aureus merupakan bakteri yang tersering
menyebabkan terjadinya impetigo baik
Impetigo Bulosa maupun impetigo non
bulosa.4,5 Impetigo dapat berasal dari
proses primer karena memang terjadi
kerusakan pada kulit yang intak atau utuh
tersebut, atau dapat terjadi karena proses
infeksi sekunder yang disebabkan oleh
karena proses infeksi yang sebelumnya
atau karena terjadinya suatu proses
sistemik4. Oleh karena itu identifikasi
awal sangat penting untuk dapat
melakukan pencegahan serta dapat
memberika penanganan yang tepat.
DISKUSI
Impetigo
merupakan
peradangan
superfisialis yang terbatas pada bagian
epidermis yang disebabkan oleh infeksi
bakteri stafilokokus dan streptokokus.1
Lesi yang timbul dapat terjadi pada
tempat yang normal atau pada tempat
yang sebelumnya pernah terkena trauma.
Terdapat vesikel yang biasanya tidak
mudah untuk mengalami ruptur kemudian
yang khas dari vesikel ini vesikel tersebut
biasanya membesar menjadi bula.2 Di
dalam bula tersebut awalnya mengandung
cairan yang jernih berwarna kuning, yang
kemudian berubah warna menjadi lebih
gelap, serta lebih berwarna kuning
kehitaman. Setelah 1-3 hari lesi ini
biasanya akan ruptur dan meninggalkan
krusta yang tipis, berwarna cokelat
terang, dan satu lagi yang khas pada
penderita Impetigo Bulosa adalah
hipopion.5
Dari heteroanamnesis didapatkan bahwa
penderita dikeluhkan oleh orang tuanya
muncul gelembung-gelembung berisi
nanah
sejak 1 minggu yang lalu.
Awalnya gelembung nanah ini berukuran
kecil, semakin lama menyebar di leher.
Beberapa gelembung ada yang pecah
karena gesekan. Demam serta nyeri
disangkal oleh pasien. Hal ini sesuai
dengan gejala dan tanda impetigo bulosa.
3
berisi cairan seropurulen berukuran 57mm serta terdapat erosi pada bekas
dinding gelembung yang telah pecah.
Pengobatan yang diberikan adalah
Cefadroxil, Kompres Na Cl 0,9%, dan
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda, Adhi. Dkk.: Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta (2007).
2. Harahap, Marwali.: Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates, Jakarta (2000).
3. Hurwitz, Sidney.: Clinical Pediatrc Dermatology. W.B Saunders Company, Canada,
United States of America (1981).
4. Ratz, John. Impetigo: Treatment and Medication. E-Medicine. 2010. Available at:
http://emedicine.medscape.com/article/219473-treatment (Akses : 18 Januari 2013).
5. Sadegh, Amini. Dermatology Manifestasion of Impetigo. E-Medicine. 2010. Available
at: http://emedicine.medscape.com/article/1052709-overview (18 Januari 2013).
6. Yasushi Hanakawa, et al : Molecular mechanisms of blister formation in bullous
impetigo and staphylococcal scalded skin syndrome. The Journal of Clinical
Investigation (2002)
7. Koning S, et al: Interventions for impetigo (Review). Cochrane Collaboration. John
Wiley & Sons, Ltd (2009).