Media Kultur Jaringan
Media Kultur Jaringan
Media Kultur Jaringan
PRAKTIKUM
PEMBIAKAN TANAMAN
ACARA 5
MEDIA KULTUR JARINGAN
URIFA
131510501204
GOLONGAN C / KELOMPOK 5
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja
disektor pertanian. Bidang pertanian merupakan bidang utama yang banyak
ditekuni masyarakat karena luasan lahan yang dimiliki negara kita tergolong besar
dari negara lainnya. Luasan lahan yang dimiliki oleh negara Indonesia tersebut
mampu memproduksi kebutuhan masyarakat akan pangan secara global sehingga
Indonesia masih dapat mengekspor sebagian produk pertanian yang dihasilkan ke
beberapa negara lain.
Salah satu dampak dalam peningkatan ekspor komoditi pertanian adalah
kebutuhan bibit yang semakin meningkat. Bibit dari suatu varietas unggul yang
dihasilkan jumlahnya sangat terbatas, sedangkan bibit tanaman yang dibutuhkan
jumahnya banyak. Penyediaan bibit yang berkualitas baik merupakan salah satu
faktor yang menentukan keberhasilan dalam pengembangan pertanian di masa
mendatang. Salah satu teknologi harapan yang banyak dibicarakan dan telah
terbukti memberikan keberhasilan adalah melalui teknik kultur jaringan.
Melalui kultur jaringan tanaman dapat diperbanyak setiap waktu sesuai
kebutuhan karena faktor perbanyakannya yang tinggi. Bibit dari varietas unggul
yang jumlahnya sangat sedikit dapat segera dikembangkan melalui kultur
jaringan. Tanaman yang diperbanyak melalui kultur jaringan, bila berhasil dapat
lebih menguntungkan dari pada perbanyakan secara generatif karena sifatnya akan
sama dengan induknya (seragam) dan dalam waktu yang singkat bibit dapat
diproduksi dalam jumlah banyak dan bebas penyakit.
Kultur jaringan merupakan metode yang digunakan untuk mengisolasi
bagian
tanaman
seperti
protoplasma,
sel,
jaringan
atau
organ.
Cara
Media
yang
akan
digunakan
harus
disterilisasi
dengan
cara
peralatan
gelas
laboratorium,
media
mikrobiologi,
dan
bersuhu dan bertekanan tinggi 1210 C selama kurang lebih 15 menit untuk
membunuh bakteri.
Teknik ini memerlukan berbagai syarat untuk mendukung kehidupan
jaringan yan dikembangbiakkan. Salah sau faktor utamanya adalah media yang
digunakan. Media adalah tempat mengambil nutrisi dan tempat tumbuh tanaman.
Media tumbuh menyediakan berbagai bahan yang dibutuhkan oleh jaringan dalam
memperbayak diri seperti umsur hara mikro, makro, vitamin da asam amino,
sumber karbon dan zat pengatur tumbuh. Selain bahan-bahan tersebut, juga
dibutuhkan bahan tambahan seperti gula, agar-agar, bahan organic dan arang aktif.
Media yang sudah jadi akan dimasukkan kedalam tabung reaksi atau botol kaca.
Media tumbuh terbagi menjadi dua macam, yaitu media padat dan media cair.
Media padat berupa gel, seperti agar dan nutrisi yang dicampur dengan agar
sedangkan media cair adalah media dengan nutrisi yang dilarutkan di air. Media
cair bertujuan dalam pembentukan Protocorm Like Body (PLB) pada anggrek dan
jahe. Faktor lain yang harus diperhatikan pada media cair atau padat adalah pH
dari media kultur itu sendiri. Sel tanaman membutuhkan pH antar 5,5 sampai 5,8
oleh karena itu media harus diatur pHnya agar sesuai dengan pertumbuhan sel
tanaman.
Metode kultur jaringan (in vitro) dalam bidang pertanian digunakan dalam
perbaikan sifat atau seleksi, produksi bahan metabolit, perbanyakan tanaman,
transfer gen dalam biologi molekuler dan pemeliharaan plasma nutfah. Kegiatan
tersebut membutuhkan media buatan baik media dalam bentuk cair atau media
dalam bentuk padat dengan memberikan formulasi kebutuhan protein, hormon
dan nutrisi dengan perbandingan yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
1.2 Tujuan
1. Mempelajari cara pembuatan media dengan baik dan benar
2. Mengenal perbedaan bermacam-macam media kultur jaringan
merupakan teknologi mapan. Seperti banyak teknologi lain, telah melalui berbagai
tahap evolusi; keingintahuan ilmiah, alat penelitian, aplikasi baru dan eksploitasi
massa. Awalnya, kultur jaringan tanaman dimanfaatkan sebagai alat penelitian dan
difokuskan pada upaya untuk mempelajari budaya dan pengembangan, segmen
kecil yang terisolasi dari jaringan tanaman atau sel yang terisolasi.Selain itu,
dalam beberapa tahun terakhir, penerapan kultur jaringan tanaman sebagai teknik
budidaya telah menjadi alat penting dalam bioteknologi perbanyakan berbagai
tanaman yang memiliki kepentingan ekonomi yang besar. Demikian juga, teknik
budidaya menawarkan keuntungan tambahan seperti kecepatan tinggi propagasi,
kurangnya pembatasan
pembentukan
tunas
samping,
pembentukan
tunas
adventif,
dan
dengan
kultur
jaringan.
Keberhasilan
perbanyakan
dan
eksplan dan jika terjadi kontaminasi, eksplan yang tidak terkontaminasi dapat
diselamatkan.
Media MS
Botol kultur
Autoclave
pH meter
Spatula
Pipet
Beaker glass
Gelas ukur
Striver
Plastik wrap
Timbangan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
ketebalan 1 cm.
Menutup semua botol dengan alumunium foil, dan menandainya menurut
9.
jenis medianya.
Mensterilkan botol-botol berisi media di daam autoclave selama 30 menit
media
sambil
menguji
Pengamatan Hari ke
1
2
K
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-
4.2 Pembahasan
0
0
0
0
0
0
K
-
0
0
0
0
0
0
K
-
0
0
0
0
0
0
K
-
0
0
0
0
0
0
K
-
DAFTAR PUSTAKA