Design Lean-Rich Amine Exchanger
Design Lean-Rich Amine Exchanger
Design Lean-Rich Amine Exchanger
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penulisan Tugas Akhir
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta era
perdagangan bebas menyebabkan dunia kerja menuntut para tenaga kerja yang
ahli dan berkompotensi menghadapi dunia kerja yang nyata. Oleh karena itu
setiap institusi khususnya STT Migas Balikpapan mengharuskan mahasiswa dan
mahasiswinya agar dapat menyelesaikan Tugas Akhir sebagai syarat untuk
mendapatkan gelar Ahli Madya.
Dengan adanya program mata kuliah Tugas Akhir ini diharapkan
mahasiswa STT Migas Balikpapan dapat mengembangkan karyanya yang hanya
berupa teori di perkuliahan untuk dunia minyak dan gas bumi pada khususnya.
Berdasarkan pemikiran tersebut maka judul dalam penyusunan tugas akhir ini
adalah Design Lean-Rich Amine Exchanger pada CO2 Removal Plant.
1.2.
digunakan adalah Heat Exchanger dengan tipe Plate Heat Exchanger. Pada
penulisan Tugas Akhir kali ini, penulis akan mencoba melakukan perhitungan
thermal design Lean-Rich Amine Exchanger dengan tugas yang sama tetapi
dengan tipe Shell and Tube.
1.3.
Arief Dermawan
NIM 0703028
proses.
Bagi Akademik
1. Sebagai pandangan akademik terhadap suatu standar kesuksesan yang
dicapai oleh mahasiswadan mahasiswi yang diwujudkan ke dalam
bentuk visual.
2. Sebagai bahan penilaian untuk memberikan gelar Ahli Madya kepada
mahasiswa dan mahasiswi.
Arief Dermawan
NIM 0703028
BAB II
TEORI DASAR
2.1. Perpindahan Panas
2.1.1. Perpindahan Panas Secara Konduksi
Perpindahan panas secara konduksi adalah perpindahan panas antara
molekul-molekul yang saling berdekatan antara satu dengan yang lain dan tidak
diikuti oleh perpindahan molekul-molekul tersebut secara fisis.
2.1.2. Perpindahan Panas Secara Konveksi
Perpindahan panas secara konveksi adalah perpindahan panas dimana
panas berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan disertai gerakan
partikel secara fisis.
2.1.3. Perpindahan Panas Secara Radiasi.
Perpindahan panas secara radiasi adalah pancaran yang berbentuk
gelombang elektromagnetik dari semua permukaan benda panas ke benda dingin
melalui suatu media udara ataupun hampa udara.
2.2. Pengertian Heat Exchanger
Panas adalah salah satu bentuk energi yang dapat dipindahkan dari suatu
tempat ke tempat yang lain, tetapi tidak dapat dimusnahkan sama sekali. Akibatakibat yang ditimbulkan oleh panas didalam suatu proses antara lain, kenaikan
temperatur benda, perubahan dimensi, perubahan tekanan, perubahan fase, dan
lain-lain. Heat Exchanger (alat penukar panas) atau alat perpindahan panas adalah
salah satu alat yang dapat dipakai untuk memindahkan panas antara dua fluida,
yaitu fluida panas yang akan didinginkan dan fluida dingin yang akan dipanaskan
dengan memanfaatkan panas tersebut sebagai pemanas awal di dalam suatu
industri, terutama di dalam pengolahan minyak dan gas bumi.
Mekanisme perpindahan panas dapat berlangsung dengan berbagai macam
cara, yaitu :
Arief Dermawan
NIM 0703028
optimum
adalah
dengan
melakukan
perancangan
secara
utuh
dengan
Arief Dermawan
NIM 0703028
Arief Dermawan
NIM 0703028
C
D
TYPE
E
F
G
besar.
TYPE
REAR END HEAD
L
Mengatasi Ekspansi pada Shell menggunakan Expantion joint
M
Mengatasi Ekspansi pada Shell menggunakan Expantion joint
N
Mengatasi Ekspansi pada Shell menggunakan Expantion joint
P
Mengatasi Ekspansi menggunakan Floating Head
S
Mengatasi Ekspansi menggunakan Floating Head
T
Mengatasi Ekspansi menggunakan Floating Head
U
Setiap Tube bebas berekspansi
W
Mengatasi Ekspansi menggunakan Floating Head
2.3.
Bagian Bagian dari Heat Exchanger
2.3.1. Tube
Tube adalah komponen utama yang memegang peranan penting dalam
perpindahan panas yang terjadi dalam shell side dan tube side. Tube berfungsi
untuk pembatas sekaligus penghantar panas dalam exchanger. Tube yang
digunakan dalam exchanger dan condenser berbeda dengan pipa pada umumnya.
Diameter dari tube merupakan diameter luarnya, sedangkan ketebalan tube
Arief Dermawan
NIM 0703028
Square pitch (bujur sangkar), baik untuk pressure drop yang rendah tetapi
Arief Dermawan
NIM 0703028
Untuk square picth biasanya digunakan diameter tube (OD) inchi dengan
jarak 1 inchi, dan diameter tube (OD) 1 inchi dengan jarak 1 inchi. Sedang
untuk triangular pitch diameter tube (OD) inchi dengan jarak 15/16 inchi,
diameter tube (OD) inchi dengan jarak 1 inchi dengan jarak 1 inchi.
Arief Dermawan
NIM 0703028
Arief Dermawan
NIM 0703028
Segmental Baffle
Baffle ini paling banyak digunakan dan sangat popular, karena
dapat berupa vertical segmental cut, horizontal segmental cut, dan rorated
segmental cut. Baffle ini dibuat dari plat baja yang dilubangi dan
mempunyai tinggi 75% dari diameter shell.
Arief Dermawan
NIM 0703028
10
Orifice Baffle
Baffle jenis ini hanya untuk keperluan atau rancangan khusus,
dimana fluida harus benar benar bersih. Pressure drop yang terjadi lebih
besar dibandingkan dengan baffle jenis lain. Aliran turbulen dicapai lewat
annulus yang diameternya 1/16 ft lebih besar dari tubenya.
Longitudinal Baffle
Baffle jenis ini digunakan untuk membagi aliran dalam shell
menjadi dua bagian atau lebih, yang akan memberikan kecepatan lebih
tinggi untuk perpindahan panas yang lebih baik. Baffle ini harus dipasang
cukup rapat menempel pada shell.
Impingment Baffle
Adalah Plate yang ditempatkan di depan Inlet Shell Side, gunanya
untuk melindungi tube dari aliran fluida yang masuk dengan kecepatan
tinggi, sehingga vibrasi dan erosi pada tube dapat dihindari.
Arief Dermawan
NIM 0703028
11
Arief Dermawan
NIM 0703028
12
Arief Dermawan
NIM 0703028
13
24 ft, tebalnya 3/8 ft untuk carbon steel dan ft untuk alloy material. Untuk
diameter lebih dari 24 ft, tebal ft untuk carbon steel dan 3/8 ft untuk alloy
material.
2.3.8. Shell Cover dan Channel Cover
Berfungsi sebagai penutup Shell dan Channel, yang dapat dibuka pada
waktu dilakukan perbaikan atau pembersihan Tube dan dinding dalam Shell.
14
Grafik 2.1. Korelasi antara Tugas dan Kemampuan pada Heat Exchanger
Tugas suatu HE selalu sama dalam suatu sistem yang tetap, tetapi
kemampuan suatu HE selalu menurun dari waktu kewaktu karena disebabkan oleh
adanya deposit pada HE.
Jenis fluida
Suhu fluida
Arief Dermawan
NIM 0703028
15
Hard Deposit
Yang termasuk hard deposit misalnya : Corrosion Scale, karat, dan coke.Cara
pembersihannya :
Porous Deposit
Deposit-deposit ini sering terdapat material-material yang sama yang dapat
membentuk hard deposit, endapan biasanya porous. Cara pembersihannya :
Loose Deposit
Yang termasuk loose deposit seperti: Endapan lumpur, ganggang, daun-daunan.
Cara pembersihannya:
Arief Dermawan
NIM 0703028
16
Arief Dermawan
NIM 0703028
17
18
Menentukan nilai KC
Nilai KC didapatkan dari penarikkan garis pada lampiran 5, dimana nilai
API suatu fluida ditarik garis lurus sehingga berpotongan dengan garis (T1-
T2).
Menentukan nilai FC
Nilai FC dapat diketahui dengan menarik garis lurus nilai tc/Th pada
lampiran 5, sehingga berpotongan dengan garis yang menunjukan nilai KC
yang didapat dari langkah sebelumnya.
Dimana :
Th = Temperatur kalorik fluida panas, F
tc
Arief Dermawan
NIM 0703028
19
Q
U D Tm
Dimana :
A
UD = Koefisien perpindahan panas design asumsi (dari tabel 2.3), Btu/F ft2 hr
E. Jumlah Tube (NT) yang dibutuhkan
Data-data yang diperlukan untuk menentukan jumlah tube yang dibutuhkan
dapat diambil dari lampiran 6 antara lain sebagai berikut :
-
BWG
OD
Arief Dermawan
NIM 0703028
20
Dimana :
n
= Jumlah pass
144
= Konversi dari in2 ke ft2
Menentukan flow area pada shell (as), ft2
Data yang diperlukan untuk mencari flow area pada shell dapat dilihat dari
lampiran 7, yaitu :
IDS
PT
Flow area pada shell dapat dicari menggunakan persamaan seperti dibawah
ini :
a s=
ID s x C x B
144 x P T
Arief Dermawan
NIM 0703028
21
W
a
Dimana :
W
Di Gt
Dimana :
Di
Gt
De Gs
Dimana :
De
= Diameter eqivalen, ft
Gs
= Mass velocity shell side, lb/hr ft2
J. Koefisien Perpindahan Panas, Btu/hr ft2
Untuk menghitung koefisien perpindahan panas dilakukan dengan beberapa
langkah seperti dibawah ini :
Arief Dermawan
NIM 0703028
22
Menghitung nilai
Cp
k
1/ 3
Dimana :
Cp = Specific heat fluida pada temperatur kalorik masing-masing fluida,
Btu/lb F
= Viscositas fluida pada temperatur kalorik masing-masing fluida,
lb/ft hr
= Thermal Conductivity masing-masing fluida, Btu/hr ft F
( )(
( )(
Cp
k
1
3
Dimana :
hi = Koefisien heat transfer inside tube, Btu/hr ft2 F
hio = Koefisien heat transfer outside tube, Btu/ hr ft2 F
ho = Koefisien heat transfer shell, Btu/ hr ft2 F
Di = Inside diameter tube, in
Do = Outside diameter tube, in
-
Arief Dermawan
NIM 0703028
23
hio/t
( T t ) F
hio/t+ ho/s h c
Menentukan Nilai t
t =
w
0.14
( )
Dimana :
w
-
Menentukan nilai koefisien perpindahan panas pada tube (hio), Btu/ hr ft2
F
hio=
hio
t
t
Menentukan nilai s
( )
s =
0.14
Dimana :
Menentukan nilai koefisien perpindahan panas pada shell (ho), Btu/ hr ft2
F
ho=
ho
s
s
hio ho
hio+ho
Dimana :
Arief Dermawan
NIM 0703028
24
hio
= Dirt factor / Fouling resistence untuk fluida pada inside diameter tube,
hr ft2 F/Btu
Rdo
= Dirt factor / Fouling resistence untuk fluida pada outside diameter tube,
hr ft2 F/Btu
Uc
25
Rd =
U C U D
U C UD
Arief Dermawan
NIM 0703028
26
= Jumlah baffle
= Panjang tube, ft
= Jarak baffle, in
f G S DS {( N +1)2 }
2
5,22 x 10 10 D e s s
Nilai Pressure Drop yang diijinkan pada shell dapat dilihat dari viscositas suatu
fluida, ataupun mengacu pada kondisi design suatu proses.
f Gt L ( n 2 )
2
5,22 1010 D i s t
4n V 2
s
2g'
Arief Dermawan
NIM 0703028
27
V2
2g'
= 0.058
Gt
De
Ds
= Faktor friksi dapat dicari dari lampiran 13 untuk tube side dan pada
lampiran 14 pada shell side
Arief Dermawan
NIM 0703028
28
BAB III
Design Lean-Rich Amine Exchanger
3.1.
Arief Dermawan
NIM 0703028
29
Arief Dermawan
NIM 0703028
30
30 MMSCFD
50 MMSCFD
0.806
Operating Pressure
300-500 psig
Operating Temperature
65 oF
Kandungan CO2
15 %mol
% mol CO2
12.480
% mol N2
0.032
% mol C1
76.396
% mol C2
5.240
% mol C3
3.541
% mol C4
0.654
% mol nC4
0.780
% mol iC5
0.225
% mol nC5
0.140
% mol C5+
0.512
80-100 psig
Gas Alam
Tekanan
180 psig
Seperti yang telah disebutkan pada penjelasan diatas, pada CO2 Removal
Plant berlangsung juga proses regenerasi Diethanol Amine (DEA). DEA
merupakan larutan yang digunakan untuk menyerap CO2 yang terkandung dalam
gas. Dalam unit regenarasi amine ini, salah satu alat yang digunakan adalah Lean-
Arief Dermawan
NIM 0703028
31
Arief Dermawan
NIM 0703028
32
: E-3000
:1
Content
Fluid Name
Fluid Quantity, Total (lb/hr)
Vapor (lb/hr)
Performance of Unit
Hot Side
IN
OUT
Lean Amine
505525
Liquid (lb/hr)
Liquid Evaporated (lb/hr)
Vapor Condesed (lb/hr)
Noncondesable (lb/hr)
Temperature (F)
Density, Vapor (lb/ft3)
Density, Liquid (lb/ft3)
Viscosity, Vapor (cP)
Viscosity, Liquid (cP)
Molecular Weight, Vapor
Molecular Weight, Liquid
Spec. Heat, Vapor (Btu/lb F)
Spec. Heat, Liquid (Btu/lb F)
Thermal Cond, Vapor (Btu/hr ft F)
Thermal Cond, Liquid (Btu/hr ft F)
Latent Heat (Btu/lb)
Inlet Pressure (psig)
Velocity (ft/sec)
Pressure Drop, Allow/Calc (psi)
Fouling Factor (hr ft2 F/Btu)
Design/Test Pressure (psig)
Design Temperature (F)
Heat Exchanged (Btu/hr)
LMTD (F)
Transfer Rate, Serv/Clean/Calc (Btu/hr ft2
F)
Flow Configuration
Flow in First Group in
Pass No.
No. of
Channels
Hot Cold
Plate Type
55
11
44
LS
123
78
45
LD
Arief Dermawan
NIM 0703028
Cold Side
OUT
Rich Amine
533794
0
2382
53379
531412
4
2382
IN
505525
505525
248.5
183.3
151.7
60.4
62.2
65.5
0.388
0.687
0.863
24.0
24.0
24.6
0.931
0.912
0.928
0.28
0.275
0.254
771.2
210
0.368
63.7
0.017
0.483
38.376
24.6
0.248
0.941
0.013
0.259
716.1
12.25
60.3
5.00/5.00
175/225
300
30347143
7.00/6.00
175/225
300
30347143
34.9
829/-/-
Plate Information
Type No.
Type No. 2
1
Plate Type
LS
LD
Chevron Angel
Plate Thickness
0.020
0.020
(in)
No. of Plates
55
123
Materials
Plate Type No. 1
SS 316
Plate Type No. 2
SS 316
Gaskets
EPDM
Fram A516 Grade
Nozzles : 316 L
e
60
Bolts : SA 193 Gr.B7 Tie Bars
33
Arief Dermawan
NIM 0703028
34
Btu/lb F
Specific Heat Outlet Lean Amine pada temperatur 183.3 F = 0.912
Btu/lb F
d. Viscositas (h), lb/ft hr
- Viscositas inlet Lean Amine :
Dari table 3.2. dan mengacu pada lampiran 1 didapat nilai viscositas
inlet Lean Amine pada konsentrasi 30% wt pada temperatur 248.5 F =
-
0.388 cP
Viscositas outlet Lean Amine :
Arief Dermawan
NIM 0703028
35
= 151.7 F
= 210 F
65.5lb / ft 3
s= Rich Amine =
=1.0497
Water
62.4 lb/ft 3
Arief Dermawan
NIM 0703028
36
Lean Amine
Rich Amine
15.8344
505,525
505,525
505,525
-
19.6106
533,794
533,794
531,271.395
0
2,522.60526
248.5
151.7
T out ( F)
Densitas (lb/ft3)
(cP) in
(cP) out
183.3
60.4
0.388
0.687
210
65.5
0.863
0.483
0.931
0.928
0.912
0.9679
65.2
0.28
0.941
1.0497
58.3
771.2
716.1
0.254
Arief Dermawan
NIM 0703028
37
API
Mass flow (lb/hr) total
Mass flow (lb/hr) liquid in
Mass flow (lb/hr) liquid out
Mass flow (lb/hr) vapor in
Mass flow (lb/hr) vapor out
T in (oF)
o
= W enthalpy
Dimana :
QHot Fluid
QCold Fluid
Qsensibel
Qlaten
Arief Dermawan
NIM 0703028
38
Arief Dermawan
NIM 0703028
39
Temperatur
Inlet (T1)
Outlet (T2)
Rich Amine
160
140
120
T1
T2
( T 1t 2) (T 2t 1)
(T 1t 2)
(T 2t 1)
( 248.5 F 210 F ) ( 183.3 F 151.7 F )
(248.5 F210 F)
(183.3 F 151.7 F)
34.9365 F
Arief Dermawan
NIM 0703028
40
FT
Arief Dermawan
NIM 0703028
41
0.8942
0.5118
0.4543
212.9204
178.1857
Arief Dermawan
NIM 0703028
42
Q
U D Tm
30,685,974.13 Btu/ H
2
150 Btu/ H ft 29.4389
6,949.0759 ft
A 6,949.0759 ft
=
=3,474.5380 ft 2
2
2
Jadi, total area perpindahan panas yang dibutuhkan (menggunakan asumsi UD)
untuk 1 buah HE 1-2 pass = 3,474.5380 ft2.
3.4.5. Tube Side
a. Jumlah Tube
Setelah melakukan beberapa kali trial error, maka dari lampiran 6
didapatkan dimensi HE yang paling optimal, yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.6. Data Tube
Content
Count
3/4
OD tube, in
BWG
13
20
0.1903
0.2470
ID tube, in
0.560
Arief Dermawan
NIM 0703028
43
15/16
( L0.5 ) a}
A
NT=
3,474.5380 ft 2
= 938
=2
UD (Btu/hr ft2 F)
Heating Surface (A) ft2
Jumlah Tube (yang dibutuhkan)
150
3474.537972
936.3186256
Arief Dermawan
NIM 0703028
44
938 0.2470 2
144 2
0.8045 ft
Jadi, didapatkan nilai flow area tube untuk sebuah buah HE 1-2 adalah sebesar
0.8045 ft2.
c. Linear Velocity (Vt)
Linear velocity atau kecepatan aliran perdetik pada tube side didapatkan
dari persamaan dibawah ini :
V t=
Wt
at
505.525 lb/hr
=2.8900 ft /s
3
2
60.4 lb/ ft 3600 0.8045 ft
=628,398.7811 lb/hr ft
2
0.8045 ft
Dari persamaan diatas didapatkan nilai Gt = 628,398.7811 lb/hr ft2. Setelah
itu dapat dilanjutkan ke langkah selanjutnya yaitu menghitung nilai Reynold
number fluida pada tube side (Ret).
e. Reynold Number (Ret)
Untuk menghitung Re pada tube, terlebih dahulu dicari viscositas pada
temperature Th = 212.9204 F. Dari table 3.3. telah didapatkan nilai viscositas
Lean Amine pada temperatur 183.3 F = 0.687 cP dan pada temperatur 248.5 F =
0.388 cP. Maka dapat diketahui nilai viscositas Lean Amine pada Th dengan cara
melakukan interpolasi seperti dibawah ini :
( 0.3880.687 ) cP ( 212.9204183.3 )
@ T =
+ 0.687 cP=0.5512cP
( 248.5183.3 )
h
Arief Dermawan
NIM 0703028
45
Di Gt
1/ 3
Cp
k
Dari data sebelumnya didapatkan nilai Cp Lean Amine pada temperatur 183.3 F
Menghitung nilai
= 0.912 Btu/lb F, dan Cp Lean Amine pada temperatur 248.5 F = 0.931 Btu/lb
F. Maka dapat diketahui nilai Cp Lean Amine pada th (212.9204 F) dengan cara
interpolasi seperti dibawah ini :
( 0.9310.912 ) Btu/lb
( 212.9204183.3 )
Cp @ T =
+ 0.912 Btu/lb
( 248.5183.3 )
0.9206 Btu /lb
h
) (
=1.6361
( )(
(
1 /3
Arief Dermawan
NIM 0703028
0.56 in
0.75 in
46
at (flow area) ft
Linier velocity (ft/sec)
Mass Velocity ( lb/H ft2)
Reynold Number
Di (ft)
L/Di
(Cp /k)1/3
hi/t
hio/t
Di (in)
Do (in)
t
Hio
3.4.6. Shell Side
0.80447
2.88999
628398.78111
53202.60604
0.04667
428.57143
1.63606
1472.45151
1099.43046
0.56000
0.75000
0.98476
1082.67636
Count (inchi)
33
C/baffle cuts/clearance
0.25
PT/Tube pitch
0.9375
24.75
Arief Dermawan
NIM 0703028
47
ID s x C x B
144 x P T
Ws
as
533,794 lb/hr
=352,921.65 lb/hr ft 2
2
1.5125 ft
Dimana :
Gs = Kecepatan aliran masa, (lb/jam ft2)
Ws = Kecepatan masa pada shell side, (lb/jam)
as
Arief Dermawan
NIM 0703028
48
Dari lampiran 9 didapat De untuk tube dengan OD = 0.75 in, P T = 0.9375 adalah
0.55 in
De = 0.55 in = 0.0458 ft
s=
De Gs
Dari table 3.3. diketahui nilai Cp (specific heat) Rich Amine pada
temperatur 151.7 F = 0.928 Btu/lb F hr dan Cp Rich Amine pada temperatur 210
F = 0.941 Btu/lb F hr. Maka Cp Rich Amine pada temperatur tc = 178.1857 F
dapat diketahui dengan melakukan interpolasi seperti dibawah ini :
Cp @ tc=
( 0.9410.928 ) Btu/lb
(178.1857151.7 )
+ 0.928 Btu /lb
( 210151.7 )
Cp
k
1/ 3
) (
=
0.9339 Btu/lb
( 0.6904 cP 2.42 ) lb/ft H
0.254 lb/ ft hr
1.8303
Arief Dermawan
NIM 0703028
49
1/ 3
( )(
55
Cp
k
1
3
1.5125
1.4967
352921.6529
9681.5212
0.0458
1.8303
557.8873
1.0311
575.2299
hio/t
( T t ) F
hio/t+ ho/s h c
1,099.4305
( 1,099.4305+557.8873
) ( 212.9204178.1857)
178.1857
+
198.9849
Dari table 3.3. dapat diketahui nilai viscositas Lean Amine pada temperatur
wall 198.9849 F dengan melakukan interpolasi seperti dibawah ini :
( 0.3880.687 ) cP (198.9849183.3 )
w Lean Amine =
+0.687 cP
( 248.5183.3 )
0.6151 cP
Jadi, nilai dari t dapat dicari melalui persamaan berikut :
0.14
( )
t =
Arief Dermawan
NIM 0703028
50
0.5512
0.6151
0.14
0.9848
Setelah temperatur wall diketahui, maka dapat diketahui nilai hio atau
koefisien perpindahan panas pada tube side dengan menggunakan perhitungan
sebagai berikut :
hio=
hio
t
t
s =
w
( )
0.14
0.6904
0.5548
0.14
1.0311
Arief Dermawan
NIM 0703028
51
ho
s
s
2
hio ho
hio+ho
375.6472 Btu/hr ft 2
Keterangan :
ho = Koefisien transfer panas bagian luar tube (dlm shell), (Btu/jam ft2 F/ft)
hio = Koefisien transfer panas bagian dalam tube (dlm shell), (Btu/jam ft2 F/ft)
3.4.9. Dirty Overall Coefficient Heat Transfer (UD)
UD menunjukan nilai koefisien perpindahan panas suatu HE saat kondisi HE
kotor. Dimana nilai UD ini dipengaruhi oleh dirt factor atau fouiling resisitance
suatu fluida. Dari lampiran 12 didapatkan nilai dirt factor untuk Lean-Rich Amine
adalah :
Arief Dermawan
NIM 0703028
52
U D=150.1034 Btu/hr ft
Dimana :
Rdi
= Dirt factor / Fouling resistence untuk fluida pada inside diameter tube, hr
ft2 F/Btu
Rdo
= Dirt factor / Fouling resistence untuk fluida pada outside diameter tube, hr
ft2 F/Btu
= Koefisien clean overall, Btu/hr ft2 F
Uc
U C U D
U C UD
375.6472 Btu/hr ft 2
150.1034 Btu /hr ft 2
2
2
375.6472 Btu /hr ft
150.1034 Btu /hr ft
2
0.004 hr ft
/Btu
3.4.11. Surface Area (A)
Luas area perpindahan panas (surface area) yang tersedia pada HE
haruslah lebih besar dari pada luas area yang dibutuhkan. Hal ini dilakukan agar
pada saat HE telah mencapai nilai Rd 0.004, perpindahan panas yang terjadi tertap
dapat memenuhi tugasnya. Sehingga tidak mengganggu jalannya proses secara
keseluruhan, namun pada saat Rd telah mencapai 0.004 maka harus segera
dilakukan cleaning.
Arief Dermawan
NIM 0703028
53
=9
Dimana :
Arief Dermawan
NIM 0703028
54
375.6471766
150.1034411
0.002
0.002
0.004
3472.143555
3480.7773
100.2487 (OK > 100%)
f G S D S {(N +1)2 }
2
10
5,22 x 10 D e s s
2
5.3873 psi
Kondisi operasi pada CO2 Removal Plant menyatakan nilai Pressure Drop
yang diijinkan pada shell side tidak boleh lebih dari 7 psi. Maka nilai Pressure
Drop dari hasil perhitungan diatas memenuhi ketentuan.
Tabel 3.12. Hasil Perhitungan Shell Sides Pressure Drop
Shell Side Pressure Drop
F
(N+1) = 10
N
Ds (ft)
Ps (Psi)
Arief Dermawan
NIM 0703028
0.0021
9.6970
9
2.7500
5.3873
55
f Gt L ( n 2 )
2
5,22 1010 D i s t
2
=0.1927 psi
5,22 x 1010 0.0467 ft 0.9679 0.9848
-
2 ( 4 n ) V 2
s
2g'
2 4 2
( 0.058 )=0.9587 psi
0.9679
V2
2g'
= 0.058
P Tube Total
PT = Pt + Pr = (0.1927 +0.9587) psi = 1.1515 psi
Kondisi operasi pada CO2 Removal Plant menyatakan nilai Pressure Drop
yang diijinkan pada tube side tidak boleh lebih dari 5 psi. Maka nilai Pressure
Drop dari hasil perhitungan diatas memenuhi ketentuan.
Tabel 3.13. Hasil Perhitungan Tube Sides Pressure Drop
Tube Pressure Drop
2
f (ft2/in )
Pt (Psi)
V2/2g'
Pr (Psi)
P tube (psi)
Arief Dermawan
NIM 0703028
0.0002
0.1927
0.0580
0.9587
1.1515
56
Arief Dermawan
NIM 0703028
57
Arief Dermawan
NIM 0703028
58
Arief Dermawan
NIM 0703028
59