Laporan Praktikum Preparat Tumbuhan
Laporan Praktikum Preparat Tumbuhan
Laporan Praktikum Preparat Tumbuhan
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui macam-macam jaringan penyusun akar primer dan sekunder.
2.
3.
Untuk mengetahui tipe berkas pengangkut, tipe stele, periderm, dan struktur
anomali pertumbuhan sekunder akar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3.
4.
5.
6.
Akar gantung (radix aerous ) :Akar ini keluar dan menggantung di atas tanah
dan arah tumbuhnya ke dalam tanah. Contohnya pada Beringin (Ficus benjamin).
Akar penghisap (haustorium): Terdapat pada tumbuhan yang bersifat parasit
dan berfungsi untuk menyerap zat makanan dari inangnya. Contohnya pada Endak
cacing (Cuscutha aus R. Br.)
Akar pelekat (radics adligans ) : Akar yang keluar dari buku-buku batang
tumbuhan memanjat. Contohnya pada Lada (Piper nigrum L .)
Akar pembelit (cirhus radicalis) : Sama halnya akar pelekat akan tetapi
dengan memeluk penunjangnya. Contohnya pada Panili (Vanilla planifolia Andr)
Akar nafas (pneumatophora) : Merupakan cabang akar yang tumbuh tegak
lurus muncul ke permukaan tanah. Contohnya pada Kayu api (avicennia)
Akar tunjang : Akar yang tumbuh dari bagian bawah batang yang seakan
menunjang batang tersebut. Contohnya pada Pandan (Pandanus tectorious
Sol.)
7.
Akar lutut : Bagian akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok masuk ke
dalam tanah. Contohnya pada Tanjang (Bruguiera parvifolia w. et A.)
8.
Akar banir : Berbentuk seperti papan untuk memperkokoh batang yang
umumnya pada pohon berukuran besar. Contohnya pada Kenari (Canarium
commune L.).
Sedangkan secara ontogeni (Asal terbentuknya), akar dibedakan menjadi dua jenis yaitu
1.
Akar primer, berkembang dari radikula (akar utama yang tumbuh dari biji)
2.
Akar adventif, berkembang dari bagian lain dari tumbuhan (misalnya pada
batang, daun, tunas). (Kartasapoetra, 1991).
2.2.2 Epidermis
Pada kebanyakan akar, epidermis berdinding tipis. Rambut-rambut akar berkembang
dari yang khusus, dan sel tersebut mempunyai ukuran yang berbeda dengan sel
epidermis, dinamakan trikhoblas. Trikhoblas sendiri berasal dari pembelah protoderm.
Epidermis akar yang berfungsi untuk penyerapan.serta bulu-bulu akar yang memiliki
kutikula tipis.(Sumardi, 1993)
Ciri khas dari epidermis akar ialah pembentukan rambut akar yang merupakan organ
yang sangat sesuai untuk pengambilan air dan garam yang efisien. Daerah rambut akar
biasanya terbatas beberapa sentimeter dari ujung akar. Rambut akar tidak ada di dekat
meristem apikal dan biasanya mati/mengering pada bagian akar yang lebih dewasa.
(Fahn, 1995)
Pita Caspary adalah pita-pita suberin yang mengelilingi dinding radial dan melintang
pada daerah penyerapan pada akar di dinding sel endodermis. Pita caspary berfungsi
untuk mengendalikan pergerakan larutan (air dan mineral) dari daerah korteks yang
akan menuju silinder pusat (Savitri, 2008)
Kehadiran pita caspary membagi akar menjadi dua bagian yang terpisah. Pembagian ini
penting dalam gerak selektif garam mineral dan air. Setiap ion dalam larutan air tanah
mampu menembus epidermis dan korteks akar. Bahkan jika seluruh sel korteks
memiliki plasmalema yang tidak permeable terhadapnya, ion tersebut dapat menembus
korteks melalui air dalam dinding dan ruang antarsel. Namun, pita caspary merupakan
penghalangnya. Agar dapat masukstele dan memasuki arus transpirasi xylem, ion
harus melewati plasmalema sel endodermis. Disinilah terjadi seleksi anatara ion yang
dapat masuk dan ion yang harus tetap di luar (Hidayat, 1995)
pertumbuhan yang pendek dan 6) dijumpai adanya rambut akar di daerah dekat ujung
akar.
Akar mempunyai anatomi yang lebih sederhana daripada anatomi batang dan
mempunvai keragaman vang rendah dibandingkan batang. Hal ini sebagai akibat dari
adanva lingkungan yang relatif seragam di dalam tanah. Berikut ini karakter anatomi
dari akar tumbuhan Dicotyledoneae dan Monocotyledonae.
BAB III
METODE PENGAMATAN
3.1 Waktu dan tempat
Praktikum struktur pertumbuhan tumbuhan tentang anatomi tumbuhan ini dilakukan
pada hari Senin Tanggal 24 Mei 2010 Pukul 15.00-17.00 di Laboratorium Biologi dasar
B Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Mikroskop majemuk
2.
Kaca preparat
1 buah
4 buah
3.
Deck glass
4 buah
4.
Pisau cutter
2 buah
5.
Pipet tetes
1 buah
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain :
1.
2.
mays)
3.
4.
4.
5.
6.
Meletakkan irisan tersebut pada gelas benda bersih dan telah ditetesi air,
kemudian ditutup menggunakan deck glass.
Mengamati preparat tersebut dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10.
4.
5.
6.
4.
5.
6.
4.
5.
6.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Gambar
Pengamatan
Jagung (Zea
Mays)
Gambar Literatur
Keterangn
1.
Terdapat
Epidermis
2.
Korteks
3.
Endodermis
1.
Xylem
2.
Floem
3.
Tipe
Poliark
(Savitri, 2008)
Kacang (Arachis
1.
hypogea)
2.
(Savitri, 2008)
Terdapat trikoma
Jaringan
pembuluh
3.
Epidermis
4.
Endodermis
5.
Kortex
6.
Tipe tetrak
1.
Epidermis
2.
Endodermis
3.
Korteks
4.
5.
Jaringan
Pembuluh
Tipe poliark
(Savitri, 2008)
Akar bayam
1.
Epidermis
2.
Endodermis
3.
Korteks
4.
5.
Jaringan
pembuluh
Tipe poliark
(Savitri, 2008)
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengamatan preparat akar jagung (Zea mays )
Pada pengamatan akar jagung ini yang di amati dibawah mikroskop dengan
pembesaran 1010 kita menemukan epidermis yang terletak pada bagian luar, dan
terdapat kortek dibagian luar setelah epidermis, dan terdapat kambium yang
membatasi xilem dan floem, dan pada tengah terdapat empelur dan endodermis,
sedangkan pada akar jagung ini termasuk kedalam tipe poliark karena jaringan angkut
pada akar berjumlah lebih dari empat dan mengelilingi pith akar yang membentuk
lingkaran.
Pada akar jagung mengalami pertumbuhan xilem primer, yaitu protoxilem dan
metaxilem. Protoxilem terletak dekat dengan perycycle, biasanya sel-selnya masih
dalam pertumbuhan sehingga ukurannya lebih kecil bila dibandingkan dengan dengan
sel-sel metaxilem. Letak kedua xilem tersebut berlawanan, protoxilem menghadap ke
perycycle sedangkan metaxilem kearah pusat akar (Soemiadji, 1986).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.
Akar merupakan bagian bawah dari sumbu utama tanaman dan biasanya
berkembang di bawah permukaan tanah, fungsi akar adalah untuk menambatkan
tubuh tumbuhan pada tanah, dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
dan menyerap air dam garam-garam mineral terlarut.
2.
Sistem pertumbuhan pada akar dibagi menjadi dua, yaitu sistem pertumbuhan
akar primer dan sistem pertumbuhan akar sekunder.
3.
Susunan jaringan primer dalam akar dapat dibedakan dalam berbagai zona yaitu
tudung akar, epidermis, korteks akar dan silinder pembuluh atau silinder tengah
4.
Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tumbuh menuju inti
bumi kormus.
Sifat-sifat akar:
1. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke
pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya
2. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik
maupun bagian-bagian lainnya
3. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan
4. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika
dibandingkan dengan bagian permukaan tanah
5. Bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Jenis akar
2 Fungsi akar
3 Modifikasi akar
4 Referensi
Monokotil
Keterangan
Akar
Pembahasan
Batang
Daun
Dikotil
artan
Pembahasan
gan
Akar
Batang
Daun
F. Simpulan
Pembeda
Tumbuhan monokotil
1. Jaringan
Pengangkut
selang-seling (radial)
2. Empulur
Tidak terdapat
Tumbuhan dikotil
Terdapat empulur
empulur
3. Kambium
Tidak terdapat
Terdapat kambium
kambium
4. Xilem
Tidak berbentuk
5. Sarung/Seludang
Berkas pengangkut
Berkas pengangkut
diselimuti
tidak diselimuti
6. Jaringan Palisade
seludang/sarung
seludang/sarung
Tidak berkembang
Jaringan palisade
berkembang
Dari data-data yang diperoleh dari pengamatan dapat disimpulkan bahwa organ-organ
penyusun tubuh tumbuhan (akar, batang,dan daun)tumbuhan monokotil dan tumbuhan
dikotil berbeda.
Latar Belakang
Dialam angiosperma terdapat dalam jumlah yang sangat melimpah.
Angiosperma tersebut dikelompokkan kedalam dua kelompok besar yakni
kelompok monokotil yaitu tumbuhan berkeping satu dan dikotil yaitu
tumbuhan berkeping dua. Masing-masing kelompok tumbuhan tersebut
memiliki ciri khusus yang menjadi ciri khas yang membedakan anggota dari
masing-masing kelompok tersebut. Adapun beberapa perbedaan tersebut
terletak pada struktur anatomi batang maupun akar dari masing-masing
kelompok tumbuhan angiosperma tersebut. Untuk dapat lebih membedakan
antara struktur anatomi dari batang dan akar tumbuhan monokotil dan
dikotil maka dilakukanlah praktikum jaringan akar dan batang monokotil dan
dikotil ini. Diharapkan setelah melakukan praktikum ini praktikan dapat
dengan mudah membedakan struktur anatomi dari tumbuhan monokotil dan
dikotil dan juga dapat melihat dengan jelas ciri khas yang membedakan
jaringan pada dua kelompok dari tumbuhan angiosperma tersebut.
Dasar Teori
Dengan sekitar 275.000 spesies yang telah diketahui, sejauh ini angiosperma
merupakan kelompok tumbuhan yang paling beraneka ragam dan paling
luas. Para ahli membagi angiosperma menjadi dua kelas : monokotil, dinamai
demikian karena kotiledonnya (keping atau daun biji) hanya ada satu dan
dikotil, yang memiliki dua kotiledon (campbell,2003).
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang
sama. Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan
pembelahan diri. Namun, pada perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel
hanya terbatas pada jaringan yang bersifat embrionik. Jaringan yang bersifat
embrionik adalah jaringan meristem yang selalu membelah diri. Pada korteks
batang terjadi pembelahan tetapi pembelahannya sangat terbatas. Sel
sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh
jaringan parenkim.
c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel
endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan
membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan
selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap
silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U,
disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak
semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan
air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel
peresap.
d.Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
- Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari
pertumbuhan persikel ke arah luar.
- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari.
Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
- Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari
jaringan parenkim (Angga, 2009).
Fungsi batang antara lain sebagai berikut :
a. Mendukung tubuh tumbuhan.
b. Sebagai alat transportasi air, mineral, dan bahan-bahan makanan.
c. Merupakan tempat tumbuhnya cabang, daun, dan bunga.
Struktur batang lebih kompleks dibandingkan dengan akar. Batang ada yang
tumbuh di atas tanah dan di bawah tanah. Batang yang tumbuh di dalam
tanah berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya pada
tanaman jahe. Batang tumbuhan tersusun dari tiga sistem jaringan, yaitu:
a. epidermis
b. korteks
c. Endodermis
(Badar, 2011).
MASALAH
Struktur Anatomi Batang Dikotil
1. Bagaimana sistem jaringan pada batang dikotil?
2. Bagaimana tipe berkas pengangkut pada batang dikotil?
Struktur Anatomi Batang Monokotil
PENGAMATAN
1.
Dari
hasil
pengamatan
yang Dari
hasil
pengamatan
yang
dilakukan dapat dilihat bagian- dilakukan dapat dilihat bagianbagiannya :
bagiannya:
1. Epidermis
2. Korteks
3. Berkas Pengangkut
Tipe: Batang
Tertutup
Monokotil
1. Epidermis
2. Korteks
3. Berkas Pengangkut
Kolateral Tipe:
Batang
Terbuka
Dikotil
Kolateral
Dari
hasil
pengamatan
yang Dari
hasil
pengamatan
yang
dilakukan dapat dilihat bagian- dilakukan dapat dilihat bagianbagiannya :
bagiannya :
1.
2.
3.
4.
Epidermis
Xylem
Floem
Korteks
1. Epidermis
2. Berkas Pengangkut
3. Korteks
Gambar 5: Struktur
Akar Monokotil
Anatomi
Gambar 6:
Akar Dikotil
Struktur
Anatomi
Dari
hasil
pengamatan
yang Dari
hasil
pengamatan
yang
dilakukan dapat dilihat bagian- dilakukan dapat dilihat bagianbagiannya :
bagiannya :
1. Epidermis
2. Berkas Pengangkut
3. Korteks
1. Epidermis
2. Korteks
3. Berkas Pengangkut
PEMBAHASAN
Pada praktikum tentang jaringan pada akar dan batang monokotil dan dikotil
ini bertujuan untuk mengetahui sistem jaringan, tipe berkas pengangkut
maupun tipe stele dari tumbuhan dikotil maupun monokotil. Praktikum ini
menggunakan preparat awetan akar dan batang Zea maysuntuk monokotil
dan awetan akar dan batang Arachis hypogea untuk tumbuhan dikotilnya.
Sedangkan untuk pengamatan preparat segarnya kelompok kami
menggunakan akar Zea mays untuk perwakilan tumbuhan monokotil
sedangkan untuk tumbuhan dikotilnya menggunakan akarArthocarpus
integra.
Pada pengamatan preparat batang Zea mays dengan perbesaran 4 x 10
terlihat adanya epidermis, korteks, dan berkas pengangkut. Begitu pula pada
pengamatan preparat batangArachis hypogea terlihat bagian yang sama
pula pada perbesaran yang sama yaitu epidermis, korteks, dan berkas
pengangkut.
Struktur Anatomi
Keterangan:
1. Epidermis
2. Korteks
3. Berkas Pengangkut
Hal tersebut kurang sesuai dengan literatur yang diperoleh dimana
seharusnya terdapat beberapa bagian penyusun yang berbeda antara sistem
jaringan pada monokotil dan dikotil. Kekurangan hasil pengamatan ini dapat
terjadi dikarenakan kelalaian praktikan maupun karena keterbatasan media
seperti terbatasnya perbesaran pada mikroskop sehingga pengamatan yang
diperoleh kurang atau bahkan sangat tidak mendetail.
Dan jika melihat gambar dari hasil pengamatan yang dilakukan pada
batang Zea mays terlihat susunan berkas pengangkut yang tersebar.
Sedangkan susunan berkas pengangkut yang ada pada batang Arachis
hypogea sudah lebih teratur dan tersusun. Adapun tipe ikatan pembuluh
pada batang dikotil yaitu tipe kolateral terbuka, artinya diantara xylem dan
floem tedapat kambium yang berfungsi menjadi penghubung keduanya.
Sedangkan tipe pembuluh pada batang monokotil yaitu tipe kolateral
tertutup karena tidak adanya kambium sistem jaringannya.
Pada pengamatan akar monokotil dengan menggunakan akar dari Zea
mays maka dapat dilihat bagian epidermis, xylem, floem, dan korteks. Begitu
pula pada pengamatan akar dikotil menggunakan akar Arachis hypogea juga
dapat dilihat bagian epidermis, berkas pengangkut, dan korteksnya. Jadi
dari pengamatan tersebut belum dapat dibedakan dengan jelas penyusun
sistem jaringan yang membedakan antara dikotil dan monokotil. Hal ini
mungkin dikarenakan kelalaian praktikan dalam mengamati preparat yang
ada.
Struktur Anatomi