Makalah Sanitasi Makanan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan
dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
Tidak jarang masalah kebersihan dianggap masalah sepele, padahal jika hal tersebut
dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.Oleh karena itu personal
hygine sangat penting bagi setiap orang sekalipun orang itu sedang sakit.
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan
harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya kebudayaan, social,
keluarga, pendidikan. Persepsi seseorang terhadap kesehatan,serta perkembangan ( dalam
Tarwoto & Wartonah 2006).
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi tindakan
hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu dalam
lingkungan rumah sakit, perawat menambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan
mengajarkan cara hygiene pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan
kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan (dalam Perry &
Potter, 2005).
Jika seseorang sakit,biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan.Hal initerjadi
karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal
tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatansecara umum (dalam Tarwoto &
Wartonah 2006).

B. Rumusan Masalah
1

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai


berikut :
1. Apa pengertian pengertian sanitasi makanan ?
2. Apa tujuan sanitasi makanan ?
3. Jelaskan pengertian Personal Hygiene ?
4. Apa tujuan tujuan personal hygiene ?
5. Sebutkan faktor yang mempengaruhi personal hygiene ?
6. Apa saja prinsip dari sanitasi makanan?

C. Tujuan Penulisan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :


Untuk mengetahui pengertian sanitasi makanan
Untuk mengetahui Tujuan sanitasi makanan
Untuk mengetahui pengertian Personal Hygiene
Untuk mengetahui tujuan personal hygiene
Untuk mengetahui faktor mempengaruhi personal hygiene
Untuk mengetahui apa saja rinsip dari sanitasi makanan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sanitasi Makanan


Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan
memerlukan pengolahan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Sanitasi
makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan
tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya
yang dapat menganggu kesehatan mulai dari sebelum makanan di produksi selama
dalam proses pengolahan, penyimpanan pengangkutan sampai pada saat dimana

makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsi kepada konsumen. Sanitasi
bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian konsumen dari penyakit, dan
mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli dan juga mengurangi
kerusakan makanan.
Sanitasi makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa
makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya:
a. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki
b. Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya.
c. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari
pengaruh enzym, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit, dan
kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.
d. Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang
dihantarkan oleh makanan.
Usaha-usaha sanitasi meliputi kegiatan-kegiatan antara lain:
a. Keamanan makanan dan minuman yang disediakan.
b. Higiene perorangan dan praktek-praktek penanganan makanan oleh karyawan yang
bersangkutan.
c. Keamanan terhadap penyediaan air.
d. Pengelolaan pembuangan air limbah dan kotoran.
e. Perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama dalam proses pengolahan,
penyajian/peragaan dan penyimpanannya.
f. Pencucian, kebersihan dan penyimpanan alat-alat/perlengkapan.
Sanitasi dan hygiene dalam pembuatan produk sangat penting karena
berhubungan dengan kesehatan. Hygiene perorangan meliputi:
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah membuat produk
2. Kebersihan kuku harus di jaga dan di potong sependek mungkin
3. Tidak memakai perhiasan
4. Jika luka harus dibalut dengan pembalut luka yang steril.
5. Rambut harus rapi jika perlu memakai penutup kepala.
6. Jika bersin jangan menghadap kemakanan gunakan sapu tangan
7. Gunakan alat yang bersih seperti sendok dan piring kecil untuk mencicipi makanan
8. Bagi yang sakit dianjurkan untuk tidak memegang dan mengolah makanan
9. Penggunaan kosmetik tidak berlebihan
10. Gunakan pakaian kerja yang bersih selama bekerja

Hal-hal yang dapat membahayakan:


a. Zat kimia yang bersifat racun
b. Bakteri patogen dan bibit penyakit
c. Parasit dari hewan
d. Tumbuhan yang beracun
B. Tujuan sanitasi makanan
Adapun tujuan dari sanitasi makanan yaitu:
1. Menjamin keamanan dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari
penyakit
2. Mencegah penjualan makanan yang merugikan pembeli
3. Mengurangi kerusakan/pemborosan makanan
4. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
5. Memelihara kebersihan diri seseorang
6. Memperbaiki personal hygiene yang kurang
7. Mencagah penyakit
8. Menciptakan keindahan
9. Meningkatkan rasa percaya diri
C. Pengertian Personal Hygiene
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihandan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis.
Menurut beberapa ahli :
a. Sjarifuddin
Personal hygiene adalah kesehatan pada seseorang atau perseorangan.
Sjarifudin. 1979 (dalam Basyar.2005)
b. Efendy
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan halyang sangat penting
dan harus diperhatikan karena kebersihanakan mempengaruhi kesehatan dan psikis

seseorang. Kebersihanitu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan


kebiasaan.Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan,sosial,
keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan. (dalam Astutiningsih, 2006)
c. Depkes
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya
jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).
d. Nurjannah
Defisit perawatan diri adalah gangguankemampuan untuk melakukan aktifitas
perawatan diri (mandi, berhias,makan, toileting)
e. Poter. Perry
Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatutindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis,
kurang perawatan diri adalah kondisidimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya (dalam Tarwoto dan Wartonah 2006 )
D. Tujuan Personal Hygiene
Tujuan dari personal hygiene adalah :
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencagah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri

E. Faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene


1. Citra tubuh
Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang
tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan
fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara
mempertahankan

hygiene.

Jika

seorang
5

klien

rapi

sekali

maka

perawat

mempertimbangkan rincian kerapian ketika merencanakan keperawatan dan


berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan tentang bagaimana memberikan
peraatan hygienis. Karena citra tubuh klien dapat berubah akibat pembedahan atau
penyakit fisik maka perawat harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan
hygiene.

2. Praktik social.
Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan dapat
mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak
mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah
orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan
beberapa faktor yang mempengaruhi perawatan kebersihan.

3. Status sosio-ekonomi
Sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik
kebersihan yang digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat
menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan
kometik. Perawat juga harus menentukan jika penggunaan produk-produk ini
merupakan bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social
klien.

4. Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan
mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah
cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri. Seringkali,

pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan


hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam
mengurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan
yang perlu.

5. Kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan
hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan
diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di
Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi secara penuh hanya
sekali dalam seminggu.
6. Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk
mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih produk yang
berbeda (mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi.
7. Kondisi fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau
menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk
melakukan hygiene pribadi.
F. Prinsip Sanitasi Makanan
Dalam pengelolaan makanan ada 6 prinsip yang harus di perhatikan yaitu:
1. Keadaan bahan makanan
Perlindungan terhadap bahan baku dari bahaya-bahaya bahan kimia atau
pertumbuhan mikroorganisme patogen dan pembentukan toksin selama transportasi
dan penyimpanan bahan baku mutlak diperhatikan. Bahan-bahan yang dimakan dalam
keadaan mentah harus diangkut dan disimpan terpisah dari bahan baku lain dan
bahan-bahan yang bukan bahan pangan. Bahan pangan harus dikirim sedemikian rupa

sehingga mencegah pertumbuhan mikroorganisme patogen atau pembentukan toksin


dengan mengatur lamanya waktu pengiriman, suhu dan aktifitas air (water
aktivity=Aw) bahan baku.

2. Cara penyimpanan bahan makanan


Kerusakan bahan makan dapat terjadi karena tercemar bakteri, karena alam
dan perlakuan manusia, adanya enzim dalam makanan yang diperlukan dalam proses
pematangan seperti pada buah-buahan dan kerusakan mekanis seperti gesekan,
tekanan, benturan dan lain-lain. Untuk mencegah terjadinya kerusakan dapat
dikendalikan dengan pencegahan pencemaran bakteri. Sifat dan karakteristik bakteri
seperti sifat hidupnya, daya tahan panas, faktor lingkungan hidup, kebutuhan oksigen
dan berdasarkan pertumbuhannya. Terdapat empat cara penyimpanan makanan sesuai
dengan suhu yang dipersyaratkan, yaitu penyimpanan sejuk (cooling), penyimpanan
dingin (chilling), penyimpanan dingin sekali (freezing), penyimpanan beku (frozen).

3. Proses pengolahan
Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah
menjadi makanan yang siap santap. Pengolahan makanan yang baik adalah yang
mengikuti kaidah dan prinsip-prinsip hygiene dan sanitasi.

4. Cara pengangkutan makanan yang telah masak


Pengangkutan makanan yang sehat akan sangat berperan dalam mencegah
terjadinya pencemaran makanan. Pencemaran pada makanan masak lebih tinggi
risikonya daripada pencemaran bahan makanan. Oleh karena itu titik berat
pengendalian yang perlu diperhatikan adalah pada makanan masak.

5. Cara penyimpanan makanan masak


Bakteri akan tumbuh dan berkembang dalam makanan yang berada dalam
suasana yang cocok untuk hidupnya sehingga jumlahnya menjadi banyak. Suasana
yang cocok untuk pertumbuhan bakteri di antaranya suasana makanan banyak protein
dan banyak air (moisture), pH normal (6,8-7,5), suhu optimum (10-60C). Bahaya
terbesar dalam makanan masak adalah adanya mikroorganisme patogen dalam
makanan akibat terkontaminasinya makanan sewaktu proses pengolahan makanan
maupun kontaminasi silang melalui wadah maupun penjamah. makanan, kemudian
dibiarkan dingin pada suhu ruangan. Kondisi optimum mikroorganisme patogen
dalam makanan siap saji ini akan mengakibatkan mikroorganisme berlipat ganda
dalam jangka waktu antara 1-2 jam.
Faktor risiko kejadian foodborne diseases yaitu pada proses pembersihan alat
makan kontak dengan makanan. Faktor risiko juga dapat disebabkan oleh temperatur
dan waktu penyimpanan tidak baik, rendahnya personal hygiene, dan alat makan yang
tercemar.

6. Cara penyajian makanan masak


Makanan yang disajikan adalah makanan yang siap santap/layak santap. Layak
santap dapat dinyatakan bilamana telah dilakukan uji organoleptik dan uji biologis.
Dalam prinsip penyajian makanan wadah untuk setiap jenis makanan ditempatkan
dalam wadah terpisah, dan diusahakan tertutup. Tujuannya agar makanan tidak
terkontaminasi silang, bila satu makanan tercemar yang lain dapat diselamatkan, serta
memperpanjang masa saji makanan sesuai dengan tingkat kerawanan pangan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan
kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari
segala bahaya yang dapat menganggu kesehatan mulai dari sebelum makanan di
produksi selama dalam proses pengolahan, penyimpanan pengangkutan sampai pada
saat dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsi kepada
konsumen. Sanitasi bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian konsumen
dari penyakit, dan mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli dan
juga mengurangi kerusakan makanan.
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis.
B. Saran
Berdasarkan uraian makalah di atas maka disarankan agar kita terus menjaga
kebersihan diri pribadi kita, dan makanan yang akan kita makan. Karena salah satu
tujuan dari sanitasi itu adalah untuk menjamin keamanan konsumen dari penyakit, dan
mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli dan juga mengurangi
kerusakan makanan. Dan dengan menjaga kebersihan pribadi berarti kita telah
menjaga kebersihan dan kesehatan fisik dan psikis kita.

10

Anda mungkin juga menyukai