Tabel Kontingensi 3 Arah
Tabel Kontingensi 3 Arah
Tabel Kontingensi 3 Arah
PEMBAHASAN
A. Interval Kepercayaan (Confidence Interval)
Interval kepercayaan adalah suatu penduga yang diyakini untuk suatu
distribusi probabilitas dalam taraf nyata yang kemudian dinotasikan dengan
(alpha) yang selalu dinyatakan dengan presentase.
Apabila suatu kurva normal dengan
= 5% (ditulis
= 0,05) , maka
S
S
X Z
< < X + Z
2 n
2 n
dimana :
X adalah rata-rata sampel
S
Z
2
signifikannya. interval kepercayaan ini bisa 90% , 95% , 98% , atau 99%.
Jika
= 10% , maka :
= 1,285
= 1,645
2) untuk sampel kecil (n < 30) digunakan distribusi student (t) . apabila
sampelnya kecil maka pendugaan rata-rata populasi dilakukan dengan
distribusi t dengan derajat bebas n = df = n-1
rumus distribusi student (t) :
S
S
X t
< < X +t
2 n
2 n
dimana :
X
Misalkan
11 22
12 21
jikasebarang
^ n 11 n22
=
n12 n21
nij =0
^
dan log menunjukkan hasil yang baik.
^ menjadi
~
^ dan
Penaksir
Untuk
kecil,
distribusinya
(karena
condong
tinggi.
Ketika
=1 ,
multinomial atau sampel binomial independen dalam baris atau dalam kolom,
^
suatu penaksir standar error asimtotik dari log( ) adalah
1
1
1
1
^ ( log ^ ) =
+ + +
n11 n12 n21 n22
menggantikan
Misalkan
1 /2
. Oleh sampel
^
normal-besar dari log ( ,
^
log
^ Z ^
2
log
Adalah suatu perkiraan 100(1- ) persen interval kepercayaan untuk log
.
Proporsi sampel
i+
1i (1 1i )/n
ni + ,
n
P1i= i 1
memiliki ekspektasi
P11
1i
dan
dan variansi
P12
adalah
( p11 p12 )=
Taksirannya diperoleh
^ ( p11 p12 )
Contoh :
Percobaan
eksperimental
efektivitas
obat
Dexamethasone
dalam
Interpretasi :
Nilai Relative Risk (dengan interval kepercayaan 95 %) =
87
187 0.77
23 % (estimasi RR = 0.77)
( nn )
+1
Kita sesuaikan data dalam tabel 1.2 dengan simbol yang digunakan
pada tabel 1.1 dengan demikian, A=10, B=4, a=1 dan b= 3. Sysrat pertama
AB terpenuhi, akan tetapi syarat kedua a/Ab/B tidak terpenuhi, karena
a/A=1/10 dan b/B=3/4. Untuk memenuhi syarat kedua ini, kolom dalam
tabel 1.2 harus dipertukarkan dan diperoleh tabel 1.3
tabel tersebut, kita tidak dapat menolak H0 dalam signifikasi kurang dari
5%.
diwawancarai.
Pewawancara
mengajukan
pertanyaan
dan
Tekanan darah diastolik diukur pada saat selang waktu satu menit selama
wawancara berlangsung.
Sembuh
Tidak Sembuh
Jumlah
4
1
5
3
7
10
7
8
15
Berdasarkan data ini kita ingin melakukan uji hipotesis bahwa kedua
macam obat itu sama efektifnya dalam menyembuhkan penyakit itu
dengan alternatif satu sisi bahwa obat A lebih efektif.
Jika sekiranya tidak ada perbedaan antara kedua macam obat itu, maka
sampel gabungan dengan 5 orang sembuh dan 10 orang tidak sembuh
dapat dipandang sebagai suatu sampel random dari satu populasi. Dengan
memandang hasil gabungan ini sendiri sebagai suatu populasi kecil, uji
Fisher-Irwin mengajukan pertanyaan, Dapatkah kedua baris table
kemungkinan itu dipandang sebagai sampel-sampel yang homogeny dari
populasi kecil ini? Dalam melakukan inferensi, kita berpegang pada alas
an bahwa fakta yang kuat mendukung kurangnya homogenitas dalam
adalah
(157) ,
sembuh adalah
(54 103 )
baris kedua tertentu. Oleh karena itu, probabilitas bersyarat frekuensi sel
observasi, jika hasil gabungan diketahui 5 sembuh dan 10 tidak sembuh
adalah :
Sembuh
5
0
Probabilitas bersyarat =
Tidak Sembuh
2
8
Jumlah
7
8
(55)(102) =0,007
( 157)
0,05
, H0 tidak ditolak.
Ini kelihatan aneh jika mengingat selisih antara proporsi sampel yang
sembuh 4/7 = 0,57untuk obat A dan 1/8 = 0,125 untuk obat B cukup besar.
Hal ini menjelaskan untuk sampel kecil, seperti 7 dan 8, selisih antara
proporsi sampel yang besar dapat terjadi karena kebetulan saja, meskipun
proposi populasinya sama.
Untuk uji H0 bahwa tidak ada perbedaan antara efek dua tritmen
versus alternative dua sisi,prosedur yang kita jalankan pada dasarnya
sama. Tetapi, susunan-susunan yang lebih ekstrim harus diidentifikasi
dalam dua sisinya. Untuk melihat hal ini, susunan umum dengan
menggunakan jumlah baris dalam Tabel 1 kita sajikan dalam tabel 3 di
bawah ini.
( 7x 5x8 )
Dalam tabel 1 adalah
( 47 18 )
atau |3 x7|>5
(50)(107) =0,019
( 157)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Interval kepercayaan adalah suatu penduga yang diyakini untuk suatu
distribusi probabilitas dalam taraf nyata yang kemudian dinotasikan dengan
(alpha) yang selalu dinyatakan dengan presentase. Untuk kurva normal dengan
= 0.05, ada 2 macam pengujian pada sisi kurva yaitu uji satu sisi dan uji dua
sisi.
Ketika sampel berjumlah besar, distribusi poison ataupun multinomial, akan
menjadi distribusi normal sehingga ada beberapa cara melakukan penaksiran di
antaranya adalah menaksir rasio ganjil dan menaksir selisih dari proporsi.
Uji eksak untuk sampel kecil tidak lain adalah uji eksak Fisher atau biasa
disebut uji F. Uji Fisher adalah uji eksak yang diturunkan oleh seorang bernama
Fisher, karenanya disebut uji eksak Fisher. Uji ini bertujuan untuk menguji
signifikansi hipotesis komparatif dua sampel independen atau untuk menguji
apakah ada perbedaan dua perlakuan yang mungkin dari dua populasi. Uji eksak
Fisher digunakan ketika persyaratan analisis chi-square untuk tabel silang 2 X 2