Metode Process Costing Pada Toko Roti
Metode Process Costing Pada Toko Roti
Metode Process Costing Pada Toko Roti
ABSTRAK:
1. PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya perekonomian global dan
lingkungan bisnis yang sangat cepat, persaingan bisnis yang
timbul dalam bidang usaha baik perusahaan maupun toko semakin
ketat. Oleh sebab itu, penentuan harga pokok produksi merupakan
sebuah faktor yang diperlukan dalam sebuah bidang usaha agar
dapat mengatasi persaingan yang terjadi.
Keakuratan dalam penentuan harga pokok produksi
sangatlah penting dan akan mempengaruhi harga jual sebuah
produk. Tinggi rendahnya harga pokok produksi juga akan
berpengaruh pada ringgi rendahnya harga jual produk.
Apabila harga pokok produksi terlalu tinggi, maka harga jual
juga akan tinggi. Demikian juga sebaliknya, apabila harga pokok
rendah, maka harga jual produk juga akan rendah. Hal ini akan
berpengaruh pada keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan
oleh bidang usaha tersebut.
Demikian juga yang terjadi pada salah toko Mon Delice
Boulangerie. Toko ini bergerak dalam bidang industri roti. Toko
ini melayani penjualan dan menerima order dari customer baik
dalam skala kecil maupun skala besar. Setiap harinya, toko ini
memproduksi roti hanya satu kali. Perhitungan harga pokok
produksi pada toko ini dilakukan secara manual dan hanya berupa
perkiraan kasar saja. Penghitungan harga pokok produksi hanya
memperhitungkan biaya produksi tanpa menambahkan biaya
overhead dan biaya tenaga kerja. Hal ini tentu akan menimbulkan
beberapa dampak bagi toko dan akan mempengaruhi keuntungan
yang akan didapatkan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka pada penelitian
ini dibuat aplikasi sistem perhitungan harga pokok produksi
dengan menggunakan metode process costing. Hal ini bertujuan
agar sistem dapat membantu toko dalam memperoleh informasi
yang akurat dan tepat serta dapat membantu untuk menentukan
harga pokok produksi yang tepat.
2. AKUNTANSI BIAYA
2.1 Pengertian Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan
produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, penafsiran
terhadapnya. Objek kegiatan akuntansi biaya adalah biaya. [2]
2.2 Biaya
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur
dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan
akan terjadi untuk tujuan tertentu.[2] Ada 4 unsur pokok dalam
definisi biaya tersebut diatas:
a) Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
b) Diukur dalam satuan uang
c) Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
d) Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu
4. DESAIN SISTEM
4.1 Analisis Kebutuhan Pemakai
Dari analisis permasalahan di atas, dapat disebutkan bahwa
sistem yang dibutuhkan perusahaan sebagai berikut:
a) Sistem pencatatan data baik transaksi pembelian, penjualan,
biaya biaya yang berpengaruh pada harga pokok produksi,
dan kartu stok yang terkomputerisasi, sehingga memudahkan
dalam melakukan pencataan data dan dapat meminimalisasi
kesalahan pencatatan data yang dilakukan oleh user
b) Pencatatan stok bahan baku dengan menggunakan metode
average dan adanya peringatan apabila stok bahan baku yang
tersedia telah mencapai batas minimum ketersediaan stok.
c) Sistem yang dapat memberikan informasi perhitungan harga
pokok produksi dengan menggunakan metode process costing
dari setiap barang yang telah diproduksi
d) Sistem yang dapat menghasilkan laporan laporan yang
menunjang dan dibutuhkan oleh toko.
b)
c)
d)
e)
f)
Supplier
Hutang
cust omer
Supplier
Supplier
Supplier
Data Supplier
Pembelian
Retur Pembelian
Penjualan
Retur Pembelian
Customer
Customer
Customer
Customer
Supplier
Customer
penjualan : 1
Kart u Stock : 1
stok terjual
bahan jadi dijual
penjualan_pakan_t
ernak : 1
pesan beli
pembelian
St ock Rot i Basi
penjualan : 2
pesan jual
bahan baku
penjualan_pakan_t
ernak : 2
bahan jadi
Data Lap Pembelian
Data Lap Penjualan
5
Pencatatan
Overhead
4
Laporan Pembelian
Laporan Harga Pokok Produksi
Laporan Laba Rugi
resep adonan
Hasil Adonan
Owner
Owner
Owner
Owner
Laporan Produksi
Owner
Owner
+
Data Overhead
Pembuatan
Laporan
Owner
Owner
Laporan Penjualan
Overhead
Data Resep Rot i
Kart u Stock : 2
Catatan Perintah produksi
Produksi
pengambilan
bahan baku
supplier
pegawai
id_peg
id_kartu
nama_peg
alamat_peg
telp_peg
hp_peg
jabatan_peg
gaji_peg
username
password
aktif
Membuat
pemesanan_pembelian
Melakukan
kartustok_bahanbaku
header_pengambilan_bb
id_produksi_roti
tanggal_ambil
detail_pesan
jumlah_pesan_beli
jumlah_pesan_terima
Harga_pesan_beli
PK_produksi_roti
...
jumlah_beli
harga_beli
satuan
nilai_konversi
terima retur
id_retur
tgl_retur
total_retur
sisa_ganti_voucher
PK_retur_pembelian
...
PK_pembelian
...
Catat Pembelian
kirim retur
nilai
Punya Satuan
Satuan Ke
Satuan Dari
catat bb dibeli
Kartu Stok BB
ambil bb
barang dikembalikan
konversi_satuan
PK_KStockBaku
...
retur_pembelian
pembelian
id_pembelian
tgl_pembelian
total_pembelian
jenis_pembayaran
total_terbayar
tgl_jatuhtempo
detail_beli
NoKartu
tgl
NoNota
stokawal
StokAkhir
Masuk
Keluar
harga
prevhargapokok
hargapokok
id_ambil
tanggal_ambil
PK_header_pengambilan_bb
...
Terima dari
Terima brg dari Pesanan
PK_pemesanan_pembelian
...
produksi_roti
PK_pembayaran_hutang
...
PK_supplier
...
id_pesan_beli
tgl_pesan_beli
status_pesan_beli
PK_pegawai
...
id_pembayaran
tgl_bayar
nilai_hutang
jumlah_voucher
nilai_bayar
keterangan_bayar
id_supp
nama_supp
alamat_supp
telp_supp
email_supp
bank_supp
no_rek_supp
nama_rek_supp
status_hapus
voucher_supp
detail_retur_beli_kirim
id_terima
qty
harga_terima
jenis Pengganti
jumlah_beli
jumlah_kirim
harga_kirim
flagganti
pk_detailReturBeli
...
satuan
detail_retur_beli_terima
nama_satuan
penyesuaianbhnbaku
nopenyesuaianbhnbaku
tglpenyesuaian
stokawal
plusminus
keterangan
overhead
id overhead
bulan
tahun
pengambilan_bb
Perkiraan Overhead
pk_overhead
...
id_perintah_produksi
tanggal_produksi
status_produksi
bb yang diambil
mengimplemetasikan
qty
hargaterakhir
hppbahanbaku
hppoverhead
hargaproduksi
perintah_produksi_item
penjualan
id_penjualan
tgl_penjualan
jumlah_penjualan
compliment_penjualan
status_penjualan
dpjual
PK_customer
...
PK_penjualan
...
pesan jual dari
detail_penjualan
jum_penjualan
catat detail jual harga_penjualan
pemesanan_penjualan
id_pesan_jual
tgl_pesan_jual
status_pesan_jual
dp_jual
roti punya bb
nilai_adonan
nilai_bahan
nilai_bom
harga_bahan
produksi_adonan
kartustok_bahanjadi
Resep Roti
id_barang
nama_barang
min_stok
stok_barang
harga_beli
harga_jual
aktif
punya filling
nokartujadi
tgl
nonotajadi
stokawaljadi
stokakhirjadi
masukjadi
keluarjadi
harga
prevhargapokok
hargapokok
nilai_roti
PK_barang
...
detail_pemesanan_penjualan
jum_pesan_jual
harga_pesan_jual
Resep Adonan
adonan punya bb
bahan_jadi
catat terima bj
Satuan Terkecil
PK_bahan_baku
...
PK_penyesuaianbhnjadi
...
menyesuaikan bj
jum_produksi
harga_produksi
id_cust
nama_cust
alamat_cust
kota_cust
telp_cust
hp_cust
email_cust
fax_cust
id_bahan
nama_bahan
merk_bahan
jumlah_bahan
min_stok_bahan
harga_bahan
penyesuaianbhnjadi
nopenyesuaianbhnjadi
tglpenyesuaian
stokawal
plusminus
keterangan
produksi_roti_penerimaan
Detail Overhead
bahan_baku
menyesuaikan
PK_penyesuaianbhnbaku
...
PK_perintah_produksi
...
terima bj
ket_over
nilai_over
jumlah_ambil
harga_ambil
perintah_produksi
PK_satuan
kategori
nama_jenis
PK_jenis
...
detail_penjualan_pakan_ternak
jum_penjualan
harga_penjualan
PK_KStokJadi
...
catat detail jual pakan
Identifier_1
...
id_produksi
tgl_produksi
kepala_chef
jumlah_produksi
harga_produksi
PK_produksi_adonan
...
penjualan_pakan_ternak
id_penjualan_pakan
tgl_penjualan_pakan
jumlah_pakan
harga_pakan
PK_penjualan_pakan_ternak
...
yg warn
tp i nam
cmn d ik
yang ad
yang la
sama di
5. IMPLEMENTASI
5.1 Pembelian Bahan Baku
Proses perhitungan harga pokok produksi diawali dengan
proses pembelian bahan baku yang dibutuhkan dalam proses
produksi untuk menghasilkan suatu produk. Proses pembelian
bahan baku diawali dengan proses pemesanan bahan baku kepada
supplier seperti pada Gambar 3.
5.3 Produksi
Proses produksi dimulai dengan membuat perintah produksi
terlebih dahulu. Perintah produksi dibuat sebagai acuan bagi baker
untuk melaksanakan produksi. Perintah Produksi dapat dilihat
pada Gambar 6. Untuk mengetahui apakah menu perintah
produksi ini dapat berfungsi dengan baik, maka akan dilakukan
pengujian dengan menggunakan contoh studi kasus. Contoh studi
kasus tersebut adalah pada tanggal 25 Oktober 2012, owner
memberikan perintah untuk memproduksi beberapa roti dengan
rincian sebagai berikut dengan nomor perintah produksi
PP0001:
- Roti Classic Choco sebanyak 70 buah
- Roti Classic Choco Cheese sebanyak 20 buah
- Roti Classic Cheese sebanyak 70 buah
- Roti Cheese Me Up sebanyak 20 buah
4. DAFTAR PUSTAKA
[1] Hansen, Mowen. (2003). Management accounting. Ohio:
South-Western.
[2] Mulyadi. (2007). Akuntansi biaya (5th Ed). Yogyakarta: Unit
Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan
YKPN.
[3] Supriono, RA. (1999). Akuntansi biaya: Pengumpulan biaya
dan penentuan harga pokok buku 1 (2nd ed.), Yogyakarta:
BPFE.
Gambar 12. Laporan Harga Pokok Produksi