Makalah Sila Ke-4
Makalah Sila Ke-4
Makalah Sila Ke-4
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan dimana terdapat banyak sekali pulau yang tersebar
diseluruh wilayah dari Sabang hingga Merauke, oleh sebab itulah Indonesia disebut sebagai Negara
multikultural dikarenakan keanekaragaman kebudayaannya, dimana Indonesia memiliki banyak sekali
suku, ras, serta budaya yang memiliki kekhasan masing-masing. Untungnya Indonesia memiliki semboyan
Bhinneka Tunggal Ika yang digunakan utuk pemersatukan Bangsa Indonesia. Selain pemersatu bangsa,
dasar negara juga merupakan poin yang penting, oleh sebab itu dibuatlah Pancasila, yang digunakan
sebagai dasar negara serta ideologi bangsa kita.
Pada dasarnya Pancasila bukan hanya diguakan sebagai dasar negara dan juga ideologi bangsa, tetapi
juga digunakan sebagai tolak ukur bagi kita dalam berpikir, bertindak, dan berperilaku. Namun dalam
pelaksanaan dan pengaplikasian Pancasila dalam kehidupan sehari-hari banyak masih sering terjadi
pelanggaran-pelanggaran yang tidak sesuai dengan sila-sila yang terdapat dalam Pancasila tersebut.
Pada umumnya pengaplikasian Pancasila sila ke-empat yang berbunyi Kerakyatan Yang Dipimpin
Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan , memiliki maksud pemerintahan yang
berdasar pada dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Namun pada kenyataan
seringkali baik pemerintah dan warga negara tidak menjalankan sila tersebut
seperti yang seharusnya.
BAB II
PERMASALAHAN
Berdasarkan sila ke-empat, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyahwaratan dan Perwakilan, kami mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan Pancasila sila ke-empat yang dilakukan dan
yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia di Indonesia?
2. Siapakah yang harus ikut melaksanakan Pancasila sila ke-empat?
3. Mengapa Pancasila sila ke-empat, penting dan perlu diterapkan pada
kehidupan sehari-hari?
4. Apa yang harus dilakukan oleh warga negara untuk menunjang
Pancasila sila-empat?
5. Apa saja pelanggaran yang terjadi pada pelaksanaan Pancasila sila keempat di Indonesia ini?
Berdasarkan dari rumusan masalah yang kami buat diatas, kami mengangat permasalah Apa
pelanggaran yang terjadi pada pelaksanaan Pancasila sila ke-empat di Indonesia ini?
BAB III
LANDASAN TEORI
Pancasila yang digunakan sebagai dasar negara dan ideologi negara. Dimana Pancasila juga
digunakan sebagai tolak ukur dalam berpikir dan bertingkah laku. Secara khusus kita akan membahas sila
ke-empat, yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, yang mengandung arti atau makna penerimaan dari rakyat oleh rakyat, untuk rakyat dengan
cara musyawarah dan mufakat melalui lembaga- lembaga perwakilan. Dimana sila ke-empat memiliki
nilai-nilai demokrasi sebagai berikut:
1. Kerakyatan berarti kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat,
berarti Indonesia menganut demokrasi.
2.Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan pikiran yang sehat dengan selalu mempertimbangkan
persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat dan dilaksanakan dengan sadar, jujur, dan bertanggung
jawab, serta didorong oleh itikad baik sesuai dengan hati nurani.
3.Permusyawaratan berarti bahwa dalam merumuskan atau memutuskan suatu hal, berdasarkan kehendak
rakyat, dan melalui musyawarah untuk mufakat.
4.Perwakilan berarti suatu tata cara mengusahakan turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam
kehidupan bernegara, antara lain dilakukan melalui badan perwakilan rakyat.
5. Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab baik terhadap masyarakat bangsa
maupun secara moral terhadap Tuhan yang Maha Esa.
6. Menjujung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan.
7. Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama.
8. Mengakui atas perbedaan individu, kelompok, ras, suku, agama, karena perbedaan adalah merupakan
suatu bawaan kodrat manusia.
9. Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu, kelompok, ras, suku maupun
agama.
10. Mengarahkan perbedaan dalam suatu kerja sama kemanusiaan yang berada
BAB IV
PELAKSANAAN
2. Banyaknya orang yang tidak menerima dan menghargai pendapat orang lain, seperti yang terjadi pada saat
sidang panipurna (2/3/2010), banyaknya anggota DPR yang tidak setuju dengan pernyataan dari anggota
Fraksi Partai Golkar yang juga motor hak angket Century di DPR, Bambang Soesatyo. Ada juga yang
seorang anggota DPR yang membanting botol minuman karena tidak setuju dengam keputusan Ketua DPR
Marsuki Alie. Sehingga terjadi kericuhan serta baku hantam pada rapat tersebut.
3. Terdapat kecurangan dalam penarikan suara PEMILU, seperti lembar pemilu yang telah dicontreng, kotak
pemilu yang tidak disegel, adanya penyuapan serta pemerasan dalam pada penentuan suara.
Dan masih banyak lagi pelanggaran yang dilakukan baik oleh pemerintahan ataupun oleh warga
negara Indonesia, yang disebabkan kurangnya rasa soliditas dan persatuan hingga sikap gotong royong,
sehingga sebagian kecil masyarakat terutama yang berada di perkotaan justru lebih mengutamakan
kelompoknya, golongannya bahkan negara lain dibandingkan kepentingan negaranya. Untuk itu sebaiknya
setiap komponen masyarakat perlu saling berinterospeksi diri untuk dikemudian bersatu bahu membahu
membawa bangsa ini dari keterpurukan dan krisis multidimensi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Kesimpulan
Masih banyak pelanggran yang dilakukan oleh warga negara dan juga pemerintah yang tidak
sesuai dengan Pancasila sila ke-empat. Sepertin demonstrasi yang sesuai dengan aturan, tidak
menghargai dan menerima pendapat orang lain, kecurangan dalam PEMILU dan masih banyak lagi.
Dan banyaknya pelanggaran yang terjadi diakibatkan kurangnya rasa soliditas dan persatuan hingga
sikap gotong royong, sehingga sebagian kecil masyarakat terutama yang berada di perkotaan justru
lebih mengutamakan kelompoknya, golongannya bahkan negara lain dibandingkan kepentingan
negaranya.
5. 2 Saran
Sebaiknya setiap komponen masyarakat saling berinterospeksi diri untuk dikemudian bersatu
bahu membahu membawa bangsa ini dari keterpurukan dan krisis multidimensi. Selain itu juga
diberikan arahan dan sanksi yang tegas kepada masyarakat yang melanggar, agar masyarakat tersebut
dapat lebih menaati dan menghormati dasar negara dan ideologi bangsa kita, Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA