Perifiton 2

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI

IDENTIFIKASI PERIFITON DI KECAMATAN NAGARA, KANDANGAN DAN


LOKSADO, KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

OLEH
Nama
NIM
Kelompok
Asisten

: Fauzi Ramadhani
: J1C108213
: 1 (Satu)
: Ahmad Difayana

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI BIOLOGI
BANJARBARU
DESEMBER

PENGENALAN PERRALATAN DALAM PENGAMBILAN SAMPEL


PLANKTON, BENTOS DAN SERANGGA AIR
Muhammad Rizki
Program Studi Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat
Jalan A.Yani KM 35,8 Banjarbaru
E-mail : [email protected] (085651181479)

ABSTRAK
Perifiton merupakan suatu alga bermatriks kompleks dan juga mikroba
heterotrofik yang melekat pada suatu substrat di ekosistem perairan. Perifiton
berperan sebagai sumber makanan bagi invertebrata, beberapa ikan, dan
bioindikator suatu perairan. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kualitas
perairan menggunakan perifiton di kecamatan Negara, Kandangan dan Loksado,
kabupaten Hulu Sungai Selatan. Peralatan yang digunakan adalah pipa
penyambung ukuran sedang, sikat, mikroskop, nampam, tisu gulung. Bahan
yang digunakan adalah formalin 5%, akuades, batu yang terendam air.
Praktikum ini dilakukan dengan cara mengambil batu yang terendam air
(berukuran sedang),lalu ambil pipa penyambung yang ukuran sedang, letakan di
atas batu, kemudian di sikat di sampingnya sampai bersih dan membentuk
sebuah lingkaran, ganggang yang telah membentuk lingkaran disikat sambil di
semprot akuades dan dimasukan kedalam nampan lalu kedalam botol dan di
tetesi formalin 5% (3-4 tetes) kemudian lakukan pengamatan di Laboratorium,
menggunakan mikroskop. Hasil yang diperoleh saat pengamatan yaitu Trimyema
compressum
Kata kunci : sungai, perifiton, kandangan dan alga
PENDAHULUAN
Perifiton adalah suatu alga bermatriks kompleks dan juga termasuk
mikroba heterotrofik yang melekat pada suatu substrat di ekosistem perairan.
Perifiton berperan sebagai sumber makanan bagi invertebrata dan beberapa
ikan. Selain itu, perifiton juga dapat dijadikan sebagai indikator kualitas perairan.
Respon dari komunitas perifiton terhadap adanya polutan dapat diukur dengan
variasi skala waktu yang menunjukan terhadap perubahan level komunitasnya.
Berdasarkan tempat melekatnya, perifiton digolongkan menjadi epifitik (pada
tumbuhan), epilitik (pada bebatuan), epipsamik (pada daerah berpasir), epipelik
(pada daerah sedimen), epizoik (pada hewan), dan metafiton. Perifiton dalam
suatu perairan bertindak sebagai suatu sistem untuk produksi makanan bagi
pemindahan polutan padat maupun polutan yang tak terlarut. Besarnya peranan
dari perifiton sebagai pendukung ekosistem perairan menjadikan praktikum
analisis komunitas perifiton di ekosistem perairan menggenang ini menjadi
penting untuk dilakukan (Sunarto, 2008). Perifiton merupakan hewan yang
ukurannya sangat kecil (mikroskopis), oleh karena itu perifiton tidak dapat dilihat
oleh mata tanpa bantuan mikroskop. Perifiton adalah tumbuhan atau hewan yang
tumbuh dan menempel pada objek yang tenggelam Perifiton yang kita ketahui
ialah sebagai organisme yang hidupnya menempel pada substrat baik itu pada
kayu, batu ataupun pada sampah plastik. Jadi untuk mendapatkannya kita harus
mengerik substrat-substrat tersebut terlebih dahulu (E. P. Odum, 1998).

Perifiton adalah campuran kompleks ganggang, cyanobacteria,


heterotrofik mikroba, dan detritus yang melekat pada permukaan terendam air
sebagian besar ekosistem. Ini berfungsi sebagai penting makanan sumber untuk
invertebrata , berudu, dan beberapa ikan. Perifiton ini juga merupakan indikator
penting dari kualitas air, tanggapan dari masyarakat untuk polutan dapat diukur
pada berbagai skala mewakili fisiologis untuk tingkat perubahan masyarakat.
Perifiton merupakan benthic ganggang yang tumbuh melekat pada
permukaan seperti batuan atau tanaman yang lebih besar. Perifiton adalah
produsen utama dan indikator sensitif perubahan lingkungan di perairan lotic.
Karena perifiton yang menempel pada substrat, assemblage ini
mengintegrasikan dan kimia gangguan fisik jangkauan sungai. Asiosiasi perifiton
berfungsi sebagai indikator biologis baik karena:
sejumlah spesies alami yang tinggi
mudah untuk sampel
waktu cepat respon baik untuk eksposur dan pemulihan
toleransi atau sensitivitas terhadap perubahan tertentu dalam kondisi
lingkungan yang dikenal banyak spesies
Sebagai contoh, diatom khususnya adalah indikator yang berguna kondisi
biologis karena mereka di mana-mana dan ditemukan pada semua sistem lotic.
Dengan menggunakan data alga dalam hubungannya dengan dan ikan data
makroinvertebrata, kekuatan penilaian biologis dioptimalkan (E. P. Odum, 1998).
TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui tingkat kelimpahan
plankton di pantai Tangkisung dan pantai Tananio serta untuk mengetahui faktor
fisika dan kimia.
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat dan
Sabtu Tanggal, 10 dan 11 November 2010. Bertempat di Kecamatan Negara,
Kandangan dan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan identifikasi pada
hari Kamis Tanggal 16 Desember 2010. Bertempat di Laboratorium Dasar MIPA
Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
Alat dan Bahan. Peralatan yang digunakan adalah pipa penyambung
ukuran sedang, sikat, mikroskop, nampam, tisu gulung. Bahan yang digunakan
adalah formalin 5%, akuades, batu yang terendam air.
Metode Kerja. Mengambil batu yang terendam air (berukuran
sedang),lalu ambil pipa penyambung yang ukuran sedang, letakan di atas batu,
kemudian di sikat di sampingnya sampai bersih dan membentuk sebuah
lingkaran, ganggang yang telah membentuk lingkaran disikat sambil di semprot
akuades dan dimasukan kedalam nampan lalu kedalam botol dan di tetesi
formalin 5% (3-4 tetes) kemudian lakukan pengamatan di Laboratorium,
menggunakan mikroskop.

Pembahasan
Perifiton merupakan salah satu parameter biologi yang dapat
dipergunakan dalam penentuan bioindikator kualitas perairan. Dari distribusi dan
determinasi fitoplankton dan perifiton serta parameter fisik-kimia sangat penting
sekali dalam menentukan tingkat pencemaran suatu badan air. Perifiton
merupakan suatu alga bermatriks kompleks dan juga mikroba heterotrofik yang
melekat pada suatu substrat di ekosistem perairan. Perifiton berperan sebagai
sumber makanan bagi invertebrata, beberapa ikan, dan bioindikator suatu
perairan. Analisis perifiton digunakan untuk mempelajari struktur komunitas dari
perifiton di ekosistem perairan menggenang dan mempelajari pola penyebaran
populasi masing-masing jenis perifiton yang ditemukan (Gibson, 2006).
Pada praktikum ini kita akan mengamati perifiton di Perairan Sungai
Amandit Kandangan, adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
kualitas perairan menggunakan perifiton di Kecamatan Nagara, Kandangan dan
Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Sungai tempat pengambilan sampel Perifiton di Perairan Sungai Amandit
Kandangan yang dekat dengan pusat kota. Parameter fisika yaitu kuat arusnya
adalah 108 m/s, intensitas cahaya 0,08 Cd, kecerahan 20 cm dan kelembaban
udara 89%. Untuk parameter kimia yaitu pH mempunyai angka 10 yang artinya
basa.
Pada Perairan Sungai Amandit Kandangan terdapat satu jenis perifiton setelah
dilakukan pengamatan yaitu Trimyema compressum merupakan organisme
uniselluler. Berbentuk oval. Terdapat inti sel pada sitoplasmanya. Pada bagian
luar selnya terdapat silia.
Pengukuran pH air yang didapat pada kedua lokasi di Kabupaten Hulu
Sungai Selatan. pH airnya sungai amandit didapat 10, untuk sungai tanuhi
didapat pH 8,83. Kecerahan air dari kedua sungai ini dilakukan pengamatan
yang mana didapat hasil 20 cm untuk sungai amandit dan 87 cm dari data yang
didapat tingkat kecerahan antara ke dua perairan ini sangat jauh berbeda, hal ini
terbukti keruhnya sungai amandit airnya berwarna coklat dan banyak terdapat
sampah, sedangkan sungai tanuhi ini airnya sangat jernih. DO yang didapat dari
pengamatan antara perairan ini agak berbeda jauh yaitu untuk sungai Tanuhi
didapat hasil 11,2%. Intensitas cahaya dari ke perairan ini agak berbeda jauh
yaitu untuk sungai amandit 0,08 cd dan 0,49 cd untuk sungai Tanuhi, sedangkan
pada pengukuran suhu 26,17 pada sungai Tanuhi.
KESIMPULAN
Kesimpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1.
2.
3.

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perairan menggunakan


perifiton di kecamatan Negara, Kandangan dan Loksado, kabupaten Hulu
Sungai Selatan
Dari hasil pengamatan sampel air yang dilakukan didapat yaitu Trimyema
compressum
Parameter fisika dan kimia yang diamati dari ke dua titik pengambilan
sampel ini adalah : pH DO, DO%, Salinitas, DO mg/l, pH, Intensitas, Suhu,
Suhu DO dan Kecerahan. Pengukuran pH air yang didapat pada kedua
lokasi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

DAFTAR PUSTAKA
Davis, C.C. 2000. The Marine and Freshwater Pof Perifiton Michigan State
University Press, USA
Hutagalung, D.S & S.D. Riyono. 1997. Metode Analisis Air Laut,
Sedimen, & Biota. Pusat Penelitian & Pengembangan
Oseanografi Lembaga Ilmu-ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta
Odum, E.P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi. 4rd ed. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta
Sunarto, 2008. Karakteristik Biologi dan
Laut. Fakultas Perikanan dan Ilmu

Peranan Plankton bagi Ekosistem


Kelautan Universitas Padjadjaran

Susilowati, 2001. Kekayaan Pada Perifiton Pada Sungai-Sungai Kecil Di Hutan


Jobolarangan http://www.unsjournals.com/D/D0202/D0202pdf/D020202.pdf
Diakses tanggal 20 Desember 2010

Anda mungkin juga menyukai