Introduksi Perjanjian Baru PDF
Introduksi Perjanjian Baru PDF
Introduksi Perjanjian Baru PDF
I
LATAR BELAKANG POLITIK, SOSIAL
DAN EKONOMI DUNIA PB
1. Latar Belakang Politik
a. Masa Peralihan: Masa Sesudah PL dan Sebelum PB
Masa-masa sesudah PL dan sebelum PB sering dikatakan sebagai masa-masa gelap
karena Allah tidak mengirim nabi-nabi-Nya untuk berbicara kepada umat Israel.
Namun demikian masa ini justru menjadi masa yang sangat penting karena
sekalipun kelihatan-nya diam Allah bekerja dibalik sejarah umat manusia untuk
mempersiapkan mereka menerima pelaksanaan rencana Agung-Nya.
Masa "sesudah PL dan sebelum PB" ini disebut sebagai Masa Peralihan atau Jaman
Intertestamental yang berlangsung kurang lebih 400 tahun. Dalam masa ini Allah
memakai 3 bangsa yang mengambil peranan utama dalam mempersiapkan masa
Perjanjian Baru. Dari catatan kitab-kitab Makabe dan tulisan-tulisan Yosefus, kita
mengetahui fakta-fakta berikut ini:
Bangsa Yahudi/Ibrani :
Bangsa pilihan Allah ini tidak selalu berhasil dalam mentaati dan mengemban
tugasnya sebagai umat pilihan Allah, sehingga Allah sering harus menghukum
mereka dengan membuang mereka menjadi tawanan bangsa-bangsa lain. Namun
justru dengan cara itu Allah menggunakannya untuk maksud baik-Nya. Pada waktu
bangsa Israel dibuang ke tanah Babilonia, mereka tercerai berai ke seluruh dunia.
Ketika bangsa ini hidup di tengah-tengah bangsa kafir yang tidak mengenal Tuhan,
bangsa Israel disadarkan akan pentingnya mempertahankan iman, menyembah
Allah yang monotheisme dan mentaati Hukum Taurat. Melalui bangsa inilah Allah
menyediakan jalan yang sangat baik untuk melihara kelangsungan sejarah
keselamatan yang dijanjikan-Nya bagi umat manusia.
Bangsa Yunani :
Bangsa Yunani melalui Aleksander memberikan sumbangan yang besar dalam
mempersatukan seluruh dunia dalam satu bahasa, yaitu bahasa Yunani. Hal ini
memberikan pengaruh yang besar, karena bahasa Yunani akhirnya dipakai menjadi
bahasa internasional pada masa itu. Ini memberikan keuntungan yang sangat besar
karena bahasa Yunani adalah bahasa berpikir, bahasa yang sangat dibutuhkan oleh
penulis-penulis kitab-kitab PB dalam mengungkapkan istilah-istilah teologia
dengan benar dan akurat.
Bangsa Romawi :
Penguasa Romawi yang menduduki tanah Israel (Palestina) menciptakan suasana
yang relatif damai sehingga pembangunan jalan-jalan dan keamanan menjadi
prioritas negara. Keadaan ini sangat diperlukan dalam mempersiapkan kedatangan
Kristus dan juga ketika Injil disebarkan. Selain itu ada banyak kontribusi yang
diberikan oleh orang-orang Romawi, baik dalam bidang hukum maupun filsafat
yang sangat berguna bagi persiapan penulisan kitab-kitab PB.
II
LATAR BELAKANG AGAMA DUNIA PB
1. Latar Belakang Dunia PB
Di bawah pemerintahan kaisar Augustus, kesusasteraan Romawi dibangkitkan lagi.
Tulisan-tulisan mereka berupa drama-drama dan cerita-cerita mitos Yunani.
a. Ilmu Pengetahuan
Dalam hal ilmu pengetahuan sudah dikenal ilmu alam sederhana, ilmu pengobatan
umum, ilmu bahasa dan pidato. Seni dan ilmu arsitektur adalah yang paling maju
pesat. Banyak dibangun jembatan, saluran air, gedung-gedung kesenian dan
patung-patung. Ilmu perbintangan banyak dinikmati masyarakat.
b. Hiburan
Untuk hiburan banyak dipertunjukkan pertunjukkan-pertunjukkan musik untuk
menghibur kaum jelata. (tambur, kecapi, seruling dan harpa). Sedangkan hiburan
untuk kaum ningrat (kaya) adalah pertarungan berdarah antara manusia dan hewan
(gladiator) di arena-arena pertunjukkan.
c. Bahasa
Bahasa yang dipakai bermacam-macam: Latin, Yunani, Aramaik dan Yahudi
(Ibrani), masing-masing bahasa mempunyai fungsi yang berbeda-beda dan untuk
tujuan yang berbeda.
3
e. Sistem Pendidikan
Sistem Pendidikan sudah lama dikenal, baik dikalangan masyarakat Yahudi
ataupun non-Yahudi. Masyarakat Yahudi, terutama keluarga memberikan perhatian
yang sangat besar dalam pendidikan terhadap generasi penerusnya. Tujuan utama
adalah agar mereka memelihara budaya dan agama nenek moyang. Ketika ada di
tanah Pembuangan pendidikan dilaksanakan di tempat ibadah Sinagoge.
2. Latar Belakang Agama Dunia PB
a. Agama Primitif
Agama primitif orang Romawi adalah pemujaan terhadap dewa-dewi Yunani,
walaupun tidak berlangsung lama, (hanya sampai abad pertama) karena rakyat tidak
lagi melihat manfaatnya. Bahkan justru sebaliknya, cerita dewa-dewi itu merusak
moral dan kehidupan kaum muda.
Pemujaan kepada kaisar sangat menguntungkan negara karena mendatangkan
kesatuan. Tetapi di lain pihak mendatangkan penganiayaan bagi orang Kristen.
Selain pemujaan-pemujaan itu ada juga pemujaan kepada agama-agama rahasia dan
alam gaib. Namun ini pun kurang memuaskan kehidupan rohani mereka.
Untuk mengatasi itu lahirlah banyak filsafat-filsafat pemikiran yang sistematis yang
lebih disukai karena sanggup memuaskan intelektual yang mereka puja. Contoh
aliran-aliran filsafat yang ada pada saat itu: Platonisme, Gnostisisme, Neoplatonisme, Epikurianisme, Stoicisme, Skeptisisme dll.
b. Yudaisme
Bangsa Yahudi dan agama Yudaisme adalah dua sisi mata koin yang tidak dapat
dipisahkan. Keduanya mempunyai peran yang sangat penting dalam membentuk
dunia Perjanjian Baru, karena dari sanalah kekristenan lahir. Hampir semua
penulis-penulis PB adalah orang-orang Yahudi yang mempunyai latar belakang
agama Yudaisme. Oleh karena itu untuk memahami tulisan-tulisan PB dengan baik
akan ditentukan dari seberapa jauh kita mengerti tentang bangsa Yahudi dan agama
Yahudi.
1. Latar Belakang
Untuk memahami sejarah bangsa Yahudi, kita harus kembali melihat jauh ke
belakang kepada panggilan Allah terhadap Abraham. karena dari Abrahamlah
bangsa "pilihan" ini berasal.
Namun demikian, agama Yudaisme sebenarnya baru dimulai pada masa
"penyebaran" (diaspora) yang terjadi sejak tahun 734 SM, ketika puluhan ribu
orang Yahudi dibuang keluar dari tanah kelahiran mereka. Di tanah
pembuangan itulah orang-orang Yahudi yang setia kepada Taurat mulai
merasakan kesulitan besar untuk tetap beribadah dan mentaati Hukum dan
Taurat mereka.
Sebagian dari mereka yang dibuang ini mulai tergoda untuk mengadopsi caracara hidup kafir, bahkan juga agama kafir. Melihat tantangan yang besar ini
mulailah orang-orang Yahudi sadar betapa berharganya kepercayaan yang
mereka warisi dari nenek moyang mereka. Oleh karena itu mereka mulai
4
Dalam sinagoge ada lemari untuk menyimpan gulungan kitab Taurat, sebuah
podium dengan sebuah meja untuk meletakkan Kitab Suci yang sedang dibaca,
dan juga lampu dan bangku serta kursi duduk jemaat. [Lihat: Mar. 5:22; Luk.
13:14; Kis. 13:5; 14:1; 15:43, dst.]
4. Bentuk ibadah
Dalam sinagoge kebaktian dilakukan sbb.:
a). Pembacaan pengakuan iman Yahudi yang disebut shema - (Ul. 6:4,5).
Diikuti dengan puji-pujian kepada Allah yang disebut berakot
("Diberkatilah....").
b). Pembacaan doa, dan juga pembacaan doa pribadi oleh jemaat (dalam hati).
c). Selanjutnya adalah pembacaan Kitab Suci (kitab Taurat dan Pentateukh,
juga kitab Nabi-nabi).
d). Kemudian diikuti dengan Kotbah untuk menjelaskan bagian yang baru saja
dibacakan.
e). Kebaktian diakhiri dengan berkat, yang dilakukan oleh imam. Bentuk/tata
cara ibadah sinagoge ini juga diikuti oleh gereja abad pertama.
5. Aliran-aliran keagamaan dalam Yudaisme.
Walaupun semua orang Yahudi memegang hukum agama yang sama
(Yudaisme) tapi dalam penafsiran dan tujuannya ada bermacam-macam aliran:
a). Kaum Parisi
Berasal dari kata parash, artinya "memisahkan". Aliran yang paling
berpengaruh dan banyak pengikutnya dalam masyarakat. Mereka adalah
para ahli tafsir PL, yang menjunjung tinggi hukum lisan atau adat istiadat
nenek moyang yang mereka taati sampai pada hal yang sekecil-kecilnya.
Karena keahliannya inilah mereka disebut sebagai ahli Taurat. Kelompok
inilah yang paling banyak dijumpai berselisih paham dengan Yesus. Namun
demikian tidak semua orang Parisi munafik ada juga yang sungguhsungguh. [Lihat: Mat. 23:13-15]
b). Kaum Saduki
Nama Saduki berasal dari bani Zadok (Imam Besar). Mereka berjumlah
kecil tetapi sangat berpengaruh dalam pemerintahan, karena anggota mereka
adalah para imam di Bait Allah di Yerusalem.
Pengajaran PL yang mereka terima hanyalah 5 kitab Pentateukh, tidak
percaya pada kebangkitan dan hal-hal supranatural atau kehidupan sesudah
kematian, tetapi mereka berpegang ketat hanya pada tafsiran-tafsiran
harafiah Taurat. [Lihat: 2Sam. 15:24-29; Kis. 23:8]
c). Kaum Zelot
Mereka adalah kaum nasionalis fanatik yang ingin melepaskan diri dari
penjajahan Romawi. Mereka percaya bahwa Allah adalah satu-satunya
pemimpin mereka. Oleh karena itu mereka sering mengadakan
pembrontakkan melawan pemerintah Romawi. [Lihat: Kis. 5:37; Mar.
12:14]
d). Kaum Eseni
Eseni artinya "saleh" atau "suci". Mereka ini tidak secara resmi disebut
dalam kitab-kitab PB, tetapi keberadaan mereka diakui oleh tradisi sebagai
6
III
KANON DAN KITAB-KITAB PB
1. Kanon PB
Pengumpulan naskah-naskah PB terjadi sebagai proses pimpinan Roh Kudus dalam
memelihara hasil inspirasi yang dituliskan oleh para penulis Alkitab. Pengumpulan
naskah-naskah PB yang akhirnya diterima sebagai kitab-kitab PB dalam Alkitab
disebut sebagai Kanonisasi. Melalui beberapa peristiwa, penyeleksian penyusunan
daftar kitab (kanon) itu akhirnya diterima gereja.
a. Pengertian Kanon
Kata kanon berasal dari kata Yunani kanon, artinya buluh. Karena pemakaian
"buluh" dalam kehidupan sehari-hari jaman itu adalah untuk mengukur, maka
kanon juga berarti sebatang tongkat/kayu pengukur atau penggaris.
Namun pada abad ke 4 Athanasius memberikan arti teologis bahwa kanon dipakai
untuk menunjuk kepada Alkitab. Sehingga artinya adalah: Daftar naskah kitabkitab dalam Alkitab yang berjumlah 66 kitab, yang telah memenuhi standard
peraturan-peraturan tertentu yang diterima oleh Gereja Tuhan sebagai kitab-kitab
Kanonik yang diakui diinspirasikan oleh Allah dan memiliki otoritas penuh dan
mutlak terhadap iman Kristen dan perbuatannya.
b. Sejarah Kanon PB
Setelah kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke surga, pengajaran Injil diteruskan oleh
para Rasul Tuhan dengan otoritas penuh karena merekalah saksi-saksi mata tentang
keselamatan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Tulisan-tulisan tentang pengajaran
iman Kristen oleh para Rasul sangat dibutuhkan mengingat bahwa merekalah para
saksi mata yang dapat memberitakan pengajaran Injil Yesus Kristus dengan jelas
7
dan menafsirkannya dengan tepat, sesuai dengan pimpinan Roh Kudus kepada
mereka. Selama thn. 100 - 200 M, tulisan-tulisan para Rasul itu dipakai dan
dikumpulkan oleh sidang-sidang jemaat dan kemudian di teruskan oleh gerejagereja generasi berikutnya.
c. Daftar Kanon PB
Beberapa Daftar Kanon PB yang pernah berlaku dalam sejarah gereja:
1. Daftar Marcion
Daftar buku PB yang tertua disusun di Roma pada tahun 140 M oleh seorang
bidat yang bernama Marcion. Menurut Marcion kitab PL harus ditolak dan juga
kitab-kitab PB yang dipengaruhi oleh Yudaisme, karena menurutnya Allah PL
mempunyai status yang lebih rendah dari Allah yang dinyatakan dalam diri
Kristus. Itu sebabnya kanon Marcion hanya terdiri dari 2 bagian:
Kitab Injil Lukas (Injil yang tidak dipengaruhi oleh Yudaisme)
8 Surat Paulus (3 Surat Penggembalaan tidak dimasukkan), yaitu: 1 & 2
Korintus, Efesus (Laodikia), Filipi, Kolose, 1 & 2 Tesalonika, Filemon.
2. Daftar Muratori
Daftar lain yang lebih muda dikenal dengan sebutan "Fragmen Muratori",
berasal dari Roma pada akhir abad dua. Pada daftar kanonnya dimasukkan:
Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Kisah Para Rasul.
9 Surat Paulus kepada Jemaat dan 4 kepada perorangan.
2 Surat Yohanes, Wahyu Yohanes dan Wahyu Petrus (kitab dari apokrifa).
3. Konsili Hippo (393M) dan Konsili Kartago (397M)
Konsili gereja di Afrika Utara ini menerima daftar 27 kitab-kitab PB yang kita
pakai sekarang. Penerimaan mereka didasarkan pada kesadaran akan nilai kitabkitab itu sebagai yang diinspirasikan oleh Allah. Ditambah lagi dengan fakta
bahwa kita-kitab tsb. telah umum digunakan oleh gereja-gereja saat itu.
d. Kanon Injil dan Kisah Para Rasul
Pada mulanya kitab-kitab Injil itu merupakan satu kumpulan kitab dalam bentuk
tunggal, tetapi dilaporkan sebagai "Menurut Matius", "Menurut Markus" dsb. Tapi
pada tahun 115 M, Ignatius mengenal lebih dari satu Injil, jadi mungkin yang
dimaksud adalah kumpulan Injil-injil.
Sekitar tahun 170 M, seorang bernama Tatianus membuat Injil rangkap empat
menjadi satu cerita yang bersambung, atau disebut "Harmoni Injil-injil"
(Diatessaron), salah satu bentuk yang disukai banyak orang.
Walaupun ada lebih dari 4 Injil yang dikenal jaman itu (mis. Injil Barnabas dll.),
tapi Ireneus berkata bahwa tidak ada Injil lain selain 4 Injil yang sudah dikenal
(Matius, Markus, Lukas, Yohanes). Ia berkata, seperti halnya 4 arah mata angin,
maka gereja juga mempunyai 4 Injil sebagai tiang penyangga gereja.
Kitab Kisah Para Rasul mendapatkan pengakuan kanonik karena penulisnya sama
dengan Injil ketiga (Lukas). Kedudukan kitab ini penting dalam kanon PB karena
merupakan kitab yang sentral, menjadi penghubung antara kitab-kitab Injil dan
Surat-surat Kiriman.
Perkembangan lahiriah daripada Injil ini, dari Matius (orang Yahudi), melalui
Markus (peranakan Yahudi + Non) sampai kepada Lukas (orang non-Yahudi),
selaras dengan perluasan Injil diberitakan sebagaimana dicatat dalam Kisah
Para Rasul (1:8).
Keterkaitan bukan saja terbatas pada ketiga injil pertama, tetapi juga berlanjut pada
Injil keempat, yakni Yohanes. Kalau Kristus yang historis itu diberitakan dalam 3
tahap perkembangan, yaitu dari pangkal permulaannya yang bersifat keyahudian
sampai kepada penyesuaiannya bagi orang-orang bukan Yahudi, maka puncak
penyempurnaan penyuguhan ketiga Injil sinoptis itu ialah Injil Yohanes.
Kebenaran yang tadinya disimpulkan dari Injil sinoptis itu sekarang secara
langsung diproklamirkan dalam Injil Yohanes: Yesus yang historis itu adalah anak
Allah yang kekal, Juruselamat dunia; Dia bukan saja mengajarkan kebenaran, tetapi
Ia sendirilah kebenaran itu. Ia bukan saja yang menunjukkan jalan kepada
kehidupan, tetapi dia sendirilah jalan kehidupan itu.
11
Kisah Para Rasul ditempatkan menyusul setelah Injil, sebab kita perlu melihat
fakta-fakta lahiriah yang sekarang telah lengkap dari kehidupan, kematian,
kebangkitan dan kenaikan Tuhan Yesus dalam artinya yang pertama bagi orangorang Yahudi. Begitupun Kisah Para Rasul harus mendahului Surat-surat kepada
Jemaat Kristen, karena dengan demikian kita dipersiapkan untuk melihat faktafakta Kristus dalam artinya yang penuh bagi Gereja.
Penempatan urutan seperti yang kita lihat sekarang sungguh menampakkan suatu
keserasian yang luar biasa. Hal ini bukan saja nampak pada keempat Injil tersebut
di atas. Tetapi keserasian mana juga nampak begitu indahnya dalam kitab-kitab
yang ditempatkan berikutnya, yakni Surat-surat Kiriman. Coba kita perhatikan
keserasian itu dalam hal berikut:
1. Ada tiga perkataan dalam mana arti kehidupan Kristen, setidaknya ditinjau dari
segi kemanusiaannya, yaitu: iman, pengharapn dan kasih, seperti yang tertulis
dalam 1 Kor. 13:13. Ketiga penulis surat kiriman PB ialah Paulus, Petrus dan
Yohanes; dan ketiganya berbicara tentang iman, pengharapan dan kasih,
namun masing-masing mereka mempunyai penekanan tersendiri. Pertama-tama
datang Paulus, yang secara kentara merupakan rasul iman. Kemudian datang
Petrus, rasul pengharapan, dan akhirnya Yohanes, rasul kasih.
2. Bila kita simak dengan seksama dalam ke-9 surat kiriman kepada Jemaat
Kristen, menunjukkan suatu urutan perkembangan rohani yang serasi; yaitu: 4
surat pertama (Rom, 1 dan 2 Kor., Gal.) menitikberatkan Salib; 3 surat
berikutnya (Ef., Fil.dan Kol.) menitikberatkan Jemaat; dan 2 surat terakhir (1
dan 2 Tes.) menitikberatkan Kedatangan Kristus yang kedua kali.
3. Selannjutnya kalau kita perhatikan lihat ke-9 surat berikutnya, yang dikirimkan
kepada orang-orang Kristen Ibrani, kita menyaksikan betapa keseimbangan
rohani itu terpelihara pada setiap perkembangannya. Dua surat pertama (Ibr.,
Yak.) meletakkan penekanan pada iman dan perbuatan; 2 surat berikutnya (1
dan 2 Pet.) meletakkan tekanan pada pengharapan dan pertumbuhan; 4 surat
berikutnya (1, 2 dan 3 Yoh, Yudas) menekankan pada kasih dan pergumulan;
dan yang terakhir (Why) pada kemenangan dn warisan.
4. Keserasian hubungan itu pula terlihat jelas diantara surat-surat kiriman itu
sendiri, yakni antara ke-9 surat kiriman kepada Jemaat Kristen (Rom., Kor.,
Gal., Ef., Fil., Tes. dan Kol.)*; ke-4 surat Penggembalaan (Tim., Tit. dan
Filemon) dan ke-9 surat yang dikirmkan kepada orang-orang Kristen Ibrani
(Ibr., Yak.., Pet., ketiga Yoh.dan Why.)$, sebagai berikut:
a. Sama-sama dimulai dengan uraian mengenai doktrin-doktrin
Dalam surat pertama dari 9 surat kiriman*, yakni Roma: kepada orangorang Roma menyatakan kepada kita bahwa penyelamatan oleh Tuhan
Yesus adalah satu-satunya jalan.
Dalam surat pertama dari 9 surat kiriman$, yakni Ibrani: kepada orangorang Ibrani menyatakan kepada kita bahw penyelamatan oleh Tuiha
Yesus adalah jalan yang terbaik.
12
13
MATIUS
Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1. Penulis
Meskipun tidak dijelaskan secara langsung siapa penulisnya, namun tidak ada sesuatu
yang meragukan bahwa penulisnya adalah Matius (nama Yunaninya), yang kadangkadang disebut Lewi (nama Ibraninya), anak Alpius, pemungut cukai, salah satu dari
keduabelas murid Yesus (Mat. 9:9).
Beperapa tokoh sejarah gereja berikut ini mengakui pula bahwa penulis Injil Matius
adalah Matius sendiri. Papias, uskup Hierapolis, menulis pada tahun 130 bahwa
Matius telah mencatat pengajaran-pengajaran Yesus. Hal serupa disinggung pula
oleh seorang ahli sejarah pada abad ke-3-4, yakni Eusebius. Menurut Ireneus (+ 185
T.M.) menyatakan bahwa pengajaran-pengajaran itu adalah Injil Matius.
2. Waktu
Banyak ahli teologia berpendapat bahwa Injil Matius ditulis antara tahun 60-65.
sedangkan dari mana Injil itu ditulis juga tidak dapat dipastikan. Kita ini banyak
dipakai oleh jemat di Siria, di mana kebanyakan anggotanya aalah orang Yahudi.
Jemaat paling tua dan yang paling mempunyai pengaruh terhadap yang lain di daerah
itu adalah jemaat di Antiokia. Karena itulah banyak yang berpendapat bahwa Injil
Matius ditulis di Antiokia.
3. Penerima
Dalam Injil Matius sering mengutip dan menyinggung Perjanjian Lama tanpa
penjelasan apapun. Ini hanya mungkin untuk orang-orang Yahudi yang sudah
mengenal PL. (Bdg. Mat. 4:12-16.).
4. Isi Kitab: Injil Matius terdiri dari 28 pasal. Menyatakan bahwa Yesus orang Nazaret
sungguhlah Mesias (Juruselamat), Raja yang dijanjikan, sebagai penggenapan
nubuatan para nabi dalam Kitab Perjanjian Lama. Kalimat pertama yang dikatakan oleh
penulis: Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, Anak Abraham (Mat. 1:1).
Kelahirannya disambut oleh para raja (Orang majus) (Matius 2:1-12), selanjutnya
mereka mempersembahkan kepadaNya. How are you ?. Herodes (raja) pun sirik
padaNya (Mat. 2:1-18).
Injil ini dimulai dengan silsilah (layaknya keturunan raja), dan diakhiri dengan
pernyataan layaknya seorang raja: kepadaKu telah diberikan segala kuasa...(Mat.
1:1; 28:18).
Tidak kurang dari tiga puluh kali disebut kerajaan surga dalam Injil Matius.
Lima kali Yesus berbicara mengenai Kerajaan Allah (6:33; 12:28; 19:24; 21:31,
43). Tuhan Yesus menegaskan bahwa kerajaan-Nya akan memiliki wujud lahirian
pada akhir zaman (8:11; 13:40-43). Ia juga menandaskan bahwa secara rohani
kerajaan-Nya sudah ada sejak sekarang (4:17; 12:28).
Yesus berbicara mengenai suatu kerajaan.
Dia menjelaskan apa sebenarnya Kerajaan Allah itu: bukan suatu tempat, tetapi
Allah secara aktif memerintah dunia ini. Mat 9:35
Dia sendiri adalah Raja. Mat 2:2, 16:28
14
5. Isi Global
a. Pasal 1-4 (Mat 1:1-4:1).
Raja (Juruselamat) yang dinantikan sudah datang. Bagian ini memaparkan
keturunan Yesus, dari Abraham, Ishak dan Yakub, dengan maksud untuk
menunjukkan, bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat (Raja) yang diutus Allah
sebagai penggenap nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama.
b. Pasal 4-25 (Mat 4:12-25:46 ).
Raja (Juruselamat) itu memberikan ajaran ajaran. Bagian ini berisikan ajaranajaran dasar yang menjadi ciri hidup kerajaan-Nya. Dan juga Yesus menunjukkan
kuasa-Nya atas alam semesta, atas penyakit-penyakit melalui mujizat-mujizat yang
dilakukan-Nya.
Pasal 5:1-12, siapa yang berbahagia ?
Pasal 6 dan 7 terkait dengan hal praktis baik terhadap diri sendiri dan orang
lain.
Raja itu melakukan 20 mujizat (lihat pasal 8, 9, 12, 14, 15, 17, 20, 21).
Pasal 11:25-30
Pendalaman
o Buka dan bacalah Mat 11:25-30. Apakah yang akan saudara dapati,
kalau mau datang pada Yesus Sang Raja ?
o Buka dan bacalah Mat 16:24. Apakah yang menjadi syarat bagi
pengikut Yesus ?
o Buka dan bacalah Mat 24:24-25. Tuhan Yesus menyatakan, bahwa
setelah Ia kembali ke sorga, akan datang Juruselamat yang palsu,
karena hanya Yesuslah Juruselamat yang asli. Saudara mau yang
mana, yang asli atau yang palsu ?
c. Pasal 26-27 (Mat 26:1-27:66).
Raja (Juruselamat) mengorbankan dirinya untuk keselamatan umat-Nya
Pemahaman
o Buka dan bacalah Mat 26:26-28. Bagian ini menjelaskan, sebelum Raja itu
mengorbankan diri-Nya, Ia terlebih dahulu mengajak murid-murid-Nya
untuk mengadakan perjamuan suci. Hal ini merupakan lambang daripada
pengorbanan-Nya di kayu salib. Dan Ia mengamanatkan agar perjamuan
yang serupa dilakukan oleh murid-murid-Nya, setelah kenaikan-Nya
kesorga. Perjamuan ini disebut Perjamuan Kudus. Ini berarti setiap orang
yang percaya pada Yesus, harus mengikuti upacara Perjamuan Kudus
tersebut. Apakah arti Perjamuan Kudus ?
o Buka dan bacalah Mat 27:54. Apakah pengakuan dari komandan prajurit
Roma tentang Yesus ? Bagaimanakah pendapat saudara, siapakah Yesus ?
15
[2]
Khotbah Di Bukit
Mat 5:1-12
Mat 5:13-16
Mat 5:17-48
Mat 6:1-7:29
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
Mat 5:1-7:29
Ucapan bahagia
Garam dan terang
Sikap Yesus terhadap hukum Taurat
Yesus mendorong kehidupan agama yang benar
16
Mat 20:17-28
Mat 20:29-34
9.
More Info: Terdapat hal yang menarik perlu kita perhatikan pula bahwasannya dalam
pelayanan Tuhan di Galelia (4:12-18:3), yakni 3 sepuluh:
a. Amanat yang Sepuluh Berganda (5-8)
1) Ucapan Bahagia (5:3-16)
Siapa yang akan menjadi warga Kerajaan Sorga.
2) Pola-pola Kesulilaan (5:17-48)
Atau, Kristus lawan Kamu telah mendengar
3) Motif-motif Agama (6:1-18)
Sedekah (ay 1), doa (ay 5), puasa (16)
4) Mementingkan Materi (6:19-24)
Atau, keduniawian lawan ibadat
5) Kuatirkan Nyawa (6:25-34)
Atau, kecemasan lawan ketawakalan kepada Tuhan
6) Kaidah Sosial (7:1-6)
Tuduhan (ay 1) dan supaya berhati-hati (ay 6)
7) Penghiburan (7:7-11)
Doa dapat mendatangkan banyak berkat
8) Ayat Ringkasan (7:12)
Hidup yang menggenapi perintah Alkitab
9) Pemilihan Antara Dua Macam Kehidupan (7:13-14)
Dua jalan: lebar dan sempit
10) Peringatan yang Terakhir (7:15-27)
17
REAKSINYA
1) Yohanes Pembaptis
2) Angkatan ini
3) Kota-kota Galilea
4) Farisi
5) Orang banyak
6) Orang-orang Nasaret
7) Raja Herodes
8) Ahli Taurat dari Yerusalem
9) Farisi dan Saduki
10) Murid-murid
18
MARKUS
Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. Penulis
Nama penulis tidak disebut dalam Injilnya, baik langsung maupun tidak langsung.
Tetapi tradisi gereja mula-mula menegaskan dengan suara bulat bahwa penulis Injil
Markus adalah Markus yang disebut dalam Kis. 12:12. Dia adalah murid Petrus (1 Pet.
5:13). Dalam ayat ini disebut bahwa Markus adalah anak Petrus. Ada kemungkinan
bahwa artinya ia bertobat oleh pelayanan Petrus (1 Tim. 1:1-2). Sementara dalam Kol.
4:10 dicatat bahwa Markus adalah kemenakan Barnabas. Hal itu merupakan salah satu
sebab mengapa Markus diikutsertakan dalam perjalanan missi pertama bersama-sama
Paulus dan Barnabas (Kis. 13:5). Rupanya Markus dibesarkan dalam keluarga Kristen
yang cukup rohani. Dikatakan dalam Kis. 12:12 bahwa banyak orang berkumpul di
rumahnya dan berdoa.
Kesaksian yang paling jelas dari para tokoh gereja mula-mula terdapat dalam tulisan
Papias sebagai berikut:
Markus jurubahasa Petrus mencatat dengan teliti, walaupun dia tidak
memperhatikan urutan peristiwa-peristiwa itu. Dia menulis sesuai dengan
ingatannya karena dia tidak pernah mendengar Yesus atau bertemu dengan dia.
Tetapi ia dididik dibawah pimpinan Petrus. Oleh karena itu benar semua yang
ditulis oleh Markus. Segala sesuatu ditulis dengan teliti, dan dia berusaha untuk
tidak melupakan sedikitpun dari apa yang didengarnya.
Klemen dari Aleksandria (mati tahun 220) mengatakan bahwa Injil Markus ditulis oleh
Markus atas dorongan dan keinginan para pendengar Petrus di kota Roma.
2. Siapakah Yohanes Markus?
a. Dia adalah kemenakan Barnabas (Kol 4:10).
b. Dia tinggal di Yerusalem bersama ibunya, Maria (Kis 12:12). Jemaat berkumpul di
rumahnya.
c. Dia pergi bersama Paulus dan kemenakannya pada perjalanan misi yang pertama
(Kis 13:5).
d. Markus meninggalkan teman-temannya setelah beberapa waktu berada di Siprus
(tanah kelahiran Barnabas, Kis 4:36), mungkin karena ia tidak setuju atas tindakan
Paulus yang mengambil alih pimpinan.
e. Dia kembali ke Yerusalem (Kis 13:13).
f. Di Yerusalem ia memperoleh banyak kesempatan untuk berbicara dengan Petrus.
g. Kemungkinan besar Petruslah yang membuat Markus percaya kepada Yesus;
Petrus menyebutnya 'Markus anakku', dalam 1Petrus 5:13.
h. Secara umum diakui bahwa Markus menulis kabar baik tentang Yesus sesuai
dengan apa yang didengarnya dari Petrus.
i. Ada yang berpendapat bahwa Markus adalah anak muda yang disebut-sebut dalam
Markus 14:51, 52, tetapi hal ini tidak dapat dibuktikan.
3. Waktu Penulisan.
Injil Markus mungkin merupakan Injil yang paling awal ditulis, yaitu antara tahun 65
dan 70 M, sebelum Bait Allah di Yerusalem dihancurkan. Sekitar tahun 50 Masehi.
Tampaknya baik Matius maupun Lukas telah memakai Injil Markus untuk penulisan
Injil mereka.
19
4. Alamat
Markus mengalamatkan Injilnya kepada orang bukan Yahudi yang berbahasa Latin.
Ada beberapa sebab:
a. Adat-istiadat Yahudi dan pemakaiannya dijelaskan (Mrk. 7:2 dan seterusnya,
14:12) sebabnya adalah para pembaca tidak tahu tentang adap istiadat orang
Yahudi.
b. Kata-kata Ibtani/Arami selalu diterjemahkan (7:34).
c. Dia sering memakai istilah-istikah Latin, atau menterjemahkan istilah Yunani ke
dalam bahasa Latin. Ia memakai istilah Latin untuk menjelaskan tentang tempat
kemana Tuhan Yesus dibawa setelah Dia ditangkap, yaitu istilah istana (15:16).
d. Satu-satunya kitab Injil yang menyebut Rufus dan Aleksander, anak-anak Simon,
orang Kirene, adalah Injil Markus. Ini berarti bahwa baik Markus sendiri maupun
para pembaca sudah mengenal kedua orang ini. Rufus ini juga disebut dalam Roma
16:13 sebagai orang Roma.
5. Isi Kitab: Injil Markus terdiri dari 16 pasal. Injil Markus menunjukkan bagaimana
Yesus Kristus, sebagai hamba yang setia, sibuk dengan pelayanan-Nya. Dalam Injil ini
Tuhan Yesus dilukiskan sebagai hamba yang setia.
6. Ciri-ciri berikut yang kita jumpai dalam Injil Markus
Kelahiran Yesus tidak deceritakan
Tidak seperti dalam kitab Injil lainnya, Markus tidak menceritakan tentang
kelahiran Tuhan Yesus, tetapi langsung menceritakan pelayananNya di Galilea.
Sebabnya ialah karena ia menekankan ke-Hamba-an Tuhan Yesus. Pernahkah
orang menceritakan silsilah seorang hamba? Sesungguhnya hal seperti ini tidak
pernah dilakukan oleh bangsa Yahudi terhadap seorang hamba.
Khotbah dipersingkat
Bila dibandingkan dari segi pasal-pasalnya antara Injil Matius dan Injil Markus
maka perbandingannya adalah 28:16. tetapi bila diperhatikan dari segi perbuatan
Yesus dalam Injil Markus nyata jauh lebih panjang disbanding Injil Matius.
Apakah hal ini bukan suatu kebetulan saja? Ataukah memang disengaja sebagai
bukti bahwa seorang hamba harus lebih banyak bekerja daripada berbicara?
Teguran-teguran tidak diceritakan
Kalau kita simak dalam Injil Matius dan Lukas tercatat adanya teguran-teguran dari
Tuhan Yesus. Sebagai berikut:
a. Teguran terhadap kota-kota Galiela yang tidak mau bertobat (Mat. 11)
b. Kecaman terhadap ahli Taurat dan orang Farisi (Mat. 23; L:uk. 11)
c. Penyerahan Yerusalem kepada hukuman karena menolak Kristus (Mat. 23;
Luk. 13). Tetapi tidak dalam Injil Markus. Mengapa demikian? Bukankah hal
itu ingin menyesuaikan cerita itu dengan ke-hamba-an Tuhan Yeus? Bukankah
teguran-teguran itu lebih sesuai diberikan oleh seorang yang besar kuasanya
seperti raja, daripada seorang hamba?
Pengurangan-pengurangan yang kecil
Dalam hal ini mari kita perbandingkan dengan kedua Injil sinoptis lainnya, yakni
khususnya adanya pengurangan oleh Markus. Misalnya sebagai berikut:
o Lukas 21:15 bandingkan dangan Mark. 13:11
o Mark. 8:38 bandingkan dengan Mat. 16:27; Luk. 21:27
20
Penambahan-penambahan tertentu
o Dalam Mat. 18:5 tertulis: Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini
dalam namaKu, ia ia menyambut Aku. Dalam Markus perkataan Yesus itu
ada lanjutannya: Barangsiapa menyambut Aku,
bukan Aku yang
disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku (9:37). Mengapa demikian?
Karena yang berkata demikian adalah hamba yakni utusan.
o Demikian juga halnya dengan nubuatan Zaitun: Tentang hari atau saat itu
tidak seorang pun yang tahu, malaikai-malaikat di sorga tidak, dan Anak
pun tidak, hanya Bapa saja (Mark. 13:32). Perkataan Tuhan Yesus yang
berbunyi: Anak pun tidak, hanya Marakus yang menceritakan. Mengapa
demikian? Karena Markus melukiskan kata-kata itu diucapkan oleh
seorang Hamba. Bahkan Ia sendiri pernah berkata Hamba tidak tahu apa
yang diperbuat oleh tuannya (Yoh. 15:15).
o Hanya Markus yang menaruh perhatian kepada tangan Tuhan Yesus.
Perhatikan dalam ayat-ayat sebagai berikut:
1:31 Tuhan Yesus memegang
8:23 Tuhan Yesus memegang lalu Ia meletakkan tanganNya
9:27 Tuhan Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkan
7:33 Ketika menyembuhkan orang tuli yang gagap Tuhan Yesus
memasukkan jariNya ke telinga
Bahwasannya tangan Tuhan Yesus itu berulang-ulang disebut oleh Markus
tidak dapat dianggap kebetulan saja.
Itulah yang paling tepat
menitikberatkan pelukisan Tuhan Yesus sebagai hamba; merupakan
pengabdian seorang hamba.
21
7. Isi Global
a. Pasal 1-10 (Mr 1:1-10:52).. Hamba yang setia ini melaksanakan tugas
pelayanannya.
Pendalaman
o Bacalah Mr 1:35. Nats ini menceritakan bagaimana Hamba itu memulai
pelayanan/tugas-Nya dengan berdoa. Hal ini juga mengajarkan agar setiap
orang percaya selalu memulaitugas dan pekerjaannya dengan memohon
pimpinan Tuhan atau berdoa. Apakah saudara sering berdoa/sudahkah anda
berdoa ?
o Bacalah Mr 10:45. Nats ini menyatakan bahwa Hamba itu datang bukanlah
untuk dilayani, tetapi untuk melayani dengan menyerahkan nyawa-Nya
menjadi tebusan dosa manusia. Hal ini mengajarkan kepada setiap orang
Kristen untuk memberikan pelayanan kepada Allah, yaitu dengan
memberitakan Injil dan melayani di dalam gereja.
b. Pasal 11-15 (Mr 11:1-15:47). Hamba yang setia memberikan dirinya mengalami
penderitaan dan kematian dalam melaksanakan tugasnya. Nats ini menjelaskan
bagaimana Hamba itu melayani dengan penuh kesetiaan, walaupun harus
mengalami penderitaan bahkan sampai kematian.
Pendalaman
o Bacalah Mr 14:32-41. (Khususnya ayat 36). Ayat ini menceritakan
bagaimana Hamba yang setia itu berdoa dan memohonkan keinginan-Nya,
tetapi akhirnya Ia mengatakan agar kehendak yang mengutus-Nya saja
yang jadi. Ini mengajarkan kepada setiap orang yang percaya, agar dalam
doanya selalu meminta kehendak Allah saja yang jadi.
Bagaimanakah doa saudara kepada Allah ?
o Tuhan Yesus setia melayani kehendak Bapa, bahkan sampai mati di kayu
salib dan bangkit dari kematian. Teladan apakah yang harus ada pada kita
sebagai murid-murid-Nya ?
c. Pasal 16 (Mr 16:1-20). Hamba yang setia dipermuliakan. Nats ini menceritakan
tentang Hamba yang setia itu memperoleh kemuliaan melalui kebangkitan-Nya dari
kematian.
Pendalaman
o Bacalah Mr 16:1-19. Nats ini menjelaskan tentang Hamba yang setia itu
membuktikan kebangkitan-Nya. Ini mengajarkan kepada orang percaya
bahwa Yesus Kristus benar-benar bangkit dari kematian-Nya. Kepada
siapakah Tuhan Yesus menampakkan diri setelah kebangkitanNya ?
d. Kesimpulan
Melalui Injil Markus dibuktikan bahwa Yesus Kristus adalah Hamba Allah yang
memberikan diri-Nya sebagai korban atas dosa-dosa manusia.
22
8. Garis Besar
[1] Pendahuluan Mar 1:1-13
Mar 1:1-11
Yohanes dan Sungai Yordan; Yesus dan Roh Kudus
Mar 1:12-13
Pencobaan selama empat puluh hari
[2] Pulang Dan Pergi Ke Galilea Mar 1:14-7:23
Mar 1:14-20
Pengikut-pengikut Yesus yang pertama
Mar 1:21-45
Mukjizat-mukjizat kesembuhan
Mar 2:1-3:6
Lima peristiwa pertentangan
Mar 3:7-35
Guru dan murid-murid-Nya
Mar 4:1-34
Selalu dengan perumpamaan
Mar 4:35-41
Siapa gerangan orang ini?
Mar 5:1-43
Roh-roh jahat, penyakit dan kematian
Mar 6:1-6
Akibat ketidakpercayaan
Mar 6:7-13
Kuasa yang menyertai ketaatan
Mar 6:14-29
Herodes membunuh Yohanes Pembaptis
Mar 6:30-44
Lima roti, dua ikan, lima ribu orang
Mar 6:45-56
Berjalan di atas air: mukjizat yg mendahului banyak mukjizat lain
Mar 7:1-23
Yang di luar dan yang di dalam
[3] Yesus Di Daerah Utara Mar 7:24-9:50
Mar 7:24-30
Ke pantai: Tirus dan Sidon
Mar 7:31-37
Kesepuluh Kota
Mar 8:1-13
Tujuh roti, beberapa ikan dan empat ribu orang
Mar 8:14-21
Murid-murid yang bebal
Mar 8:22-26
Di Betsaida lagi
Mar 8:27-9:1 Lebih ke utara: Kaisarea Filipi
Mar 9:2-13
"Kami melihat kemuliaan-Nya": pemuliaan
Mar 9:14-29
Tanpa doa berarti tanpa kuasa
Mar 9:30-50
Yang besar dan yang kecil
[4] Perjalanan Ke Selatan Mar 10:1-13:37
Mar 10:1-16
Pernikahan, perceraian, anak-anak
Mar 10:17-31 Bahaya kemakmuran
Mar 10:32-45 Apa artinya menjadi seperti Yesus
Mar 10:46-52 Bartimeus Buta di Yerikho
Mar 11:1-19
Yesus di Yerusalem: Bait Allah dipersiapkan untuk upacara kurban
Mar 11:20-26 Kutuk terhadap pohon yang tidak berbuah
Mar 11:27-12:44 Permusuhan: Imam2 kepala, Ahli Taurat, Tua2, Farisi, Herodian, orang Saduki
Mar 13:1-37
Nubuat: sekilas tentang tujuan akhir
[5] Pusat Sejarah Mar 14:1-16:8
Mar 14:1-11
Di Betania: Domba kurban diurapi
Mar 14:12-25 Perjamuan Tuhan
Mar 14:26-42 Taman Getsemani: sekilas tentang penderitaan
Mar 14:43-15:15 Ditangkap dan diadili
Mar 15:16-47 'Disalibkan, mati dan dikuburkan'
Mar 16:1-8
'Bangkit kembali dari antara orang mati'
[6] Penutup 16:9-20
Mar 16:9-20
Misi ke seluruh dunia diamanatkan dan dimulai
23
24
LUKAS
Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
7. Kunci utama dalam Injil Lukas adalah menekankan kemanusiaan Yesus. Perhatikan
gejala-gejala atau sifat-sifat yang ditekankan kepada kemanusiaan Tuhan Yesus,baik
sebelum dan sesudah kelatiranNya, dalam ayat-ayat berikut:
a. 1:42 diberkatilah buah rahimmu; 2:12,16 seorang bayi; 2:21 Ia harus
disunat; 2:42 Ia berumur 12 tahun; 2:40 Anak itu bertambah besar dan
menjadi kuat;
2:52
Yesus makin bertambah besar dan bertambah
hikmatNya; 3:23 Ia berumur kira-kira 30 tahun; 4:16 Nazaret tempat Ia
dibesarkan; 4:18-19 menekankan kemanusiaanNya yang diurapi dengan Roh
Tuhan; Terdapat cerita Tuhan Yesus menangisi Yerusalem (13:34; 19:41); Ia
bertelut dan berdoa (21:41); hatinya dikuatkan oleh malaikat (22:43); Ia sangat
ketakutan(22:44); Ia menyerahkan nyawaNya di kayu salib (23:46).
b. Tapi Lukas juga tidak menyembunyikan keilahian Yesus. Misalnya dalam 1:32;
34-35
8. Sepanjang Injil Lukas, penekanan kemanusiaan itu dilakukan dengan tiga jalan:
Pertama, sifat-sifat kemanusiaan Yesus yang tertentu ditonjolkan dalam diriNya.
Kedua, sifat-sifat yang tertentu itu dijalin dengan pengajaranNya. Dan ketiga, sifatsifatNya yang tertentu itu pula dinyatakan dalam penyajian cerita-cerita dalam Injil
Lukas. Untuk lebih jelasnya baiklah kita perhatikan bukti-bukti sebagai berikut.
a. Manusia bersandar kepada Allah dalam doa
o Lukas berulang kali menulis bahwa Tuhan Yesus terus menerus berdoa
(3:21,22); 5:16; 6:12; 9:18; 28-29; 11:1; 22:32; 44; 24:45-46).
o Penekanan doa dalam pengajaran Tuhan Yesus (11:5-10; 18:1-8; 9-14; 21:36;
22:46).
o Penekanan doa dalam penyajian ceritanya (1:10; 13; 2:37; 5:33; 11:1; 18:1;
22:32).
o Kapan Ia Berdoa ? [more info]
Ia berdoa di saat pembaptisan (Luk 3:21 (TB)).
Ia berdoa sesudah mujizat-mujizat dilaksanakan (Luk 5:15-16 (TB)).
Ia berdoa sebelum memilih murid-murid-Nya (Luk 6:12 (TB)).
Ia berdoa sebelum memberikan nubuat pertama tentang penderitaan-Nya
(Luk 9:18-22 (TB)).
Ia berdoa pada saat permuliaan-Nya di bukit (Luk 9:29 (TB)).
Ia berdoa di saat ketujuh puluh murid-Nya kembali
(Luk 10:17-21 (TB)).
Ia berdoa sebelum mengajar murid-murid-Nya tentang cara berdoa (Luk
11:1 (TB)).
Ia berdoa di Taman Getsemani menjelang penderitaan-Nya (Luk 22:39-46
(TB)).
Ia berdoa di atas salib (Luk 23:34,46 (TB)).
b. Manusia perlu Roh Kudus
o Simak bagaimana Roh Kudus eksis baik awal dikandungnya Yesus, saat Ia
dibaptis maupun pada saat Ia dibawa ke padang gurun (Luk. 1:35; 4:1; 14; juna
10:21).
26
Pendalaman
o Bacalah Luk 7:13. Nats ini menceritakan tentang seorang janda atas
kematian anaknya. Tuhan Yesus yang melihat kesedihan janda itu, merasa
kasihan sehingga ia menghidupkan anak yang sudah mati itu. Hal ini
membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah manusia sejati dan juga Allah
sejati. Selain itu ayat ini juga mengajarkan setiap orang percaya untuk
mengasihi orang lain. Pernahkah saudara mengasihi orang lain ?
o Bacalah Luk 7:37-50. Tuhan Yesus memperhatikan dan mengampuni
wanita berdosa yang bertobat.
o Bacalah Luk 10:25-37. Bagian ini menjelaskan perumpamaan Tuhan
Yesus, tentang seorang Samaria yang lebih baik hati dari para imam
Yahudi. Hal ini mengajarkan kepada setiap orang Kristen untuk mengasihi
dengan tidak memandang suku bangsa, atau kaya miskin. Sudahkah saudara
menolong orang lain ?
o Bacalah Luk 15:1-7. Tuhan Yesus bergaul dengan para pemungut cukai,
karena mereka mau mendengarkan perkataan Tuhan Yesus dan bertobat dari
perbuatan pemerasan yang mereka lakukan.
o Bacalah Luk 16:20-21. Bagian ini membuktikan bahwa Tuhan Yesus
mengasihi semua manusia, sampai kepada para pengemis. Bagaimanakah
dengan kasih saudara ? Apakah saudara mengasihi orang-orang yang dapat
memberikan sesuatu kepada saudara saja ?
o Bacalah Luk 17:12. Bagian ini menjelaskan bahwa Tuhan Yesus mengasihi
dan memperhatikan orang-orang sakit. Apakah yang saudara lakukan
terhadap seorang saudara/anggota/jemaat yang sedang sakit lagi miskin ?
o Bacalah Luk 23:40-43. Tuhan Yesus memperhatikan seorang penjahat dan
juga mengampuni dosanya, karena ia mau bertobat.
b. Bagian Kedua: Tuhan Yesus sebagai anak manusia, memberikan teladan dalam
kehidupan doa, khususnya berhubungan dengan peristiwa/kegiatan penting.
Pendalaman
o Teladan dan atau pelajaran apa yang saudara peroleh dari doa-doa Tuhan
Yesus?
Tuhan Yesus selalu berdoa dalam setiap keadaan dan keperluan, maka apakah
yang saudara lakukan pada saat-saat menghadapi keperluan/kepentingan dalam
hidup ?
c. Bagian Ketiga: Tuhan Yesus sebagai anak manusia, mengasihi semua manusia di
dunia.
Pendalaman
Bacalah Luk 3:6; 24:46-53. Bagian ini menjelaskan, bahwa keselamatan adalah
untuk setiap manusia yang percaya pada Tuhan Yesus. Dengan demikian setiap
orang yang telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus, haruslah juga memberitakan
keselamatan itu kepada orang lain. Berdasarkan Luk 24:47-48, siapakah yang
bertugas untuk meneruskan berita pengampunan dosa ini kepada semua
manusia ? Sudahkah saudara menginjili ?
28
d. Kesimpulan
Melalui Injil Lukas jelaslah kita lihat bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Manusia
sejati, yang dibuktikan melalui kehidupan-Nya sehari-hari.
10. Garis Besar
[1] Pendahuluan Luk 1:1-4
[2] Masa Muda Sang Juruselamat Luk 1:5-4:13
Luk 1:5-25
Pemberitahuan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis
Luk 1:26-38
Pemberitahuan tentang kelahiran Yesus
Luk 1:39-56
Kunjungan Maria ke rumah Elizabet
Luk 1:57-80
Kelahiran Yohanes Pembaptis
Luk 2:1-38
Kelahiran Yesus
Luk 2:39-52
Masa kanak-kanak Yesus
Luk 3:1-22
Khotbah Yohanes Pembaptis
Luk 3:23-38
Silsilah Yesus
Luk 4:1-13
Pencobaan Yesus
[3] Sang Juruselamat Di Galilea Luk 4:14-9:50
Luk 4:14-30
Yesus memulai pelayanan-Nya
Luk 4:31-44
Yesus menyembuhkan di Kapernaum
Luk 5:1-26
Yesus melakukan mukjizat
Luk 5:27-39
Panggilan dan di rumah perjamuan
Luk 6:1-11
Lewi Perdebatan mengenai hari Sabat
Luk 6:12-16
Yesus memilih murid-murid-Nya
Luk 6:17-49
Yesus berkhotbah di depan orang banyak
Luk 7:1-17
Mukjizat kesembuhan dan kebangkitan orang mati
Luk 7:18-35
Pertanyaan-pertanyaan Yohanes terjawab
Luk 7:36-50
Seorang pelacur menyembah Yesus
Luk 8:1-21
Mengajar firman Allah
Luk 8:22-56
Tiga mukjizat lagi
Luk 9:1-6
Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk misi penginjilan
Luk 9:7-9
Reaksi Herodes terhadap Yesus
Luk 9:10-17
Pemberian makan kepada lima ribu orang
Luk 9:18-27
Yesus menanyakan pertanyaan yang penting
Luk 9:28-36
Transfigurasi (perubahan rupa) Yesus
Luk 9:37-50
Yesus berbicara dengan murid-murid-Nya
[4] Sang Juruselamat Pergi Ke Yerusalem Luk 9:51-19:44
Luk 9:51-62
Harga yang harus dibayar untuk mengikut Yesus
Luk 10:1-24
Pengutusan tujuh puluh murid
Luk 10:25-37
Perumpamaan tentang orang Samaria yang baik
Luk 10:38-42
Maria dan Marta
Luk 11:1-13
Ajaran tentang doa
Luk 11:14-36
Ajaran tentang roh-roh dan tanda-tanda
Luk 11:37-54
Kecaman terhadap orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat
Luk 12:1-59
Mengajar orang banyak
Luk 13:1-9
Kecuali jika engkau bertobat...
Luk 13:10-17
Seorang wanita cacat disembuhkan
Luk 13:18-30
Kerajaan Allah itu seperti...
Luk 13:31-35
Yerusalem dan para nabi
Luk 14:1-24
Makan malam bersama seorang Farisi
Luk 14:25-35
Harga yang harus dibayar untuk menjadi seorang murid
29
Luk 15:1-32
Luk 6:1-31
Luk 17:1-10
Luk 17:11-19
Luk 17:20-37
Luk 18:1-17
Luk 18:18-34
Luk 18:35-43
Luk 19:1-10
Luk 19:11-27
Luk 19:28-44
30
YOHANES
Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1. Penulisnya
Isi kitab Yohanes sendiri menolong kita untuk menentukan siapakah penulisnya. Dia
adalah seorang Yahudi yang mengenal Palestina dari dekat. Dia tahu bahwa hubungan
antara orang Yahudi dan orang Samaria tak ramah. Mereka biasanya tidak bergaul
(Yoh. 4:9). Si penulis juga tahu bahwa mereka bercekcok tentang tempat ibadah (4:20).
Hari-hari raya Yahudi dia tahu, baik waktunya maupun artinya (7:2, 11:55). Ruparupanya dia juga mengenal geografi Galilea (1:44, 19:35), Samaria (4:5), Yerusalem
dan sekitarnya (11:8).
Tentang dirinya sendiri dia menggarisbawahi bahwa dia adalah saksi mata dari
peristiwa-peristiwa yang dilaporkannya (1:14, 19:35). Jelaslah vahwa dia tidak hanya
seorang penonton. Dia tidak hanya melihat apa yang terjadi. Melalui peristiwaperistiwa itu dia melihat kemuliaan Yesus Kristus, dan dengan demikian dapat
mengaplikasikan apa yang dilihatnya secara rohani (1:14-18). Dia begitu yakin bahwa
kesaksiannya benar. Seorang penafsir mengatakan: Si penulis adalah saksi mata yang
mengerti akan rahasia. Si penulis menguraikan banyak peristiwa secara terperinci. Dia
mentarikhkan peristiwa-peristiwa dengan sangat teliti (4:6). Dia tahu jumlah tempayan
yang disediakan untuk pembasuhan dalam pesta perkawinan di Kana (2:6). Sama
dengan minyak narwastu yang dipakai untuk mengurapi Yesus di Betania. Si penulis
tahu harganya dan banyaknya (12:3,5).
Dari segi yang lain jelaslah bahwa si penulis sudah mengikuti Tuhan Yesus sejak
permulaan pelayanNya. Dalam fasal terakhir dia mengatakan bahwa dia adalah murid
yang dikasihi Yesus (21:20-24). Pada malam terakhir sebelum Yesus ditangkap si
penulis bersandar dekat kepada Tuhan Yesus, di sebelah kananNya (13:23 dst.).
Kepada dialah Yesus mempercayakan ibuNya (19:25-27).
Kesimpulan kita bahwa si penulis ini adalah salah seorang di antara empat penulis Injil
yang paling dekat dengan Yesus.
Siapakah dia sebenarnya?
Jelaslah bahwa dia seorang rasul. Tetapi tidak mungkin namanya Yakobus, karena
Yakobus itu dibunuh pada tahun 44, yaitu sebelum Injil ini ditulis (Kis. 12:2). Juga
Petrus, Tomas dan Filipus tidak cocok, karena nama mereka semua disebut dalam
bentuk orang ke-3 (dia, mereka) dan tidak dalam bentuk orang pertama (saya).
Si penulis tidak menyebut namanya. Walaupun demikian dia terkenal, dan jelaslah
bahwa dia mempunyai wibawa rohani. Hanya ada satu kemungkinan saja, yaitu
Yihanes anak Zebedeus. Tidak ada rasul-rasul lain yang cocok.
Di samping apa yang sudah disebut di atas, ada juga satu hal lagi yang mendukung,
yaitu cerita tentang murid-murid Tuhan Yesus yang pertama yang disebut dalam Yoh.
1:35-51. dikatakan bahwa ada dua murid yang mengikuti Tuhan Yesus (ay. 37). Nama
yang pertama adalah Andreas (ay. 40). Nama yang kedua itu tidak disebut. Kemudian
juga disebut nama murid-murid yang lain. Hanya Yohanes yang tidak disebut
namanya. Hal ini menggarisbawahi bahwa si penulis adalah Yohanes, dan dialah yang
dimaksudkan sebagai murid kedua dalam ayat 40.
Dalam gereja mula-mula tidak ada keragu-raguan sedikitpun mengenai penulis Injil ke4. Uskup Ireneus (142-202 AD) menulis: Yohanes murid Tuhan Yesus, dan yang
bersandar dekat kepedaNya, menulis injil ke-4 pada waktu dia tinggal di Efesus.
31
Klemens dari Alexandria menekankan hal yang sama juga ada fragmen-fragmen tua
yang berisikan Yoh. 18:31-33 dan 37-38. Fragmen-fragmen itu berasal dari sekitar
tahun 125 AD. Jelaslah bahwa Injil ini cepat tersebar ke mana-mana. Hal ini tidak
mungkin bilamana Injil ini merupakan Injil yang palsu. Tetapi sejak permulaan Injil ini
diterima sebagai Injil Yohanes.
Kita tidak mempunyai gambaran yang lengkap tentang Yohanes sendiri. Kita tahu
bahwa dia orang Kapernaum (Mat. 4:13 dan seterusnya). Ayahnya bernama Zebedeus
(Mat. 4:21) dan ibunya Salome (Mrk. 4:21). Zebedeus itu mempunya orang-orang
upahan (Mrk 1:20). Hal itu menunjukkan bahwa dai orang kaya. Kakaknya bernama
Yakobus, yang juga menjadi murid Tuhan Yesus (Mat. 4:21).
Sebelum Yohanes mengikuti Tuhan Yesus, dia adalah murid Yohanes Pembaptis (Yoh.
1:35 dan seterusnya). Setelah dia mendengar kesaksian Yohanes Pembaptis tentang
Tuhan Yesus, dia bersama-sama dengan Andreas meninggalkan Yohanes Pembaptis
untuk mengikuti Yesus. Di pantai danau Galilea mereka dipanggil untuk menjadi
penjala manusia (Mat. 4:21, Luk 5:10). Pada saat itu, mereka meninggalkan segala
sesuatu dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. Yohanes dan Yakobus
diberi nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh (Mrk. 3:17). Ada sangkut
pautnya dengan kepribadian mereka (Luk. 9:49, 54). Rupanya dia mempunyai
kepribadian yang cukup keras.
Walaupun demikian Yesus mempercayakan ibuNya kepada pemeliharaan Yohanes
(19:26-27). Setelah Yesus bangkit, Yohanes dan Petrus pergi ke keburNya. Tetapi
kubur itu kosong dan diakatakan bahwa ia (yaitu Yohanes) melihat dan percaya
(Yoh. 20:3-8).
Dalam Kisah Para Rasul, Yohanes sering disebut, khususnya karena dia banyak
melayani bersama-sama dengan Petrus dalam jemaat mula-mula di Yerusalem (1:13,
3:1, dst., 8:14). Ketika Paulus melaporkan tentang sidang di Yerusalem (Kis. 15 dan
Gal. 2), dia mengatakan bahwa Yohanes ialah soko guru jemaat (Gal. 2:9).
Di kemudian hari Yohanes melayani di Efesus di Asia Kecil. Dia berada di pulau
Patmos pada waktu kaisar Domitian mengadakan penganiayaan terhadap orang-orang
Kristen di Asia Kecil, yaitu antara tahun 90 dan 100. kita tidak tahu di mana dia
melayani antara sidang di Yerusalem (Kis. 15; sekitar tahun 49) dan pelayannya di
Asia Kecil. Tetapi agak pasti bahwa Yohaneslah yang hidup paling lama dari semua
murid Yesus. Taradisi gereja mengatakan bahwa dia masih hidup pada waktu kaisar
Trayan memulai masa pemerintahannya (th. 98).
2. Alamat
Dua kali Yohanes menyinggung para pembaca secara langsung, yaitu melalui kalimat:
supaya kamu percaya (19:35, 20:31).
Tetapi siapakah kamu itu, atau di manakah mereka tinggal? Kita tidak tahu dengan
pasti. Yang jelas ialah bahwa para pembaca bukanlah orang Yahudi asli. Ada
penjelasan-penjelasan tentang hari-hari raya Yahudi yang tidak perlu untuk orang
Yahudi sendiri (2:13, 6:4, 7:2, 11:55). Dia juga menjelaskan tentang adapt-istiadat
orang Yahudi (2:6, 4:9, 19:40).
Dari segi yang lain kita lihat bahwa istilah Mesias, Anak Allah (20:31) hanya
dimengerti oleh orang Yahudi. Semuanya ini berarti bahwa ada kemungkinan kitab ini
ditulis kepada orang Yahudi yang sudah lama tinggal di luar Palestina, sehingga
mereka sudah lupa tentang hari-hari raya dan adat-istiadat mereka.
32
3. Waktu
Para ahli penafsir berpendapat bahwa InjilYohanes ditulis menjelang akhir abad
pertama. Memang ada kemungkinan besar bahwa Yohanes sudah mengenal Injil-injil
Sinoptis pada waktu dia menulis Injilnya. Itu berarti bahwa tidak mungkin Injil itu
ditulis sebelum tahun 70. kalau Yohanes meninggal sekita tahun 100, ada kemungkinan
Injil itu ditulis antara tahun 90 dan 100, karena tradisi gereja mengatakan bahwa
Yohanes menyelesaikan Injilnya sebelum dia meninggal. Kalau hal itu benar, maka
Injil Yohanes adalah kitab yang paling muda dalam seluruh Perjanjian Baru.
4. Isi Kitab: Kitab Injil Yohanes ini terdiri atas 21 pasal. Di dalam Kitab ini Tuhan Yesus
disaksikan sebagai Firman yang menjadi manusia, Anak Allah. Karena itu, Injil
Yohanes ini langsung menantang setiap pembaca untuk segera mengambil keputusan
sendiri, yakni percaya kepada Tuhan Yesus untuk mendapat keselamatan, tetapi jika
menolak Tuhan Yesus pasti akan mendapat kebinasaan.
Bukti
Menjadi saksi mata di persidangan merupakan tema kunci dalam Injil Yohanes.
Terdapat sejumlah kesaksian dari para saksi mata yang diketengahkan untuk
membuktikan kasus mengenai Yesus adalah Kristus dan Anak Allah.
o
o
o
o
o
o
o
o
Perjanjian Lama: Yoh 1:45; 5:39, 46-47; 8:56, lihat Yoh 3:14; 6:32-35
Yohanes Pembaptis: Yoh 1:6-8, 15, 19-36; 3:25-30; 5:33-36, lih. Yoh 10:40-42
Orang banyak: Yoh 4:29, 39; 9:13-33, 38;11:27; 12:9, 17
Para rasul: Yoh 1:41-46, 49; 15:27; 17:20; 20:24-25, 28, lihat Yoh 1:14; 19:35;
20:30-31; 21:24
Allah Bapa: Yoh 5:31-32, 37; 8:18, 50, 54; 12:27-28
Roh Kudus: Yoh 14:26; 15:26; 16:12-15
Pekerjaan Yesus: Yoh 2:11, 23; 5:36; 9:3, 31-33; 10:25, 37-38; 11:4, 42, 45;
14:11; 20:30-31
Yesus sendiri, kata-kata dan pernyataan Nya: Yoh 3:11, 32; 8:13-14, 38; 6:35,
48, 51; 8:12; 9:5; 10:7, 10, 14; 11:25; 14:6; 15:1, lihat Yoh 8:58 (Kel 3:14).
Lihat tema-tema kunci.
5. Penulis: Surat ini ditulis oleh Rasul Yohanes. Sekitar tahun 91 sesudah Masehi.
Ditujukan kepada setiap orang percaya.
6. Tujuan: dijelaskan dalam 20:30-31. Ada dua hal yang ditekankan di sini, yaitu:
a. Yohanes tidak bermaksud untuk menulis riwayat hidup Tuhan Yesus. Mengenal
tanda-tanda yang dibuat oleh Yesus ada banyak yang tidak tercatat dalam kitab
ini.
b. Bahan yang ada dalam kitab Yohanes, dicantumkan supaya kamu percaya bahwa
Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup di
dalam namaNya.Boleh dikatakan bahwa inilah tujuan dari semua kitab Injil.
7. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Injil Yohanes.
Untuk mengerti keseluruhan Kitab ini, perlu dimengerti tiga kata penting berikut ini.
a. Tanda
Pengajaran tentang "tanda-tanda" ajaib yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, sebagai
bukti bahwa Ia adalah Allah yang menjadi manusia. Dalam Injil Yohanes, ada tujuh
33
tanda penting yang dibuat oleh Tuhan Yesus, sebagai bukti bahwa Ia adalah Allah
yang menjadi manusia.
Pendalaman
Bacalah Yoh 2:1-11. Mujizat air diubah menjadi anggur.
Bacalah Yoh 4:46-54. Tanda mujizat kedua, Tuhan Yesus menyembuhkan
anak pegawai yang sakit.
Bacalah Yoh 5:1-47. Tanda mujizat ketiga, Tuhan Yesus menyembuhkan
orang sakit di Bethesda.
Bacalah Yoh 6:1-14. Mujizat keempat, Tuhan Yesus memberikan makanan
kepada 5010 orang dengan lima potong roti kecil dan dua ekor ikan.
Bacalah Yoh 6:15-21. Tuhan Yesus berjalan di atas air. Ini menunjukkan
bahwa Ia berkuasa atas alam raya.
Bacalah Yoh 9:1-14. Tuhan Yesus menyembuhkan orang buta.
Bacalah Yoh 11:1-57. Tuhan Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian.
Kesemua tanda ajaib ini hanya bisa dilakukan oleh Allah, karena itu tanda-tanda
tersebut membuktikan bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Jadi jika
seorang menolak Tuhan Yesus, itu berarti ia menolak Allah. Demikian juga, jika
seseorang menerima Tuhan Yesus, ia menjadi anggota keluarga Allah (bacaan Yoh
1:12 (TB)).
b. Percaya.
Pengajaran tentang "percaya" kepada pengakuan Tuhan Yesus tentang dirinya
sendiri Pada dasarnya berita yang dibawa oleh Tuhan Yesus ialah berita tentang
diri-Nya sendiri. Dalam Injil Yohanes ini, Tuhan Yesus memberikan tujuh
perumpamaan tentang diri-Nya.
Pendalaman
Bacalah Yoh 6:53,41,48; 14:6. Dalam nats-nats ini Tuhan Yesus
menyatakan diri-Nya adalah sumber kehidupan. Ini berarti seseorang hanya
dapat memiliki hidup yang kekal dan berarti kalau ia datang kepada Tuhan
Yesus.
Bacalah Yoh 8:12. Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Terang
Dunia. Ini berarti Tuhan Yesus sajalah yang dapat memberikan penerangan
dalam kehidupan manusia yang berdosa.
Bacalah Yoh 10:7,9. Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Pintu. Ini
berarti hanya melalui Tuhan Yesus sajalah seseorang dapat memasuki
Sorga.
Bacalah Yoh 10:11,14. Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai
Gembala. Ini berarti bahwa Tuhan Yesus sajalah yang dapat memelihara
dan menjaga kehidupan seseorang.
Bacalah Yoh 11:25. Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai
Kebangkitan. Ini berarti di dalam diri-Nya tidak ada kematian, atau
seseorang yang tidak menginginkan kematian, hanya dapat memperolehnya
di dalam Tuhan Yesus.
Bacalah Yoh 14:6. Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Jalan,
Kebenaran dan Hidup. Ini berarti seseorang yang ingin beribadah kepada
Allah, hanya dapat memperoleh kalau orang itu pergi dan datang kepada
Tuhan Yesus saja.
34
c. Hidup.
Pengajaran tentang "hidup" bagi setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus
Memilih Tuhan Yesus Kristus dan dimiliki oleh-Nya, berarti memiliki Allah dan
hidup yang benar.
Pendalaman
Bacalah Yoh 1:14. Dimanakah hidup ini berada ?
Bacalah Yoh 3:36. Apakah yang didapat orang yang percaya ? Dan apakah
yang didapat orang yang tidak percaya ?
Bacalah Yoh 5:24. Kemanakah orang yang percaya berpindah ?
Bacalah Yoh 6:40. Apa yang menjadi kehendak Allah ?
Bacalah Yoh 11:25-26. Apakah akibatnya percaya kepada Tuhan Yesus ?
d. Penutup
Apakah TANDA-TANDA mujizat yang dibuat oleh Tuhan Yesus, dan pengakuan
tentang diri-Nya, telah membuat saudara PERCAYA, bahwa Yesuslah Mesias
(juruselamat) supaya oleh imanmu (percayamu) kamu beroleh HIDUP di dalamNya (Yohanes 20:30-31). Kalau belum, janganlah ditunda lagi, sekarang adalah
waktu yang terbaik bagi anda.
8. Garis Besar
[1] Pendahuluan Yoh 1:1-51
Yoh 1:1-5
Kristus dan penciptaan
Yoh 1:6-18
Allah menjadi manusia
Yoh 1:19-34
Anak Domba Allah
Yoh 1:35-51
Kristus
[2] Utara Dan Selatan Yoh 2:1-4:54
Yoh 2:1-12
Sekilas pandangan pertama tentang kemuliaan
Yoh 2:13-25
Tuhan atas Bait Allah
Yoh 3:1-21
Nikodemus menemui Yesus pada malam hari
Yoh 3:22-36
Seorang dari atas
Yoh 4:1-42
Mesias dan orang yang tersingkir
Yoh 4:43-54
Tanda kedua
[3] Seorang Lumpuh Di Hari Sabat Yoh 5:1-47
[4] Lima Ribu Orang Diberi Makan Yoh 6:1-71
[5] Pada Perayaan Hari Raya Pondok Daun Yoh 7:1- 9:41
Yoh 7:1-52
Air hidup
Yoh 7:53-8:11
Perempuan yang berzinah ditangkap
Yoh 8:12-59
Terang dunia
Yoh 9:1-41
Pemberi penglihatan
[6] Gembala Yang Baik Yoh 10:1-42
35
Yoh 12:1-50
Kasih Maria
Raja masuk ke Yerusalem
Biji gandum
Kesimpulan
36
37
Kitab ini dimulai dengan pemberitaan Injil di Yerusalem, ibu kota agama bangsa
Yahudi; diakhiri dengan pemberitaan Injil di kota Roma, ibu kota dari dunia yang
beradab pada waktu itu.
6. Kunci untuk mengeri Kisah Para Rasul ialah Kuasa Roh Kudus.
Roh Kuduslah yang memimpin Filipus sehingga dia bertemu dengan sida-sida dari
Ethiopia (8:26 dan seterusnya).
Roh Kuduslah yang mempertemukan Petrus dan Kornelius (fasal 10 dan 11).
Roh Kuduslah yang membawa Ananias berjumpa dengan Paulus (9:10 dan
seterusnya).
Roh Kuduslah yang memimpin Paulus sehingga akhirnya Injil diberitakan juga di
Eropa (16:6 dan seterusnya).
Dalam Kisah Para Rasul terdapat suatu berkat rohani yang tersedia untuk kita, yakni
coba disimak terhapat pentingnya mengikuti panggilan Tuhan. Dari beberapa contoh
berikut ini menunjukkan bahwa mereka peka terhadap suara Roh Kudus, dan mereka
juga berani mengikuti suara/panggilan Roh Kudus itu, walaupun pimpinan Roh itu
tidak masuk akal.
7. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kisah Para Rasul adalah sebagai berikut:
Pasal 1-5 (Kis 1:1-5:42).
Pengajaran tentang kelahiran gereja Tuhan Yesus pertama kali. Bagian ini
menceritakan tentang amanat Tuhan Yesus yang diberikan kepada murid-muridNya sebelum Ia naik ke Sorga. Dan tentang orang-orang percaya setelah mendengar
khotbah Rasul Petrus yang dikuasai oleh Roh Kudus.
Pendalaman
a. Bacalah Kis 1:8; 2:1-3,36-41. Nats ini menyatakan perkataan Tuhan Yesus
bahwa murid-murid-Nya akan menerima kuasa setelah menerima Roh
Kudus, dan perkataan Tuhan Yesus itu digenapi ketika Para Rasul
berkumpul di Yerusalem. Apakah saudara yakin sudah menerima Roh
Kudus dan memiliki kuasa-Nya ? Kalau sudah apakah yang harus saudara
perbuat ?
b. Bacalah Kis 2:41-47; 4:32-37. Nats ini menceritakan kehidupan orangorang percaya pada abad pertama penuh dengan kasih terhadap sesama dan
ketekunan dalam beribadah kepada Allah. Bagaimanakah sifat saudara
terhadap anggota gereja yang lain ? Apakah saudara rajin ke Gereja, baca
Alkitab dan berdoa ?
walaupun di dalam penderitaan dan aniaya itu mereka tetap setia beribadah
dan memberitakan Injil. Bagaimanakah sikap saudara kalau saudara
diancam setelah masuk Kristen ?
b. Bacalah Kis 9:1-22. Nats ini menceritakan tentang Saulus yang adalah
seorang penganiaya orang-orang percaya, mengalami pertobatan dan
akhirnya menjadi Rasul. Ini mengajarkan bahwa kuasa Tuhan Yesus dapat
mengubah kehidupan seseorang yang sangat jahat sekalipun. Sudahkah
kehidupan saudara diubah oleh Tuhan Yesus menjadi kehidupan yang
benar?
Kesimpulan
Melalui Kitab Kisah Para Rasul dapatlah diketahui bahwa perkembangan Gereja
Tuhan Yesus dan Kasih Karunia Allah yang diberikan pada setiap bangsa mendapat
tantangan dari kuasa dunia dan orang-orang yang tidak mau mengenal Allah. Tetapi
melalui Kemahakuasaan-Nya, Tuhan Yesus mengalahkan semua kuasa dunia itu,
dan Gereja tetap bertumbuh.
8. Pesan
Gereja menanti dan menerima kuasa Roh Kudus.
o Amanat agung diulangi. Kis 1:8
o Tuhan yang bangkit naik ke surga. Kis 1:9
o Para rasul berdoa. Kis 1:14
o Roh yang dijanjikan diberikan. Kis 2:4
o Disusul dengan khotbah yang penuh kuasa. Kis 2:37
39
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
41
ROMA
Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. Penulis: Surat ini ditulis oleh Rasul Paulus (Rom 1:1 sekitar tahun 58 sesudah Masehi,
dari kota Korintus. Yang ditujukan kepada orang-orang Kristen di kota Roma (dan juga
setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus).
2. Penerima:
Surat ini dialamatkan kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi
Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus. (1:7).
Pada waktu menulis surat ini Paulus belum pernah ke Roma (1:13) walaupun ia sudah
beberapa kali ingin ke sana (15:23).
Asal-mula Jemaat di Roma
Pada waktu itu jumlah penduduk Roma berjumlah satu juta orang. Separuhnya adalah
budak-budak. Selain itu ada kontingen besar orang-orang Yahudi. Hal ini terbukti
karena terdapat banyak sinagoge (tempat ibadah orang Yahudi) di kota itu. Paling
sedikit ada 11 sinagoge pada masa pemerintahan Kaisar Nero.
Tidak dapat dipastikan kapan jemaat di Roma didirikan. Yang jelas pada waktu Paulus
menulis surat Roma, jemaatnya sudah lama berdiri (1:8-15(. Paulus sudah banyak
mendengar tentang jemaat di sana, dan sekarang ia ingin mengunjungi mereka (15:23).
Dia yakin bahwa jemaat itu sudah dewasa dan dapat menguatkan dan mendukung dia
dalam pelayanan di Spanyol. Dia juga yakin bahwa mereka telah penuh dengan
kebaikan dan dengan segala pengetahuan dan sanggup untuk saling menasihati
(15:14).
Jemaat Rumah
Menurut Roma 16:5, 10, 11, 14,15) jelaslah bahwa di Roma sudah menjadi kebiasaan
jemaat Kristen berkumpul di rumah-rumah. Adapun orang-orang Kristen yang ada di
sana merupakan campuran orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain (bdg. 1:13;
11:13). Hal ini nampak jelas dari 26 orang yang diberi salam (psl.16), 2/3 diantaranya
memakai nama Yahudi, sedang 1/3nya menggunakan nama-nama yang lain.
3. Isi Kitab: Kitab Roma terbagi atas 16 pasal. Dalam kitab ini Rasul Paulus menjelaskan
tentang cara manusia yang berdosa diselamatkan, yaitu melalui iman saja kepada
Tuhan Yesus. Dan juga tentang cara hidup orang-orang yang telah diselamatkan
tersebut
4. Tujuan: Supaya orang-orang Kristen mengerti ajaran-ajaran utama Kitab Roma dan
yakin bahwa manusia diselamatkan hanya oleh imankepada Tuhan Yesus Kristus.
5. Intisari Berita Surat Roma
Berikut beberapa pokok utama surat Roma yang dapat kita lihat:
Pokok penting yang tercatat dalam 1:16-17 dapat dikatakan sebagai tema surat ini:
Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percayasebab di
dalamnya nyata kebeneran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada
iman, seperti ada tertulis: orang benar akan hidup oleh iman.
42
Dasar untuk pengajaran ini ialah pengajaran tentang manusia yang terikat di bawah
kuasa doa dan kehilangan kemuliaan Allah. Atas dasar inilah Paulus menguraikan
tentang pembenaran karena iman, dan akibatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Bagian ini meliputi fasal 1-8, dapat dibagi dalam tiga bagian sebagai berikut:
juga menganggap hal itu sepele. Telusurilah tema ini dalam seluruh surat Roma:
Rom 1:7; 2:4; 3:24, 27; 4:16; 5:15, 17, 21; 6:1, 15; 11: 5-6.
Iman.
Kita mendapat anugerah cuma-cuma dari Allah oleh iman kepada Kristus. Pada
saat yang sama, tidak berarti kita hanya semata-mata percaya tentang Dia, tetapi
menerima firman Allah, menaati-Nya dan mengakui Kristus. Perhatikan bagaimana
Paulus menekankan tentang iman dalam surat ini, dan juga bagaimana ia
mendefinisikannya. Apakah iman kita cukup besar? 1:5 (lihat 15:18); Rom 1:16-17;
3:22, 26-31; 4:1-25; 5:1; 10:8-11; 10:17.
Pembebasan (atau Pembenaran).
Kata di atas diambil dari istilah yang ada dalam sidang pengadilan. Allah
membebaskan - atau 'membenarkan' - pendosa, menyatakannya'benar', oleh karena
apa yang telah Yesus lakukan sebagai penggantinya. Lihat bagaimana Paulus
mengaitkan ini dalam kematian Kristus dan iman: Rom 1:17; 3:21-26; 4:1-25; 5:811, 15-21; 10:1-10.
7. Pesan
a. Kita semua perlu dibenarkan di hadapan Allah (pasal 1-3)
Bagi orang bukan Yahudi, cukup banyak yang dapat diketahui tentang Dia
o dalam alam semesta. Rom 1:19-20
o dalam kenyataan kita sebagai ciptaan. Rom 2:14-15
Untuk orang Yahudi, lebih dari cukup - dalam firman-Nya. Rom 2:12, 1724;3:1-2
Kita bisa
o memperoleh kemenangan. Rom 6:14
o menerima kehidupan. Rom 8:11
o menjadi anak-anak Allah. Rom 8:14-17
o mengalami pertolongan-Nya. Rom 8:26-27
o menjadi seperti Kristus. Rom 8:28-30, lihat Rom 12:2
o merasa pasti bahwa kita adalah milikNya. Rom 8:31-39
Rom 6:15-23
Rom 7:1-6
Rom 7:7-25
Rom 8:1-11
Rom 8:12-17
Rom 8:18-25
Rom 8:26-27
Rom 8:28-30
Rom 8:31-39
Pergantian pemilik
Pergantian pasangan
Peperangan dalam hati
Roh memberi hidup
Anak-anak Allah!
Dan banyak lagi yang lain
Doa
Tujuan
Apa lagi yang dapat saya katakan?
47
1 KORINTUS
Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. Penulisnya
Jelaslah penulisnya adalah Paulus, hal itu tidak pernah diragukan secara serius oleh
para ahli. Surat ini begitu cepat dikenal dan dipakai oleh seluruh kekristenan pada
waktu itu. Sebab adalah bahwa pokok-pokok yang dibicarakan dalam surat ini begitu
aktuil dimana-mana ada jemaat yang baru berdiri. Klemens dari Roma mengutip dari
surat ini menjelang akhir abad pertama. Pada abad kedua surat ini dikenal oleh
Polikarpus dan Ignatus.
2. Tahun penulisan. Surat ini ditulis oleh rasul Rasul Paulus sekitar tahun 56 sesudah
Masehi. Yang ditujukan kepada orang-orang Kristen di kota Korintus. (Dan juga
orang-orang Kristen di seluruh dunia).
3. Bagaimana Gereja Di Korintus Dimulai.
Paulus pertama kali mengunjungi Korintus pada perjalanan misionarisnya yang kedua
(Kis. 18:1). Sejumlah orang Yahudi, termasuk Krispus yang menjadi kepala rumah
ibadat, dan banyak orang bukan Yahudi menjadi Kristen. Paulus memulai sebuah
sekolah Alkitab untuk mereka, yang letaknya strategis dan mencolok karena
berdampingan dengan rumah ibadat (Kis. 18:1-18). Ia tinggal di sana selama delapan
belas bulan dan digantikan oleh Apolos sebagai guru Alkitab.
4. Bagaimana Berita Tentang Gereja Di Korintus Sampai Kepada Paulus.
Paulus sedang berada di suatu tempat di Asia (1 Kor. 16:19), mungkin di Efesus (16:8),
pada akhir masa perjalanan misionarisnya yang kedua, ketika Stefanus dan dua orang
kawannya datang dengan membawa sepucuk surat dari jemaat di Korintus (16:17 dan
7:1).
5. Isi dari Kitab I Korintus terbagi atas 16 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat ajaran
tentang cara-cara kehidupan anggota gereja.
6. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Korintus
a. Pasal 1-4 (1Kor 1:1-4:21).
Pengajaran tentang kenyataan bahwa setiap orang Kristen hanyalah milik Tuhan
Yesus. Dalam bagian ini Rasul Paulus menegur orang-orang Kristen karena adanya
perpecahan dan iri hati atau pertengkaran.
Skandal gereja yang terpecah (pasal 1-4) Gereja terpecah ke dalam empat
golongan dengan "nama" yang berbeda-beda:
o Saya golongan Paulus
o Saya golongan Petrus
o Saya golongan Apolos
o Saya golongan Kristus
Bagian mengenai kelemahan dalam pasal 1 mungkin ditujukan kepada apa yang
dikatakan oleh para pengritik tentang Paulus (lihat 2Kor 10:10) dan bagian tentang
hikmat dalam pasal yang sama mungkin ditujukan kepada Apolos dan
pendidikannya (Kis. Kis 18:24). Paulus menggunakan lima sebutan yang mencolok
bagi dirinya dan para pemimpin gereja lainnya untuk menunjukkan bagaimana
seharusnya sikap kita:
48
o
o
o
o
o
49
1Kor 2:1-3:4
1Kor 3:5-4:5
1Kor 4:6-21
Hikmat rohani
Pikirkan tentang para pemimpin seperti ini
Kesombongan luar biasa, kemiskinan dan kuasa
51
2 KORINTUS
Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. Isi Kitab: Kitab II Korintus terbagi atas 13 pasal. Kitab ini merupakan kelanjutan dari
Kitab I Korintus. Di dalamnya kita dapat melihat kemurnian pelayanan Paulus sebagai
Rasul Yesus Kristus.
2. Tahun Penulisan. Surat ini ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun tahun 60 sesudah
Masehi. Yang dialamatkan kepada orang-orang Kristen (Jemaat) di kota Korintus. (Dan
juga semua orang Kristen di dunia).
3. Mengapa Surat Ini Ditulis.
Maksud utama surat ini adalah untuk memberitahu jemaat Korintus betapa besar arti
perubahan pikiran mereka bagi Paulus. Surat ini juga untuk memperingatkan mereka
agar tidak berlaku terlalu keras terhadap orang-orang yang telah menyerangnya (2Kor
2:5-11). Ketiga, Paulus ingin mengulang kembali pengajaran yang telah diberikannya
dalam suratnya yang pertama (2Kor 6:14, bandingkan dengan 1Kor 6:15-20). Alasan
yang keempat adalah mengenai' para rasul yang tidak ada taranya' yang tidak mau
bertobat, yang pada kenyataannya adalah guru-guru palsu dengan injil yang berbeda
(2Kor 11:1-6). Kelima, Paulus ingin mengingatkan mereka tentang rencana
pengumpulan pemberian untuk membantu orang miskin di Yerusalem. HaI ini juga
telah dibicarakannya dalam suratnya yang pertama (1Kor 16: 1-3) dan sekarang ia
ingin supaya mereka mengirimkan uang itu melalui Titus (2Kor 9:1-5).
4. Intisari Berita Surat Dua Korintus
2 Korintus adalah surat yang termasuk diantara yang paling pribadi sifatnya dari semua
surat kiriman. Hal ini berhubungan dengan pembelaan Paulus terhadap golongan
Yahudi. Suarat ini diwarnai oleh pembelaan itu.
a. Pasal 1-5
Dalam bagian ini Paulus menjelaskan tentang pelayanannya, dan dengan demikian
dia meletakakn dasar untuk pembelaan dir terhadap kebohongan yang dilontarkan
oleh golonga Yahudi. (bnd. 1:6, 12, 17, 23; 2:4, 17). Pembelaan itu dikongkretkan
dalam pasal 10-13. bagian ini menyatakan kemurnian motifnya (bnd. 3:6, 12; 4:1,
3, 5, 18; 5:14-21).
Dalam 2 Kor. Kita dapat membaca cerita yang indah tentang harta rohani dalam
bejana tanah (4:1-15). Dalam cerita ini ada beberapa hal yang penting, antara lain:
Harta rohani dalam bejana tanah
Injil tak dapat dimengerti oleh orang-orang yang dibutakan oleh iblis (4:1-7).
Orang-orang yang diikat oleh kuasa kegelapan tak dapat mengerti Firman
Tuhan ataupun mengalami berkat-berkat rohani. Betapa penting pemberitaan
Firman Tuhan membongkar tipu muslihat iblis
membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga
menjadi nyata di dalam tubuh kami.
Salah satu fasal yang paling digemari dalam seluruh PB adalah 2 Kor.5. fasal
itu dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu:
b. Fasal 6 adalah bagian yang penting untuk setiap orang yang mempersiapkan diri
untuk menjadi hamba Tuhan.
Pengajaran-pengajaran yang penting untuk hamba Tuhan.
o 6: 1- 10 : situasi pelayanan tidak senantiasa gampang. Oleh karena itu
membutuhkan ketabahan dan ketekunan serta kesediaan untuk berkorban dan
menderita demi penyebarluasan kerajaan Allah.
o 6:11-7:1 : hamba- hamba Tuhan yang mau berhasil dalam pelayanan, harus
hidup dalam kesucian hidup, dan sikap tegas terhadap dosa dan kegelapan yang
selalu mengoda hamba-hamba Tuhan.
c. Pasal 8 dan 9 memberi nasehat tentang sikap orang-orang Kristen terhadap hal-hal
duniawi, khusunya pengumpulan uang untuk jemaat Yerusalem. Walaupun ini tidak
langsung berkaitan dengan pelayanan rohani, atau merupakan bagian penting dari
pelayanan penting dari Kristen (bnd. 8:7, 11, 24; 9:5-7, 13).
d. Pasal 10-13
Mulai dengan pasal 10 Paulus memberi jawaban yang praktis dan kongkret atas
ancaman dari golongan Yahudi. Paulus khawatir bahwa kalau jemaat tidak mau
menolak golongan tersebut dengan keras, dia terpaksa memakai wibawanya sebagai
rasul hingga dia berada di tengah-tengah mereka (13:10).
5. Hak istimewa dan penderitaan.
Kepemimpinan Kristen seperti yang dilakukan Paulus akan selalu menimbulkan
kesengsaraan, salah pengertian, penderitaan di samping semangat dan sukacita. Paulus
memaparkan tentang penderitaan dalam tujuh pasal yang terpisah dalam surat ini:
Hampir putus asa ketika jemaat Korintus menolak dia. 2Kor 1:8-11
Penderitaan mental saat Paulus menantikan jawaban atas suratnya. 2Kor 2:12-17
Keletihan fisik yang disebabkan oleh konflik batin. 2Kor 4:16-18
Kesengsaraan karena pertikaian yang tak habis-habisnya dalam membela nama
Yesus. 2Kor 6:3-10
'Pertengkaran dari luar dan ketakutan dari dalam. 2Kor 7:5-8
Kepedihan karena tidak dimengerti dan dituduh dengan tuduhan palsu. 2Kor 11:1-10
Bermacam-macam penderitaan dari pengabar Injil. 2Kor 11:21-29
53
6. Garis Besar
[1] Rincian Pertikaian 2Kor 1:1-2:17
2Kor 1:1-14
Menunggu Titus: betapa Paulus menderita
2Kor 1:15-2:4
Menjelaskan ketidakhadirannya
2Kor 2:5-11
'Ampuni lawan-lawan saya'
2Kor 2:12-17
Titus telah tiba: betapa Paulus bersukacita
[2] Kemuliaan Perjanjian Baru 2Kor 3:1-5:21
2Kor 3:1-6
Roh yang dari Allah dan hati manusia
2Kor 3:7-18
Kemuliaan Injil yang lebih besar
2Kor 4:1-6
Kemuliaan yang tersembunyi dari mereka yang terhilang
2Kor 4:7-18
Kemuliaan tersembunyi oleh penderitaan
2Kor 5:1-10
Kematian:pintu gerbang menuju kemuliaan
2Kor 5:11-21
Kemuliaan yang akan datang dan perbuatan masa kini
[3] Keselamatan Dan Tingkah Laku 2Kor 6:1-7:1
2Kor 6:1-10
Tingkah laku Kristen: suatu kesaksian
2Kor 6:11:1
Tingkah laku Kristen: suatu imbauan
[4] Bila Orang Kristen Bertikai 2Kor 7:2-16
2Kor 7:2-4
Pertentangan tanpa sebab
2Kor 7:5-13a
Penderitaan akibat pertentangan antara Kristen
2Kor 7:13b-2Ko 7:16 Kelegaan akibat perdamaian!
[5] Mengenai Uang 2Kor 8:1-9:15
2Kor 8:1-7
Memberi: contoh dari Makedonia
2Kor 8:8-15
Memberi: sekarang bagaimana dengan Anda?
2Kor 8:16-9:5
Beberapa pengaturan praktis
2Kor 9:6-15
Memberi: suatu prinsip rohani
[6] Disiplin Gereja Dan Wewenang Kerasulan 2Kor 10:1-12:13
2Kor 10:1-6
Disiplin: suatu keharusan rohani
2Kor 10:7-12
Disiplin dari jarak jauh
2Kor 10:13-18
Hak seorang misionaris untuk mendisiplin
2Kor 11:1-15
Teladan seorang misionaris dalam disiplin diri
2Kor 11:16-33
'Kelemahan' kerasulan
2Kor 12:1-10
Hak istimewa kerasulan
2Kor 12:11-13
'Sekarang saling memberi penilaian'
[7] Kesimpulan 2Kor 12:14-13:14
2Kor 12:14-21
Saya akan datang: dalam kasih
2Kor 13:1-4
Saya akan datang: untuk menghakimi
2Kor 13:5-10
Ujilah dirimu masing-masing... maka aku tidak perlu
menguji engkau
2Kor 13:11-14
Salam
7. Ayat Mas: 2 Krintus 5:17
8. Tugas:
54
GALATIA
Pasal: 1 2 3 4 5 6
menjelek-jelekkan dan memfitnah Rasul Paulus; mereka juga mengajarkan Injil lain
(ajaran sesat).
6. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Galatia
a. Pasal 1 (Gal 1:1-10).
Pengajaran tentang Injil yang benar. Dalam nats ini Rasul Paulus mengatakan
bahwa hanya ada satu Injil di dunia ini, yaitu Injil Yesus Kristus.
Pendalaman
o Bacalah pasal Gal 1:8-9 (TB). Apa akibatnya bagi orang yang
memberitakan Injil yang tidak benar ?
b. Pasal 1-2 (Gal 1:11-2:21).
Pengajaran tentang riwayat hidup Rasul Paulus dan kerasulannya Dalam bagian
ini, Rasul Paulus menceritakan siapa dirinya sebelum menjadi Rasul dan sesudah
menjadi Rasul
c. Pasal 3-4 (Gal 3:1-4:31).
Pengajaran tentang arti Injil Kristus yang benar. Dalam pasal-pasal ini Rasul
Paulus menjelaskan bahwa Yesus Kristus adalah penggenapan atas janji Allah
kepada Abraham sebagai Bapa orang beriman dalam arti menjadi anak-anak Allah
karena penebusan Tuhan Yesus.
Fasal 3 dan 4 menjelaskan apa artinya Injil yang murni. Kedua fasal itu
menekankan keunggulan Injil di atas hukum Taurat. Kita akan melihat beberapa
ayat Firman Tuhan yang membuktikan hal ini:
"Karena iman" lebih tinggi daripada "karena melakukan hukum Taurat" (3:2).
Oleh sebab itu lebih baik "diterima menjadi anak( (yang berdasarkan iman),
daripada menerima. upah yang berdasarkan melakukan sesuatu (4:1-11).
Ini berarti bahwa janji kepada Abraham lebih tinggi daripada janji Musa (3:1529). Pertama berdasarkan iman, kedua berdasarkan hukum Torat (Ul. 28:1-2).
Ditinjau dari segi keselamatan, maka hukum Taurat tidak bisa menyelamatkan,
karena hanya ''menuntun kita kepada Kristus(3:24, menurut bahasa aslinya).
Paulus menarik kesimpulan dalam 4:8 dan 4:21-31 bahwa kemerdekaan yang
berdasarkan iman lebih unggul daripada 'kemerdekaan'' yang berdasarkan
memenuhi persyaratan hukum Taurat. Kemerdekaan" itu adalah kemerdekaan
yang semu, yang dipakai oleh Iblis untuk menipu kita.
56
Gal 3:6-9
Gal 3:10-14
Gal 3:15-18
Gal 3:19-29
Gal 4:1-11
Gal 4:12-20
Gal 4:21-31
58
KITAB EFESUS
Pasal: 1 2 3 4 5 6
sifat, ciri-ciri dan tujuan dari gereja Kristen, yaitu terciptanya apa yang disebut
'masyarakat Allah yang baru'.
2. Gereja Di Efesus.
Paulus tinggal di Efesus selama 3 tahun (Kis 19:8, 10; 20:31). Efesus merupakan suatu
kota yang banyak menyediakan sarana untuk penyembahan berhala. Kuil Dewi Diana
(Artemis) terletak di kota itu. Di sana banyak terdapat orang-orang yang
mempraktekkan ilmu sihir. Namun, waktu kita membaca surat ini kita tidak perlu
mengetahui latar belakang gereja yang menjadi tujuan surat ini, karena isinya bersifat
umum.
3. Isi Kitab: Kitab Efesus terbagi atas 6 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat dengan
jelas uraian tentang arti Gereja yang benar.
4. Tujuan: Supaya orang Kristen mengerti bahwa yang dimaksudkan dengan Gereja
adalah Tubuh Kristus. Ini berarti Gereja adalah Tubuh Kristus. Ini berarti Gereja adalah
orang-orang pilihan Allah, atau kelompok orang-orang yang percaya kepada Tuhan
Yesus sebagai Juruselamatnya.
5. Waktu Penulisan: Kitab ini ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 61 sesudah Masehi,
yang ditujukan kepadaJemaat Kristen di kota Efesus. (Dan juga jemaat-jemaat Kristen
di seluruh dunia).
6. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Efesus
a. Pasal 1-3 (Ef 1:1-3:21).
Pengajaran tentang keselamatan orang-orang percaya. Dalam bagian ini dijelaskan
bahwa keselamatan orang-orang percaya sudah berada dalam rencana Allah, yaitu
terhadap orang-orang yang dipilih-Nya dan orang-orang yang mau menerima
anugerah-Nya di dalam Kristus dengan iman.
Pendalaman
a. Bacalah Ef 1:1-14. Siapakah yang telah dipilih Allah ? (ayat 4; Ef 1:4).
Apakah jaminan keselamatan orang percaya ?
b. Bacalah Ef 2:8-10. Apakah yang menyelamatkan manusia ? Untuk apakah
Allah menyelamatkan manusia ?
Fasal 1 dan 2 meletakkan dasar untuk rahasia Kristus itu, yaitu jemaat.
adalah karya penyelamatan Kristus untuk seluruh umat manusia.
Dasarnya
60
b. Fasal 4-6: Setelah Paulus menguraikan secara terperinci tentang kekayaan yang
kita miliki di dalam Kristus, maka dia melanjutkan dengan menarik beberapa
aplikasi praktis untuk kehidupan jemaat.
1) Dalam 4:1-16 diuraikan tentang kesatuan jemaat dan berfungsinya karuniakarunia yang berbedabeda. Memelihara kesatuan di dalam Roh hanya
mungkin bilamana setiap anggota menunjukkan kasihnya dalam saling
membantu dengan sikap rendah hati, lemah lembut dan sabar. Jemaat yang
benar merupakan persekutuan kasih.
Segi yang kedua adalah bahwa kesatuan itu dilayani oleh berbagai-bagai
karunia. Karunia- karunia itu tidak diberikan untuk mengacaukan jemaat,
tetapi untuk membangunnya sebagaimana dikatakan dalam ayat 16: "Seluruh
tubuh... rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua
bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota".
2) Bagian berikut, yaitu 4:17-32, memberikan petunjuk-petunjuk praktis bahwa
tubuh Kristus liarus hidup di dalam kesucian. Hari lepas hari mereka harus
menanggalkan manusia yang lama yang penuh dengan noda dosa, dan
mengenakan manusia yang baru.
3) Fasal 5:1-21 memberikan nasihat-nasihat dalam arah yang sama. Yang harus
menjadi standar dalam tubuh Kristus ialah belajar menjadi penmut Allah
(ayat1) dan Kristus Yesus (ayat 2). Dengan kata lain, bagian ini berbicara
tentang "Imitatio Dei".' Atau sebagaimana Paulus sendiri berkata: 'Yang
kukehendaki ialah.... menjadi serupa dengan Kristus" (Flp. 3:10).
Dengan demikian maka setiap dosa harus dibuang dan setiap anggota tubuh
Kristus hams hidup sebagai anak-anak terang. Jemaat yang benar tidak
mencemarkan diri dengan mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan
kegelapan. Sebaliknya senantiasa mengucapkan syukur dan mempergunakan
waktu untuk kemuliaan Allah.
4) Bagian berikut, yaitu 5:22-6:9, memberikan nasihat-nasihat praktis tentang
runnah tangga Kristen. Bagian ini terdiri dari tiga sub bagian, yaitu:
1) 5:22-33: Hubungan suami istri
2) 6:1-4 Hubungan orangtua dengan anak-anak.
3) 6:5-9 :Hubungantuan dan haanba-hambanya
Bagian terakhir menyangkut periengkapan rohani (6:10-20). Bagian ini
sekaligus'merupakan kesimpulan dari segala sesuatu yang diuraikan dalam surat
ini. Paulus menasihatkan para pembaca untuk memasuki peperangan rohani hari
lepas hari dengan mengenakan selumh pertengkapan senjata Allah.
Peperangan yang mereka hadapi sebagai tubuh Kristus adalah terhadap Iblis
dengan seluruh pasukannya. Jemaat Allah hanya dapat menang kalau sumbersumber kekuatan yang disediakan oleh Allah dipakai dalam perang itu. Bagian
ini menjelaskan secara dalam tentang sumber-sumber kekuatan itu, yaitu
tentang perlengkapan senjata Allah, yaitu:
1) Ayat 14-15 menjelaskan secara dalam tentang sikap tentara Kristus dalam
perang itu: Berdirilah tegap, berikat pinggangkan kebenaran dan
61
62
KITAB FILIPI
Pasal: 1 2 3 4
1. Kota Filipi.
Filipi adalah koloni Romawi yang sebagian besar penduduknya adalah pendatang dari
Italia yang tetap setia kepada Roma. Filipi adalah sebuah kota besar, pusat kegiatan
dagang yang ramai, tetapi tidak terkenal karena standar moral penduduknya.
2. Surat Filipi.
Jelas bahwa Paulus menulis dari dalam penjara (Fili 1:12) boleh jadi di Roma, dan bila
demikian surat ini ditulis antara tahun 61 dan 63 M. Beberapa orang beranggapan
bahwa surat ini ditulis dari Efesus, berarti 10 tahun lebih awal dari anggapan pertama.
Pada dasarnya surat ini merupakan surat'ucapan terima kasih' yang dikirim melalui
Epafroditus untuk gereja di Filipi atas pemberian yang telah mereka kirimkan. Surat ini
datang dari Paulus dan kawannya, Timotius.
Surat Filipi ditujukan kepada "semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi" (1:1)
Filipi adalah kota pertama di Eropa yang dikunjungi oleh Paulus (Kis. 16:11-12). Dulu
kota itu dinamakan Krenides, artinya Tempat Sumber". Raja Filip II (ayah dari
Alexander Agung) dari Makedonia (359-336 B.C.) mengalahkan kota itu dan
mengganti nama Krenides dengan namanya sendiri, yaitu Filipi. Kota Filipi, letaknya
hanya 12-13 kilometer dari pantai dan dikelilingi oleh dua buah sungai. Kaisar Agustus
menjadikan kota itu koloni Romawi, yaitu "kota perantauan orang Roma" (Kis.16:12).
Maka kebanyakan penduduk kota Filipi berwarga negara Roma.
3. Latar Belakang
Salah satu sebab yang nyata dalam surat Filipi sendiri adalah Epafroditus, seorang
pesuruh jemaat Filipi yang telah datang ke Roma untuk mengunjungi Paulus dalam
penjara. Dia membawa persembahan jemaat Filipi sebagai tanda kasih mereka (Flp.
2:25; 4:14,18).
Epafroditus mengalami sakit dan hampir mati dalam perjalanan itu, dan kabar sakitnya
itu telah sampai di Filipi (2:25-29). Sekarang Paulus memakai kesempatan untuk
mengirim surat ini bersama dengan Epafroditus untuk mencurahkan rasa terima
kasihnya kepada jemaat di sana. Kasih mereka telah mendorong mereka untuk selalu
mendoakan Paulus serta menolong dia dalam segala keperluannya, bahkan mengirim
seorang utusan. Itu sebabnya surat ini merupakan surat yang menyatakan isi hati
Paulus. Nampak kelemahlembutan dan kehalusan perasaan Paulus dalam surat ini.
Jemaat Filipi ini sesunggguhnya menjadi teladan yang baik untuk jemaat zending yang
menyokong utusan Injil Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa surat ini adalah surat
utusan Injil kepada zending yang mengutusnya. Mengingat akan sifat ini, maka tidak
mengherankan bahwa surat ini tidak sistematis seperti surat-surat lainnya. Meskipun
demikian ada beberapa pokok yang indah yang tersebar dalam surat ini dan diterangkan
secara praktis.
4. Gereja Di Filipi.
Paulus dipakai Tuhan sebagai pendiri gereja di Filipi. Di sana ia bertemu dengan
kelompok wanita yang sedang berbakti di tepi sebuah sungai dan salah satu dari
mereka, bernama Lidia, menyambut Injil (Kis 16:14). Tak lama kemudian Paulus dan
63
Silas digiring ke muka pengadilan dengan tuduhan yang dibuat-buat, dipukuli dan
dijebloskan ke dalam penjara. Pada tengah malam, sementara mereka berdoa dan
memuji Allah, terjadilah gempa bumi dahsyat yang menggoncangkan penjara sampai
ke fondasinya. Pengawal penjara yang menyadari bahwa para tawanan dapat
melepaskan diri, hampir saja bunuh diri. Paulus menghalangi niatnya dan orang itu
menangis memohon pertolongan sambil berkata "Tuan-tuan apakah yang harus aku
perbuat, supaya aku selamat?" (Kis 16:30). Setelah mengetahui jalan keselamatan,
bukan hanya pengawal penjara itu saja, tetapi seluruh keluarganya pun bertobat dan
dibaptis.
5. Isi Kitab: Kitab Filipi terbagi atas 4 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat dengan jelas
ajaran Rasul Paulus tentang kesukacitaan hidup di dalam Tuhan Yesus.
6. Tujuan: Supaya orang Kristen mengerti pentingnya pemeliharaan terhadap persekutuan
dan kesatuan dengan Kristus sebagai Tuhan dan Rajanya, sehingga Injil dapat
disebarluaskan.
7. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Filipi
a. Pasal 1 (Fili 1:1-30).
Pengajaran bahwa Kristus adalah hidup orang percaya. Dalam bagian ini, Rasul
Paulus menyatakan bahwa seluruh hidupnya adalah untuk memberitakan Injil, baik
melalui perkataan maupun melalui perbuatan/sikap hidup.
Pendalaman
a. Bacalah Fil 1:21-22. Apakah arti hidup bagi Rasul Paulus ? Dan
bagaimanakah dengan saudara ?
b. Bacalah pasal Fil 1:27. Apakah perintah Rasul Paulus untuk hidup berbuah?
Fasal 1 menyatakan Kristus sebagai kehidupan kita. Hal itu diterangkan melalui
tujuh kenyataan, yaitu:
a. Seorang Kristen yang hidup dengan Kristus mempunyai "kasih mesra Kristus
Yesus'' (1:8). Kasih mesra Kristus telah hidup di dalam setiap orang yang telah
dipersatukan dengan Kristus. Pengalaman keindahan itu secara sadar tergantung
pada dalamnya penyerahan kita.
b. Seorang Kristen yang hidup di dalam Kristus memiliki Kristus (1:12-17).
Maksudnya adalair agar Injil diberitakan sampai dimana-mana. Itulah
identifikasi dari hati Kristus. Paulus telah mengalami hal itu. Oleh sebab itu dia
dapat bersukacita bahwa melalui keadaannya, Injil maju dan banyak orang
menjadi percaya. Begitu juga, dia dapat bersukacita melihat hamba-hamba
Tuhan lain yang mengabarkan Injil walaupun dengan berbagai-bagai motif,
yang penting Injil diberitakan dan itulah yang sesuai dengan kehendak Kristus.
c. Orang Kristen yang hidup di dalam Kristus mempunyai Roh Kristus (1:19).
Roh manusia diisi dan diterangi oleh Roh Kristus. Nampak jelas dalam Flp.
1:19 bahwa Roh Kristus menolong orang Kristen untuk mengenal kehendak
Tuhan.
d. Kristen yang hidup di dalam Kristus hanya mempunyai Satu tujuan, yaitu agar
Kristus dipermuliakan dalam tubuhnya. Pada dasarnya manusia bersedia untuk
mengorbankan segala sesuatu untuk mempertahankan hidupnya. Tetapi seorang
64
yang penuh dengan Kristus harus sedia mengorbankan semuanya agar Kristus
dipermuliakan di dalam hidupnya.
Seorang Kristen yang hidup di dalam Kristus mengasihi Yesus Kristus di atas
segala sesuatu. P.Jlah sebdbnya Paulus berkata bahwa mati itu memang jauh
lebih baik dari pada hidup di dunia ini (1:23). Dia rindu untuk tinggal bersama
dengan Kristus selamanya.
Seorang yang hidup di dalam Kristus mempunyai hidup dan kelakuan yang sepadan
dengan hidup Kristus (1:27). Oleh sebab itu sangat ditekankan supaya hidup
seorang Kristen berpadanan dengan Injil Krislus. Bukan hanya mulut kita,
melainkan seluruh keberadaan kita harus menjadi mimbar Kristus.
Orang yang hidup di dalam Kristus harus beranggapan bahwa adalah hak istimewa
untuk menga-nbil bagian dalam sengsara Kristus (1:29-30). Kesadaran ini
menentukan sikap seorang Kristen terhadap orang yang membenci, memusuhi dan
menyakiti kita. Sikap yang sebenarya ditunjukkan oleh Yesus sendiri. Di kayu salib
Dia berkata: "Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
Perbuat"(Luk. 23:34).
b. Pasal 2 (Fili 2:1-30).
Pengajaran tentang kehidupan Kristus merupakan teladan bagi kehidupan orang
Kristen. Dalam bagian ini, Rasul Paulus mengajarkan bahwa kerendahan hati,
kelemahlembutan, kasih, kesabaran dsb. dari sikap hidup Tuhan Yesus, merupakan
teladan bagi hidup segenap orang Kristen.
Pendalaman
o Bacalah pasal Fili 2:1-4,11. Apakah yang ada di dalam Tuhan Yesus ?
Mengapakah Tuhan Yesus dipermuliakan ?
Fasal 2 masuk dalam hal-hal yang lebih spesifik dalam hubungan kita dengan
Kristus. Kristus bukan hanya inti kehidupan seorang Kristen. Alam pikirannyapun
dikuasai oleh Kristus. Kebenaran ini nampak dalam 2:1-5: bahwa kalau pikiran dan
perasaan Kristus mengusai seorang Kristen, maka:
a. Roh persekutuan dipelihara (2:2).
b. Ketulusan hati yang tidak gila hormat dipelihara (2:3a).
c. Roh perdamalan dipelihara (2;3b-4) (bd. istilah "kepentingan sendiri") 2:5
merupakan kesimpulan.
Bagian berikut, yaitu 2:6-11, mempunyai makna Kristologis. Tetapi di samping itu
bagian ini memberikan tujuh kenyataan dari alam pikiran Kristus yang sangat
penting untuk setiap orang-Kristen, yaitu:
a. Walaupun setara dengan Allah, Kristus tidak menganggap hal itu sebagai suatu
keuntungan yang harus dipertahankan.
b. Yesus menghampakan diri.
c. Yesus mengambil keadaan seorang hamba sama dengan manusia.
d. Yesus membatasi pribadi-Nya dengan menaklukkan diri kepada sifat-sifat
manusia.
e. Yesus merendahkan diri dengan melayani manusia, walaupun Dialah yang
sebenarnya dilayani.
65
f. Yesus taat sampai mati: Tetapi dalam hal la mati, la mengambil tempat yang
paling indah.
g. Yesus mati tersalib.
Oleh karena ketaatanNya itu Kristus juga ditinggikan dari posisi yang rendah.
Dalam ayat 12-30 Paulus kembali lagi pada himbauannya dalam ayat 1-5, yaitu
supaya contoh Kristus menjadi teladan bagi setiap orang percaya. Dengan
demikian bagian ini yang sebenarnya penuh dengan kebenaran-kebenaran
Kristologis mempunyai makna dan aplikasi praktis. Itu berarti bahwa fasal dua ini
begitu kaya, berupa dorongan, penghiburan dan pengajaran/himbauan.
c. Pasal 3 (Fil 3:1-21).
Pengajaran tentang pengenalan akan Kristus sebagai kebahagiaan bagi kehidupan
orang Kristen
Pendalaman
o Bacalah pasal Fil 3:1-11. Apakah yang dikehendaki oleh Rasul Paulus
dalam ayat 10 (Fil 3:10)? Apakah yang diperoleh dari mengenal Kristus
ayat 11 (Fil 3:11 ) ?
Fasal 3 menggambarkan Kristus sebagai tujuan seorang Kristen. Paulus
menggambarkan dirinya ketika ia pertama kali bertemu dengan Yesus Kristus.
Mendapatkan Kristus itu berarti Paulus mendapatkan tujuan hidup yang baru.
Segala sesuatu yang ada padanya dianggap mgi (3:4-6).
Dalam fasal 3:7-9, Paulus menguraikan tentang keadaannya sekarang setelah
hidupnya berubah. Kebenaran yang dimilikinya dianugerahkan oleh Allah
kepadanya. Hal itu berdasarkan iman.
Dalam fasal 3:10-11 Paulus membuka tentang kerinduannya. Tujuan teralthir
adalah menjadi serupa dengan Kristus dan akhirya beroleh kebangkitan dari antara
orang mati.
3:12-16 menguraikan lebih dalam tentang perlombaan iman, menuju
kesempumaan. Dari satu segi skoring Kristen sudah menjadi sempuma, karena
sudah dibaharui oleh Yesus Kristus (bd. 3:15).
Dari lain segi seorang Kristen tidak mungkin menjadi sempuma selama hidup di
dunia Dia terus-menerus mengejarya sampai "memperoleh hadiah, yaitu panggilan
sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus" (3:14). Cara menempuh perlombaan itu
adalah melalui "melupakan apa yang telah di belakangnya, dan mengarahkan diri
kepada apa yang dihadapannya, dan beriari-lari kepada tujuan itu" (3:13-14).
d. Pasal 4 (Fil 4:1-23).
Pengajaran tentang Kristus sebagai pendamaian bagi kehidupan orang Kristen
Pendalaman
o Bacalah ayat (Fil 4:1-4,8-9). Apakah yang diperintahkan oleh Rasul Paulus
dalam ayat 2 (Fil 4:2)? Apakah yang harus dilakukan oleh orang Kristen
menurut ayat 8-9 (Fil 4:8-9) ?
Fasal 4 menyatakan bahwa Rristus adalah kekuatan kita. Puncak dari pada tema ini
terdapat dalam 4:3 yang menyatakan bahwa Kristus telah memberikan kekuatan
kepada Paulus, dan bahwa kekuatan ini menyanggupkan Paulus untuk
menanggung segala sesuatu.
66
Di dalam ayat itu pula terdapat suatu istilah yang penting sekali dalam surat ini,
yaitu "di dalam Dia". Istilah ini menyatakan persatuan kita dengan Kristus, berarti
kita di dalam Kristus dan Kristus di dalam kita. Kita mengambil bagian dalam
segala kemenangan Kristus. Itulah artinya kita di dalam Kristus. Tetapi juga, di
manapun kita berada, atau keadaan apapun yang yang kita alami, disitulah Kristus
berada bersama dengan kita. Itulah artinya Kristus di dalam kita.
Kesimpulannya adalah bahwa seorang Kristen dapat menanggung segala sesuatu
dalam Kristus, karena Kristus itu ada di dalam dia. Dan dia dapat berbuat segala
sesuatu, karena dia ada di dalam Kristus. Ayat 12 menguraikan hal ini secarapraktis. Dalam keadaan apapun Paulus merasakan kuasa Tuhan Yesus yang
menolong dia. Tidak mengherankan bahwa fasal ini ditutup dengan doxologi dalam
ayat 20.
Filipi 3:14 menolong kita untuk mengerti dua pemahaman yang ekstrim dalam
kehidupan orang Kristen, yaitu: (a) Aku dapat, artinya kesombongan, dan (b) Aku
tidak dapat, artinya minder. Kedua hal ini berakar pada dosa yang lama. Fasal ini
menjelaskan bahwa tidak ada istilah "aku dapat"; atau "aku tidak dapat". Yang
benar ialah: Aku Dapat Di Dalam Kristus. Kedua ekstrim di atas bersumber pada
dosa keakuan. Di sini berlaku Firman Tuhan dalam Gal. 2:19b-20: "Aku telah
disalibkan dengan Kristus. Namur aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang
hidup melainkan Kristus yang hidup di dalam aku".
e. Kesimpulan
Dalam Kitab Filipi, Rasul Paulus mengajarkan bahwa kehidupan yang bersukacita
senantiasa ada di dalam Tuhan Yesus, walaupun di dalam kesulitan dan kesusahan.
8. Tema-tema Kunci
a. Sukacita.
Kata itu menjadi lebih berkesan ketika kita tahu bahwa orang yang mengatakan
"bersukacita selalu", menulisnya dari dalam penjara! Mudah untuk kelihatan
bersukacita ketika keadaan di luar menggembirakan. Namun, Kristen harus tahu
rahasia sukacita hati yang dalam dan menetap, yang tidak terpengaruh oleh keadaan
luar. Sukacita itu dijanjikan sendiri oleh Yesus kepada para pengikut-Nya (Yoh
15:11). Telusuri tema tentang sukacita dalam seluruh surat dan berikan pendapat
tentang alasan utama dari sukacita Rasul Paulus terhadap gereja di Filipi.
b. Keserupaan dengan Kristus.
Filipi 2:5-11 boleh jadi merupakan bagian dari lagu pujian dalam gereja mula-mula.
Ini juga merupakan salah satu perikop tentang Kristologi yang terkenal dalam
Perjanjian Baru. Perikop ini menelusuri langkah-langkah yang diambil oleh Putra
Allah dalam memberikan keselamatan kepada kita. Namun juga, merupakan
teladan yang harus kita ikuti. Kita harus mempunyai sikap mental seperti Kristus,
dengan kata lain, tahu mengorbankan diri. Paulus sering menulis tentang
mencontoh Kristus dan bahkan mencotoh dia sendiri (Efe 5:1; 1Kor 4:16; 11:1; Fili
3:17). Haruskah kita mampu membuat orang meneladani kita?
9. Garis Besar
[1] Sukacita Dalam Penderitaan Fili 1:1-30
Di sini kita membaca Rasul Paulus
Fili 1:1, 2
mengirim salam
67
Fili 1:3-7
Fili 1:8-11
Fili 1:12-14
Fili 1:15-26
Fili 1:27-30
68
KITAB KOLOSE
Pasal: 1 2 3 4
1. Gereja Di Kolose
Kota Kolose terletak di pedalaman kira-kira 100 mil dari pelabuhan Efesus. Gereja di
Kolose mungkin dimulai sebagai akibat khotbah Paulus di Efesus. Lukas menuliskan
bahwa pada masa itu 'semua yang tinggal di propinsi Asia telah mendengar firman
Tuhan' (Kis 19:10). Namun demikian, Paulus sendiri tidak pernah pergi ke sana (Kol
2:1). Kemungkinan terbesar gereja itu di mulai karena Epafras (Kol 1:7) yang rupanya
datang dari Kolose (Kol 4:12).
Epafras ada bersama dengan Paulus pada waktu Paulus menulis surat-surat ini,
sehingga ia mendapat informasi tentang keadaan di gereja Kolose darinya.
2. Waktu Penulisan
Surat ini ditulis dari penjara (Kol 4:10), tetapi waktu penulisan tergantung pada tempat
Paulus dipenjarakan. Efesus, salah satu kemungkinan. Letak kota itu cukup dekat
sehingga masuk akal untuk dapat ditempuh oleh pelarian seperti Onesimus. Paulus
tampaknya menyatakan bahwa ia pernah di penjara di Efesus (1Kor 15:32). Roma
merupakan kemungkinan lain, tetapi mungkinkah seorang budak melarikan diri ke
Roma, langsung masuk ke mulut singa. Pula, melawan anggapan bahwa surat ini ditulis
di Roma, adalah fakta bahwa ketika ia sedang berada dalam penjara, ia berharap untuk
dilepaskan dan pergi ke barat, ke Spanyol, bukan ke timur, yaitu ke Kolose (Fil 1:22).
Jika surat-surat ini ditulis di Efesus, maka tahun penulisan adalah 55-6 M, pada waktu
perjalanan penginjilan Paulus yang ketiga (Kis 19); jika ditulis di Roma, maka waktu
penulisan ialah sekitar tahun 63 M.
3. Latar Belakang
Paulus menulis berdasarkan laporan dari Epafras. Sebagaian besar dari laporan itu
menyenangkan hati Paulus (1:3-5). Walaupun demikian nampaknya ada ajaran sesat
yang sedang mempengaruhi jemaat di Kolose. Jelas ada unsur Yudaisme, yaitu orangorang Yahudi yang mempersoalkan keselamatan orang-orang kafir, khususnya
hubungannya dengan hukum Taurat. Disamping itu ada juga unsur ajaran Gnostik,
yang berbau mistik. Bila dirumuskan ajaran sesat tersebut, maka ada juga unsur yang
nampak, yaitu:
a. Dunia roh menjadi lebih penting daripada Yesus Kristu (2:18; 1:16). Di sini jelas
nampak ajaran mistisisme yang menjurus pada sinkritisme dan Kristopaganisme.
b. Rupa-rupanya hal-hal yang sekuler dibesar-besarkan untuk menjadi yang paling
penting. Maksudnya ialah: makanan dan minuman, hari raya, bulan baru ataupun
hari sabat 2:16 dst. Dengan mengandalkan hal-hal tersebut mereka pura-pura
merendahkan diri dan menaklukkan tubuh/daging mereka melalui pertapaan.
Bahaya ini masih aktuil sampai pada abad kini juga. Kristus menjadi kabur karena
ditambahkan hal-hal sekunder yang harus dijalankan oleh setiap orang Kristen.
c. Ada kesan bahwa beberapa anggota jemaat mencari suatu hikmat yang lebih
unggul daripada hikmat Yesus Kristus. Sebagai mahasiswa teologia harus waspada
akan hal ini. Setiap hikmat yang tidak berpusatkan Yesus Kristus menempuh jalan
buntu.
69
Nampaknya Epafras tidak bisa mengatasi keadaan di jemaat itu, sehingga dia pergi
ke Roma mencari Paulus. Paulus menulis surat ini yang begitu polemis sifatnya.
Pola Paulus untuk menghadapi ajaran tersebut adalah menekankan Injil Kristus
yang murni.
4. Isi Kitab: Kitab Kolose terbagi atas 4 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat dengan
jelas keunggulan Tuhan Yesus dari agama-agama lain di dunia.
5. Tujuan: Supaya orang-orang Kristen mengerti tentang keunggulan agama Kristen
(Injil) dari semua ajaran-ajaran yang dibuat oleh manusia, seperti aliran kepercayaan,
filsafat, dan agama-agama lainnya.
6. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kolose
a. Pasal 1 (Kol 1:1-14).
Salam dari Paulus kepada orang Kristen di Kolose dan seluruh dunia. Dalam bagian
ini, Rasul Paulus memberikan salam dan doa agar orang-orang Kristen
membuahkan perbuatan baik, sabar dan tekun dalam menanggung sesuatu, karena
Allah telah melepaskan orang Kristen dari kuasa kegelapan, yaitu pengampunan
dosa melalui Tuhan Yesus Kristus.
Pasal 1 (Kol 1:15-29).
Pengajaran tentang keunggulan Kristus Dalam bagian ini dijelaskan bahwa Yesus
Kristus lebih unggul dari segala sesuatu, karena segala sesuatu ada dari Dia.
Melalui Yesus Kristus, manusia yang sudah jauh dari Allah kini menjadi dekat,
karena telah diperdamaikan-Nya.
Dalam bagian pertama temanya adalah tentang keutamaan Kristus. Dialah
gambar Allah yang tidak kelihatan (1:15), sulung dari segala yang diciptakan
(1:15). Segala sesuatu diciptakan oleh Dia (1:16). Dia ada terlebih dulu dari
segala sesuatu (1:17). Dia yang pertama bangkit dari antara orang mati (1:18).
Seluruh kepenuhan Allah diam di dalam Dia (1:19). Dialah yang dalam
pribadiNya mempersatukan Allah dengan manusia sesudah Dia mengadakan
pendamaian oleh darah salib Kristus di kayu salib (1:20). Jemaat adalah tubuh
Kristus, yaitu suatu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, dari generasi ke
generasi, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudusNya. Kristus
ada di tengah-tengah kita. Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan (1:2427). Inilah hikmat yang paling besar dan yang patut dicamkan. Hikmat duniawi
adalah jalan buntu dan tak dapat menggantikan hikmat yang berpusatkan Kristus.
b. Pasal 2 (Kol 2:1-23).
Pengajaran tentang keunggulan agama Kristen Dalam bagian ini dijelaskan bahwa,
keunggulan agama Kristen adalah karena di dalamnya kita dapat mengenal rahasia
Allah, yaitu Yesus Kristus, karena di dalam Kristus ada penebusan dosa dan
kepastian keselamatan.
Pendalaman
a. Bacalah Kol 2:11-14). Apakah arti sunat yang benar ?
b. Bacalah Kol 2:18,21-23). Apakah perintah Tuhan tentang makanan, harihari perayaan, dan bulan baru ? Bagaimanakah sikap saudara ? Apakah
saudara masih mau hidup di bawah Hukum Taurat ?
70
71
KITAB FILEMON
Pasal: 1
Onesimus kembali sebagai saudara dalam Kristus. Menurut tradisi lama Onesimus
kemudian hari menjadi uskup di Efesus.
3. Sistem Perbudakan Pada Zaman Kerajaan Romawi
Di Kerajaan Romawi jumlah budak sangat banyak. Ketika kita mempelajari surat
Roma, nampak jelas bahwa separuh penduduk kota Roma adalah budak-budak..
Budak-budak itu dijadikan seperti barang yang dapat diperjualbelikan (bnd. Wahyu
18:12-13). Kebanyakan mereka melaksanakan pekerjaan kasar bagi tuannya. Yang
lebih pandai atau cantik ditempatkan dalam keluarga untuk melakukan pekeraan yang
lebih tinggi nilainya. Kalau mereka mempunyai ketrampilan khusus, maka mereka
dihargai oleh tuannya sehingga boleh melayani melalui keahliannya itu, misalnya
menjadi dokler pribadi atau guru keluarga. Jika seorang budak berlaku setia dan
berjasa, maka tuannya akan secara resmi membebaskan dia sehingga dia menjadi
seorang yang berstatus bebas. Hal ini merupakan penghargaan besar bagi para budak.
Bila dia ingin bekerja dengan tuannya, maka biasanya diijinkan bekerja, namun
statusnya sebagai seorang upahan.
Para budak tidak mempunyai hak asasi. Mereka tidak bebas untuk menikah,
berkeluarga dan tidak memiliki harta pribadi. jika mereka membuat kesalahan, maka
tuannya boleh secara bebas menjatuhi hukuman atasnya; hukuman matipun boleh.
Tidak ada orang yang bisa membela mereka.
Bagaimana sikap orang Kristen terhadap masalah perbudakan? Jelaslah bahwa orang
Kristen tidak bangkit melawan sistem perbudakaan itu. Dalam surat Filemon sikap
yang sama nampak. Paulus tidak mau menghapus perbudakan itu sebagai ketentuan
sosial. Secara hukum Paulus masih mengaku hak Filemon atas budaknya. Yang
penting bagi Paulus adalah bahwa Onesimus sudah menjadi budak Kristus. Dengan
demikian Filemon sudah kehilangan haknya atas Onesimus. Onesimus sudah menjadi
saudara seiman, dan Filemon tidak lagi dapat orang menganggapnya sebagai budaknya.
Dalam persekutuan orang Kristen status hukum tidak dipersoalkan. Semua saudara
mempunyai hak yang sama (bnd. Gal. 3:26-28). Mereka.semua terikat kepada Kristus,
dan dengan demikian mereka semua dimasukkan dalam persekutuan kasih sebagai satu
keiuarga.
Bahwa persekutuan Kristen ini menjadi titik tolak untuk mengubah pikiran banyak
orang tentang masalah perbudakan, sehingga akhirnya sistem perbudakan juga dihapus
sebagai ketentuan sosial. Ini terjadi setelah pengaruh Kristen makin besar dalam
masyarakat dan pemerintah.
4. Isi Kitab: Kitab Filemon terbagi atas 1 pasal. Di dalam Kitab ini kita dapat melihat
ajaran Rasul Paulus tentang cara hidup orang Kristen dalam menghadapi orang lain
yang bersalah dan mau bertobat.
5. Intisari Berita Surat Filemon
Surat yang pendek ini berisikan permohonan Paulus mengenai Onesimus, supaya
Filemon menerima dia kembali dengan sikap yang baru. Beberapa hal yang penting
dalam surat ini antara lain:
1) Filemon. sudah menjadi seorang Kristen dan teman sekerja Paulus (Flm. I).
Dengan demikian seharusnya dia mempunyai sikap yang baru terhadap budak73
budaknya. Tetapi Onesimus melarikan dan ini tentu melukai hati Filemon. Oleh
sebab itu kesungguhan iman Filemon diuji melalui kembalinya Onesimus. Jangan
sampai Filemon bertindak sebagai manusia lama, yang menggunakan haknya untuk
menghukum Onesimus.
2) Paulus memuji Onesimus karena perubahan telah terjadi di dalam hidupnya, tetapi
dia tidak menutup dosanya. Dia minta supaya Onesimus kembali pada tuannya
untuk membereskan segala masalahnya.
3) Jalan yang dipakai oleh Paulus untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ini adalah
percaya akan pekerjaan Roh Kudus di dalam hati orang lain, yaitu Filemon dan
Onesimus. Paulus sungguh percaya akan buah Roh Kudus pada diri Filemon,
sehingga dia akan menerima Onesimus dengan penuh kasih. Dalam surat ini Paulus
tidak memaksa Filemon dengan kewibawaan rohaninya. Dia hanya percaya bahwa
Roh Kudus sudah mengubah pikiran dan sikap Filemon
Paulus percaya juga akan pekerjaan Roh Kudus di dalam diri Onesimus, sehingga
tak mungkin Onesimus akan melarikan diri sekali lagi. Sekarang Onesimus
bersedia menghormati dan mengindahkan tuannya sesuai dengan nasihat Paulus
dalam Ef. 6:5-8.
4) Berdasarkan hal ini kita dapat menarik beberapa kesimpulan dan pengajaran untuk
diri kita juga, antara lain:
a. Kalau timbul masalah, maka pakailah argumen-argumen rohani. Percayalah
akan pekerjaan Roh Kudus di dalam orang lain. Di dalam Kristus tidak ada
perbedaan.
b. Surat ini menggarisbawahi suatu kebenaran rohani yang menyangkut etika
Kristen, yaitu bahwa dengan kelahiran baru seseorang tidak luput dari
membereskan hubungan secara manusiawi, yaitu Onesimus harus kembali
kepada Filemon. Kebenaran ini penting untuk kita. Orang yang sudah lahir
baru harus membereskan masalah-masalah-manusiawi.
c. Dari surat ini kita belajar bahwa tugas kita adalah mengabarkan Injil, kepada
semua orang, baik yang kaya dan berkedudukan tinggi dalam masyarakat
(contohnya: Filemon), maupun kepada. yang paling rendah dan hina
(contohnya: Onesimus).
d. Martin Luther menafsirkan Surat Filemon secara allegoris. Dia berkata: Apa
yang Paulus perbuat untuk Onesimus di hadapan Filemon, itulah juga yang
telah ,dibuat oleh Kristus untuk kita di hadapan Allah Bapa. Kita manusia
sebenamya milik Allah lama seperti Onesimus milik Filemon. Kita telah
berbuat dosa dan melarikan diri; maka hukuman sudah menunggu dan suara
hati kita menghakimi kita. Seperti Onesimus mendapat perlindungan daripada
Tuhan Yesus sahabat orang berdosa yang telah membawa kita kepada rahasia
hidup baru seperti halnya dengan Onesimus. Paulus berkata: Kalau dia
(Onesimus) sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu,
tanggungkanlah itu semuanya kepadaku (Flm.18). Aku akan membayamya
(Flm. 19), Demikianlah telah dibuat oleh Tuhan Yesus dengan segala hutang
dosa kita (bnd. 2 Kor.5:21). Hati Onesimus diperdamaikan dengan Filemon
sehingga dengan rela kembali kepada tuannya. Kita juga setelah diperdamaikan
74
dengan Allah, kembalilah kita kepadaNya serta menjadi milik Tuhan untuk
selama-lamanya (Flm. 15).
e. Dalam surat ini masih terkandung satu prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu
bahwa masalah-masalah antara orang-orang Kristen dapat diatasi dengan
kebijaksanaan rohani (ay. 8-16)
6. Garis Besar
[1] Pembukaan File 1:1-7
File 1:1-3
Salam
File 1:4-7
Terima kasih, Filemon
[2] Budak Yang Melarikan Diri File 1:8-22
File 1:8-14
Onesimus yang baru: berguna bagi saya
File 1:15-20 Tolonglah, terimalah ia kembali
File 1:21-22 Dan bersiaplah untuk menyambut saya
[3] Salam Dan Kasih Karunia File 23-25
75
76
Pendalaman
a. Bacalah pasal 1Tes 1:6,9. Bagaimanakah seharusnya sikap kita dalam
mendengar Firman Allah ? Apakah yang dimaksudkan dengan beriman
kepada Allah ?
b. Bacalah pasal 1Tes 3:6-13. Apakah yang dikatakan oleh Rasul Paulus
mengenai kehidupan orang Kristen di Tesalonika ?
b. Pasal 4-5 (1Tes 4:1-5:28).
Pengajaran tentang kehidupan dalam menantikan hari kedatangan Tuhan Yesus
yang kedua kali. Dalam bagian ini, Rasul Paulus mengajarkan bahwa orang Kristen
harus selalu melakukan apa yang suci dan tidak mencemarkan diri. Kedatangan
Tuhan Yesus kedua kali adalah suatu penghiburan terhadap orang percaya (Kristen)
yang pernah kehilangan keluarga seiman, tetapi hari itu juga merupakan hari
penghukuman bagi dunia dan orang yang tidak percaya.
Pendalaman
o Bacalah pasal 1Tes 4:3-14; 5:12-22. Apakah yang Allah kehendaki dari
orang Kristen ? Apakah yang diperintahkan Allah kepada orang Kristen di
dalam ayat 7-8 dari pasal 5 (1Tes 5:7-8)? Bagaimanakah seharusnya sikap
orang Kristen, ketika saudaranya mengalami kematian ?
c. Kesimpulan
Kitab I Tesalonika mengajarkan tentang kehidupan orang Kristen di dalam cara hidup
yang benar dan penuh pengharapan dalam menantikan kedatangan Yesus Kristus yang
kedua kali.
6. Garis Besar
[1] Salam 1Te 1:1
[2] Gereja Tesalonika - Penyebab Sukacita 1Te 1:2-10
1Te 1:2, 3
Sifat mereka
1Te 1:4, 5
Pemilihan mereka
1Te 1:6, 7
Tanggapan mereka
1Te 1:8-10
Reputasi mereka
[3] Perilaku Pribadi Paulus - Dasar Pembelaan 1Te 2:1-16
1Te 2:1, 2
Keberanian yang ditunjukkannya
1Te 2:3, 4
Motivasi yang dimilikinya
1Te 2:5-7
Cara yang dipakainya
1Te 2:8-9
Dukungan yang diberikannya
1Te 2:10-12
Teladan yang diberikannya
1Te 2:13-16
Akibat yang diterimanya
[4] Keprihatinan Paulus Yang Besar - Suatu Ungkapan Perasaan 1Te 2:17-3:13
1Te 2:17, 18
Keinginan Paulus
1Te 2:19, 20
Motivasi Paulus
1Te 3:1-5
Utusan Paulus
1Te 3:6-10
Kelegaan Paulus
1Te 3:11-13
Doa Paulus
[5] Tingkah Laku Sosial Orang Kristen - Suatu Petunjuk 1Te 4:1-12
1Te 4:1-8
Moralitas seksual
77
1Te 4:9,10
1Te 4:11,12
Kasih persaudaraan
Mencari nafkah
[6] Kedatangan Kristus Kedua Kali - Wilayah Yang Dipersoalkan 1Te 4:13-5:11
1Te 4:13-18
Apa yang terjadi dengan orang yang sudah mati?
1Te 5:1-3
Kapan itu akan terjadi?
1Te 5:4-11
Dengan demikian bagaimana kita harus hidup?
[7] Kehidupan Gereja Di Tesalonika - Bidang Yang Memerlukan Perbaikan 1Tes.
5:12-22
1Te 5:12, 13
Mengenai para pemimpin
1Te 5:14, 15
Mengenai orang lain
1Te 5:16-18
Mengenai keadaan
1Te 5:19-22
Mengenai ibadat
[8] Doa Penutup Dan Salam 1Te 5:23-28
78
2 TESALONIKA
Pasal: 1 2 3
79
Surat ini ditulis oleh Rasul Paulus. Sekitar tahun 51 sesudah Masehi. Ditujukan kepada
Jemaat Kristen di Tesalonika (dan juga untuk setiap jemaat Kristen di seluruh dunia).
4. Isi Kitab: Kitab II Tesalonika terbagi atas 3 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat
dengan jelas penjelasan Rasul Paulus, dalam usaha meniadakan pengertian yang keliru
tentang kedatangan Kristus kedua kali, karena ada yang mengajarkan bahwa Kristus
sudah datang kedua kali ke dunia.
5. Tujuan: Supaya orang Kristen mengerti arti kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang
kedua kali, sehingga mereka dapat mempunyai pengharapan yang benar akan
kedatangan Kristus yang kedua kali.
6. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Tesalonika
a. Pasal 1 (2Tes 1:1-12).
Pengajaran tentang kedatangan Kristus yang kedua kali. Dalam bagian ini
dijelaskan bahwa pengharapan akan kedatangan Kristus yang kedua kali adalah
penghiburan besar di tengah-tengah penganiayaan dan kesukaran yang ditanggung
oleh orang-orang Kristen demi nama Kristus.
Pendalaman
o Bacalah 2Tes 1:6-9. Apakah arti hari Tuhan bagi anak-anak-Nya ? (lihat
ayat 6-7; 2Tes 1:6-7. Apakah arti hari Tuhan bagi orang-orang yang tidak
percaya ? (lihat ayat 8-9; 2Tes 1:8-9). Saudara mau yang mana, dari kedua
hal di atas ?
Dalam fasal satu Paulus menghibur orang-orang Kristen di Tesalonika yang
sedang
mengalami penganiayaan. Kata-kata penghiburan itu berisikan berita tentang
kedatangan Yesus (ay 4-7) maksudnya adalah menghibur mereka untuk bertahan
dalam penganiayaan itu. Dalam ay. 8-12, baru dimaksudkan kata-kata penghiburan
untuk masa depan, yaitu tentang upah yang akan diterima oleh setiap orang yang
setia. Dengan demikian kita mengerti bahwa bahwa kata-kata penghiburan tentang
kedatangan Yesus tidak hanya menyangkut masa depan, tetapi sungguh menolong
setiap orang percaya pada masa sekarang.
b. Pasal 2 (2Tes 2:1-17).
Pengajaran tentang peringatan mengenai saat kedatangan Kristus kedua kali. Dalam
bagian ini dijelaskan bahwa saat kedatangan Kristus kedua kali akan diawali
dengan adanya kedurhakaan besar. Karena itu kita perlu membenahi pikiran yang
salah tentang hari Tuhan dan cara-cara hidup yang benar dalam
menantikankedatangan-Nya yang kedua kali.
Pendalaman
o Bacalah 2Tes 2:3-4,17. Apakah yang mendahului kedatangan Kristus yang
kedua kali ? Bagaimanakah cara hidup orang Kristen dalammenantikan
kedatangan Kristus yang kedua kali ?
Dalam fasal dua, Paulus mengingatkan orang-orang Tesalonika mengenai bebempa
pengajaran yang salah tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua. Pengajaranpengajaran tersebut telah mengakibatkan tingkah laku mereka yang salah.
Dalam fasal 2:1-12 Paulus menjelaskan tentang soal waktu dan cara kedatangan
Tuhan Yesus, yaitu "kapan" dan "bagaimana."
80
(ay. 3).
Menurut Wahyu 13 kita mengerti bahwa antikristus" itu adalah seorang pemimpin
dunia, dan boleh jadi pemimpin sistem idiologis (Wah. 13:15-16). Sifat-sifat
"antikiistus" adalah melawan segala sesuatu. Dia mempunyai kemampuan untuk
"meninggikan diri" dan menyamakan diri dengan "segala yang disembah sebagai
Allah". Di samping itu dia akan memerintah dunia (Watiyu 13:7b-8a). Dengan kata
lain dia mau menjadi seperti Allah (Wahyu13:7-15; Mat. 24:9-10). Inilah arti dari
kata "antikristus", yailu "anti" berarti "mengganti".
Dalam 2Tes.2:6-8 disebut tentang "yang menahan" manusia durhaka untuk bekerja
secara leluasa. Siapa atau apa yang menahan itu ? Banyak penafsir berkata bahwa
yang dimaksudkan oleh Paulus adalah pemerintahan kerajaan Roma yang sungguh
menjaga tata tertib pada zaman Paulus. Kesulitan bahwa Kerajaan Roma
tidak ada lagi, diatasi dengan talsiran bahwa pemerintahan itu diganti dengan
pemerintahan-pemerintahan yang lain di dunia ini sampai hari ini (bd. Roma 13:17). Menurut tafsiran ini, maka "yang menahan" adalah tata tertib dunia yang
dijalankan oleh pemerintah-pemerintah.
Masalahnya adalah bahwa surat 2 Tes. 2:7 menunjuk pada satu oknum atau pribadi,
dan bukan pada tata tertib atau jabatan.
c. Pasal 3 (2Tes 3:1-18).
Fasal tiga secara khusus memberi nasihat tentang masa menanti-nanti kedatangan
Tuhan Yesus. Nasihat-nasihat itu menyangkut hidup dan tingkahlaku orang-orang
Kristen.
Empat kali dipakai istilah "berpesan" atau istilah-istilah yang hampir sama (bd. 2
Tes. 3:4, 6, 10, 12).
Paulus mulai dengan memberi nasihat yang paling mendasar, yaitu tentang
pentingnya menghadapi masa yang gelap dengan sikap doa (3:1-2). Kemudian dia
memuji jemaat di Tesalonika karena mereka dengan tekun berbuat sesuai dengan
apa yang telah dipesankan oleh Paulus kepada mereka (3:3-5).
Mulai dengan ayat 6 kita diheritahukan tentang isi dari nasihat-nasihatnya, yaitu
bahwa mereka harus bekerja dan melayani selama menanti kedatangan Tuhan
Yesus kedua kali.
81
Pendalaman
a. Bacalah 2Tes 3:1-2. Apakah khasiat daripada doa orang Kristen ? (lihat
ayat 1-2; 2Tes 3:1-2.
b. Bacalah 2Tes 3:6-15. Apakah yang dimaksudkan dengan hidup
orangKristen yang tidak tertib ? (lihat ayat 6-15; 2Tes 3:6-15).
7. Tema-tema Kunci
Kedatangan Yesus.
Fakta bahwa Yesus akan datang kembali muncul beberapa kali. Tidak ada keraguan
tentang hal ini, walaupun Paulus sendiri tidak mengetahui waktunya yang tepat.
2Te 1:7, 9, 10, 12; 2:1-2, 8, 14. Kata-kata kunci adalah 'dinyatakan', yaitu menarik
tirai dan menunjukkan kepada kita apa yang terjadi selama ini; 'datang' dipakai
untuk menyatakan kunjungan resmi oleh seorang raja atau pembesar; 'kemuliaan'
dalam Alkitab berarti kehadiran Allah sendiri. Pikirkanlah apa arti semua ini ketika
Kristus datang kembali.
Dalam Kitab II Tesalonika dapat diketahui bahwa kedatangan Kristus yang kedua
kali belumlah terjadi, dan kedatangan Kristus ini merupakan pengharapan yang
memberikan penghiburan di dalam penganiayaan sebagai orang-orang Kristen.
Penghakiman.
Oleh karena Allah itu adil dan melihat segalanya, pada suatu hari Ia akan mengadili
segala yang diperbuat oleh manusia, laki-laki dan perempuan. 2Te 1:5-10; 2:8, 1112. Dalam arti tertentu penghakiman Allah sudah berlaku di dunia ini. Pikirkan apa
arti penghakiman Allah bagi orang percaya dan bagi mereka yang tidak percaya.
Bagaimana kita harus siap untuk menghadapinya?
Setan.
Iblis nyata dalam surat ini, dan ia menggunakan manusia untuk mencapai
maksudnya. 2Te 2:3-12. Bagaimana semua ini mengajarkan kepada kita tentang
apa yang akan terjadi atas dunia ini? Apakah kita dapat mengenali kegiatan Setan?
Bertahan.
Menjadi Kristen berani meneruskan apa yang sudah dimulai. Ini dapat berarti
bertahan terhadap penganiayaan, mengenal Allah melalui pengalaman-pengalaman
baru atau semata-mata bekerja keras. Dorongan apa yang diberikan oleh surat itu
kepada kita dalam hidup Kekristenan kita? Alasan-alasan apa yang diberikan agar
kita tetap berjuang?
8. Garis Besar
[1] Dari Kami Untuk Kalian... 2Te 1:1-2
Paulus dan kawan-kawannya memberi salam kepada jemaat.
[2] Syukur Bagi Allah Saudara-Saudara Tetap Berdiri Teguh!. 2Te 1:3-4
2Te 1:3
Iman dan kasih
2Te 1:4
Reputasi kalian
[3] Penghakiman Segera Tiba! 2Te 1:5-10
2Te 1:5
Mengapa saudara-saudara menderita
2Te 1:6-7
Allah itu adil
2Te 1:8-10
Terjadi pemisahan besar pada waktu Yesus datang
82
83
1 TIMOTIUS
Pasal: 1 2 3 4 5 6
1. Isi Kitab: Kitab I Timotius terbagi atas 6 pasal. Kitab ini ditulis untuk meminta
Timotius tetap tinggal di Efesus, agar Timotius menasehati orang-orang tertentu yang
mengajarkan ajaran lain, dan membicarakan dongeng-dongeng yang justru membawa
masalah bagi jemaat (1Tim 1:3-4). Tujuan khusus, ialah Paulus hendak menguatkan
iman Timotius karena mungkin banyak orang tidak mau mendengarkan Timotius.
Mereka itu adalah orang-orang yang mau menjadi pemimpin tetapi sebenarnya tidak
mengenal Firman Allah.
2. Timotius
Ayah Timotius adalah seorang Yunani, tetapi ibunya seorang Yahudi. Ia bertobat pada
usia kurang lebih lima belas tahun, ketika Rasul Paulus mengunjungi kota asalnya,
Listra (Kis 16:1-3; 1Tim 1:2). Tujuh tahun kemudian ia ikut dalam pelayanan
penginjilan Paulus dan terjalinlah hubungan persahabatan yang sangat erat antara
Paulus yang saat itu sudah berumur kira-kira tujuh puluh tahun dengan rekannya yang
lebih muda. Setelah pemenjaraan Paulus yang pertama, ia mengunjungi beberapa
tempat antara lain Efesus, dan karena tidak dapat lama berada di sana ia meninggalkan
Timotius untuk memikul pelayanan di sana. Ketika ditinggal sendirian Timotius
mendapatkan ujian yang sangat berat, karena sebelumnya ia sangat bergantung kepada
nasihat Paulus. Sifatnya agak pemalu dan peka. Paulus menulis surat kepadanya dari
Korintus untuk mendorong dia dan memberikan beberapa nasihat. Ayat kunci kitab ini
adalah 1Ti 3:15. Paulus sangat ingin melihat anak rohaninya memenuhi tanggung
jawabnya sebagai seorang pemimpin Kristen. Ia berkeinginan supaya dalam segala hal
Timotius dapat memberi teladan kepada jemaat yang mengharapkan kepemimpinannya
(1Tim 4:12).
2. Surat ini ditulis oleh Rasul Paulus. Sekitar tahun 63 Masehi.Ditujukan kepada seorang
pendeta muda yang bernama Timotius, di kota Efesus. (Dan juga semua jemaat Kristen
di dunia). Keadaan di jemaat Efesus: ada orang yang menjadi guru, tetapi tidak tahu
Firman Allah. Mereka menyimpang dari ajaran Alkitab. Kehidupan rohani yang tidak
bertumbuh. Juga ada persoalan-persoalan pribadi dan persoalan kepemimpinan dalam
ibadah jemaat.
3. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Timotius
a. Pasal 1 (1Tim 1:1-20).
Pengajaran tentang tugas seorang pendeta jemaat setempat
84
Pendalaman
a. Bacalah 1Tim 1:1-2. Siapakah yang memerintahkan Rasul Paulus untuk
memberitakan Injil ? Siapakah yang memerintahkan saudara untuk
memberitakan Injil ?
b. Bacalah 1Tim 1:3-10. Apakah yang harus dikerjakan oleh Timotius (tugastugas yang harus ia laksanakan) ? Apakah saudara seorang pendeta ?
Bagaimanakah caranya Timotius menghadapi pengajar-pengajar sesat ?
Bagaimanakah caranya saudara menghadapi pengajaran-pengajaran yang
sesat ?
Dalam bagian pertama Paulus memberikan nasihat tentang ajaran-ajaran yang
sesat. Sebaiknya Timotius tidak menghadapi orang-orang yang tersesat dengan akal
budi atau diskusi-diskusi yang panjang lebar, melainkan dengan memberitakan Injil
Kristus seperti Paulus sendiri pernah mengajar kepadanya (1:3-20). Nasihat ini
tidak hanya berdasarkan teori saja, melainkan pengalaman pribadi Paulus dari kasih
karunia Allah. Kesaksian Paulus dalam 1 Tim. 1:12-17 sangat indah sekali.
b. Pasal 2 (1Tim 2:1-15).
Pengajaran tentang ibadah jemaat dan sikap di dalam beribadah. Dalam bagian ini
dijelaskan mengenai isi doa anggota jemaat dan bagaimana sikap laki-laki ketika
beribadah dan bagaimana sikap seorang perempuan di dalam ibadah.
Pendalaman
a. Bacalah 1Tim 2:1-7. Apakah yang dikehendaki. Allah dari doa anggota
jemaat ? Apakah isi doa jemaat yang diperintahkan dalam ayat-ayat itu ?
b. Bacalah 1Tim 2:8-15. Bagaimanakah sikap seorang laki-laki ketika
beribadah kepada Allah ? Bagaimanakah sikap seorang wanita ketika
beribadah dalam kebaktian ? Apakah perhiasan yang indah di hadapan
Tuhan ?
Tentang ibadah jemaat, ada satu hal yang ditekankan oleh Paulus dalam
nasihatnya kepada Timotius sebelum dia memberikan nasihat tentang syarat-syarat
bagi pelayan-pelayan dalam jemaat, yaitu pentingnya doa syafaat (2:1 dst.). Doa
syafaat tu harus merangkul semua orang, juga raja-raja dan pembesar-pembesar.
Sebabnya adalah bahwa Allah menghendaki supaya semua orang diselamatkan
(2:4).
c. Pasal 3 (1Tim 3:1-16).
Pengajaran tentang syarat-syarat pekerja-pekerja gereja (Penatua/diaken). Dalam
bagian ini Rasul Paulus memberikan syarat-syarat seseorang yang akan dipilih
menjadi pekerja-pekerja gereja, penatua, dan diaken. Tetapi walaupun demikian
syarat-syaratini juga merupakan pembuktian kedewasaan rohani setiaporang
Kristen.
Pendalaman
a. Bacalah 1Tim 3:1-7. Sebutkanlah dengan lengkap semua syarat seorang
penilik jemaat dan apakah hal itu ada pada saudara.
85
jemaat.
SyaratTetapi
jabatan
Kesimpulan
Dalam I Timotius diajarkan dengan jelas akan kehidupan dari setiap orang Kristen
dalam melayani jemaat atau Gereja, baik ia seorang pendeta, penatua, maupun
anggota jemaat biasa. Ada empat hal penting yang Rasul Paulus ingatkan kepada
Timotius:
1)
2)
3)
4)
2 TIMOTIUS
Pasal: 1 2 3 4
1. Isi Kitab: Kitab II Timotius ini terbagi atas 4 pasal. Di dalamnya dapat kita lihat
tuntutan hidup bagi seorang hamba Tuhan, agar melakukan dan menuruti panggilannya
sebagai seorang hamba Yesus Kristus.
2. Latarbelakang
Surat ini bersifat sangat pribadi. Oleh karena Paulus tahu bahwa sebentar lagi dia akan
meninggal, maka surat ini memuat pesan-pesan terakhir dari Paulus kepada teman
sekerjanya, yaitu Timotius.
Oleh sebab itu latarbelakang surat ini sedikit berbeda dari latarbelakang 1 Timotius.
Sekarang Paulus dibelenggu seperti seorang penjahat (2:9). Jelas bahwa dia sudah
dipenjarakan lagi, dan bahwa dia menderita dalam penjara itu. Demas sudah
m,eninggalkannya dan pergi ke Tesalonika (4:10). Sebabnya ialah bahwa dia mulai
mencintai dunia ini. Paulus merasa sepi. Pada waktu Paulus dipenjarakan pertama
kali, Demas bersama-sama dengan dia untuk menghiburnya. Tetapi sekarang rupanya
kurban itu terlalu berat untuk Demas (Kol.4:14; Filemon 24). Juga banyak orang lain
yang dulu diandalkan sudah meninggalkan Paulus. Titus sudah berangkat ke Dalmatia
(4:10) Markus tidak ada lagi. Hanya Lukas yang masih tinggal bersama dia (4:11).
Dalam surat-surat Paulus lainnya tak ada bagian-bagian yang begitu sedih seperti 2
Timotius 4:9-18.
Sekarang Paulus menulis dan minta Timotius datang secepatnya dan membawa Markus
(4:11). Surat ini dituli oleh Rasul Paulus. Sekitar tahun 65-67 sesudah Masehi.
3. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Timotius
a. Pasal 1-2 (2Tim 1:1-2:13).
Pengajaran atau tantangan terhadap seorang hamba Tuhan untuk tetap setia
melaksanakan panggilan-Nya. Dalam bagian ini, seorang hamba Tuhan ditantang
untuk melakukan panggilannya, yaitu dengan setia melayani walaupun berada di
dalam penderitaan. Dan memberikan pengajaran terhadap orang lain.
Rupanya Timotius sudah menjadi putus asa menghadapi berbagai masalah dalam
jemaat di Efesus (1:6-7; 4:2). Paulus tahu bahwa dia sendiri telah mengakhiri
pertandingan yang baik (4:7). Justru oleh sebab itu begitu penting bagi kawan
sekerjanya meneruskan pelayanan dengan penuh semangat. Oleh karena itu Paulus
menasihatkan supaya Timotius mengobarkan karunia Allah yang ada padanya
(1:6). Pelayanan Timotius sangat dibutuhkan. Oleh sebab itu Timotius harus
membaharui dedikasinya. Setiap hamba Tuhan seharusnya memperhatikan nasihat
Paulus ini.
Nasihat kedua adalah supaya Timotius membentuk dan mendidik lebih banyak
hamba Tuhan yang dapat diikutsertakan dalam tugas yang mulia itu, yaitu
pelayanan Injil. Timotius diajak untuk mempercayakan segala sesuatu yang telah
87
didengarnya dari Paulus kepada orang yang cakap mengajar orang lain (2:2).
Prinsip-prinsip pemuridan diletakkan di sini.
Dia diperingatkan untuk tetap melayani walaupun banyak orang berpaling
daripadanya (1:15 dst.). Akhirnya Paulus memperingatkan dia bahwa segala
penderitaan yang mereka tanggung ialah karena mereka memberitakan Firman
Tuhan (2:8-13). Oleh karena itu: sabarlah segala penderitaan tidak berarti bila
dibandingkan dengan "mahkota kebenaran" yang akan kita nikmati kelak bersamasama dengan Yesus Kristus (2:4-7).
Pendalaman
a. Bacalah 2Tim 1:3-18. Apakah sebabnya Rasul Paulus mengucap syukurbila
mengingat Timotius ? (lihat ayat 3-5; 2Tim 1:3-5).
b. Bacalah 2Tim 1:7,11-13. Roh apakah yang ada di dalam orang Kristen ?
Mengapakah Rasul Paulus harus mengalami penderitaan ?
c. Bacalah 2Tim 2:1-3. Apakah yang diperintahkan kepada Timotius ? Dan
apakah saudara sudah melakukan hal yang sama ?
b. Pasal 2-3 (2Tim 2:14-3:9).
Pengajaran tentang guru-guru palsu dan orang-orang pada akhir zaman. Dalam
bagian ini, dijelaskan cara-cara seorang hamba Tuhan untuk mempertahankan
pengajaran Firman Allah dengan benar, yaitu dengan hidup yang sesuai dengan
Firman Allah. Dan bagaimana perbuatan dari orang-orang yang hidup di akhir
zaman.
Dalam fasal 2:14, berisikan nasihat-nasihat dalam menghadapi para pengajar sesat
(2:14-26). Ada dua hal yang ditekankan, yaitu:
a. Berjuanglah terus-menerus melawan ajaran yang sesat.
b. Jagalah supaya jangan dipengaruhi oleh ajaran yang sesat itu.
Khususnya pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar (3:1 dst.). Banyak
orang yang sesat akan masuk ke dalam jemaat. Tetapi jangan berkompromi
dengan mereka. Jauhilah mereka itu (3:5).
Pendalaman
a. Bacalah 2Tim 2:13-26. Apakah yang perlu diusahakan dari seorang hamba
Tuhan menurut ayat 15 (2Tim 2:15) dan apakah saudara sudah melakukan
hal yang sama ? Apakah yang harus ditinggalkan oleh orang yang menyebut
nama Tuhan ? (lihat ayat 19; 2Tim 2:19).
b. Bacalah 2Tim 3:1-9). Sebutkanlah sifat-sifat dan cara-cara kehidupan dari
orang-orang yang hidup di akhir zaman.
c. Pasal 3 (2Tim 3:10-17).
Pengajaran tentang perlengkapan seorang hamba Tuhan dan kegunaan dari
Firman Allah. Dalam bagian ini, dijelaskan apa yang harus dilakukan atau yang
menjadi pegangan seorang hamba Tuhan, dan apa kegunaan atau kekuasaan dari
Firman Allah.
Dalam menghadapi masa yang akan datang dengan segala kesusahannya, ada dua
hal yang penting, yaitu:
88
Beritakanlah Firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah
apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan
pengajaran" (4:2).
TITUS
Pasal: 1 2 3
1. Isi Kitab: Kitab Titus terbagi atas 3 pasal. Di dalam Kitab ini kita dapat melihat
pengajaran Rasul Paulus dalam memperbaiki kehidupan jemaat, yang terancam
termakan oleh kehidupan yang tidak baik, omongan kosong, yang semuanya itu tidak
sesuai dengan kehidupan sebagai orang Kristen.
2. Pengirim dan Penerima Surat: Surat ini ditulis oleh Rasul Paulus. Sekitar tahun 65
Masehi.Ditujukan kepada Titus (Tit 1:4). Di daerah Kreta ini, perkembangan Injil
terancam oleh orang-orang yang tidak tertib hidupnya. Dengan omongan-omongan
yang sia-sia mereka mau menyesatkan pikiran orang Kristen (Tit 1:10), yaitu dengan
ajaran-ajaran tentang penyunatan, yang sebenarnya tidak ada artinya sedikitpun di
dalam keselamatan.
Paulus mengirimkan surat ini untuk menasehati Titus dalam tugasnya yang begitu
penting di pulau Kreta. Jemaat di sana baru berdiri, walaupun ada orang-orang Kreta
yang bertobat pada hari Pentakosta pertama (Kis. 2:11). Yang jelas, jemaat itu terlantar
selama beberapa tahun. Rupanya melalui pelayanan Paulus dan Titus, jemaat itu mulai
hidup kembali. Tugas yang diberikan kepada Titus ialah untuk menetapkan penatuapenatua, dan mengatur hal-hal yang lain yang menyangkut ibadah jemaat (bnd. Titus
2:11-15).
3. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Titus
a. Pasal 1 (Tit 1:1-16).
Pengajaran tentang persyaratan pekerja gereja. Dalam bagian ini, Rasul Paulus
menyebut Titus sebagai anak rohaninya dan ia meminta Titus agar tetap setia
melayani di pulau Kreta. Secara praktis Paulus memberikan penjelasan tentang
syarat-syarat bagi penatua dan penilik jemaat (1:5-16). Paulus menekankan prinsip
bahwa tidak semua orang dapat dipilih untuk menduduki jabatan-jabatan dalam
jemaat. Di sini ada satu hal yang sering kurang diperhatikan dalam jemaat jemaat
kita sendiri. Yang ditekankan oleh Paulus adalah sebagai berikut:
a. Dalam hal memilih orang untuk jabatan-jabatan dalam jemaat Paulus
mengutamakan kualitas rohani calon hamba Tuhan, dan bukan kepintarannya.
Khususnya dalam tiga hal mereka tidak boleh mencela, yaitu:
Pertama, dalam masalah keluarga : hanya mempunyai satu isteri, dan
rumah tangga yang rukun. Di sini berlaku prinsip yang ditegaskan dalam 1
Tim. 3:5: "Seorang kepala keluarga yang tidak tahu mengepalai keluarganya
sendiri, bagaimana ia dapat mengurus ]emaat Allah"?
90
Fasal 2 tidak lagi terbatas pada syarat-syarat yang hanya menyangkut orang-orang
tertentu saja. Fasal ini berisian nasihat-nasihat yang bersangkut paut dengan
seluruh jemaat. Mereka diajak agar dalam segala hal tutus dan setia, supaya
memuliakan ajaran Allah (2:10). Untuk ini ada tiga pendorong, yakni kasih karunia
Allah (2:11), kedatangan Yesus (2:13) dan kematian Yesus untuk membebaskan
kita (2:14).
Bagian 2:11-15 perlu disoroti secara khusus, karena bagian itu adalah bagian
soteriologis yang penting dalam seluruh PB. Ayat-ayat ini menyatakan kebenaran
yang mendatangkan selamat bagi manusia :
Ayat 11 menyatakan fakta masa lampau, yaitu bahwa kasih karunia Allah yang
menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Hal itu terjadi melalui kedatangan
Kristus untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Ayat 12 berbicara tentang akibat kasih karunia Allah untuk masa kini. Ia
mendidik kita untuk meninggalkan yang duniawi dan hidup serta beribadah di
dalam dunia sekarang ini.
Ayat 13 berbicara tentang masa yang akan datang. Oleh karena kasih karunia
Allah, maka kita mempunyai pengharapan untuk masa depan. Hidup kita
menjadi terarah. Inti pengharapan kita bukanlah "sesuatu" yang tidak pasti,
melainkan "penuh bahagia".
Dasar segalanya dan juga inti kasih karunia Allah adalah rahasia tentang Tuhan
Yesus yang telah menyerahkan diriNya bagi kita untuk membebaskan kita dan
untuk menguduskan bagi diriNya suatu umat kepunyaanNya sendiri, yang rajin
berbuat baik.
Pendalaman
o Bacalah Tit 2:1-10. Bagaimanakah kehidupan laki-laki yang tua ? (lihat ayat
2; Tit 2:2 ). Bagaimanakah cara hidup seorang wanita tua ? (lihat ayat 3-5;
Tit 2:3-5). Bagaimanakah cara hidup seorang muda ? (lihat ayat 7-8; Tit
2:7-8). Bagaimanakah cara hidup seorang pekerja/pegawai ? (lihat ayat 910; Tit 2:9-10).
o Bacalah Tit 2:11). Dengan apakah semua orang diselamatkan ?
Fasal 3 mengutamakan perbuatan baik, yang wajib dilakukan oleh orang-orang
Kristen (Tit. 3:1, 8, 14). Perjanjian Baru tidak mengenal pengajaran yang tinggi
yang dikaitkan dengan kelakuan yang buruk. Justru sebaliknya, dalam jemaat
Kristen ada relasi yang erat antara iman Kristen dan perbuatan baik. Hidup dalam
segala macam kejahatan dan hawa nafsu adalah ciri khas hidup yang lama (Tit.
3:3). Lain perkara setelah kita diselamatkan oleh kasih karunia Allah. Hidup kita
menjadi berubah (3:4-6). Tujuan dari semua ini adalah supaya kita akan menerima
hidup yang kekal (3:7).
Atas dasar ini kita dianjurkan untuk berbuat baik, yaitu tunduk pada pemerintah
(3:1), menghindari persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh (3:9) dan menjauhi
orang bidat (3:10).
Walaupun ada anjuran yang begitu kuat dalam surat ini, namun Paulus tidak hanya
menyerahkan itu kepada kita masing-masing untuk dikerjakan. Dia mengakhiri
91
suratnya dengan satu kepastian bahwa kasih karunia Allah akan menyertai kita
dalam melakukan nasihat itu (3:1.5). Oleh sebab itu kita tidak boleh berkecil hati.
Yesus selalu beserta dengan kita yang mengasihi-Dia.
c.
Kesimpulan
Dalam Kitab Titus jelas diketahui tentang kehidupan sebagai pekerja gereja, hamba
Tuhan maupun kehidupan dari setiap orang Kristen.
92
IBRANI
Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. Isi Kitab: Kitab Ibrani terbagi atas 13 pasal. Di dalam Kitab ini kita dapat melihat
ajaran penguatan iman Kristen bagi orang-orang yang sudah mulai mundur dari
imannya, yang disebabkan oleh penganiayaan dari orang-orang yang bukan Kristen.
2. Siapa Penulis Surat Ibrani?
Kita sama sekali tidak tahu siapa penulis surat Ibrani. Meskipun surat ini diakhiri
dengan salam hangat, tetapi tidak terdapat alamat pada awal tulisan! Secara umum
orang berpendapat bahwa Paulus yang menulis surat ini, tetapi Ibrani 2:3 mengatakan
bahwa penulis mendengar Injil dari orang lain yang mendengar sendiri ajaran Yesus.
Paulus menyatakan dengan tegas bahwa ia tidak pernah mendengar Injil dari orang lain
(Gal 1:12). Penulisnya boleh jadi orang Lewi yang bernama Barnabas (Kis 4:36) yang
mengetahui seluk beluk para imam dan pekerjaan mereka. Lukas merupakan
kemungkinan ketiga; gaya penulisan Ibrani mirip dengan gaya penulisan Injil Lukas
dan Kisah para Rasul. Yang keempat, Apolos mengenal Timotius dengan baik (13:23).
Pula, Kisah 18:24 menyatakan bahwa Apolos adalah 'seorang yang mahir dalam soalsoal Kitab Suci'. Siapa pun penulis Ibrani, ia pasti seorang yang mahir dalam soal-soal
Kitab Suci! Dan masih ada banyak pendapat lain. Pada akhirnya kita harus mengatakan
bahwa tidak seorang pun mengetahui siapa penulis surat ini!
3. Siapa Penerima Surat Ini?
Karena tidak ada alamat pada surat ini, maka kita tidak tahu siapa penerimanya.
Penulis menyatakan suratnya sebagai 'nasihat' (13:22). Tetapi, siapa yang ia nasihati?
Mereka adalah orang-orang yang telah dianiaya (Ibr 10:32-34 ). Penulis mengenal
mereka secara pribadi dan berharap untuk segera mengunjungi mereka (13:19 dan 23).
Mereka mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin, tetapi tidak mengalami
kemajuan (5:12). Mereka adalah orang-orang berbahasa Yunani; surat ini ditulis
mungkin dalam bahasa Yunani terbaik dari seluruh Perjanjian Baru. Oleh karena itu,
hampir dapat dipastikan mereka bukanlah orang Yahudi yang tinggal di Yudea. Tetapi,
sama pasti pula mereka adalah orang Yahudi. Orang bukan Yahudi tidak mungkin
dapat mengerti hukum Yahudi secara rinci. Mereka mungkin hidup di Roma. Hal ini
dapat menjelaskan salam yang terdapat dalam 13:24 dari orang Kristen Italia.
4. Mengapa Surat Ibrani Ditulis?
Ada dua kemungkinan. Jika kelompok penerima surat ini adalah Kristen, surat ini
merupakan peringatan bagi mereka tentang bahaya kemurtadan, meninggalkan Kristus.
Tetapi, mungkin kelompok ini adalah orang Yahudi yang masih belum dapat
memutuskan, merasa ragu-ragu antara keputusan mengikuti Kristus atau kembali
kepada cara-cara ibadat mereka yang lama.
5. Waktu Penulisan.
Clemen dari Roma mengetahui surat ini, maka surat ini pasti ditulis sebelum tahun 95
M. Dan karena Ibr 10:1-3 menyatakan bahwa korban masih dipersembahkan, maka
mungkin surat ini ditulis sebelum tahun 70 M, ketika Bait Suci dihancurkan. Jika
penganiayaan yang disebut dalam pasal 10 dilakukan oleh Nero, maka surat ini ditulis
sesudah kebakaran di Roma, yaitu tahun 64 M.
93
bagian
a. Yesus Kristus lebih unggul daripada malaikat malaikat (fas. 1-2). Dia adalah
ANAK, sedangkan mereka adalah pesuruh atau hamba (1:5- 9).
b. Yesus Kristus adalah PENCIPTA, sedangkan. mereka adalah makhluk
makhluk yang diciptakan (1:10-12).
c. Yesus Kristus adalah PENGUASA, sedangkan mereka adalah pelayanpelayan (1:13-14).
d. Yesus Kristus adalah POKOK KESELAMATAN yang lebih mulia daripada
malaikat-malaikat, karena dia membawa banyak orang kepada kemuliaan,
sehingga merekapun lebih tinggi dari malaikat-malaikat (2:5, 9-10).
e. Yesus Kristus adalah lebih mulia daripada Musa, padahal Musa yang paling
besar di antara segala nabi (fasal 3). Musa berfungsi sebagai perantara
manusiawi bagi perjanjian yang lama, sedangkan Kristus adalah ahli
bangunan yang mendirikan perjanjian yang baru (3:3-4). Musa setia sebagai
pelayan, tetapi Kristus setia sebagai Anak (3:5-6). Musa sebagai saksi untuk
hal-hal yang akan datang, sedangkan Kristus menggenapi hal-hal itu.
Bagian kedua (4:14 -10:18) adalah puncak daripada uraian tentang kebesaran dan
keunggulan Yesus Kristus. Yesus Kristus dilukiskan sebagai Imam Besar kita.
Melalui penyerahan diri sebagai kurban yang sempuma, la menjadi perantara untuk
perjanjian yang baru yang lebih baik daripada yang lama.
a. Bukan hanya pribadi Yesus Kristus lebih besar daripada segala sesuatu, tetapi
juga pelayananNya lebih baik. Itu sebabnya Dia lebih besar daripada Harun,
imam besar orang Yahudi (4:14 - 7:28). Harun melayani di dunia ini,
sedangkan Kristus melayani di surga (4:14).
b. Kristus meneguhkan keimaman Melkisedek yang lebih baik daripada
keimaman Harun (5:6,10; 7:3,17,18-25). Dikatakan bahwa Melkisedek tidak
berbapak, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya
tidak berkesudahan (7:3). Hidupnya saleh, tanpa salah, tanpa dosa, terpisah
dari orang-orang berdosa (7:26), sedangkan Ha-run seorang manusia yang
berdosa, telah mati dan banyak kekurangannya (7:23-25).
Kristus lebih besar daripada Harun karena Dia mempersembahkan diriNya
sebagai kurban. Harun mempersembahkan binatang-binatang. Persembahan
Tuhan Yesus dilakukan sekali untuk selama-lanianya. Persembahan Harun
harus diulangi setiap hari dan tidak mencakup seluruh manusia (7:27).
Dengan demikian surat Ibrani memperlihatkan Injil Kristus sebagai sesuatu
yang lebih baik daripada peraturan agama Yahudi yang berdasarkan
perjanjian yang lama itu.
c. Keunggulan perjanjian yang baru itu di dalam Yesus Kristus, diuraikan lebih
dalam di dalam bagian berikut, yaitu 8:1 dst. Kristus tidak lepas tangan
setelah selesai tugasNya di dunia ini. Dia meneruskan pelayananNya di surga
(8:1-5).
95
Setelah beberapa peringatan dalam 10:26- 39, uraian tema dilanjutkan dalam pasal
11-13, sebagai berikut:
Fasal 11 dan 12 berkisar pada iman dan pengharapan. "Iman adalah dasar
dari segala sesuatu yang kita harapkan (11:1). Ada hubungan erat antara
iman dan harapan.
Fasal 13 menguraikan tentang kasih, baik kasih persaudaraan, dan juga kasih
yang tertuju kepada orang yang hidup di luar persekutuan dengan Yesus
Kristus.
Fasal 12 adalah salah satu fasal yang banyak menjadi berkat untuk semua orang
Kristen. Inti rohani fasal ini berkisar pada memandang kepada Yesus dan menang
dalam ujian iman dan peperangan iman dalam hidup sehari- hari. Ayat 2a adalah
kunci untuk hal ini. Memandang kepada Yesus sekaligus berarti tidak melihat halhal yang lain. Ada beberapa implikasinya :
Pandanglah kepada Yesus karena Dialah contoh kemenangan kita dalam
perlombaan iman. Pandanglah kepada Yesus, karena Dialah contoh kita dalam
peperangan rohani (ay. 1-3).
Pandanglah kepada Yesus, karena dengan demikian kita tinggal teguh dalam
menerima didikan Tuhan (ay. 4-11).
Pandanglah kepada Yesus, karena dengan demikian kita tidak menjadi lesu
dalam perlombaan itu (ay. 12-15).
96
97
SURAT-SURAT UMUN
Yang dimaksud dengan istilah Surat- surat umum adalah surat Yakobus, surat 1 dan 2
Petrus, surat I, 2 dan 3 Yohanes dan surat Yudas. Surat-surat ini tidak merupakan satu
kesatuan. Isinya berbeda, sama dengan penulisnya. Walaupun demikian dirasakan cocok
untuk memasukkan ketujuh surat itu dalam satu golongan. Sebabnya adalah bahwa semua
bersama-sama merupakan sumbangan dari kalangan di luar Paulus. Satu ciri khas adalah
bahwa alamatnya lebih umum dibandingkan dengan surat-surat Paulus. Hanya ada satu
pengecualian, yaitu surat 3 Yohanes yang dialamatkan kepada seorang yang bemama
Gayus.
YAKOBUS
Pasal: 1 2 3 4 5
1. Isi Kitab: Kitab Yakobus terbagi atas 5 pasal. Yakobus ingin memberi nasehat dan
penghiburan kepada orang-orang Kristen yang mengalami pencobaan, kesusahan dan
penganiayaan karena iman Kristen. Dan juga Yakobus mengajarkan cara yang terbaik
untuk menghadapi pencobaan. Amanat dalam Kitab ini adalah bahwa iman Kristen
sesungguhnya wajib dinyatakan dalam perbuatan baik (orang Kristen wajib
menyatakan imannya melalui perbuatannya).
2. Penulis Dan Tujuannya
1) Penulis. Penulis surat ini hanya disebut Yakobus tanpa penjelasan lebih lanjut (1:1).
Ia adalah saudara laki-laki Yesus. Pada masa Yesus ada di dunia, ia seorang yang
tidak percaya (Yoh 7:2-5), tetapi ia melihat Yesus sesudah kebangkitan-Nya (1Kor
15:7) dan ia juga hadir pada hari Pentakosta (Kis 1:14). Ia kemudian menjadi
pemimpin gereja di Yerusalem (Kis 12:17; 15:13). Ia menjadi sangat dihormati
karena pengabdiannya, tetapi ia mati sebagai martir pada tahun 62 M. Perhatikan
bahwa ia menyebut dirinya 'hamba' saudaranya.
2) Tujuan penulisan. Yakobus menulis sebagai gembala untuk memberi semangat
kepada Kristen (misalnya Yak 5:7) dan juga untuk menegur mereka. Ia
menekankan pentingnya iman yang diwujudkan dalam perbuatan praktis.
3. Pembacanya
Yak 1:1 menceritakan kepada kita bahwa pembacanya adalah' dua belas suku yang
tersebar di perantauan' dan Yak 2:2 mengatakan bahwa mereka beribadah di suatu
rumah ibadat. Oleh karena itu, hampir dapat dipastikan bahwa mereka adalah orangorang Yahudi yang bertobat menjadi Kristen. Memperhatikan apa yang dikatakan
Yakobus tentang kekayaan, boleh jadi mereka adalah orang-orang miskin
4. Waktu
Menurut keterangan Yosefus, Yakobus mati syahid di Yerusalem pada tahun 62. Jelas
bahwa surat ini ditulis sebelum tahun itu. Ada beberapa hal dalam isinya yang
menolong kita untuk memastikan kapan kira-kira surat Yakobus ditulis, antara lain:
Masalah yang begitu dihebohkan di antara orang-orang Yahudi, yaitu syarat-syarat
terhadap orang-orang kafir yang rnasuk Kristen, tidak disinggung sama sekali dalam
surat ini. Itu berarti bahwa ada kemungkinan surat ini ditulis pada waktu jumlah orang
98
Kristen yang berlatarbelakang agama kafir belum banyak, yaitu sebelum sidang di
Yerusalem pada tahun 49. Kalau itu benar, surat Yakobus merupakan tulisan yang
paling tua dalam seluruh Perjanjian Baru, yakni ditulis antara tahun 45 dan 49.
5. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yakobus
Pokok pertama adalah tentang masalah pencobaan. Apabila orang Kristen
mengalami pencobaan, gampang dia mempunyai pikiran yang salah tentang Allah.
Tetapi kita harus mengingat beberapa hal, antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.
100
101
1 PETRUS
Pasal: 1 2 3 4 5
1. Isi Kitab: I Petrus terbagi atas 5 pasal. Rasul Petrus mau menjelaskan kepada orangorang Kristen yang sedang menderita, bahwa keselamatan kekal yang dimiliki itu
menjadi sumber kekuatan dalam ketaatan. Ketaatan kepada Yesus Kristus adalah dasar
yang kuat untuk dapat mengatasi penderitaan yang datang. Sedangkan penderitaan
sebenarnya bagi orang Kristen adalah jalan untuk menghasilkan kematangan rohani.
Tetapi perlu bagi jemaat yang sedang mengalami penderitaan ini, seorang pemimpin
yang baik. Jika tidak maka jemaat akan menderita lebih hebat lagi.
2. Penulis
1 Petrus. 1:1 berkata : "Dari Petrus, rasul Yesus Kristus". Jelaslah bahwa yang
dimaksudkan adalah Petrus yang sering kali disebutkan dalam kitab-kitab Injil dan
Kisah Para Rasul. Memang ada banyak penafsir yang meragukan hal itu dan
menganggap surat ini sebagai surat palsu. Kita tidak perlu menguraikan alasan-alasan
yang diberikan karena tidak ada yang cukup meyakinkan. Kita berkeyakinan Petrus,
rasul Yesus Kristus sebagai penulis surat ini.
Mari kita meringkaskan riwayat hidupnya. Ini dapat dibagi dalam empat periode:
1. Periode pertama, Simon yang disebut Petrus sebelum bertemu dengan Yesus.
2. Periode kedua, Petrus bersama-sama dengan Yesus sampai pada hari Pentakosta
yang pertama (Kis. 2).
3. Periode ketiga, Antara hari Pentakosta dan Sidang di Yerusalem (Kis. 15).
4. Periode keempat, Antara Sidang di Yerusalem sampai Petrus meninggal.
Periode Pertama
Sebenamya nama Petrus adalah "Simon" (Kis. 15:4; 2 Ptr. 1:1; Mrk. 1:16;Yoh. 1:45).
Kemudian dia pindah ke Kapernaum, bersama-sama dengan Andreas, saudaranya
(Mrk. 1:21, 29). Kedua kota tersebut terletak dekat Danau Genesaret (Mat. 4:18-22;
Mrk. 1:16- 20; Luk. 5:1-11). Pada waktu itu Petrus bekerja sebagai penjala ikan. Itu
juga pekerjaannya sampai Yesus memanggil dia untuk menjadi penjala manusia.
Petrus berkeluarga dan tinggal serumah dengan saudaranya dan
mertuanya (Mrk. 1:30). Rupa-rupanya Petrus kemudian melayani bersamasama dengan isterinya (1 Kor. 9:5). Ayahnya bemama Yohanes (Yoh.
1:43, 21:15) atau Yonas (Mrk. 16:17). Petrus tidal( berpendidikan tinggi
(Kis. .4:13). Tetapi temyata dia menguasai bahasa Yunani. Ada
kemungkinan bahwa dia menjadi murid Yohanes Pembaptis sebelum dia
bertobat dan menjadi murid Tuhan Yesus (Yoh. 1:35-43).
Periode kedua
Dalam Yoh. 1-.35-42 diceritakan tentang pertobatan Petrus. Kemudian dia dipanggil
menjadi hamba Tuhan (Mat. 4:8-20; Mik. 1:16-18; Luk. 5:1-11). Bersama-sama
dengan Yakobus dan Yohanes, Petrus adalah murid yang paling dekat dengan Yesus
(Mrk. 9:2; 5:37;14:33).
102
Petrus menjadi pemimpin murid-murid yang lain. Seringkali dia berbicara atas nama
semua murid (Mat. 16:16; 17:24; 18:21; Yoh. 6:68). Petruslah yang paling berani dari
semua murid yang lain waktu Yesus ditangkap di taman Getsemani. Dialah yang
memutuskan telinga hamba Imam Besar dengan pedang. Tetapi justru dia yang jatuh
paling dalam pada waktu dia menyangkal Tuhan Yesus (Mat. 26:33, 35; Mrk. 14:33;
Yoh.18:10,15-16; Luk. 26:56-62). Kemudian Tuhan Yesus mengangkat dia kembali
(Yoh.21:15-19). Setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, Dia menampakkan diri
kepada Petrus sebagai yang pertama dari murid-muridNya (1 Kor. 15:5; Luk. 24:34).
Periode ketiga dan keempat
Kita sudah lihat bahwa sebelum pencurahan Roh Kudus, Petrus menjadi pemimpin
para murid. Sesudah pencurahan itu (bnd. Kis. 2) dia menjadi pemimpin dalam gereja
mula-mula. Petrus berbicara dengan berani kepada orang banyak (Kis. 3:12 dst), pula
kepada pemimpin-pemimpin agama Yahudi (Kis. 4:8 dst., 5:29).
Petrus mengambil bagian dalam mengatur jemaat pertama dalam urusan intern. Dialah
yang menghukum Ananias dan Safira (5:1-11), yang paling terkenal di luar jemaat di
Yerusalem adalah Petrus (5:15).
Petrus memainkan peranan penting di dalam pelayanan di ladang misi pertama, yaitu di
Samaria (9:14-17). Di samping itu Petruslah yang pertama memberitakan Injil di
antara orang-orang kafir (10:1-48,15:7). Rupanya dikemudian hari dia menjadi
pemimpin untuk misi di antara orang-orang Yahudi (Gal. 2:7-8). Tetapi sebenarnya
pandangannya lebih luas dari pada itu (Kis. 15:7-9).
Sesudah itu tidak ada banyak keterangan yang pasti tentang Petrus. Menurut Gal. 2:11
dan sermonya dia pernah mengunjungi Antiokhia. Di mana terjadi pertengkaran antara
dia dengan Paulus. Pula ada kemungkinan besar bahwa dia beberapakali mengunjungi
jemaat di Korintus. Di sana ada yang disebut "golongan Kefas" (1 Kor. L:12). "Kefas"
berarti "batu karang" (bahasa Aram). Nama itu diberikan kepada Petrus oleh Tuhan
Yesus sendiri (Yoh. 1:42).
Setelah itu kita tidak mendengar apa-apa tentang pelayanan Petrus sebelum dia menulis
kedua surat ini. Ada tradisi yang agak tua yang mengatakan bahwa dia mati syahid di
Roma di bawah Kalsar Nero.
3. Alamat
Alamat surat ini adalah orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia,
Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, yaitu orang-orang yang dipilih sesuai dengan
rencana Allah" (1:1-2). Di sini ada dua tafsiran :
a. Orang Kristen Yahudi yang tinggal di luar Palestina, yaitu daerah-daerah yang
disebut di atas. Istilah "pendatang" diartikan tentang orang-orang Yahudi yang
tinggal di perantauan.
b. Semua orang Kristen, karena istilah "dipilih sesuai dengan rencana Allah" baru
cocok kalau diartikan tentang semua orang Kristen di atas muka bumi. Dan
sebenarnya mereka adalah pendatang-pendatang di dunia ini yang menantikan
terwujudnya Yerusalem yang baru.
103
Tafsiran yang kedua ini didukung oleh 1 Ptr.l:17 dan 2:11. Menurut kami maka
kedua tafsiran ini tidak perlu dipertentangkan satu dengan yang lain. Mengingat
hal-hal yang konkrit, yang menunjuk pada keadaan di dalam jemaat-jemaat
tertentu, maka agaknya surat ini mula-mula ditujukan kepada orang-orang
Kristen di wilayah-wilayah tersebut. Namun terkandung maksud yang lebih
luas, yaitu tiap-tiap orang Kristen, di manapun dia berada di dunia ini.
4. Latar Belakang
Menurut 1 Ptr. 5:12, Petrus menulis untuk menasihati dan meyakinkan, bahwa ini
adalah kasih karunia yang benar-benar dari Allah. Nasihat ini sangat perlu karena para
penerima dihambat (1:6-7; 3:14, 17; 4:1,12-14; 5:8-9), dan diejek (3:9, 16). Hal ini
terjadi karena Kristus (4:14, 16).
Petrus menasehati mereka tentang sikap mereka terhadap pemerintah dan negara. Hal
ini menunjukkan bahwa mereka sedang mengalami tekanan dari pihak lain (2:13, 17).
Juga ada urusan intern yang tidak beres, di mana perlu banyak nasihat (2:11 dst, 4:1-5,
5:2-3).
5. Waktu
Kebanyakan penafsir sependapat bahwa surat ini ditulis tidak lama sebelum Petrus
mati syahid di bawah Kaisar Nero. Rupanya penganiayaan yang dialami oleh jemaat
belum menjadi terorganisir, dan belum ada tanda bahwa orang-orang Kristen sudah
dibunuh. Tetapi jelas bahwa mereka hidup di bawah tekanan. Kebanyakan penafsir
berpendapat bahwa surat ini ditulis bare sebelum penganiayaan di bawah Kaisar Nero
menjadi berat, yaitu pada pertengahan tahun64.
6. Tujuan: Supaya dengan mengerti isi Kitab I Petrus, orang-orang Kristen dikuatkan
dalam menghadapi penderitaan dan tetap berdiri teguh dalam imannya.
7. Alamat
Alamat surat ini adalah orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia,
Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, yaitu orang-orang yang dipilih sesuai dengan
rencana Allah" (1:1-2). Di sini ada dua tafsiran :
a. Orang Kristen Yahudi yang tinggal di luar Palestina, yaitu daerah-daerah yang
disebut di atas. Istilah "pendatang" diartikan tentang orang-orang Yahudi yang
tinggal di perantauan.
b. Semua orang Kristen, karena istilah "dipilih sesuai dengan rencana Allah" baru
cocok kalau diartikan tentang semua orang Kristen di atas muka bumi. Dan
sebenarnya mereka adalah pendatang-pendatang di dunia ini yang menantikan
terwujudnya Yerusalem yang baru.
Tafsiran yang kedua ini didukung oleh 1 Ptr.l:17 dan 2:11. Menurut kami maka
kedua tafsiran ini tidak perlu dipertentangkan satu dengan yang lain. Mengingat
hal-hal yang konkrit, yang menunjuk pada keadaan di dalam jemaat-jemaat
tertentu, maka agaknya surat ini mula-mula ditujukan kepada orang-orang Kristen
di wilayah-wilayah tersebut. Namun terkandung maksud yang lebih luas, yaitu
tiap-tiap orang Kristen, di manapun dia berada di dunia ini.
104
105
kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya mereka memberitakan perbuatanperbuatan yang besar dari Allah."
Dulu mereka semua hidup di dalam kegelapan. Sekarang mereka telah beroleh
belas kasihan di dalam Kristus (bnd. 2:1-10). Dialah harapan kite satu-satunya di
tengah-tengah kesesakan.
Pasal 2 (1Pet 2:11-12).
Cara mengatasi penderitaan yang tidak wajar. Dalam bagian ini dijelaskan
mengenai cara hidup sebagai hamba Allah dalam menghadapi atau mengatasi
penderitaan, yaitu dengan hidup secara benar, dengan mengikuti teladan Tuhan
Yesus di dalam penderitaan-Nya.
a. Sebagai warga negara maka orang-orang Kristen harus tunduk kepada
pemerintah (bnd. 2:11-17). Sama halnya dengan hamba-hamba. Mereka harus
tunduk kepada tuan-tuan mereka (bnd. 2:18-25). Dalam hal ini Kristus adalah
teladan mereka. Petrus menguraikan ini dengan begitu indah, juga apa
sebabnya orang Kristen harus tunduk. (baca 2:19-25). Ayat 21 berbunyi
demikian : "Untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita
untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti
jejakNya".
Pasal 3-5 (1Pet 3:13-5:14).
Tanggapan yang baik dalam menghadapi pencobaan. Dalam bagian ini dijelaskan
bahwa tanggapan yang baik dalam menghadapi penderitaan akan menghasilkan
kesaksian yang baik kepada orang lain dan akan membawa keselamatan kepada
orang lain melalui pengenalannya akan Kristus.
a. Dalam fasal tiga Petrus meneruskan uraian tentamg cara hidup orang Kristen.
Bagian pertama berisikan nasihat kepada suami dan isteri yang menyangkut
hidup mereka bersama-sama (bd, 3:1-7).
b. Bagian berikut, yaitu 3:8 -4:19 berisi nasihat-nasihat tentang bertahan dalam
kesusahan dan penderitaan. Tidak bisa dihindari bahwa di dunia ini kita akan
mengalami banyak penderitaan, bahkan penganiayaan sebagai orang-orang
percaya. Firman Tuhan berkata : "Janganlah kamu heran akan nyala api siksaan
yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa
terjadi atas kamu" (4:12). Sikap yang sebenarnya untuk menghadapi hal
semacam itu adalah sikap bergembira dan bersukacita, karena Kristus akan
datang kembali untuk menyatakan kemuliaan Allah (4:13-19).
c. Bagian terakhir, yaitu 5:1-11, berisikan nasihatnasihat tentang mengurus rumah
Tuhan, yaitu jernaat. Ada nasihat kepada para penatua supaya mereka menjadi
gembala-gembala yang baik (5:1-4). Sekaligus juga ada nasihat kepada kaum
muda supaya mereka tunduk kepada orang-orang yang lebih tua.
Di samping itu ada suatu pola hidup yang berdasarkan teladan Kristus yang
patut dicontohi dalam pergaulan orang-orang Kristen, yaitu sebagaimana
dikatakan dalam 5:5 : "Kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap
yang lain, sebab Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang
yang rendah hati".
106
Prinsip rendah hati begitu penting, karena dengan sikap itu kita dapat "melawan
Iblis yang berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari
orang-orang yang dapat ditelannya" (5:8).
Seperti biasa dalam surat-surat pada abad-abad pertama, maka surat inipun
diakhiri dengan salam. Dalam ayat 13 disebut tentang kota Babilon.
Kebanyakan penafsir menganggap nama ini sebagai nama kiasan untuk kota
Roma.
9. Pesan
1) Allah selalu menang.
Petrus terus menerus menyatakan:
Belas kasihan dan kasih karunia Allah. 1Pe 1:3, 21; 2:9-10; 3:4; 5:10, 12
Kuasa keadilan Allah. 1Pe 1:17; 2:12; 3:22; 4:5, 17; 5:5, 6
Kekudusan Allah. 1Pe 1:16
Kehendak dan maksud Allah 1Pe 2:15; 3:17
Karunia-karunia Allah. 1Pe 4:10-11
2) Pandanglah pada Yesus.
Juruselamat yang menderita. 1Pe 1:18-21; 2:21-25
Gembala yang Agung. 1Pe 2:25; 5:4
Teladan untuk Kristen. 1Pe 2:21; 3:17-18; 4:13
3) Garis pemisahnya adalah ketaatan.
Manusia dibagi berdasarkan apakah mereka taat kepada Allah atau tidak. Kristen
menaati:
Yesus. 1Pe 1:14
Kebenaran, firman Allah atau Injil. 1Pe 1:22; 3: 1; 4:17 Orang bukan Kristen
tidak taat. 1Pe 3:1; 4:17
4) Menerima keadaan Anda.
Reaksi Kristen dalam menghadapi situasi sulit adalah menerima, bukan melawan.
Petrus mengatakannya dalam berbagai cara:
Serahkan kepada Allah. 1Pe 4:19; 5:6, 7
Tunduk atau dengan kata lain, terimalah keadaan yang Allah izinkan, tanpa
protes. 1Pe 2:13, 18; 3:1; 5:5
Jangan membalas dendam. 1Pe 3:9
10. Kesimpulan
Kitab I Petrus mengajarkan kepada orang-orang Kristen bahwa mengalami
penderitaan merupakan hal yang wajar, sebab melalui Penderitaan itu terbentuklah
kedewasaan rohani.
11. Ayat Mas: 1 Petrus 2:9
12. Tugas: Apa yang dihasilkan dari pengalaman penderitaan?
107
2 PETRUS
Pasal: 1 2 3
108
3. Isi Kitab: Isi Kitab II Petrus memperingatkan para pembacanya untuk bertumbuh di
dalam imannya. Di mana pertumbuhan iman dapat berjalan terus, walaupun ada
pengajar-pengajar palsu yang datang, pengejek-pengejek menyerang, karena Allah
telah menganugerahkan kuasa Ilahi bagi orang Kristen yang melawannya.
4. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Petrus
Tema surat ini adalah "Waspadalah Terhadap Penyesat-penyesat".
bertanya: Penyesat-penyesat mana yang dimaksudkan ?
Kita harus
Menurut para penafsir maka ajaran sesat yang diajarkan di tengah-tengah jemaat itu
adalah fase pertama dari ajaran Guostik. (lihat surat Kolose). Kita tidak perlu
mengambil banyak waktu untuk menerangkan ajaran Gnostik. Yang penting adalah
supaya kita mengerti akan beberapa akibat ajaran itu supaya kita sendiri luput dari
bahaya itu.
a. Cara hidup mereka dikuasai oleh hawa nafsu (1 Ptr. 2:2,13 dst.).
b. Mereka mengucapkan kata-kata yang congkak dan hampa dan
mempergunakan nafsu untuk menyesatkan orang-orang yang barumenjadi
Kristen (2 Ptr. 2:18).
c. Mereka adalah orang-orang yang kikir, yang terlatih dalam keserakahan.
"Mereka adalah orang-orang yang terkutuk" (2 Ptr. 2:14-15).
d. Mereka tidak segan-segan menghujat kemuliaan (2 Ptr. 2:10 dst).
e. Kebinasaan tersedia bagi mereka (2 Ptr. 2:1, 3, 9,12).
f. Mereka menyangkal kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya (2 Ptr.3:17).
Surat 2 Petrus ditulis untuk menghadapi masalah-masalah seperti itu. Dalam tiga
fasal yang pendek itu Petrus menguraikan temannya, yaitu "waspadalah terhadap
orang-orang yang datang dengan ajaran-ajaran bahkan cara hidup yang
menyesatkan".
Pasal 1 (2Pet 1:1-21).
Fasal pertama menekankan bahwa hanya pengenalan akan Allah dan akan
Yesus Kristus dapat membendung bahaya kesesatan (1:2, 3, 5, 8). Yang
dimaksudkan oleh Petrus bukan sekedar menambah pengetahuan saja tetapi
satu pengetahuan yang memberikan keyakinan tentang keunggulan kebenaran
Firman Tuhan. Dengan kata lain, bukan menambah pengenalan, melainkan
pengenalan akan Allah yang menambahkan ilmu.
Oleh karena itu ada bahaya yang ditekankan dalam fasal pertama, yaitu:
o Bahaya pengenalan yang statis yang mengakibatkan hidup tanpa
pertumbuhan atau kemajuan (1:3-8). Dimana pengenalan yang benar akan
Allah diabaikan, tidak mungkin ada pertumbuhan rohani.
o Bahaya pengenalan yang tidak disertai oleh perbuatan (1:9-,15).
Pasal 2 (2Pet 2:1-22).
Pengajaran peringatan untuk orang Kristen agar sadar akan adanya penghalangpenghalang dari guru-guru palsu.
109
a. Fasal kedua cukup keras menentang pengajar-pengajar yang sesat. Fasal ini
sangat aktuil juga pada masa kini. Biasanya kita kurang senang
diperhadapkan dengan perkataan yang sedemikian kerasnya dan yang bernada
hukuman terhadap orang lain. Kita lebih cenderung untuk membiarkan segala
macam masuk ke dalam gereja-gereja kita.
Rumusan Petrus adalah bahwa segala sesuatu yang tidak memuliakan Kristus
dan yang membinasakan jiwa, tidak boleh dibiarkan. Segala ajaran harus
diuji, dan ajaran yang sesat janganlah disambut di tengah-tengah jemaat.
Sidlow Baxter berkata "Seekor ular memang indah, tapi membawa maut.
Kalau kita berkompromi dengan kenajisan dan ajaran sesat, kita tidak lagi
boleh disebut Kristen, tetapi murtad.
Pasal 3 (2Pet 3:1-38).
Pengajaran tentang menghadapi atau melawan para pengejek yang berusaha
menghancurkan pengharapan orang-orang Kristen.
Dalam fasal 3, Petrus secara khusus membahas pertanyaan-pertanyaan tentang
kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Sebagaimana disinggung di atas, maka
para penyesat menyangkal Tuhan Yesus. Untuk menyelamatknn situasi itu maka
Petrus menekankan beberapa hal, antara lain :
Tuhan pasti akan datang kembali. Oleh karena itu bersiap-sedialah untuk
menyambutNya. "Hari Tuhan akan tiba seperti pencuri" (2 Ptr. 3:8-10).
Di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama
seperti satu hari (2 Ptr. 3:8).
Kesimpulan
Ada dua hal yang penting yang ditekankan di dalam surat ini, yaitu "pengenalan
yang benar" dan "pengharapan yang pasti." Kedua hal ini tidak bisa dipisahkan
satu dari yang lain. Pengenalan yang benar adalah dasar untuk pengajaran yang
benar, yang senantiasa bertalian dengan hidup yang suci. Kita sudah melihat bahwa
pengajaran yang sesat bertalian dengan hidup yang tidak suci (1:5-10; 3:14,17,1;
2:1,10,14,19). Dengan demikian surat dua Petrus menjadi aktuil bagi kita yang
hidup pada abad ini.
110
1 YOHANES
Pasal: 1 2 3 4 5
1. Penulis
Surat 1 Yohanes 1:1-3 memberikan beberapa penjelasan tentang si penulis antara lain:
1. Dia adalah saksi mata dari hidup dan pelayanan Yesus. Itu berarti bahwa dia
menjadi murid Tuhan Yesus waktu Yesus melayani di dunia ini (bnd. 4:14).
2. Dia sendiri bersaksi tentang perbuatan Yesus. Itu berarti bahwa dia adalah hamba
Tuhan (bnd.4:14).
3. Dia adalah seorang pemimpin yang menulis dengan wibawa rasuli (bnd. istilah :
"Aku menulis kepada kannu" 2:12-14).
Kalau kita membandingkan 1 Yohanes dengan Injil Yohanes, maka jelas bahwa
penulisnya sama. Kedua-duanya menekankan bahwa Yesus adalah Finnan (Yoh. 1:1 =
1 Yoh. 1:1); dan bahwa Firman itu telah menjadi manusia (Yoh.1:14 = 1 Yoh. 1:2).
Istilah istilah yang sering dipakai dalam Injil Yohanes muncul juga dalam 1 Yohanes,
contohnya "hidup" dan "maut" (I Yoh. 3:14); 'Terang" dan "kegelapan" (1 Yoh. 1:5-7);
"Allah" dan "dunia" (1 Yoh. 2:15-16); "kebenaran" dan "dusta" (1 Yoh. 2:4).
Kesimpulan kita adalah bahwa 1 Yohanes ditulis oleh Yohanes, rasul Yesus Kristus.
Surat ini ditulis pada waktu Yohanes tinggal di Efesus, yakni antara tahun 80-90.
Menurut tradisi lama, maka surat I Yohanes ditulis sebelum Injil Yohanes.
2. Alamat
Para pembaca pertama dari surat ini adalah satu jemaat di Asia Kecil yang mempunyai
hubungan yang erat dengan Yohanes (2:7, 18, 20, 21, 24, 27; 3:11). Tida ada banyak
kutipan dari Perjanjian Lama. Itu berarti bahwa para pembaca berlatar belakang agama
kafir sehingga mereka tidak mempunyai banyak pengetahun tentang Perjanjian Lama.
Pandangan ini dikuatkan oleh peringatan untuk tidak menyembah berhala (5:21). Yang
jelas ialah bahwa Yohanes mengenal mereka secara dekat. Itu sebabnya dia memakai
istilah "Anak-anakku" (2:1).
3. Latarbelakang
1. Yohanes menulis untuk memberi nasihat tentang sikap para pembaca menghadapi
guru-guru palsu. Guru-guru palsu itu berasal dari mereka sendiri (2:19). Pada
hakekatnya pengajaran mereka adalah bahwa mereka menyangkal Yesus sebagai
Kristus (2:22; bnd. 4:3 dst). Di samping itu ada hal-hal yang tidak beres dalam
kesucian hidup. Yohanes berkata bahwa barangsiapa yang memiliki kebenaran;
juga harus melakukan kebenaran (3:7).
2. Surat 1 Yohanes ditulis untuk memberi nasihat dan dorongan yang positif. Dalam
1:4 Yohanes berkata : "Supaya sukacita kami menjadi sempuma". Dalam 5:13 dia
menjelaskan maksudnya, "Supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah,
tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal". Kalau kita bandingkan dengan Yoh.
20:31, maka kita simpulkan bahwa Injil Yohanes ditulis "supaya mereka percaya",
sedangkan 1 Yohanes ditulis "supaya mereka yang sudah percaya akan tahu apa
yang mereka miliki di dalam Kristus.
111
Dengan demikian sukacita Yohanes menjadi sempuma. Yohanes tidak hanya mau
mengantar mereka kepada Kristus, dia ingin membina mereka dalam langkahlangkah berikut dalam kehidupan mereka.
4. Isi Kitab: Kitab I Yohanes terbagi atas 5 pasal. Di dalam Kitab ini diuraikan dengan
jelas bagaimana seorang Kristen mengetahui ajaran sesat agar tidak termakan oleh
ajaran sesat tersebut. Dan juga diuraikan tanda-tanda bahwa seseorang memiliki hidup
kekal.
5. Intisari Berita Satu Yohanes
Tidak gampang melihat tali merah dalam surat ini. Tetapi ada beberapa hal yang
menonjol, yang dapat disusun di sekitar tema "Persekutuan Kasih."
Sidlow Baxter membagi surat ini dalam tujuh pertentangan yang menyoroti arah
perhatian penulisnya. Dengan demikian dia membedakan antara persekutuan yang
benar dan persekutuan yang salah. Tujuh pertentangan ini adalah sebagai
berikut:
1. Terang dengan gelap (1:5-2:11).
2. Bapa dengan dunia (2:12-2:17).
3. Kristus dengan antikristus (2:18 - 2:28).
4. Pekerjaan baik dengan pekeijaan jahat (2:29 - 3:24).
5. Roh Kristus dengan roh penyesat (4:1-4:6).
6. Kasih dengan munafik (4:7 - 4:21)
7. Orang yang berasal dari Allah dengan orang lainnya (5:1 - 5:21).
Ini menolong kita untuk mengerti akan isi surat ini, yaitu bahwa di dunia ini ada dua
kuasa yang berperang untuk merebut manusia. Yohanes menguraikan hal ini dari segi
persekutuan orang Kristen yang merupakan terang yang harus menghindari kegelapan
dalam bentuk apapun.
Bagian pertama, yaitu 1:1-4, meletakkan dasar untuk tema kita dengan menjawab
pertanyaan: Orang-orang Kristen mempunyai persekutuan dengan siapa?
Yang ditekankan dalam surat ini bukan satu uraian yang dogmatis dan sistematis
mengenai dasar persekutuan kasih, melainkan satu pribadi, yaitu Allah Bapa dan
Yesus Kristus. Allah sendiri adalah landasan persekutuan orang-orang Kristen.
Bagian kedua, yaitu 1:5 2:3 7, menerangkan syarat-syarat untuk hidup dalam
persekutuan itu, yaitu:
a. Hidup di dalam terang (1:5-7).
b. Mengaku dosa (1:8-10).
c. Jangan hidup di dalam dosa (2:1-2).
d. Tinggallah di dalam kasih persaudaraan dan janganlah mengasihi dunia
(2:3-17).
Bagian ketiga, yaitu 2:18-2:27, menguraikan pertentangan antara Kristus dan
Antikristus. Oleh karena surat ini ditulis kepada orang-orang yang sudah mengenai
Kristus secara pribadi (bnd. istilah "Anak-anakku", 2:1), maka Yohanes mau
mengarahkan mereka dalam menghadapi pengajar-pengajar sesat yang sedang
mengancam mereka. Yohanes memakai beberapa istilah supaya lebih jelas sifat
musuh-musuh orang-orang Kristen:
a. Antikristus-antikristus (2:18).
b. Orang-orang yang berusaha menyesatkan mereka (2:26).
c. Pendusta-pendusta (2:22).
d. Nabi-nabi palsu (4:1).
112
Dalam surat ini nampak tiga ciri khas pengajaran sesat, yaitu :
a. Mereka menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus (2:22-23). Itu berarti bahwa
doktrin mereka salah.
b. Mereka mengajar bahwa kesucian hidup tidak penting. Mereka berkata bahwa
orang-orang Kristen dapat mengenai Allah tanpa menuruti perintahNya (2:45,15-17). Menurut Yohanes tidak mungkin mengenai Kristus dan pada waktu
yang sama hidup di dalam dosa (3:3, 7-10).
c. Mereka menganggap diri lebih rohani daripada orang-orsng Kristen lainnya.
Mereka berkata bahwa mereka mempunyai pemyataan-pemyataan rohani yang
khusu. Menurut Yohanes itu tidak benar, karena tidak ada pemyataanpemyataan khusus yang lebih rohani daripada yang diberikan kepada semua
orang yang mempunyai pengurapan dari Yang Kudus (2:20,27). Kebenaran itu
mempersatukan dan tidak mengenai golgngan-golongan menurut tingkat rohani
yang berbeda-beda.
Bagian keempat, yaitu 2:28 - 5:12, menguraikan sikap para pembaca dalam
melawan pengajaran yang sesat, dan hidup saleh di dalam dunia ini, antara lain:
a. Tinggalah di dalam Kristus (2:28-29).
b. Kejarah kesucian (3:1-10).
c. Peliharalah kasih persaudaraan (3:11-18,4:7-21).
d. Hindarilah kebimbangan (3:19-24). Bandingkan istilah "mengetahui" yang
menggarisbawahi pentingnya memperoleh kepastian tentang Allah dan Kristus.
Istilah ini dipakai lebih kurang 40 kali dalam surat ini.
e. Ujilah setiap roh (4:1-6).
f. Percayalah kepada Kristus, karena iman mengalahkan dunia (5:1-5).
Barangsiapa yang percaya kepada Kristus, memiliki hidup (5:6-12).
Kesimpulan: Yang penting dipelihara oleh setiap orang Kristen adalah "kebenaran"
yang tidak mengenal kompromi dan "kasih". Irving L. Jensen
berkata : 'True doctrine is the foundation of life with God Christian love is the
natural expression of life with God".
Bagian terakhir, yaitu 5:13-21, menyangkut keyakinan akan hidup kekal. Yohanes
tidak mau mengakhiri surat ini tanpa mengarahkan pandangan para pembaca pada
hidup kekal yang begitu pasti. Dalam sembilan ayat ini istilah "kita tahu" diulangi
terus menerus untuk menggarisbawahi suasana keyakinan. Yohanes ingin
menunjukkan bahwa barangsiapa yang percaya dan taat kepada Injil, memiliki
kepastian akan berkat-berkat suigawi, yang sudah dimiliki sekarang, tetapi baru
akan dinikmati sepenuhnya dalam kekekalan.
6. Outline
Kata Pendahuluan : 1:1-4.
I. Persyaratanbagipersekutuan(1:5-2:17).
II. Musuh-Musuhpersekutuan(2:18-27)III. Berjalan Dalam Terang Berarti Hidup Dalam Kasih Persaudaraan (2:28-3:22).
IV. Hubungan Antara Kasih Persaudaraan Dan Iman Yang Benar (3:23-5:12).
V. Tentang Hidup Kekal (5:13-21).
7. Ayat Mas: 1 Yohanes 5:11-13
8. Tugas:
113
2 YOHANES
Pasal: 1
1. Penulis
Kalau kita membandingkan 1 dan 2 Yohanes, jelaslah bahwa penulisnya sama, yaitu
rasul Yohanes. Dia memperkenalkan diri sebagai "penatua". Gelar itu cocok sekali
untuk Yohanes, karena pada waktu dia menulis surat ini dia sudah tua. Gelar itu
merupakan gelar kehormatan bagi Yohanes. Sebabnya Yohanes memperkenalkan diri
dengan memakai gelar ini, tanpa menyebut namanya, ialah bahwa dia sudah cukup
dikenal oleh para pembaca dengan gelar itu. Semua penafsir sependapat bahwa ketiga
surat Yohanes ditulis pada waktu yang sama, yaitu antara tahun 80 dan 90.
2. Alamat
Alamatnya adalah "Ibu yang terpilih". Di sini ada dua tafsiran:
1. Ada yang berpendapat bahwa surat ini merupakan satu-satunya surat dalam
seluruh Perjanjian Baru yang dikirimkan kepada seorang ibu Kristen.
2. Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksudkan dengan alamat ini adalah satu
jemaat dengan anggota-anggotanya.
Menurut pendapat kami maka sebaiknya istilah "ibu yang terpilih" diartikan tentang
satu jemaat. Yang meyakinkan kami adalah ayat 4-5 dan ayat 8-10. Kedua bagian ini
jelas berbicara tentang keadaan satu jemaat. Dari lain segi tidak ada ajaran-ajaran
khusus untuk para ibu di dalam surat ini. Dalam gereja mula-mula ada pandangan
bahwa jemaat merupakan ibu untuk semua orang percaya, yaitu bahwa istilah "anakanaknya" melambangkan anggota-anggota jemaat. Bandingkan Gal. 4:26-31.
Dalam ayat 13b ada salam dari "anak-anak saudaramu yang terpilih", Istilah itu
sebaiknya diartikan tentang satu jemaat yang lain yang mengirimkan salam kepada
mereka. Jemaat itu terdapat di salah satu kota di Asia Kecil.
3. Latangbelakang
Latarbelakang surat ini dilaporkan di dalam ayat 7 : "Banyak penyesat telah muncul
dan pergi ke seluruh dunia", Yohanes menulis untuk memberi nasihat bagaimana
menghadapi para penyesat.
4. Isi Kitab: Kitab II Yohanes hanya terdiri dari 1 pasal. Kitab ini pertama-tama ditujukan
kepada "Ibu yang terpilih dan anak-anak-Nya" tetapi juga untuk semua orang Kristen
di dunia. Isi Kitab II Yohanes bertujuan memperingatkan agar para pengajar ajaran
sesat tidak diperbolehkan masuk ke dalam persekutuan orang Kristen, dan orang
Kristen harus tetap hidup dalam ajaran yang benar.
5. Intisari Surat Dua Yohanes
Dalam pembukaan (ay. 1-3) surat ini perkataan "kebenaran" (bahasa aslinya)
disebut empat kali. Oleh karena itu tema surat ini adalah "Berjalan Dalam
Kebenaran."
Bagian ajaran dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu :
a. Ayat 4-6 yang menerangkan tentang kelakuan orang Kristen, yaitu segi praktis
dari "hidup dalam kebenaran". Kita harus berjalan dalam kasih.
114
115
3 YOHANES
Pasal: 1
1. Alamat
Surat Yohanes yang kedua dialamatkan kepada satu jemaat. Surat yang ketiga
dialamatkan kepada seorang pribadi, yaitu Gayus. Jelaslah bahwa dia kawan Yohanes,
dan mungkin dia bertobat melalui pelayanan Yohanes (ayat. 3-4). Kita tidak tahu
dengan pasti siapa Gayus itu, tetapi ada kemungkinan besar bahwa dia adalah anggota
salah satu jemaat di Asia Kecil.
2. Latar Belakang
Rupa-rupanya ada beberapa saudara yang telah datang kepada Yohanes dan
melaporkan tentang keadaan jemaat. Dalam laporan itu disinggung tentang kebaikan
Gayus dalam membuka pintu rumahnya untuk menyambut hamba-hamba Tuhan (ay.
5). Hal itu menggembirakan hati Yohanes.
Dia juga menyinggung tingkah laku Diotrefes yang tidak baik, dan minta supaya Gayus
tidak meneladani kehidupannya. Ada juga orang yang ketiga, yaitu Demetrius.
Rupanya dia orang baik (ay. 12) dan dapat dicontoh kehidupannya. Kita mengerti
bahwa ketiga-tiganya adalah anggota jemaat yang sama. Dalam ayat 9, Yohanes
melaporkan bahwa dia pemah menulis surat kepada jemaat itu. Kalau surat yang
dimaksudkan adalah 2 Yohanes, maka kita mengerti kondisi jemaat lebih dalam dari isi
surati Yohanes ini.
3. Penulis dan waktu
Kitab 3 Yohanes ditulis oleh penulis yang sama dari Kitab 1 dan 2 Yohanes, yaitu
Rasul Yohanes. Tahun penulisan Kitab ini juga sama yaitu, sekitar tahun 90 Masehi
dan ditulis dari Kota Efesus.
4. Isi Kitab: Kitab tiga Yohanes terdiri dari 1 pasal. Tujuan utama penulisan Kitab tiga
Yohanes ialah, Rasul Yohanes ingin memberi perintah kepada orang-orang Kristen,
agar mau menerima dan memberi pertolongan kepada hamba-hamba Tuhan yang
sedang dalam perjalanan. Dan juga Rasul Yohanes ingin memperkenalkan kepada
Gayus seseorang yang bernama Demetrius.
5. Intisari Berita Tiga Yohanes
Surat ini berkisar pada sikap orang-orang Kristen dalam hal menyambut dan
membantu para hamba Tuhan dalam pelayanan. Kita didorong untuk mengikuti
teladan Gayus dan bukan Diotrefes yang hanya mencari kepentingannya sendiri.
Jadi tema surat ini adalah "Petunjuk Mengenai Melayani Para Hamba Tuhan."
Semua orang yang membuka pintu rumahnya untuk menyambut hamba-hamba
Tuhan, sebenarnya membuka pintu rumahnya untuk Tuhan sendiri. Orang-orang
yang demikian itu adalah kawan-kawan sekerja "untuk kebenaran" (ay. 8).
Lain perkara dengan Diotrefes (ayat 9). Dia ingin menjadi orang terkemuka.
Dengan lain kata, dia mencari keuntungan diri sendiri. Dengan demikian jelas
bahwa dia melawan kasih, karena kasih tidak mungkin mencari keuntungan sendiri.
Doktrinnya bisa jadi benar, tetapi hatinya tidak beres. Ini berbicara soal mencari
116
kedudukan, ingin menjadi orang besar dan sebagainya. Firman Tuhan menentang
sikap itu. Boleh dikatakan bahwa orang seperti itu hidup di luar kasih
persaudaraan.
6. Ayat Mas: 3 Yohanes 1:4
7. Tugas: Dalam Kitab III Yohanes dapat dilihat tiga macam kepribadian:
Demetrius
Demetrius adalah seorang yang karena nama Tuhan Yesus, melayani berkeliling.
Demetrius ini mempunyai kesaksian hidup yang baik, dan hidup dalam kebenaran.
Pribadi yang pertama ini, mewakili setiap pelayan/hamba Tuhan yang berkeliling.
Gayus
Gayus adalah seorang anggota jemaat yang membuka pintu/rumahnya untuk
memberi pertolongan kepada hamba-hamba Tuhan yang singgah di desanya.
Diotrefes
Diotrefes adalah seorang yang tidak mau menolong dan menerima hamba Tuhan,
karena ia terlalu mementingkan diri sendiri, dan ia mau menjadi seorang yang
terkemuka. Ia adalah seorang yang sombong. Ini menandakan keadaan hatinya
yang tidak memiliki kasih.
Pendalaman
o Sebagai anak-anak Allah, siapakah dari ketiga pribadi itu yang hendak
saudara teladani ?
Pelajaran rohani apakah yang saudara terima setelah mempelajari kitab ini ?
117
KITAB YUDAS
Pasal: 1
Yang kita hadapi saat ini adalah salah satu dari surat-surat terpendek dalam Perjanjian
Baru, tetapi surat ini benar-benar padat dengan makna. Surat ini mengingatkan kitajika kita
mengasihi orang, kita kadang-kadang harus berlaku jujur, terus terang dan tegas terhadap
mereka.
1. Siapakah Yudas?
Ia sendiri mengatakan bahwa ia 'saudara Yakobus' (1) atau dapat Anda anggap saudara
Yakobus yang terkenal itu. Jadi, siapakah Yakobus? Hanya ada satu orang yang cocok
dengan gambaran itu, yaitu Yakobus saudara Yesus. Berarti Yudas tentu adalah
saudara dari Yesus juga (lihat Mar 6:3; Mat 13:55). Namun demikian, Yudas tidak
pernah menyebut dirinya seorang rasul (walaupun ia berbicara tentang mereka)! Ini
berarti kita sedang berhadapan dengan seorang yang rendah hati dan sederhana yang
tidak ingin menonjolkan diri.
2. Kapan Dan Mengapa Ia Menulis?
Dari caranya ia membicarakan iman dan pengajaran para rasul, tampaknya Yudas
menulis dengan baik pada zaman Perjanjian Baru, meskipun kita tidak dapat benarbenar memastikannya. Tetapi ada yang berpendapat bahwa surat ini ditulis sekitar
tahun 70-80 sesudah Masehi.
Seperti juga banyak gereja-gereja dalam Perjanjian Baru, jemaat ini pun berada dalam
kesulitan, dan yang lebih buruk lagi, masalah itu terjadi di dalam lingkungan gereja.
Banyak orang mengaku bahwa mereka Kristen, tetapi mereka membawa jemaat pada
kehidupan yang tidak senonoh, menyebarkan pemikiran-pemikiran yang palsu dan
tidak bermoral.
Pula, mereka seolah-olah terlihat sedang melakukan ajaran yang 'lebih rohani' dan
'yang lebih tinggi'. Yudas bermaksud untuk menulis kepada mereka surat yang lebih
panjang dan tidak tergesa-gesa tentang ajaran Kristen, tetapi penulisan ini harus
dilakukan dengan cepat. Inilah sebabnya mengapa surat Yudas dan 11 Petrus banyak
kemiripannya. Entah Yudas yang mengutip Petrus dan menyesuaikannya dengan gaya
tulisannya, atau mungkin ia dan Petrus mendapatkan beberapa traktat yang sama.
Hasilnya adalah sepucuk surat yang penting, berbobot dan sarat dengan petunjuk.
3. Bagaimana Tentang Henokh?
Satu hal yang tidak biasa mengenai Yudas ialah bahwa ia tidak hanya mengutip
Perjanjian Lama dan para rasul, tetapi ia juga mengutip kitab-kitab yang tidak kita
punyai dalam Alkitab. Kitab Henokh (14, 15) adalah buku agama yang populer dan
yang sangat banyak dikenal orang pada zaman itu. Pengangkatan Musa (9) merupakan
contoh lainnya. (Ada cerita tentang Mikhael yang dikirim untuk menguburkan Musa
dan bertemu dengan Iblis yang menuntut tubuhnya sebab Musa seorang pembunuh.
Mikhael menyerahkan keputusan itu kepada Allah). Mungkin ada pula rujukan lainnya,
tetapi semua ini tidak berarti bahwa Yudas menganggap kutipan itu setara dengan
Alkitab. Dalam Perjanjian Baru terdapat beberapa kali penulis mengutip ucapanucapan atau tulisan-tulisan terkenal lain hanya untuk menegaskan suatu pendapat, sama
seperti yang dilakukan oleh pengkhotbah-pengkhotbah dewasa ini yang mungkin
mengutip dari karya Shakespeare atau Perjalanan Seorang Musafir, misalnya.
118
4. Isi Kitab: Kitab Yudas hanya terdiri dari satu pasal. Di dalam Kitab ini Yudas
menasehati setiap orang Kristen untuk tetap berjuang mempertahankan iman yang telah
disampaikan oleh hamba-hamba Tuhan.
5. Intisari Berita Surat Yudas
Setelah Yudas menguraikan panjang lebar tentang bahaya murtad, dia sampai pada
nasihat-nasihat positif tentang cara menghadapi kemurtadan.
Semuanya
disimpulkan dalam ay. 17-23. Tema yang mencakup maksud dan isi surat ini
adalah "Berdiri Teguh Di Dalam Kasih Allah."
Surat ini terdiri dari dua bagian :
a. Ayat 3-16 menyatakan apa sebabnya kita harus "berjuang untuk
rnempertahankan iman", yaitu untuk melawan pengajar-pengajar yang sesat.
b. Ayat 17-25 menyatakan cara "berjuang untuk rnempertahankan iman" yaitu
dengan menunjukkan perbekalan kita yang sesungguhnya :
1) Hidup di dalam Firman Tuhan (ay. 17- 19). Di dalam Firman Tuhan ada
penjelasan tentang pengajar-pengajar yang sesat. Itu sebabnya Firman
Tuhan begitu penting bagi kita. Kita harus mendapat pengetahuan tentang
pengajaran-pengajaran yang sesat dan dilengkapi dengan karunia membedabedakan roh. Semuanya mengalir kepada kita melalui Firman Tuhan.
2) Membangun kerohanian kita di atas dasar iman kita yang suci. Dasar iman
kita adalah kebenaran Firman Tuhan, yang harus menjadi makanan rohani
bagi kita (ay. 20).
3) Berdoa (ay. 20).
4) Menantikan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus untuk hidup yang kekal (ay.
21).
5) Menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu (ay. 22), yaitu
dengan sabar membimbing mereka melalui Firman Tuhan, sehingga mereka
keluar dari keragu-raguan itu. Dengan demikian kita berusaha untuk
menyelamatkan orang lain (ay. 23).
Biarlah surat yang pendek ini mendorong kita supaya "berjuang untuk
mempertahankan iman" untuk memelihara Injil yang sejati. Dan jangan kita
lupakan bahwa dalam perjuangan itu kita membutuhkan kasih Kristus dan
hikmat Roh.
6. Pesan
Ada musuh di dalam selimut
Mereka sudah:
menyelusup masuk. Yud 1:4
menodai persekutuan. Yud 1:12
memecah belah jemaat. Yud 1:19
terbukti sebagai Kristen palsu. Yud 1:19
Mereka menyangkal iman.
Menentang apa yang kita percayai. Yud 1:3
Hidup dalam kejahatan. Yud 1:4, 11, 12, 16
119
120
KITAB WAHYU
Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1. Penulis
Penulisnya disebut sebagai 'Yohanes' sebanyak empat kali (1:1, 4, 9; 22:8), tetapi ia
tidak mengakui dirinya sebagai rasul Yohanes, dan beberapa orang mengemukakan
bahwa penulisnya adalah Yohanes yang lain, sebab:
1. Bahasa Yunani yang dipakai dalam Wahyu sangat tidak biasa, tidak seperti bahasa
Yunani yang dipakai dalam Injil Yohanes.
2. Dalam Injil, Yohanes tidak pernah menuliskan namanya.
3. Ciri-ciri tema dari Injil Yohanes, yaitu kasih dan kebenaran, hampir tidak muncul
dalam Wahyu. Tetapi, keberatan-keberatan ini mudah dijawab. Bahasa Yunani
yang dipakai sengaja tidak seperti biasanya -- bukan bahasa Yunani yang jelek -karena menuliskan nubuatan. Kedua, Injil pada dasarnya adalah biografi dari
Yesus, dan Yohanes tidak ingin memasukkan dirinya ke dalam tulisan itu. Tetapi,
Wahyu merupakan penyataan yang diberikan kepada seseorang, tentu nama orang
itu memberikan keabsahan pada wahyu itu. Ketiga, kita tidak mungkin
mengharapkan kasih menjadi tema kunci dari suatu kitab yang berbicara mengenai
penghakiman!
2. Penerimanya
Kitab ini berisi tujuh surat kepada tujuh jemaat (lebih tegasnya kepada 'para malaikat'
mereka) di Asia. Terdapat banyak jemaat di Asia, tetapi hanya tujuh yang dipilih,
pertama karena angka tujuh menyatakan kesempurnaan atau keutuhan; tujuh
melukiskan seluruh jemaat dalam sepanjang sejarah, dan kedua, sebab ke tujuh jemaat
tersebut melambangkan seluruh ragam jemaat jemaat sepanjang zaman, mulai dari
jemaat di Smirna, yang tidak ada hal buruk disebutkan, sampai jemaat di Laodikia,
yang tidak ada satu hal baik pun disebutkan.
3. Latar Belakang dan Waktu Penulisan
Kitab ini ditulis pada saat yang bersamaan dengan memuncaknya penganiayaan atas
jemaat-jemaat. Kristen sudah mengalami aniaya, tetapi sekarang mereka harus
mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian. Penganiayaan pertama yang terbesar
terjadi di bawah pemerintahan Kaisar Nero dan seolah-olah tercermin dalam kitab itu -mungkin dengan angka '666' yang misterius itu (13:18).
Ada latarbelakang yang jelas untuk kitab Wahyu. Yohanes berada di pulau Patmos,
sebuah pulau kecil lepas pantai Asia Kecil. Sebabnya Yohanes berada di sana adalah
karena Firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus (1:9). Itu berarti
bahwa Yohanes terpaksa melarikan diri ke sana karena penganiayaan di daratan Asia
Kecil.
Menurut para ahli maka kitab ini ditulis sekitar tahun 96 atau antara tahun 90 - 95,
yaitu menjelang berakhirnya pemerintahun Kaisar Domitian (A.D. 81-96) yang begitu
kejam terhadap orang-orang Kristen. Kemungkinan kedua bahwa Yohanes tidak
melarikan diri, tetapi diusir ke pulau Patmos.
Di Patmos Yohanes "dikuasai oleh Roh Kudus dan mendengar dari belakang suatu
suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala" (1:10). Dia diminta untuk menuliskan
apa yang dilihatnya dan mengirikannya, kepada tujuh jemaat yang semuanya terletak di
121
Asia Kecil di mana Yohanes pemah melayani. Kita tentu tahu bahwa dia agak lama
melayani sebagai uskup di Efesus (1:11).
4. Isi Kitab: Kitab Wahyu ini terdiri dari 22 pasal. Di dalam Kitab ini, kita dapat melihat
dengan jelas apa yang diwahyukan Allah kepadanya tentang apa yang terjadi sekarang,
dan apa yang akan terjadi kemudian atas seluruh umat manusia.
5. Menafsirkan kitab Wahyu
Kitab ini berisi banyak simbol di antaranya yang paling menonjol adalah angka
tujuh:
Tujuh gereja. Wah 1:4
Tujuh roh. Wah 1:4
Tujuh kaki dian. Wah 1:12
Tujuh bintang. Wah 1:16
Tujuh meterai. Wah 5:1
Tujuh tanduk. Wah 5:6
Tujuh malaikat. Wah 8:2
Tujuh sangkakala. Wah 8:2
Tujuh guruh. Wah 10:3
Tujuh kepala. Wah 12:3
Tujuh malapetaka. Wah 15:1
Tujuh cawan emas. Wah 15:7
Tujuh raja. Wah 17:10
Selain itu, masih mungkin kita temukan hal-hal yang berhubungan dengan angka
tujuh dalam kitab ini, yang tidak dijelaskan secara khusus. Angka tujuh berarti
keutuhan, kesempurnaan. Angka itu merupakan angka Allah, seperti juga halnya
dengan angka enam adalah angka manusia. Kitab ini harus dimengerti sebagai kitab
yang membangkitkan semangat pada saat-saat penganiayaan.
Bahkan kitab ini menandaskan bahwa keberadaan Nero dalam sejarah adalah
bagian dari rencana Allah. Dan, kitab ini menekankan tentang penghakiman: pada
puncaknya Allah akan menuntut perliitungan. Pembohong, penipu, orang-orang
yang amoral seakan-akan terlepas dari penghukuman. Dan, kita sering kali menjadi
tidak sabar' Berapa lamakah?'(Wah 6:10). Hari penghakiman mereka
sudahditetapkan.
Empat pola penafsiran
o Wahyu sebagai sejarah, menafsirkan Wahyu seolah-olah ditujukan kepada
Kristen penerimanya di abad pertama. Petunjuk-petunjuk sejarah hanya untuk
orang dan peristiwa-peristiwa saat itu. Semua rahasia tentang Wahyu
dimengerti oleh para pembaca pertamanya tetapi kita tidak perlu berharap untuk
melihat kesesuaian wahyu tersebut secara rinci dengan zaman kita sekarang.
o
122
Tetapi nubuat-nubuat sering mempunyai dua pokok acuan, yaitu: kejadian yang
segera akan terjadi dan yang masih jauh. Nubuatan Yesaya yang terkenal tentang
seorang anak (Yes 7:14) menunjuk kepada seorang wanita muda pada zaman
Yesaya dan kepada Maria, ibu Tuhan Yesus. Nubuatan-nubuatan ini juga menunjuk
ke pemerintahan Domitian maupun ke kejadian-kejadian di akhir zaman.
6. Intisari Berita Kitab Wahyu.
1. Judul kitab ini adalah "Wahyu kepada Yohanes". Dalam bahasa Inggris dipakai
kata "Revelation", yang merupakan terjemahan dari kata "Apokalypsis" (bahasa
Yunani). Kata ini dipakai untuk menyatakan sesuatu yang sebelumnya
tersembunyi. Bandingkan ayat-ayat yang lain dalam Perjanjian Baru di mana
istilah yang sama dipakai : Roma 8:18, I Kor.1:7, Gal. 1:12, II Tes. 1:7,1 Pet. 1:7.
13; 14:13; 5:1.
Maksud Yohanes sendiri dinyatakan dalam Why. 1:1-3 "Inilah wahyu Yesus
Kristus, yang dikaruniakan Allah kepadaNya, supaya ditunjukkanNya kepada
hambahambaNya apa yang harus segera terjadi".
2. Fasal 1:9-20 berisikan penglihatan-penglihatan tentang Yesus Kristus sebagai Anak
Manusia:
o Dia memanggil dan menugaskan kita (ay. 9-11).
o Dia mendampingi kita dan tidak meninggalkan kita (ay. 12-16).
o Dia menghibur dan mernberi dorongan kepada kita (ay. 17-20).
3. Sesudah menyatakan pengiihatannya tentang kemuliaan Kristus, dia menulis suratsurat kepada ketujuh jemaat di Asia Kecil. Ada tiga unsur di dalam setiap surat:
o Kemuliaan Kristus ditekankan pada permulaan setiap surat.
o Kemudian diuraikan tentang keadaan jemaat dan panggilan untuk bertobat.
o Ada janji untuk yang menang.
Keadaan jemaat- jemaat dapat digambarkan sebagai berikut :
o Jemaat di Efesus telah meninggalkan kasihnya yang semula (2:1-7).
o Jemaat di Smirna sudah menderita kesusahan, tetapi masih harus menderita lagi
(2:8-11).
o Di dalam jemaat di Pergamus ada beberapa orang yang berkompromi dengan
Iblis, dan harus bertobat (2:12-17).
123
5. Langit yang baru dan bumi yang baru (fs. 21-22) Alkitab mulai dengan penciptaan
langit dan bumi serta segala isinya (Kej. 1). Sesudah itu dilanjutkan dengan
penjelasan tentang masuknya dosa ke dalam dunia ini (Kej. 3) Bagian terakhir
dalam Alkitab berisikan cerita tentang langit yang baru dan bumi yang baru.
Sesudah itu dilanjutkan dengan penjelasan tentang orang-orang suci dan keadaan
mereka serta kehidupan mereka di dalam kesempurnaan di Yerusalem yang baru.
Tidak ada lagi dosa, penderitaan ataupun kutuk (Why. 21-22).
Untuk orang-orang Kristen inilah bagian Alkitab yang paling cerah. Memang benar
bumi berada di bawah kutuk dan menuju penghakiman yang terakhir. Tetapi juga
benar bahwa itu bukan kata terakhir bagi orang-orang percaya. Mereka telah
dilahirkan kembali, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan (I Ptr. 1:3). Oleh
sebab itu : "Bersukacitalah dalam pengharapan". (Roma 12:12).
7. Garis Besar
[1] Pendahuluan Wah 1:1-20
Wah 1:1-3
Pengantar
Wah 1:4-8
Salam
Wah 1:9-20
Penglihatan yang pertama
[2] Tujuh Surat Kepada Tujuh Jemaat Wah 2:1-3:22
[3] Penglihatan Tentang Surga Wah 4:1-11
[4] Tujuh MeterAI Wah 5:1-8 :5
Wah 5:1-14
Pendahuluan: kitab dan singa
Wah 6:1-17
Enam meterai dibuka
Wah 7:1-17
Pemeteraian simbolis orang-orang kudus
Wah 8:1-5
Meterai ketujuh dibuka
[5] Tujuh Sangkakala Wah 8:6-11:19
Wah 8:6-9:21
Enam sangkakala berbunyi
Wah 10:1-11:14 Tujuh guruh dan dua saksi
Wah 11:15-19
Sangkakala ketujuh
[6] Tujuh Tanda Wah 12:1-14:20
Wah 12:1-6
Perempuan yang berselubungkan matahari
Wah 12:7-12
Setan diusir
Wah 12:13-17
Peperangan antara Setan dan Sang Putra
Wah 13:1-10
Binatang yang keluar dari laut
Wah 13:11-18
Binatang yang keluar dari bumi
Wah 14:1-5
Penglihatan tentang Anak Domba
Wah 14:6-20
Penglihatan tentang panen
[7] Tujuh Cawan Wah 15:1-16:21
Wah 15:1-8
Tujuh malaikat
Wah 16:1-21
Tujuh cawan dan tujuh malapetaka
[8] Pemerintahan Dan Kehancuran Anti Kristus Wah 17:1-20:15
Wah 17:1-18
Penghakiman atas pelacur
Wah 18:1-19:5 Jatuhnya Babel
Wah 19:6-10
Pernikahan Anak Domba
Wah 19:11-20:15 Kemenangan Allah
125
126
DAFTAR PUSTAKA
Autrey, Jarry. Surat Kiriman Penjara. Malang: Gandum Mas, 1988.
Baxker,
J. Sidlow. Menggali Isi Alkitab 3 Matius- Kisah Para Rasul. Jakarta: Yayasan
Komunikasi Bina Kasih, 1980.
. Menggali Isi Alkitab 4 Roma-Wahyu. Jakara : Yayasan Komunikasi Bina
Kasih, 1990
Benware, Pauln. Survey of the New Testament. Chicago: Moody Bible Institute, 1990.
Brill, J. Wesley. Dasar yang teguh. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, t.t
. Tafsiran Injil Yohannes. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, t.t
. Tafsiran Surat Korintus Pertama. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1998.
Champman, Adina. Pengantar Perjanjian Baru. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1980.
Chauke, C dan Beckelhymer, B. Penyelidikan Perjanjian Baru III 1Timotius- Wahyu.
Bandung: Yayasan kalam Hidup. t.t
Davids, Peter H. More Hard Sayings of The New Tewtestament. Downers Grove, Illinois:
InterVarity Press, 1991.
Drane, John. Introducing The New Testament. New York: Harper San Francisco, 1992
Duyverman, M.E. Pembimbing Ke Dalam Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1992.
Gaebelein, Frank E. The Expositors Bible Commentary, Volume 11. Grand Rapids,
Michigan: 2002.
Guthrie, Donald. New Testamen Introduction. Illinos: Inter Varsity Press, 1974.
Groenen, C. Pengantar Ke dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius, 1984
John Drane, Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996.
Khumalo, Alpheus; Moalusi, Ephraim dan Snook, Stewart. Penyelidikan Perjanjian Baru
1Matius-Kisah Para Rasul. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, t.t
Ludwig, Charles. Kota-kota Pada Perjanjian Baru. Bandung: Yayasan Kalam Hidup t.t.
Miller, Jeffrery P. Introduksi Perjanjian Baru. Sekolah Tinggi Theologia Injili Indonesia,
1993.
Moalusi, Ephraim; Snook, Stewart dan Jordahl, Richard. Penyelidikan Perjanjian Baru 11
Roma-II Tesalonika. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, t.t
127
Rapids,
128