Macam Macam Hewan
Macam Macam Hewan
Macam Macam Hewan
(KINGDOM ANIMALIA)
OLEH :
ALFRIDA DELLA
SARASWATI
DUNIA HEWAN
Hewan dan
Hewan dan
Dasar Klasifikasinya
Dasar Klasifikasinya
Ciri-ciri
Ciri-ciri
Hewan
Hewan
Keanekaragaman
Keanekaragaman
Hewan
Hewan
Avertebrata
Avertebrata
Vertebrata
Vertebrata
Dasar klasifikasi
1. Secara umum hewan dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu:
Avertebrata (tidak bertulang belakang). kelompok avertebrata: filum Porifera,
Cnidaria/ Coelenterata, Platyhelminthes, Nematoda/ Nemathelminthes,
Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermata.
Vertebrata (bertulang belakang). Kelompok vertebrata: filum chordata; kelas
Chondrichthyes, Osteichthyes, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mamalia.
2. Simetri tubuh
a.
Simetri bilateral
b.
Simetri radial
c.
Asimetri
LOGO
2. Lapisan tubuh
Diploblastik (endoderm dan
ektoderm)
Triploblastik (endoderm,
mesoderm dan ektoderm)
3. Rongga tubuh
Aselomata
Pseudoselomata
Selomata
INVERTEBRATA
Platyhelminthes
Platyhelminthes
Porifera
Porifera
Porifera
Porifera
Nematoda
Nematoda
Annelida
Annelida
Mollusca
Mollusca
Arthropoda
Arthropoda
Echinodermata
Echinodermata
PORIFERA
Hewan multiseluler (metazoa) dengan tubuh berpori; belum membentuk
jaringan; rangka dari spikula dan spongin.
Berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan.
Memiliki rangka dan saluran air; Memiliki 3 tipe saluran air, yaitu askonoid,
sikonoid, dan leukonoid
Hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton.
Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga porifera
disebut juga sebagai pemakan cairan.
Pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit.
Transportasi Makanan dan O2 digerakkan oleh sel amoeboid (amoebosit)
Habitat porifera umumnya di laut, melekat pada batu atau benda lain.
Reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet; reproduksi
secara aseksual dengan pembentukan tunas, gemmulae, dan regenerasi.
Calcarea (kapur)
Spikula tersusun atas zat kapur karbonat (CaCO3),
hidup di air dangkal dan koanositnya besar.
Contoh: Sycon dan Clathrina
B.
C.
Peranan Porifera
Beberapa jenis Porifera seperti Spongia
dan Hippospongia dapat digunakan
sebagai spons mandi.
Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki
potensi sebagai obat penyakit kanker dan
penyakit lainnya.
Coelenterata
Hewan metazoa diploblastik yang tubuhnya sudah membentuk
jaringan.
Berbentuk polip atau medusa dengan tentakel berpenyengat.
Memiliki rongga pencernaan (gastrosol); sistem saraf
sederhana; tidak memiliki sistem ekskresi.
Hidup bebas secara heterotrop dengan menggunakan tentakel
untuk menangkap mangsa.
Habitat umumnya di laut.
Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas oleh
polip dan reproduksi secara seksual dengan pembentukan
gamet oleh medusa atau polip.
Klasifikasi Cnidaria
A. Hydrozoa (hewan air)
1) bentuk tubuh selalu polip
2) Terdiri dari Hydra (hidup di air tawar, hermafrodit, sistem
saraf difusi atau sel saraf tersebar) dan Obelia geniculata
(hidup di laut, bermetagenesis, hidup berkoloni).
B.
2)
2)
Peranan Coelenterata
Hewan ubur-ubur dibuat tepung ubur-ubur
yang diolah menjadi bahan kosmetik /
kecantikan.
Di Jepang, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai
bahan makanan.
Karang atol, karang pantai, dan karang
penghalang dapat melindungi pantai dari
aberasi air laut.
Karang merupakan tempat persembunyian
dan tempat perkembangbiakan ikan.
Platyhelminthes
Hewan triploblastik pseudoselomata dengan tubuh simetri bilateral berbentuk
pipih kadang kadang seperti pita dan tidak bersegmen
Memiliki sistem saraf; sistem pencernaan dengan satu lubang; tidak memiliki
sistem sirkulasi, respirasi dan ekskresi.
Alat eksresi berupa sel api (flame cell).
Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab, atau parasit dalam tubuh
hewan serta manusia.
Bersifat hermafrodit, reproduksi seksual peleburan sel sperma & sel telur,
reproduksi aseksual dengan fragmentasi yang diikuti regenerasi.
Klasifikasi dibedakan menjadi tiga kelas yaitu Turbellaria, Trematoda, dan
Cestoda.
Klasifikasi Platyhelminthes
A. Tubellaria (Cacing Bulu Getar)
Ciri : 1 - 60 cm, hidup di air tawar jernih, mempunyai faring yang dapat dijulurkan
untuk menangkap makanan.
Sistem reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi. Bila terpotong, setiap
potongan tubuh menjadi planaria baru. Seksual, yaitu pembuahan silang. Sistem
gerak dengan silia, atau otot di bawah epidermis. Contoh : Planaria sp
Reproduksi Planaria sp
A = Terpotong alami
B = Terbelah menjadi 2
C = Terbelah menjadi 3
Struktur tubuh
Cacing hati (Fasciola hepatica)
Peranan Platyhelminthes
1. Pada umumnya Platyhelminthes merugikan, sebab parasit pada
manusia maupun hewan, kecuali Planaria. Planaria dapat dimanfaatkan
untuk makanan ikan.
2. Agar terhindar dari infeksi cacing parasit (cacing pita) sebaiknya
dilakukan beberapa cara, antara lain:
memutuskan daur hidupnya,
menghindari infeksi dari larva cacing,
tidak membuang tinja sembarangan (sesuai dengan syarat-syarat hidup
sehat),dan
tidak memakan daging mentah atau setengah matang (masak daging sampai
matang).
Nemathelminthes
Hewan triploblastik pseudoselomata; tubuh simetri bilateral berbentuk bulat
panjang dilapisi kutikula; memiliki sistem pencernaan lengkap; sistem sirkulasi
oleh cairan pseudoselom; tidak memiliki sistem respirasi dan ekskresi.
Hidup bebas dan sebagian parasit.
Hidup di tanah becek, dasar perairan tawar atau laut bebas; parasit di dalam
tubuh manusia, hewan atau tumbuhan.
Reproduksi secara seksual.
Kelamin terpisah (jantan dan betina)
Contoh Nematoda yang parasit pada manusia adalah cacing gelang, cacing
tambang, cacing kremi, cacing filaria dan cacing Trichinella.
Kelas Nematoda
Ciri-ciri :
1. Ascaris lumbricoides (cacing gelang)
Hidup parasit di usus manusia
Hewan dioseus
Betina ukuran 20-40 cm, jantan 10-15 cm
Ascaris lumbricoides hanya berkembang biak
secara seksual
Cacing jantan mempunyai spikula
Struktur tubuh
Kelas Nematophora
Ciri-ciri :
1.Bentuk silindris, panjang dan langsing
2.Larva bersifat parasit, sedangkan bentuk dewasa
hidup bebas.
Gordius sp parasit
pada Arthropoda
Peranan Nemathelminthes
Pada umumnya Nemathelminthes merugikan
bagi manusia maupun hewan, karena hewan ini
hidup sebagai parasit dan dapat menginfeksi
inangnya. Agar terhindar dari infeksi hewan
Nemathelminthes, berikut ini cara-cara yang bisa
dilakukan :
1.Memutus daur hidupnya
2.Tidak membuang tinja sembarangan
3.Berperilaku hidup sehat
4.Memakan daging yang sudah dimasak dengan
baik, jangan yang masih mentah atau setengah
matang.
ANNELIDA
Hewan tiploblastik selomata; tubuh
simetri bilateral bersegmen.
Memiliki otot, sistem pencernaan
lengkap, sistem sirkulasi, sistem saraf
tangga tali, dan sistem ekskresi; tidak
memiliki sistem respirasi.
Bersifat hermafrodit atau gonokoris.
Hidup bebas di dasar laut, perairan
tawar, tanah dan tempat-tempat lembab
atau parasit pada tubuh vertebrata.
Reproduksi secara seksual atau
aseksual.
Klasifikasi dibedakan menjadi tiga kelas,
yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan
Hirudinea.
Kelas Polychaeta
Ciri-ciri:
Habitatnya di lautan
tubuhnya terdiri dari banyak rambut
Kelas Herudinae
Ciri-ciri:
Banyak terdapat di air tawar, air laut atau di darat
Tubuh tidak memiliki parapodia atau setae dan memiliki alat
penghisap pada bagian anterior dan posterior
Pada hewan hermafrodit, lubang genetalia jantan terletak di muka
lubang genetalia betina
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung,
rektum, anus. Anus terletak pada bagian dorsal
Peredaran darah tertutup dan pernafasan berlangsung melalui
kulit
Pengeluaran (eksresi) melalui nefridium yang terdapat pada
setiap segmen
Hewan ini mempunyai kelenjar ludah yang menghasilkan sekret
yang mengandung bahan anti koagulasi (mencegah
penggumpalan darah)
Struktur tubuh
Peranan Annelida
Untuk obat
Konsumsi
Sumber protein
Mempunyai peranan ekonomis
Terapi
Memperbaiki struktur tanah
Menghasilkan zat anti pembekuan darah
MOLLUSCA
Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral;
bertubuh lunak; hidup bebas di laut, air tawar, atau darat.
Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel;
bercangkang.
Sistem pencernaan lengkap, sistem sirkulasi terbuka atau
tertutup.
Sistem saraf terdiri dari ganglion dan serabut saraf.
Respirasi dengan insang atau rongga mantel; ekskresi
dengan nefridia.
Reproduksi seksual secara internal atau eksternal, dan
bersifat dioseus atau monoseus.
Gastropoda
Cephalopoda
Bivalvia
Tubuh Amphineura
berbentuk pipih dan oval
Hewan tersebut memiliki
fase larva yang disebut
trokofor
Hewan ini dapat
ditemukan pada
bebatuan sepanjang tepi
pantai yang dangkal.
Contohnya Chyton sp.
Amphineura
o Scapopoda memiliki
cangkang yang berbentuk
gading
o Pada ujung cangkangnya
terdapat lubang atau mantel
o Hewan ini sebagian hidup di
laut
o Dilengkapi tentakel untuk
menyampaikan makanan
berupa protozoa ke dalam
mulut.
Contohnya siput gading
(Dentalium entale)
Scapopoda
Peran Mollusca
Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya cumi-cumi
(Loligo sp.), kerang (Anadara sp), dan bekicot (Achatina
fulica).
Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera).
Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu,
Nautilus.
Mollusca yang merugikan bagi manusia, misalnya bekicot
dan keong sawah yang merupakan hama dari tanaman dan
siput air adalah perantara cacing Fasciola hepatica.
ECHINODERMATA
Tubuh bertipe simetri radial, tetapi pada saat larva bertipe simetri bolateral
Alat gerak berupa kaki ambulakral (kaki pembuluh, sistem pembuluh air)
Asteroidea
Tubuhnya berbentuk
bulat atau gepeng dan
tidak memiliki lengan
Duri-duri pada kulitnya
dapat digerakan di
sekitar kaki ambulakral
Contoh hewannya yaitu,
bulu babi dan dolar pasir
Echinoidea
Crinoidea
Holotruidea
Peran Echinodermata
Echinodermata dimanfaatkan oleh manusia sebagai
makanan. Misalnya telur landak laut yang banyak
dikonsumsi di Jepang dan keripik timun laut yang banyak
dijual di Sidoarjo. Jawa Timur.
Sebagai bahan penelitian mengenai fertilisasi dan
perkembangan awal. Para ilmuwan biologi sering
mengggunakan gamet dan embrio landak laut.
Bintang laut sering dianggap merugikan oleh
pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut karena
merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut.
ARTHROPODA
ARTHROPODA
Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral; memiliki kaki dan
tubuh beruas; hidup diberbagai habitat secara bebas, parasit, komensal,
atau simbiotik.
Tubuh terdiri dari kaput, toraks, dan abdomen; berangka luar; jumlah
anggota tubuh beragam.
Sistem indera berkembang baik; sistem saraf tangga tali; sistem
pencernaan lengkap;
Ekskresi menggunakan tubula malpighi atau dibantu dengan kelenjar
ekskresi tertentu.
Respirasi dengan insang, trakea atau paru-paru buku.
Sistem sirkulasi terbuka; bersifat dioseus dan reproduksi seksual secara
internal; mengalami ekdisis, sebagian bermetamorfosis.
Klasifikasi Arthopoda
Crustacea, tubuhnya menyatu dengan dada, memiliki 5
pasang kaki, mempunyai antena, membentuk ekor
kipas
Insecta
Abdomen, terdiri dari 10, atau 11 segmen
Reproduksi: berkelamin terpisah, pembuahan terjadi di dalam tubuh induk
betina. Serangga umumnya bersifat ovipar, atau bertelur.
Respirasi: berupa trakea atau saluran udara yang bercabang ke seluruh
jari-jari.
Sistem saraf: sistem saraf tangga tali.
Sistem peredaran darah: peredaran darah terbuka dan darahnya tidak
mengandung haemoglobin.
Sistem pencernaan: bervariasi tergantung jenis serangganya. Umumnya
terdiri dari: mulut-kerongkongan-tembolok-perut otot-perut kelenjar-usus
bagian akhir-anus.
Alat ekskresi: saluran Malphigi
Peran Arthropoda
Peran arthropoda yang menguntungkan manusia :
dibidang pangan dan sandang yaitu sebagai sumber makanan yang mengandung
protein hewani tinggi. Misalnya Udang windu (Panaeus monodon), rajingan (portunus
pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan udang karang (panulirus versicolor).
Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica).
Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori)
VERTEBRATA
LOGO
Chondrichthyes
Ciri Umum
Pisces
Klasifikasi
Chordata
(vertebrata)
Peran
Chordata
bagi Manusia
Agnatha
Gnathosmatha
Osteichthyes
Reptilia
Aves
Amphibia
Mamalia
AGNATHA
Agnatha berasal dari kata a =
tidak dan gnatum=rahang.
Anggota kelas ini tidak
memiliki rahang, misalnya
ikan Lamprey. Ikan lamprey
pada umumnya hidup
menempel pada ikan lain lain
dan mengisap makanan dari
sistem peredaran darah
inangnya. Kelas Agnatha
merupakan vertebrata yang
paling primitif.
CHONDRICHTHYES
Chondros = tulang rawan
Ichthyes = ikan
Chondrichtyes => ikan bertulang rawan
1. Sisik plakoid
2. Telur dibuahi di dalam tubuh induknya
(pembuahan di dalam)
3. Tidak punya tutup insang tapi masing
masing mempunyai celah sendiri
Hiu jantan
OSTEICHTHYES
Osteochthyes berasal dari kata osteon = tulang sejati.
Anggota kelas ini terdiri atas ikan bertulang sejati atau
tulang keras.
AMPHIBIA
Amphibia berasal dari kata amphi = dua dan bios= hidup. Kelas Amphibia
umumnya hidup di dua tempat, yaitu darat dan air selama metamorfosisnya.
Sebagian besar Amphibia memiliki ciri-ciri khusus lainnya, yaitu :
Berkulit licin tidak bersisik
Menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga
tergolong hewan eksoterm
Fertilisasi secara eksternal di air tau tempat lembab
Menghasilkan telur (bersifat ovipar) yang tidak bercangkang
Tidak semua jenis Amphibia hidup di dua tempat kehidupan. Beberapa jenis
katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup di air dan ada yang
hanya di darat. Namun habitatnya secara keseluruhan dekat dengan air dan
tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis.
Amphibia terdiri dari tiga ordo, yaitu Anura, Urodela, dan Apoda.
Klasifikasi amphibia
Anura
Anura memiliki ciri tidak berekor saat dewasa.Kaki belakangnya yang lebih
panjang daripada kaki depan digunakan untuk melompat. Lidahnya besar,
lengket, dan dapat dijulurkan untuk menangkap mangsanya. Bagi yang
jantan memiliki kantong udara di kerongkongannya yang dapat
mengeluarkan suara untuk menarik betina saat musim kawin. Contoh
hewan ini adalah katak hijau (Rana signata).
Urodela
Urodela merupakan kelompok amphibia yang memiliki ekor saat larva, muda
dan dewasa. Tubuhnya berbentuk silinder memanjang serta memiliki kaki depat
yang sama ukurannya dengan kaki belakang. Beberapa jenis ini hidup di air
dan ada yang di darat. Hewan yang tegolong kelompok ini adalah salamander.
Apoda
Apoda yang disebut juga sesilian merupakan amphibia tak berkaki.
Bentuk tubuhnya seperti cacing tanah atau belut. Larva sesilian sangat
menyerupai sesilian dewasa. Sesilian hidup terutama bersarang dalam
lubang di tanah.
REPTILIA
REPTILIA
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki
kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk
(keratin).Sisik berfungsi mencegah kekeringan.Ciri
lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah :
Anggota tubuh berjari lima
Bernapas dengan paru-paru
Jantung beruang tiga tau empat
Menggunakan energi lingkungan untuk mengatur
suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan
eksoterm
fertilisasi secara internal
Menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar
dengan telur amniotik bercangkang
Reptil hidup hidup di air dan darat.
Reptilia mencakup tiga ordo besar yaitu Chelonia,
Squamata, dan Crocodilia.
Klasifikasi Reptilia
Ordo Testudinata (Chelonia), ciri-cirinya memiliki
kerapas, misalnya penyu dan kura-kura.
AVES
Aves atau burung memiliki bulu yang terbuat dari keratin. Bulu yang membentuk
sayap berperan untuk terbang.selain bulu, ciri-ciri lainnya pada burung adalah :
bertelur sehingga tergolong hewan ovipar dengan ciri telur bercangkang dan
kuning telur besar; mengerami telurnya dan merawat anaknya
Klasifikasi Aves
Ordo Galliformes, misalnya ayam hutan, kalkun dan
puyuh.
Ordo Psittaciformes, misalnya kaktua dan betet.
MAMMALIA
Semua menghasilkan susu sebagai makanan anaknya; memiliki kelenjar mammae yang
terdapat di daerah perut atau dada.
Berambut, pada paus dan lumba-lumba, rambut ada pada tahap tertentu perkembangan
embrionya.Rambut mammalia tersusun dari protein yang disebut keratin.
Rambut mammalia berfungsi sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas
dengan lingkungan, segabai indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari
gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi dari
mangsa, dan sebagai penciri kelamin.
Memiliki tiga tulang telinga tengah yang terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan
tulang sanggurdi.Ketiga tulang tengah berperan dalam pendengaran, yaitu meneruskan
getaran suara dari membran timpani (gendang telinga) ke telinga dalam.
Geligi dengan berbagai ukuran dan bentuk, rahang bawah tersusun dari satu tulang;
Bernapas dengan paru-paru; jantung beruang empat; diafragma di antara rongga perut dan
rongga dada untuk membantu pernapasan;
Otak yang lebih berkembang dibandingkan vertebrata lain; Menggunakan energi
metabolismenya untuk menjaga suhu tubuh tetap konstan sehingga digolongkan sebagai
hewan endoterm dan homeoterm
Fertilisasi terjadi secara internal atau di dalam tubuh betina, melahirkan anaknya sehingga
termasuk hewan vivipar; hidup diberbagai habitat di darat dan di perairan.
Klasifikasi Mamalia
Ciri khas mamalia yaitu memiliki kelenjar susu
(kelenjar mammae) untuk menyusui anaknya.
Kelas mammalia terbagi menjadi dua subkelas
yaitu :
Prototeria dan Theria
Subkelas Prototeria memiliki paruh dan bersifat
ovipar, terdiri atas ordo Monotremata.
Contohnya, Platipus
Ordo
Cetacea (mamalia
tidak
berambut),
misalnya paus, pesut, dan lumbalumba
Ordo
Insectivora,
merupakan
mamalia
pemakan
serangga,
misalnya
cecurut
Ordo
Artiodactyla,
merupakan
mamalia
berkuku genap. Misalnya babi,
unta, dan kerbau.
Ordo
Parissodactyla,
merupakan
mamalia
berkuku ganjil, misalnya badak dan
kuda