Integral

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

INTEGRAL

A. Anti Turunan (Integral Tak-tentu)


Matematika mempunyai banyak pasangan operasi balikan: penambahan dan pengurangan,
perkalian dan pembagian, pemangkatan dan penarikan akar, serta penarikan logaritma
dan penghitungan logaritma.
Definisi :
Fungsi F dikatakan anti turunan dari fungsi f pada selang I jika F(x) = f(x) untuk semua x di I.
Notasi : F(x) = f(x) dx
Integral tak tentu adalah Anti/Invers/Kebalikan turunan.

2
3
x dx 3x c

Contoh :

3
4
4 x dx x c

Integral tak tentu adalah operator linear, yaitu bersifat :


1. kf ( x ) dx = k f ( x ) dx

[ f ( x) g ( x)]dx

2.

f ( x ) dx +

g ( x)dx

Rumus-rumus Dasar Integral Tak Tentu

1.

n
n 1
c,
x dx n 1 x

3.

cos xdx sin x c

n-1

2.

sin xdx cos x c


4.

5. e x dx e x c
7.
9.

dx
1 x
dx
2

6. a x dx

sin 1 x c

8.

sec 1 x c

dx
1 x

ax
c
ln a

tgn 1 x c

10. sec 2 xdx tgnx c

x x 1
11. cos ec 2 xdx ctgx c
13.

x dx ln x c

12.

sec xtgnxdx sec x c

cos ecxctgxdx cos ecx c

Contoh :

3
4
(2 x 5 cos x)dx 2 x 5 sin x c

B. INTEGRAL TENTU
Definisi :
Misal f fungsi yang didefinisikan pada [a,b], f dikatakan terintegralkan pada [a,b] jika
n

lim f ( xi )xi ada, selanjutnya f ( x ) dx disebut Integral Tentu (Integral Riemann) f

P 0 i 1

dari a ke b, dan didefinisikan

f ( x ) dx

= lim

f ( xi )xi .

P 0 i 1

f ( x ) dx

menyatakan luas daerah yang tercakup diantara kurva y = f(x) dan sumbu x dalam

selang [a,b], jika

f ( x ) dx bertanda negatif maka menyatakan luas daerah yang berada

dibawah sumbu x.
Definisi :
a

f ( x ) dx

=0

f ( x ) dx

= -

a
b
a

f ( x) dx ,

a>b

Teorema Dasar Kalkulus


Teorema Dasar Kalkulus memberikan kemudahan untuk menghitung Integral Tentu, berikut
teorema tersebut :
Misal f kontinu pada [a,b] dan F sebarang anti turunan f, maka
b

f ( x ) dx

= F(b) F(a)

Selanjutnya ditulis F(b) F(a) = [ F ( x )]b


a

Contoh :
1. Perlihatkan bahwa jika r Q dan r -1, maka
b

b r 1

a r 1

r
x dx r 1 r 1
a

Jawab :
r 1
Karena F(x) = x
suatu anti turunan dari f(x) = xr, maka menurut TDK,

r 1

b r 1

a r 1

r
x dx F (b) F (a ) r 1 r 1
a

Integral tentu sebagai operator linear, yaitu bersifat :


Misal f dan g terintegralkan pada [a,b] dan k suatu konstanta, maka kf dan
f + g terintegralkan, dengan

1.

kf ( x )dx

f ( x)dx

[ f ( x) g (x)]dx

2.

f ( x)dx +

g ( x ) dx

Contoh :
2

Hitung

2
( 4 x 6 x )dx

Jawab :
2

2
2
(4 x 6 x )dx 4 xdx 6 x dx

x2

= 4

x3

6
1

4 1
8 1
6 = 12
= 4
2 2
3 3
Sifat-Sifat Integral Tentu
1. Sifat Penambahan Selang
Teorema :
Jika f terintegralkan pada suatu selang yang mengandung tiga titik a, b dan c, maka
c

f ( x)dx

f ( x )dx

f ( x )dx

bagaimanapun urutan a, b dan c.

Contoh :
2

0
2

0
1

1
2

2
2
2
2
2
2
x dx x dx x dx 2. x dx x dx x dx

1.
3.

2
2
2
x dx x dx x dx

2. Sifat Simetri
Teorema :
a

Jika f fungsi genap [f(-x) = f(x)] , maka

f ( x)dx

a
a

Jika f fungsi ganjil [f(-x) = - f(x)], maka

=2

f ( x )dx

f ( x )dx

= 0.

Contoh :

x
x
x 1
1.
cos 4 dx 2 cos 4 dx 8 cos 4 . 4 dx 4 2

0
0
5

2.

x5

2
5 x 4

dx = 0

C. TEKNIK-TEKNIK PENGINTEGRALAN
1. Teknik Subtitusi
a. Subtitusi Dalam Integral Tak Tentu

dan

Teorema :
Misal g fungsi yang terdiferensialkan dan F suatu anti turunan dari f, jika u = g(x) maka
f(g(x))g(x) dx = f(u) du = F(u) + c = F(g(x)) + c
Contoh :
Hitunglah

sin

x
x

dx .
x = x1/2 sehingga du =

Jawab : Misalkan u =

sin

x
x

dx = 2 sin

1 1 / 2
dx maka
x
2

1 1 / 2
x
dx = 2 sin udu = 2cosu + c = 2cos
2

x +c

b. Subtitusi Dalam Integral Tentu.


Teorema :
Misal g mempunyai turunan kontinu pada [a,b] dan f kontinu pada daerah nilai g, maka
b

g (b )

g (a)

f ( g ( x)) g ' ( x)dx


1

Contoh : Hitung

f (u )du

x 1
2

0 ( x 2 x 6)

dx

Jawab :
Misal u = x2+2x+6 sehingga du = 2x+2 dx = 2(x+1)dx perhatikan u = 6 jika x = 0 dan u = jika x
= 1, jadi
1

x 1

0 (x

2 x 6)

1 9 du

dx =

1 1 2( x 1)
dx

2 0 ( x 2 2 x 6)
1

ln u 96 (ln 9 ln 6)

26 u
2
2

1 3
ln
2 2

2. Pengintegralan Bentuk-Bentuk Trigonometri


a. sin n x dx, cos n x dx
Jika n bilangan bulat positif ganjil, maka keluarkan faktor sin x atau cos x dan kemudian
gunakan kesamaan sin 2 x + cos 2 x = 1.
Jika n bilangan bulat positif genap, maka gunakan rumus setengah sudut
sin 2 x =
Contoh :

1.

1 cos 2 x
1 cos 2 x
, cos 2 x =
2
2

1 cos 2 x
cos 4 x dx =

dx =

1
4

(1 + 2 cos 2x + cos 2 2x) dx

1
1
1
dx + 4 cos 2x (2) dx + 8 (1 + cos 4x) dx
4

=
b.

3
1
1
x+
sin 2x +
sin 4x + c
32
8
4

sin m x cos n x dx
Jika m atau n bilangan bulat positif ganjil dan eksponen lain sembarang, maka keluarkan
faktor sin x atau cos x yang berpangkat ganjil tersebut kemudian gunakan kesamaan sin 2 x
+ cos 2 x = 1. Jika m dan n bilangan bulat positif genap, maka gunakan rumus setengah
sudut.

Contoh :
Tentukan : 1.
c.

sin 3 x cos 4 x dx

dx = -

cotg 2 x (cosec 2 x 1) dx =

cotg 2 x d(cotg x) -

cotg 2 x cosec 2 x dx

(cosec 2 x 1) dx = -

cotg 2 x

1
cotg 3x + cotg x + x + c
3

tg m x sec n x dx, cotg m x cosec n x dx


Jika n genap dan m sembarang, maka keluarkan faktor sec 2 x atau
cosec 2 x.
Jika m ganjil dan n sembarang, keluarkan faktor tg x.sec x.
Contoh :
Tentukan : 1.

e.

sin 2 x cos 4 x dx

tg n x dx, cotg n x dx.


Keluarkan faktor tg 2 x = sec 2 x 1 dalam kasus tg atau faktor cotg 2 x = cosec 2 x 1
dalam kasus cotg.
Contoh :
cotg 4 x dx =

d.

2.

tg 3/2 x sec 4 x dx

2.

tg 3 x sec 1/2 x dx

sin mx cos nx dx, sin mx sin nx dx, cos mx cos nx dx.


Gunakan kesamaan :
sin mx cos nx = [sin (m+n)x + sin (m n)x]
sin mx sin nx = -[cos (m+n)x - cos (m n)x]
cos mx cos nx = [cos (m+n)x + cos (m n)x]
Contoh :
sin 2x cos 3x dx = 1/2
= 1/10

sin 5x d(5x)

sin 5x + sin (-x) dx

sin x dx = - 1/10 cos 5x + cos x + c.

3. Pengintegralan Parsial
Pengintegralan parsial (sebagian) dapat dilakukan jika pengintegralan dengan teknik
subtitusi tidak memberikan hasil, dan dengan catatan bagian sisa pengintegralan lebih
sederhana dari integral mula-mula.

udv uv vdu

Contoh :
1. xe x dx
Misalkan u = x, dv = ex dx maka du = dx , v = ex
x
x
x
x
x
xe dx = xe e dx = xe e + c

4. Integral Fungsi Akar (Subtitusi yang Merasionalkan).


a. Fungsi Integran yang memuat bentuk n ax b
Penyelesaian dengan menggunakan subtitusi : u = n ax b

3
x x 4dx
Misalkan u = x3 x 4dx

Contoh : Hitung
Jawab :

Shg

maka u 3 = x 4 dan 3 u 2 du = dx
3
4
3
x3 x 4dx = (u 3 4)u.3u 2 du ( x 4) 7 ( x 4) 3 c

b. Integran yang memuat bentuk a x , a x 2 , x 2 a 2


Gunakan berturut-turut subtitusi : x = a sin t, x = a tg t dan x = a sec t.
Contoh :

4 x2

1. Tentukan

x2

dx

Jawab :
Misalkan x = 2 sin t maka dx = 2 cos t dt dan

2 cos t
2

4 sin t

4 x 2 = 2 cos t , shg

4 x2
x2

dx =

( 2 cos t ) dt ctg 2 tdt = - ctg t t + c

4 x2
x
sin 1 c
x
2
5. Integral Fungsi Rasional
Fungsi Rasional merupakan fungsi hasil bagi dua fungsi Polinom yang ditulis :
=

F ( x)

P( x)
, P(x) dan Q(x) fungsi fungsi Polinom dengan Q(x) 0
Q( x)

Fungsi Rasional dibedakan atas :


a. Fungsi Rasional Sejati yaitu fungsi rasional dimana derajat fungsi polinom pada
pembilang lebih kecil dari pada derajat fungsi polinom pada penyebut.
b. Fungsi Rasional Tak Sejati yaitu fungsi rasional dimana derajat fungsi polinom pada
pembilang lebih besar dari atau sama dengan derajat fungsi polinom pada penyebut.
Fungsi Rasional Tak Sejati dapat ditulis sebagai penjumlahan fungsi polinom dengan Fungsi
Rasional Sejati dengan jalan membagi fungsi pembilang dengan fungsi penyebut.
Permasalahan mengintegralkan fungsi rasional terletak pada bagaimana mengintegralkan
fungsi rasional sejati. Suatu fakta, bahwa fungsi rasional sejati dapat ditulis sebagai jumlah
dari fungsi rasional sejati yang lebih sederhana
Contoh :

5x 1
2

x 1

2
3

x 1 x 1

a. Penjabaran Fungsi Rasional atas Faktor Linear yang Berbeda


Contoh :
Tentukan

Jawab :

5x 3

x 2 x 2 3x

5x 3
3

x 2 x 3x

dx

5x 3
A
B
C

x( x 1)( x 3) x x 1 x 3

maka 5x + 3 = A(x+1)(x-3) + Bx(x-3) + Cx(x+1)


dengan menyamakan koefisien pada kedua polinom diruas kiri dan ruas kanan maka
diperoleh : A = -1 , B =

5x 3
x 3 2 x 2 3x

dx =

, dan C =

sehingga

3
1
dx
2
2
x x 1 dx x 3 dx

= - ln x

1
3
ln x 1 ln x 3 c
2
2

b. Penjabaran Fungsi Rasional atas Faktor Linear yang Berulang


Contoh :
x
dx
Tentukan
( x 3) 2
Jawab :
x

( x 3)

A
B

maka x = A(x-3) + B
x 3 ( x 3) 2

dengan menyamakan koefisien pada kedua polinom diruas kiri dan ruas kanan
diperoleh : A = 1 dan B = 3 sehingga
x
1
3
3
dx
dx
dx ln x 3
c

2
2
x

3
x
3
( x 3)
( x 3)
Yang perlu diperhatikan untuk tiap faktor (ax b) k dalam penyebut, maka ada sebanyak
k suku penjabarannya, yaitu :

Ak
A1
A2

...
ax b (ax b) 2
(ax b) k
c. Penjabaran Fungsi Rasional atas Faktor Kuadrat yang Berbeda
Contoh :
6 x 2 3x 1
dx
Tentukan
( 4 x 1)( x 2 1)
Jawab :
6 x 2 3x 1

A
Bx C

4
x

1
(4 x 1)( x 1)
x2 1
Selanjutnya tentukan A, B dan C seperti cara diatas dan kemudian hitung integral setiap
sukunya.
2

D. PENGGUNAAN INTEGRAL TERTENTU


1. Luas Daerah Bidang Rata
a. Daerah Antara Kurva dan Sumbu Koordinat.
Perhatikan gambar daerah rata dibawah ini
Daerah R dibatasi oleh grafik-grafik y = f(x), x = a, x =
b dan y = 0, luasnya A(R) ditentukan oleh :
b

A(R) =

f ( x)dx

Jika gambar terletak dibawah sumbu X maka


integral diatas bernilai negatif,
karena luas daerah tidak mungkin bilangan negatif
maka nilai integral tersebut dimutlakkan.
Perhatikan pula gambar daerah rata berikut ini :

Daerah R dibatasi oleh grafik-grafik x = f(y), y = c, y = d dan x = 0, luasnya A(R) ditentukan


d

oleh : A(R) =

f ( y )dy

Jika gambar terletak disebelah kiri sumbu Y maka integral diatas bernilai negatif, karena
luas daerah tidak mungkin bilangan negatif maka nilai integral tersebut dimutlakkan.
Contoh :
Tentukan
fungsi :

luas

daerah

yang

dibatasi

oleh

Untuk menghitung luas daerah rata ikuti pola berfikir sebagai berikut :
1. Gambar daerah yang bersangkutan
2. Potong daerah menjadi jalur-jalur dan beri nomor pada satu jalur tertentu
3. Hampiri luas jalur tertentu tersebut dengan luas persegi panjang
4. Jumlahkan luas jalur-jalur pada daerah tersebut
5. Ambil limit dari jumlah diatas dengan lebar jalur menuju 0, maka diperoleh integral
tertentu.

b. Daerah antara 2 Kurva


Perhatikan kurva-kurva y = f(x) dan y = g(x) dengan g(x) f(x) pada selang [a,b], sebagai
gambar berikut :

A ( f ( x ) g ( x ))x
b

A=

( f ( x) g ( x))dx

Kita gunakan cara : potong, aproksimasikan, dan integralkan.

Anda mungkin juga menyukai