Sistem Akuntansi Penerimaan Kas 1
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas 1
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas 1
b.Penjual mengirim barang melaui kantor pos pengirim dengan cara mengirim dengan cara
mengisiformulir COD sales di kantor pos
c.Kantor pos pengirim mengirim barang dan formulir COD sales sesuai dengan intruksi
penjual kepada kantor pos penerima
d.Kantor pos penerima, pada saat diterimanya barang dan formulir COD sales
memberitahukan kepada pembeli tentang diterimanya kiriman barang COD sales.
e.Pembeli membawa surat pangilan ke kantor pos penerima dan melakukan pembayaran
sejumlah yang tercantum dalam formulir COD sales. Kantor pos menerima penyerahan
barang kepada pembeli, dengan diterimanya kas dari pembeli.
f.Kantor pos penerima memberitahu kantor pos pengirim bahwa COD sales telah
dilaksanakan
g.Kantor pos pengirim memberitahu penjual bahwa COD sales telah selesai dilaksanakan,
sehingga penjual dapat mengambil kas yang diterima diterima dari pembeli
Jika lokasi pembeli berada di kota yang sama dengan lokasi perusahaan, penyerahan
barang biasanya dilaksanakan sendiri oleh fungsi pengiriman perusahaan.
C. Penerimaan Kas dari Credit Cerd Sale
Sebenarnya credit card bukan merupakan suatu tipe penjualan namun merupakan salah satu
pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual. Credit card dapat dapat
merupakan sarana bagi pembeli, baik dalam over-the-counter sale maupun dalam penjualan
yang pengiriman barangnya dilaksanakan melalui jasa pos atau ang kutan umum. Dalam overthe-counter sale , pembeli datang ke perusahaan, melakukan pembayaran ke kasir dengan
angkutan umum, pembeli tidak perlu datang ke perusahaan penjual. Pembeli memberikan
persetujuan tertulis penggunaan kartu kredit dalam pembayaran harga barang, sehingga
memungkinkan perusahaan melakukan penagihan kepada bank atau perusahaan penerbit
kartu kredit.
Kartu ktedit dapat digolongkan menjadi tiga kelompok:
1. Kartu kredit bank (bank card).
2.Kartu kredit perusahaan (company card).
3. Kartu kredit bepergian dan hiburan (travel and entertaiment card).
D. Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :
1.Fungsi Penjualan. Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini
bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan
menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran ke fungsi kas.
2.Fungsi Kas. Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung
jawab sebagai penerima kas dari pembeli.
3.Fungsi Gudang. Fungsi ini bertanggung jawab menyiapkan barang yang disimpan oleh
pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke funsi pengiriman.
4.Fungsi Pengiriman. Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan
menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
5.Fungsi Akuntansi. Bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan
kas dan pembuat laporan penjualan.
E. Informasi yang Diperlukan oleh Manajemen
Informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemendari penerimaan kas dari penjualan
tunai adalah :
1.Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka
waktu tertentu.
jurnal penjualan disediakan satu kolom untuk setiap jenis produk guns meringkas informasi
penjualan menurut jenis produk tersebut.
2.Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai
sumber, diantaranya penjulan tunai.
3.Jurnal Umum
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai , jurnal ini digunakan oleh fungsi
akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.
4.Kartu Persedian
Kartu persedian digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pokok
produk yang dijual. Kartu persedian ini diselenggarakan di fungsi akuntansi untuk
mengawasi mutasi dan persedian barang yang disimpan digudang.
5.Kartu Gudang
Catatan ini tidak termasuk catatan akuntansi karena hanya nerisi data kuantitas persediaan
yang disimpan digudang. Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat
.kartu gudang digunakan untuk mencatat berkurangnya kuantitas produk yang dijual.
H. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjulan tunai adalah :
1. Prosedur order penjualan
2. Prosedur penerimaan kas
3. Prosedur penyarahan barang
4. Prosedur pencatatan penjualan tunai
5. Prosedur penyetoran kas ke bank
6. Prosedur pencatatan penerimaan kas
7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan
I.
10.Kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama
dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya
11.Perhitngan saldo kas yang ada ditangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak
oleh pemeriksa intern.
dilakukan melalui pos, fungsi sekretariat bertugas membuka amplop surat memisahkan surat
pemberitahuan dengan cek, dan membuat daftar surat pemberitahuan yang diterima setiap
hari.
3.Bukti Setor Bank. Dibuat oleh fungsi ksa sebagai penyetoran kas yang diterima dari piutang
ke bank. Bukti setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank, bersamaan
dengan penyetoran dari piutang ke bank. Dua lembar tembusannya diminta kembali bank
setelah ditandatangani dan dicap oleh bank sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor
bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi
sebagai dokumen sumber untuk pencataan transaksi penerimaan kas dari piutang kedalam
jurnal penerimaan kas.
4.Kuitansi. dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dibuat oleh perusahaan bagi
para debitur yang melakukan pem penerimaan bayaran utang mereka. Kuitansi sebagai tanda
penerimaan kas ini dibuat dalam sistem perbankan yang tidak mengembalikan cancalled
check kepada chack issuer. Jika cancalled chack dikembalikan kepada chack issuer, kuitansi
sebagai tanda penerimaan kas digantikan fungsi oleh cancallad check.
C. Unsur Pengendalian Intern
Unsur pengendalian intern dalam sistem penerimaan kas dari piutang
Organisasi :
1.Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penagihan dan fungsi penerimaan kas.
2.Funsi penerimaan kas terpisah dari fungsi akuntansi.
Sumber Otorisasi dan Prosedur Pencatatan :
3.Debitur diminta untuk melakukan pembayaran dalam bentuk cek atas nama atau dengan
cara pemindah bukuan (giro bilyet).
4.Fungsi penagihan melakukan penagihan hanya atas dasar daftar piutang yang harus ditagih
yang dibuat oleh fungsi akuntansi.
5.Pengkreditan rekening membantu piutang oleh fungsi akuntansi (Bagian Piutang) harus
didasarkan atas surat pemberitahuan yang berasal dari debitur.
Praktik yang Sehat:
6.Hasil perhitungan kas harus direkam dalam berita cara perhitungan kas dan disetor penuh
ke bank dengan segera.
7.Para penagih dan kasir harus diasuransikan.
8.Kas dalam perjalanan (Baik yang ada ditangan Bagian Kasa maupun ditangan bagian
perusahaan) harus diasuransikan.
D. Sistem Peneriamaan Kas Dari Piutang Melalui Penagih Perusahaan
Penerimaan kas dari piutang m bagian melalui penagih perusahaan dilaksanaan dengan
prosedur :
1.Bagian piutang memberikan daftar yang sudah saatnya ditagih kepada bagian penagih
2.Bagian penagih mengirimkan penagih, yang merupakan karyawan perusahaaan untuk
melakukan penagihan kepada debitur
3.Bagian penagih menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan kepada debitur
4.Bagian penagih menyerahkan cek kepada bagian kasa
5.Bagian penagih menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk
kepentingan posting ke dalam kartu piutang
6.Bagian kasa mengirim kuitansi cek tersebut sebagai tanda penerimaan kas kepada debitur
7.Bagian kasa menyetorkan cek ke bank, setelah cek atas cek tersebut dilakukan endorsement
oleh pejabar yang berwenang
8.Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut kepada debitur.