Biji

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

http://media-3.web.britannica.com/eb-media/44/72144-035-AE10EFC1.

jpg

http://3.bp.blogspot.com/-I5s-Z2dTdT8/UJxr-
cnYLuI/AAAAAAAAAfo/dJQ0wirItNg/s1600/kidney+beans.JPG

http://1.bp.blogspot.com/-
xrOxoLeWGxU/UZ7uso2H6hI/AAAAAAAAAGk/6CzyCQ_MqLg/s1600/Struktu
r+Biji+Monokotil.jpg












Bagian-bagian biji dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Kulit Biji (spermodermis)
b. Kulit pusar (funiculus)
c. Inti biji atai isi biji (nucleus seminis)
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji,
tetapi
dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama
asalnya, misalnya :
Integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji
(spermodermis).
A. KULIT BIJI (Spermodermis)
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Oleh sebab itu
biasanya kulit biji (dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri aras dua
lapisan, yaitu :
Lapisan Kulit Luar (testa), ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada
yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung
utama bagian biji yang di dalam. Lapisan luar ini dapat memperlihatkan warna
dan gambaran yang berbeda-beda: merah, biru, perang, kehijau-hijauan, ada
yang licin rata, mempunyai permukaan keriput.
Lapisan Kulit Dalam (tegmen), tipis seperti selaput, dinamakan juga kulit ari.
Pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih
dalam daripada integumentumnya, misalnya lain bagian jaringan nuselus
yang terluar.
Biji yang kulitnya terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah biji tumbuhan
biji
tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji talanjang (Gymnospermae), biji
malahan
mempunyai tiga lapisan seperti pada biji belinjo (Gnetum gnemon K), padahal
bakal biji
tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integementum saja.
Ketiga lapisan kulit biji seperti pada melinjo itu masing-masing dinamakan :
1. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda
berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
2.Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu,
menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.

3.Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput, serigkali melekat
erat pada inti biji Pada kulit luar biji itu masih dapat ditemukan bagian-bagian
lain, misalnya :
e. Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji bekas perlekatan dengan tali
pusar, biasanya
kelihatan kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagian lain
kulit biji. Pusar biji
jelas kelihatan pada biji tumbuhan berbuah polong, misalnya ; Kacang
panjang (Vigna
Sinensis Edl), kacang merah (Phaseolus vulgaris L). Dll.
f. Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk
sari ke dalam
bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang inii seringkali tumbuh menjadi
badan
berwarna keputih-putihan, lunak, yang disebut karunkula (caruncula). Jika
badan yang
berasal dari tepi liang ini sampai merupakan salut biji, maka disebut salut biji
semu
(arillodium).
B.Tali Pusar (Funiculus)

Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi
merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya bijii terlepas dari tali
pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal
sebagai pusar biji (lihat perihal kulit biji).


C.Inti Biji (Nucleus Seminis)

Inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, oleh sebab itu
inti biji juga dapat dinamakan isi biji.
a. Lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru,
b. Putih Lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk
masa permulaan
kehidupan tumbuhan baru (kecambah) sebelum dapat mencari makanan
sendiri.
D. Lembaga (Embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi
tumbuhan
baru. Lembaga telah memperlihatkan ketiga bagian utama tumbuhan, yaitu :

a. Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian akan
tumbuh tersusum merupakan akar tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong
dalam Dicotyedoneae).
b. Daun Lembaga (cotyledon), merupakan daun pertama suatu tumbuhan.
Daun lembaga dapat mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
- Sebagai tempat penimbunan makanan, jumlahnya biasanya dua, dan duduk
berhadapan
pada sisi yang rata tadi.
- Sebagai alat untuk melakukan asimilas
- Sebagai alat pengisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga. Dalam
hal ini daun
lembaga itu merupakan suatu alat yang tipis, merupakan bagian yang
memisahkan putih
lembaga dari lembaganya. Karena bentuknya yang seperti perisai kecil, alat
itu
dinamakan skutelum (scutellum). Biji tampak utuh, dan bagian ini (daun
lembaga tadi)
tidak tampak dari luar.
c. Batang Lembaga (cauliculus), dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu :
- Ruas batang di atas daun lembaga (interodium epicotylum),
- Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum).
Putih Lembaga (Albumen)
Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas suatu jaringan yang
menjadi tempat
cadangan makanan bagi lembaga. Tidak setiap biji mempunyai putih
lembaga. Seperti misalnya
pada biji tumbuhan berbuah polong (Leguminosae), cadangan makanan tidak
tersimpan dalam
putih lembaga, melainkan dalam daun lembaga, oleh sebab itu daun
lembaganya menjadi tebal.
Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan
cadangan tadi
kita dapat membedakan putih lembaga dalam :
a. Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbun makanan
itu terdiri atas sel-
sel yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah
dibuahi oleh
salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun
makanan ini. Hanya
dapat ditemukan pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
b. Putih lembaga luar (perispremium), jika bagian ini berasal dari bagian biji
di luar kandung
lembaga, entah dari nuselus entah dari selaput bakal biji.
Biji yang sebagian besar terdiri atas putih lembaga dalam, misalnya biji
jagung (Zea
mays L.) dan biji rumput (Gramineae) umumnya, sedang biji yang untuk
sebagian besar hanya
terdiri atas putih lembaga luar ialah biji lada (Piper nigrum L.). Ada pula biji
yang cadangan
makanannya tersimpan baik dalam putih lembaga luar maupun dalam, jadi
kedua-duanya ada
pada biji tadi, seperti misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt.)
E. kecambah (plantula)
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi
tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang
sesuai. Perkecambahan biji bergantung pada imbibisi. Imbibisi merupakan
penyerapan air oleh biji. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang,
memecahkan kulit biji, dan memicu perubahan metabolic pada embrio yang
menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhannya. Munculnya plantula
(tumbuhan kecil) dari dalam biji merupakan hasil pertumbuhan dan
perkembangan embrio.
Fase perkecambahan diikuti pertumbuhan 3 jaringan meristem primer, yaitu :
a.Protodrem : lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis
b.Meristem dasar akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi
lapisan korteks pada akar diantara stele dan epidermis
c.Prokambium : lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat,
yaitu floem dan xylem


Tahapan dan perkembangan
a.Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak
b.Spesialisasi : sel-sel yang sejenis berkelompok
c.Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
d.Organogenesis sel : proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
e.Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki
kekhususan dalam bentuk dan fungsi
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu :
a.Perkecambahan Epigeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat keatas
tanah. Ruas batang di bawah daun lembaga (hipokotil) akan tumbuh lurus
mengangkat kotiledon dan epikotil. Dengan demikian epikotil dan kotiledon
terangkat ke atas permukaan tanah. Epikotil memunculkan helai daun
pertamanya. Sedang kotiledon akan layu dan rontok karena cadangan
makanannya telah habis oleh embrio yang berkecambah. Contohnyapada
perkecambahan kacang hijau dan kacang tanah.
b.Perkecambahan Hypogeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di
bawah. Tumbuhnya epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus
kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal
di dalam tanah. Contohnya pada perkecambahan kacang kapri dan jagung.

http://kuplukluntur.blogspot.com/2012/11/makalah-morfologi-tumbuhan-
tentang-biji.html

Kulit, Inti Biji, dan Tali Pusar
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan
perbanyakan. Perbanyakan yang dimaksud adalah untuk memperbanyak
keturunan atau spesies dalam mempertahankan kelangsungan hidup
generasinya. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami
pembuahan.
Ada beberapa macam tipe bakal biji, yaitu orthotropous bila mikropil terletak
di bagian atas, sedangkan hilumnya di bagian bawah; amphitropous, yaitu
bakal biji yang tangkai bijinya membengkok sehingga ujung bakal biji dan
tangkai dasarnya berdekatan satu sama lain. Anatropous, yaitu bakal biji yang
mempunyai mikropil membengkok sekitar 180o, dan campylotropous, yaitu
bakal biji yang membengkok 90o sehingga tali pusar tampak melekat pada
bagian samping bakal biji.
Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal,
bulat, memanjang, bulat telur dan lain-lain. Bentuk biji yang unik dijumpai
pada genjer yang mempunyai biji, seperti ladam, dan senggani yang
mempunyai bentuk biji, seperti rumah siput.
Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil,
berduri dan sebagainya. Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang
tergolong gulma.
Bagian-bagian biji terdiri atas kulit biji, inti biji, dan tali pusar. Kulit biji pada
tumbuhan ada yang terdiri atas dua lapis, ada juga yang tiga lapis. Inti biji
terdiri atas embrio dan cadangan makanan. Tali pusar merupakan bagian
yang menghubungkan biji dengan plasenta. Pada kulit biji dapat dijumpai
bagian-bagian, seperti sayap, bulu, salut biji, pusar biji, liang biji, berkas
pembuluh pengangkut, tulang biji, carunle, dan strophiole.
Lembaga dan Putih Lembaga
Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji. Bagian ini
terdapat di dalam kulit biji. Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga
(radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga. Putih lembaga
terdiri atas putih lembaga dalam (endosperma) dan putih lembaga luar
(perisperma).
Bagian embrio, seperti radikula akan berkembang menjadi akar. Pada
tumbuhan Dicotyledoneae, radikula akan berkembang menjadi akar
tunggang. Pada Monocotyledoneae, akar tersebut akan berkembang menjadi
akar primer, namun masa hidupnya tidak lama karena segera diganti oleh
sistem akar sekunder. Kotiledon pada biji dapat berfungsi sebagai tempat
penimbunan makanan, alat untuk berfotosintesis sementara, dan sebagai alat
untuk menghisap makanan dari putih lembaga. Batang lembaga terdiri atas
epikotil dan hipokotil. Epikotil adalah pemanjangan ruas batang di atas
kotiledon, sedangkan hipokotil adalah pemanjangan ruas batang di bawah
kotiledon. Batang lembaga dan calon-calon daun merupakan bagian lembaga
yang disebut plumula.
Bagian putih lembaga, seperti endosperma merupakan cadangan makanan
pada biji. Berdasarkan pembentukannya, endosperma berasal dari sel induk
endosperma yang telah dibuahi oleh sel sperma. Perisperma merupakan
putih lembaga luar. Bagian ini berasal dari nuselus atau selaput bakal biji.

http://kamaruddinkhimenkbima.blogspot.com/2011/02/morfologi-tumbuhan-
makalah-tentang-biji.html

Anda mungkin juga menyukai