Gardu Tiang Trafo - GTT
Gardu Tiang Trafo - GTT
Gardu Tiang Trafo - GTT
Tugas
Untuk memenuhi mata kuliah
Proteksi dan Isolasi Tenaga Elektrik
yang dibimbing Sujito, S.T.,M.T.
Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
D3 TEKNIK ELEKTRO
September, 2009
Gardu Tiang Trafo(GTT) berlokasi dekat dengan konsumen, trafo dipasang pada
tiang listrik dan menyatu dengan jaringan listrik. Untuk mengamankan trafo dan
sistemnya, GTT dilengkapi dengan unit-unit pengaman yang ditempatkan pada
Perangkat Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) khususnya sistem pada PLN
Distribusi Jatim. Trafo daya step down berfungsi untuk menurunkan dari tegangan
menengah 20kV ke tegangan rendah 380/200 V(referensi tegangan trafo 400/231 V).
Untuk lokasi Gardu Distribusi khususnya tipe Gardu Trafo (GTT) berdekatan
langsung dengan daerah pelayanan konsumen, selanjutnya GTT disalurkan ke
konsumen melewati jurusan-jurusan, dan untuk setiap unit GTT disalurkan empat
jurusan.
• Saluran masukan
Besar arus sambungan SUTM menuju ke saluran trafo distribusi sisi primer
dihitung berdasarkan besar kapasitas daya trafo terpasang.
Gambar Saluran SUTM ke unit trafo pada GTT di Jl. Galunggung no. 37
2. Cut Out
Cut Out berfungsi untuk opersai dan sebagai unit trafo, cara kerjanya sebagai
berikut:
Besar kapasitas CO tergantung dari besar Fuse Link, dan besar Fuse Link
harus disesuaikan dengan daya trafo, dan berfungsi sebagai pengaman(seperti
pada fuse atau sekering). Apabila terjadi gangguan pada unit trafo maka fuse
link akan putus, dan bisa diganti. Besar fuse link dari PLN adalah 3, 6, 10 A.,
karena disuaikan dengan besar kapasitas Trafo Distribusi milik PLN.
Gambar Cut Out (CO) pada GTT di Jl. Galunggung (depan SD Percobaan)
3. Lightning Arrester
o LA dipasang setelah CO
Apabila SUTM tersambar surja petir, maka arus gangguan akan
diamankan CO lebih dan arus sisa gangguan akan diamankan lebih
lanjut oleh LA.
Gambar Ligthning Arrester (LA) pada GTT di Jl. Galunggung (depan SD Percobaan)
4. PHB-TR
• Sambungan sirikit pada PHB harus memakai sepatu kabel yang sesuai
dengan jenis metalnya dan ukuran penghantar serta harus
dijepit/dipress pada penghantar, KHA terminal sepatu kanel harus
minimum sama dengan kemampuan sakelar dari sirikit yang
bersangkutan rangkaian.
• Pemegang kabel harus dapat memikul gaya berat, gaya tekan dan gaya
tarik, sehingga gaya tersebut tidak akan langsung dipikul oleh gawai
listrik lain.
Gambar PHB-TR pada GTT di Jl. Bend. Sutami no. 15