Pengukuran Listrik Dan Instrumen II
Pengukuran Listrik Dan Instrumen II
Pengukuran Listrik Dan Instrumen II
RE1323
Semester I
Manfaat Mata Kuliah: Setelah lulus mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan dapat melakukan pengukuran berbagai macam besaran listrik (arus, tegangan, tahanan, dll) dengan tepat.
Deskripsi: Pengukuran Besaran Listrik Mata kuliah ini adalah dasar bagi mahasiswa Teknik Elektro untuk mengenal berbagai macam besaran listrik dan cara pengukurannya. Besaran listrik yang diukur meliputi: arus, tegangan, tahanan, kapasitansi, induktansi. Referensi Pustaka Utama: 1. William D. Cooper, Electronic Instrumentation & Measurement Techniques". Pustaka Penunjang: 1. Sudjana Sapiie, Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik , PT. Pradnya Paramita, Jkt., 1976 2. B.L.Theraja, "A Text Book of Electrical Technology". Prasyarat: Sedang/sudah mengambil mata kuliah Rangkaian Listrik. 2
RE1323
Semester II
2 SKS
Tujuan: Kompetensi Utama: Dapat menggunakan (C3) berbagai macam alat ukur listrik dengan benar.
Kemampuan akhir yang diharapkan Memahami: C2 Memahami: C2 Dapat menggunakan: C3 Dapat menggunakan: C3 Dapat menggunakan: C3 Dapat menggunakan: C3 Dapat melakukankan: C3 Dapat menggunakan: C3
Materi Pembelajaran Satuan dan standar, pengukuran dan kesalahan dalam pengukuran. Konstruksi dan cara kerja alat ukur: (PMMC, moving iron, elektrodinamis, termokopel, induksi). Alat ukur besaran listrik (arus dan tegangan) searah dan bolak-balik. Amperemeter, voltmeter, nilai RMS, rectifier instrument. Potensiometer. Klasifikasi tahanan, metode pengukuran dan alat ukur tahanan. Kapasitor dan induktor (review impedansi dan phasor), metode pengukuran kapasitansi dan induktansi. Pengukuran frekuensi. Pengukuran daya arus searah dan bolak balik (1 fasa dan 3 fasa, beban seimbang dan tak seimbang). Oscilloscope.
Organisasi Materi
Alat Ukur Kapasitansi & Induktansi
Osiloskop
Pengukuran daya arus searah dan bolak balik (1 fasa dan 3 fasa, beban seimbang dan tak seimbang).
Voltmeter
Amperemeter
Potensiometer
.Arus & Teg searah dan bolak-balik. .Nilai RMS, rectifier instrument.
.Pengertian daya arus searah & bolak-balik (daya aktif, reaktif, tota 1 fasa & 3 fasa. .Instrumen trafo
Konstruksi dan cara kerja alat ukur: (PMMC, moving iron, elektrodinamis, termokopel, induksi).
1: Besaran-besaran listrik, tipe instrumen, metode langsung dan tidak langsung, Satuan dan standard, Kesalahan dalam pengukuran. 2: Klasifikasi alat ukur, rectifier instrument 3: Penggunaan Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter 4: Potensiometer 5: Tahanan: rangkaian ekivalen, klasifikasi dan pengukuran tahanan rendah 6: Pengukuran tahanan menengah dan tahanan tinggi 7: Pengukuran kapasitor 8: 9 & 10: UTS
Satuan
100 Jarak besaran 20 0.1
Besaran (magnitude) Satuan (unit): STANDARD UKURAN BAGI SETIAP JENIS BESARAN FISIS
6
Gaya, usaha
Sistem Metrik
100 20 Jarak besaran 0.1
1790 ilmuwan Prancis -> sistem yang umum tidak bergantung acuan yang dibuat manusia, tapi didasarkan pada ukuran-ukuran permanen oleh alam METER -> 1/10juta bagian jarak antara kutub & katulistiwa sepanjang meridian melewati Paris GRAM SEKON
8
Sistem metrik
Sistem CGS
Sistem MKSA
SI (System International)
Sistem Satuan Metrik : Disulkan Prancis dan disetujui negara2 lain termasuk US dan Inggris (1795). 3 Satuan dasar : meter, gram dan detik CGS : dikembangkan Inggris. 3 satuan dasar : cm, gram dan second. (memudahkan perhitungan elektrostatis dan elektromaknetik). Selain CGS, inggris masih menggunakan satuan kaki (ft), pon (massa) dan second (waktu). MKSA : dikembangkan dari sat. metrik dengan menambahkan Ampere (besaran elektromaknetik praktis). (1935) -> meter, kilogram, second SI : dikembangkan dari MKSA dengan menambah satuan oK (suhu) dan kandela/cd (intensitas penerangan). 1954
9
Standar
STANDARD PENGUKURAN MERUPAKAN PERNYATAAN FISIS DARI SEBUAH SATUAN PENGUKURAN. SEBUAH SATUAN DINYATAKAN DENGAN MENGGUNAKAN SATUAN BAHAN STANDARD SEBAGAI REFERENSI
GRAM -> didefinisikan sbg massa 1 cm3 air murni pada temperatur 4 0C pada tekanan udara (atmosfer) normal (760 mmHg). KILOGRAM -> massa 1 dm3 Satuan massa ini dinyatakan dlm suatu bhn standar yaitu massa Kilogram Prototip Internasional. Disimpan di IBWM (International Buerau of Weights and Measures).
10
Standar
Dengan adanya satuan dasar & turunan dlm pengukuran, tdp bbrp jenis standar pengukuran: STANDAR INTERNASIONAL ->
didefinisikan oleh perjanjian internasional Menyatakan satuan2 pengukuran tertentu sampai ketelitian terdekat yg mungkin yg diijinkan. dipelihara di lab2 standar nasional berbagai negara. Fungsi utama standar primer adalah untuk memeriksa & mengalibrasi standar2 sekunder Merupakan acuan/referensi dasar bagi standar2 yg digunakan dlm laboratorium2 pengukuran industri. dipelihara di laboratorium2 industri
dipelihara di lab2 pengukuran Digunakan utk memeriksa & mengalibrasi instrumen2 laboratorium.
11
3. Sensitivitas
4. Error
12
13
14
Skala
15
16
5. Range
: ANALOG MULTI METER : SANWA : SP-15D : AC Voltage 5 % FS DC Voltage 5 % FS AC Current 5 % FS DC Current 5 % FS Resistance 5 % of scale length : Vac : 2,5; 10 ; 50 ; 250 ; 500; 1000 V Vdc : 0,25; 2,5; 10 ;50 ;250 ; 500; 1000 V Adc : 0,25 ; 25 ; 500 mA Ohm : 2 k; 200 k; 2 M;
17
Accuracy (Ketelitian)
Contoh : DC Voltage 5 % FS (% ini adalah ketelitian terhadap full scale). Range : 0 10 volt. error = 5% x 10 = 0.5 V. Maka : bila alat tersebut untuk mengukur suatu tegangan dengan penunjukkan : 5 volt, harga sebenarnya adalah : 5 0.5 volt.
18
19
Pada pengukuran listrik ada 2 tipe instrument : Absolute Instrument Secondary Instrument
Absolute Instrument : -memberikan harga yang konstan sebagai standart & tidak perlu dikalibrasi. -sering digunakan di laboratorium Secondary Instrument : -harga yang ditunjukkan secara umum disebabkan oleh penyimpangan jarum penunjuk -perlu dikalibrasi dengan alat ukur standart -> absolute instrument
20
3. Sensitivitas
Kemampuan alat ukur perubahan input / terhadap outputnya. Contoh : meter ukur permanent magnet moving coil (PMMC) input arus dc pada harga tertentu dan outputnya simpangan jarum pada skala penuh
21
2. Kesalahan sistematis: -kesalahan instrumen (karena struktur mekanis, mis. Gesekan, tarikan pegas, Membandingkan dg dll) instrumen lain yg lebih -kesalahan kalibrasi akurat -kerusakan instrumen -karena konstruksi instrumen Pengkondisian udara, dll -karena lingkungan (temperatur, kelembaban, dll)
3. Kesalahan acak: -penyebab yg tdk diketahui Menambah jumlah pembacaan & mendekati dg statistik
22
Bila harga pembacaan = M, harga sebenarnya = T, maka kesalahan (error) adalah : =MT
relative error =
100%
23
24
25
26
**tugas?
27
**Contoh
A V
R = R dR - cari dR dR/R = dV/V + dI/I; dV/V = 1/100 = 0.01; dI/I = 0.9/90 = 0.01; Maka dR/R = 0.02. dR = 0.02 R R = 1.1 0.022 Kohm
28
Rt
Rt
PL 2
35
36
Arus (I) Tegangan (V) Tahanan (R) Kapasitansi (C) Induktansi (L) Frekuensi (f) Daya (P) Daya reaktif (Q) Faktor kerja (cos )
37
Picco (p)= 10-12 Nano (n) = 10-9 Micro ()= 10-6 Milli (m) = 10-3 Centi (C) = 10-2 Deci (d) = 10-1 Deca (da) = 10 Hecto (H) = 102 Kilo (K) = 103 Mega (M)= 106 Giga (G) = 109 Tera (T) = 1012
38
39
40
41