Integral
Integral
Integral
I. Pendahuluan I.1 Pokok bahasan Poligon Dalam Poligon Luar Jumlah Riemann I.2 Tujuan Mengetahui luas daerah di bawah kurva menurut poligon-poligon dalam. Mengetahui luas daerah di bawah kurva menurut poligon-poligon luar. Mengetahui definisi dari integral tentu II. Landasan Teori Definisi:
catatan : definite integral sering disebut sebagai Integral Riemann. Untuk menentukan nilai definite integral secara langsung dengan definisi di atas maka kita harus menggunkan jumlah Riemann (jumlah Riemann akan dijelaskan dalam contoh). Hal ini kurang efisien, terkadang dalam perhitungannya menemui kesalahan. Oleh karena itu, nilai definite integral ditentukan dengan menggunakan teorema dasar integral kalkulus berikut ini :
Sifat- Sifat Umum Definite Integral : Misalkan f(x) dan g(x) merupakan fungsi-fungsi kontinu dalam interval tertutup [a,b], maka definite integral memenuhi sifat-sifat umum sebagai berikut :
Gambar 5.1 Bila jumlah persegi panjang kita perbanyak menjadi 4 dengan lebar yang sama namun tinggi f(x)-nya berbeda-beda maka keadaannya akan terlihat seperti gambar 5.2.
Gambar 5.2
Jika jumlah persegi panjangnya kita perbanyak lagi menjadi 10 dengan tinggi f(x)-nya yang berbeda-beda dan dengan x nya kita perkecil. Hasilnya akan menjadi seperti ditunjukkan pada gambar 5.3.
Jika jumlah persegi panjangnya kita perbanyak lagi menjadi 100 dengan tinggi f(x)-nya yang berbeda-beda dan dengan x nya kita perkecil lagi. Hasilnya akan menjadi seperti ditunjukkan pada gambar 5.4.
Gambar 5.4 Pada gambar 5.1 sampai gambar 5.4 secara tidak disadari kita telah membuat tinggi persegi panjang berubah memenuhi keteraturan mendekati pola persamaan :
f ( x) =
+ 1 . Bila jumlah persegi panjang kita tambah lagi menjadi n , dan seiring
dengan itu membuat x 0 , maka tinggi f(x) untuk setiap x berubah secara kontinu mengikuti persamaan : dinyatakan sebagai :
f ( x) =
( x +1)x
2
lim
x o n 1
A = f ( x ) dx =
( x + 1)dx
2
Karena batas-batas pembuatan persegi panjang tadi kita sebar dari 0 sampai 1, maka batasbatas tersebut kita letakkan pada tanda dan ditulis seperti :
0 1
. Tanda
disebut sebagai
integral atau lambang integral. Bila integralnya tidak dibatasi, maka integral itu disebut integral taktenu. Bila kita memberikan batasannya, seperti contoh di 10 atas di mana batas-batas integralnya adalah dari 0 sampai 1, maka tanda integralnya ditulis sebagai dan disebut sebagai integral tentu. 10 Fungsi f(x) pada contoh di atas adalah fungsi satu variable bebas, yaitu : variable x. Jika fungsi yang diintegralkan adalah fungsi satu variable bebas maka hasilnya adalah merupakan luasan (A) yang dibatasi oleh fungsi tersebut dengan sumbu-x. Maka untuk mencari suatu luasan yang berada di bawah kurva suatu fungsi dapat dilakukan dengan cara integral.s Misalkan kurva y = f(x) kontinu dalam interval a < x < b. Luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu x, dan garis-garis x = a dan x = b, dapat ditentukan dengan menggunakan proses limit sebagai berikut : (1) Mula-mula interval [a,b] dibagi menjadi n buah sub-interval (panjang tiap sub interval tidak perlu sama) dengan cara menyisipkan (n-1) buah titik. Misalkan titik-titik
itu adalah dan b = n , sehingga 1, 2 , 3 ... n 1 Ditetapkan pula bahwa a = 0
a = 0 < 1 < 3 ... < n = b . Dengan demikian, panjang setiap sub-0 1 2 ninterval adalah x1 = 1 0 , x 2 = 2 1 ,............, xi = i i 1 ,.............., x n = n n 1 .
Dalam setiap sub-interval xi = i i 1 , kita tentukan titik dengan absis xi dan koordinatnya f ( xi ) . Kemudian dibuat persegi panjang - persegi panjang dengan lebar
xi dan tinggi f ( xi ) , seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini. Perhatikan
bahwa banyaknya persegi panjang yang dibuat dengan cara seperti itu ada n buah, dan luas masing-masing persegi panjang itu adalah:
(2) Luas daerah L didekati dengan jumlah semua luas persegi panjang tadi, Jadi, L = f ( x1 )x1 + f ( x 2 )x 2 + f ( x3 )x3 + ..... + f ( x n )x n Dengan menggunakan notasi sigma dituliskan menjadi : L = f ( xi ) xi
i =1 n
( )
Untuk menunjukkan bahwa penjumlahan tersebut mencakup ujung-ujung interval a dan b, maka hubungan di atas dapat ditulis sebagai berikut : L = f ( x) x
x =a x =b
(3) Luas daerah L yang sebenarnya diperoleh dengan mengambil nilai n yang ) . Ini berarti baha nilai x 60) . Dengan x menjadi kecil sekali ( Cukup besar ( n6 demikian, luas daerah L ditentukan dengan :
x =b
Untuk menyederhanakan cara penulisan, bentuk-bentuk limit di atas dapat dituliskan menjadi :
lim f ( x ) x
n i= 1 i
= lim f ( x ) x = f ( x ) dx
x 60 x =a a
x =b
Luas EFBA
= f ( x ) dx g ( x ) dx
a a
= { f ( x) g ( x)}dx
a
Jadi, luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x) dan y = g(x), garis x = a dan garis x = b, ditentukan dengan rumus :
L = { f ( x ) g ( x)}dx
a
Dengan catatan bahwa f(x) > g(x) dalam interval a < x < b PENGGUNAAN INTEGRAL TERTENTU 1. Luas Daerah Bidang Rata a. Daerah Antara Kurva dan Sumbu Koordinat. Perhatikan gambar daerah rata dibawah ini Daerah R dibatasi oleh grafik-grafik y = f(x), x = a, x = b dan y = 0, luasnya A(R) ditentukan oleh : 0.1 A(R) = f ( x )dx
a b
Jika gambar terletak dibawah sumbu X maka integral diatas bernilai negatif, karena luas daerah tidak mungkin bilangan negatif maka nilai integral tersebut dimutlakkan. Perhatikan pula gambar daerah rata berikut ini :
Daerah R dibatasi oleh grafik-grafik x = f(y), y = c, y = d dan x = 0, luasnya A(R) ditentukan oleh : A(R) = f ( y )dy
c d
Jika gambar terletak disebelah kiri sumbu Y maka integral diatas bernilai negatif, karena luas daerah tidak mungkin bilangan negatif maka nilai integral tersebut dimutlakkan.
Contoh :
Untuk menghitung luas daerah rata ikuti pola berfikir sebagai berikut : 1. Gambar daerah yang bersangkutan 2. Potong daerah menjadi jalur-jalur dan beri nomor pada satu jalur tertentu 3. Hampiri luas jalur tertentu tersebut dengan luas persegi panjang 4. Jumlahkan luas jalur-jalur pada daerah tersebut 5. Ambil limit dari jumlah diatas dengan lebar jalur menuju 0, maka diperoleh integral tertentu. b. Daerah antara 2 Kurva Perhatikan kurva-kurva y = f(x) dan y = g(x) dengan g(x) f(x) pada selang [a,b], sebagai gambar berikut :
A ( f ( x ) g ( x ))x
b
A = ( f ( x ) g ( x ))dx
a
Jumlah Riemann
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Fungsi Invers. http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor Pendamping/Praweda/Matematika/0375%20Mat%201-4e.htm Anonim. Matriks. http://id.wikipedia.org/wiki/Matriks_(matematika) Anonim. Invers dan Matriks. http://grid.ui.ac.id/files/manual-portal/node10.html Anonim. Mencari Fungsi Invers dan Matriks dengan Maple. http://ns1.cic.ac.id/~ebook/ebook/adm/myebook/0011.pdf Dale Varberg, Edwin J.Purcell, I Nyoman Susila ; 2001; Kalkulus jilid 1; Batam; Penerbit Interaksara.