Penyusunan Ransum Ayam Buras Secara Sederhana

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Penyusunan Ransum Ayam Buras Secara Sederhana Oleh : Senong Sakaria dan Baharuddin Wawo *)

Ayam buras dapat menjadi sumber ekonomi rakyat petani bilamana ada perubahan peranan dari sekedar sebagai sampingan yang dipelihara secara tradisional kemudian dirubah menjadi usaha komersial dan dikelola secara intensif atau semi intensif. Yang dimaksud pemeliharaan intensif apabila ayamnya dikurung terus menerus dan diberi pakan secukupnya sesuai dengan kebutuhannya baik dalam jumlah/ volumenya maupun nilai gizi pakan. Dalam hal ini harus betul-betul dipenuhi oleh setiap ayam buras yang dipelihara intensif. Sedangkan pemeliharaan semi intensif adalah ayamnya juga dikurung namun diberi umbaran (suatu lokasi yang terbatas yang berhubungan langsung dengan kandangnya), sehingga ayam merasa bebas dan masih dapat mengkonsumsi makanan di umbaran berupa hijauan dan lain-lain. Adaptasi teknologi yang mudah dan murah biayanya akan memberikan keuntungan yang memadai, berarti akan dirasakan setiap petani akan pendapatan yang diperoleh dengan harapan bahwa ayam burasnya dikelola dengan baik sesuai anjuran teknis maupun ekonomisnya. Pakan Ayam Buras Pakan ayam buras dalam hal ini harus dipenuhi persyaratan sebagai berikut : Tepat kandungan, kebutuhan zat-zat makanan (gizi) harus sesuai dengan umur ayam. Tepat jumlahnya, jangan kurang makan atau makanan berlebihan sehingga tidak ekonomis (banyak terbuang) Biaya pakan dapat mencapai 60 70 % dari biaya produksi, sehingga apabila petani peternak dapat menekan biaya/harga pakan, berarti dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi, yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan nilai pendapatan (nilai tambah petani).

Cara menekan harga pakan Agar harga pakan dapat ditekan, maka harus diramu sendiri dengan bahanbahan yang ada disekitar kita, tetapi memenuhi selera ayam dengan berpatokan pada murah, mudah diperoleh dan bermutu. Oleh sebab itu perlu diketahui : a. Kebutuhan gizi setiap tingkat umur atau dikenal setiap periode yaitu : - Periode Starter (umur 1 hari 8 minggu) - Periode Grower (umur 8 minggu 5 bulan) - Periode Layer (umur lebih 5 bulan) b. Kandungan nilai gizi setiap bahan c. Batasan penggunaan bahan pakan d. Bahan-bahan lokal, limbah dan cara mengelolanya. Tabel 1. Kebutuhan Gizi Pakan Ayam Buras Umur Zat Makanan 1 Hari 2 Bulan (Starter ) Protein (%) Enegri (k.kal/kg pakan) Lemak Kasar (%) Serat Kasar (%) Kalsium (%) Pospor (%) 19 2800 5 5 1 1,2 0,7 9 22 Minggu (Grower) 14 2600 7 8 1 1,2 0,7 > 22 Minggu (Layer/Dewasa) 15,5 2500 2600 57 8 2,5 3,5 0,8

Tabel 2. Kandungan Gizi Bahan Pakan Bahan Pakan Protein Jagung Kuning Menir Kacang Hijau Kacang Kedelai Dedak Halus Tepung Bekicot Tepung Ikan Tepung Keong Mas Tepung Kepala Udang Lemak Kasar 2,8 2 1,1 17,9 8,2 7 4,2 5 1,6 Serat Kasar 2 1 5,5 5,7 8 4,5 1 1,5 6 1

Kasar 9 7,5 24 37 12 61 60 47 40 80

Energi 3430 3000 2900 3510 2400 3000 2650 1750 2850

Ca 0,02 0,8 1,2 0,25 0,12 0,7 0,5 3 7,5 0,2

P 0,1 0,39 0,73 0,25 0,21 0,45 2,6 0,4 1,5 0,3

Tepung Darah 12 3 2 Tepung Tulang 2 0,7 1 Tepung Gaplek 2,8 0,3 8,2 Onggok 23,5 9 11,5 Tepung Daun Pepaya 21,3 4,8 19,5 Tepung Daun 26,6 18,3 14,5 Singkong 20 7 12 Ampas Tahu 23 2,4 22 Bungkil Kelapa 23 Tepung Lantoro Kotoran Ayam Keterangan : Rangkuman Hasil-hasil Penelitian

1000 2970 2950 1230 1720 4140 1650 1140 -

29 0,3 0,3 0,4 0,9 0,2 0,2 0,5 -

13,5 0,35 0,2 0,4 0,3 0,3 0,2 -

Tabel 3. Batasan Penggunaan Bahan Sesuai Hasil Penelitian Bahan Batasan Penggunaan Bahan (%) Jagung Giling Tepung Gaplek Onggok Dedak Halus Bungkil Kelapa Kepala Udang Tepung Darah Daun Singkong Daun Pepaya Ikan dan Semacamnya Kotoran Ayam Contoh meramu pakan : Menyusun pakan harus jumlahnya 100 kg (%) dengan kandungan pakan sesuai umurnya. Misalnya untuk anak ayam membutuhkan 19 % protein dengan menggunakan bahan baku sebagai berikut : Jagung = 40 kg, daun singkong = 5 kg, onggok = 10 kg dedak halus 30 kg. Sehingga diperoleh kandungan protein bahan : 40 kg jagung 40 = 6 x9 = 3, 100 40 45 10 20 5 10 30 60 15 20 45 35 5 10 5 10 5 15 5 -10

5 5 kg Daun Singkong = 065 x21,3 = 1, 100

10 kg Onggok

10 = 28 x2 ,8 = 0 , 100

30 30 kg Dedak Halus = 6 x12 = 3, 100 85 kg bahan = 8,545 % protein

Untuk memperoleh pakan 100 kg, dimana baru terpenuhi 85 kg dengan kandungan protein 8,545 %. Jadi masih kurang bahan = 100 85 = 15 kg, dengan protein 19 8,545 % = 10,455. Untuk melengkapi bahan yang masih kurang digunakan tepung ikan dan tepung bekicot.

Protein Tepung ikan 10,455

= 60%

50,545

Protein Tepung Bekicot = 61% 100,09

49,545

50,545 Jadi kebutuhan tepung ikan = 7575 x15 = 7, 100, 09

kg

Tepung Bekicot

49,545 x15 = 7,425 kg 100 ,09


124

Bila menggunakan bahan yang dipasarkan misalnya jagung, konsentrat S dan dedak halus. Misalnya protein anak ayam 19 %. Jagung yang digunakan = 45 kg. Menyusun pakan jumlahnya harus 100 kg jadi kekurangan bahan pakan yaitu = 100 45 kg = 55 kg yang terdiri atas dedak dan konsentrat. 45 Protein jagung giling (45 kg) = % x9 % = 4 ,05 100 Protein dibutuhkan 19%, maka kekurangan protein = 19 4,05 % = 14,95 %

Protein Dedak Halus 14,95 % Protein Kosentrat S 124 24 %

= 12 %

21,05

= 36 %

2,95

21,05 Jadi banyaknya dedak halus yang digunakan = 55 x 24 2,95 Konsentrat yang digunakan = 55 x 24 Dengan Menggunakan kotoran ayam kg = 7 kg

kg = 48 kg

Kotoran ayam yang digunakan adalah kotoran anak ayam (umur 1 hari 8 minggu) atau kotoran ayam dara (umur 9 minggu 22 minggu) jangan menggunakan kotoran ayam dewasa atau kotoran yang mengandung limbah (serbuk gergaji atau sekam). Kotoran ayam dikeringkan, kemudian ditumbuk halus sampai jadi tepung kotoran ayam. Batas penggunaannya berkisar 5 10 kg per 100 kg pakan. Penggunaan kotoran ayam sebagai pengganti bagian dari kosentrat atau tepung ikan dan bekicot. Demikian pula penggunan daun-daunan sebagai penganti penggunaan jagung. Apabila bahan yang digunakan adalah jagung, dedak, konsentrat dan kotoran ayam. Dimana diketahui bahan yang tersedia (sudah ada) yaitu jagung = 45 kg, konsentrat 20 kg. Buat pakan anak ayam yaitu 19 %. 45 Protein jagung (45 kg) = 9 x % 100 20 Konsentrat S 124 (20 kg) = 36 x 100 Jumlah Protein = 11,25 % = 4,05 % % = 7,2 %

Kebutuhan pakan 100 kg : Telah tersedia 65 kg (dari jagung giling dan konsentrat). Kekurangan bahan pakan = 100 65 kg = 35 kg. Kekurangan protein = 19 11,25 = 7,75 % (untuk kotoran ayam dan dedak) Jadi : Protein Dedak Halus 7,75 % Protein Kotoran Ayam 21,50 % 17,25 Sehingga kebutuhan dedak = 35 x 21,50 Kotoran Ayam = 35 4 ,25 x 21,50 kg = 28 kg kg = 7 kg = 25 % 4,25 = 12 % 17,25

Tabel 4. Jumlah Konsumsi Pakan per Ekor per Hari Rata-rata Konsumsi Pakan per Ekor per Hari 30 gram 60 gram 90 gram

Pemberian Pakan Masa Starter (umur 1 hari 8 minggu) Masa Grower ( 9 minggu 22 minggu) Masa Layer (5,5 bulan ke atas)

Bobot Badan 650 700 gram 1,2 1,4 kg Betina : 1,5 1,75 kg Jantan : 2,5 3,5 kg

Keterangan : Hasil Penelitian (Unhas), 2004


*) Dosen Fakultas Peternakan Unhas dan Penyuluh Pertanian Madya.

Anda mungkin juga menyukai