Raihat, Belu

kecamatan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur

Raihat adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 38 Km ke arah timur dari Kota Atambua. Ibu kotanya berada di Haekesak, Desa Tohe. Kecamatan Raihat berbatasan langsung dengan negara Timor Leste.

Raihat
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
KabupatenBelu
Pemerintahan
 • CamatRaimundus Bele Bau S. IP
Populasi
 • Total15,059 jiwa jiwa
Kode Kemendagri53.04.03 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS5306071 Edit nilai pada Wikidata
Luas87,00 km²
Kepadatan167 jiwa/km²
Desa/kelurahan8
Peta
PetaKoordinat: 8°59′40.6″S 125°6′31.0″E / 8.994611°S 125.108611°E / -8.994611; 125.108611

Geografi

sunting

Luas dan pembagian wilayah

sunting

Wilayah Kecamatan Raihat terletak di daratan Pulau Timor. Kecamatan Raihat termasuk dalam wilayah Kabupaten Belu.[1] Luas wilayah Kecamatan Raihat adalah 87,20 km2.[2] Wilayah Kecamatan Raihat terbagi menjadi 6 desa hingga tahun 2022.[3] Keenam desanya ialah Aitoun, Asumanu, Maumutin, Raifatus, Tohe, dan Toheleten.[1] Luas wilayah masing-masing desa di Kecamatan Raihat sebagai berikut:[2]

Luas dan Persentase Wilayah dari Tiap Desa di Kecamatan Raihat
Nomor Nama desa Luas (km2) Persentase (%)
1 Aitoun 14,4 16,51
2 Asumanu 22,95 26,32
3 Maumutin 9,56 10,96
4 Raifatus 8,4 9,63
5 Tohe 16,55 18,98
6 Tohe Leten 15,34 17,60
Kecamatan Raihat 87,2 100

Batas-batas wilayah

sunting

Sebanyak 3 desa di Kecamatan Raihat berbatasan langsung dengan Timor Leste. Ketiga desa ini ialah Asumanu, Maumutin, dan Tohe.[4] Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Timor Leste
Timur Kecamatan Lamaknen dan Timor Leste
Selatan Kecamatan Lamaknen
Barat Kecamatan Lasiolat, Kecamatan Lamaknen dan Timor Leste

Penduduk

sunting

Masyarakat Kecamatan Raihat mayoritas berbahasa Tetun, sebagian kecil berbahasa Kemak dan Bunak. Penduduk Raihat umumnya menganut agama Katolik. Paroki Haekesak mempunyai pelindung Santo Aloisius Gonzaga, diresmikan pada tanggal 21 Juni 2006 lalu. Beberapa Kapela besar dalam wilayah Raihat antara lain: Kapela Ninluli, Fatubeilou, Wilaen, Wetear, Derok, Turiskain dan Asueman.

Sumber daya alam

sunting

Sumber daya air

sunting

Sumber air baku di Kecamatan Raihat diperoleh dari mata air yang berada di Desa Maumutin. Mata air ini bernama Mata Air Wesaseik. Debit air pada Mata Air Wesaseik sebesar 1,08 liter per detik.[5]

Pemanfaatan kawasan

sunting

Pariwisata

sunting

Kawasan pariwisata di Kecamatan Raihat terletak di Sumber Air We Bot dan Gua Kelelawar Tohe Leten.[6] Kecamatan Raihat juga memiliki objek wisata berupa kolam renang bernama Kolam Renang We Bot.[7]

Referensi

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ a b Nahak 2023, hlm. 3.
  2. ^ a b Nahak 2023, hlm. 6.
  3. ^ Nahak 2023, hlm. 11.
  4. ^ Pemerintah Kabupaten Belu 2021, hlm. II-3.
  5. ^ Pemerintah Kabupaten Belu 2021, hlm. II-17.
  6. ^ Pemerintah Kabupaten Belu 2021, hlm. II-30.
  7. ^ Pemerintah Kabupaten Belu 2021, hlm. II-31.

Daftar pustaka

sunting

Pranala luar

sunting
  1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu,2015