Kendung, Kwadungan, Ngawi
Kendung adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.
Kendung | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Ngawi | ||||
Kecamatan | Kwadungan | ||||
Kode pos | 63283 | ||||
Kode Kemendagri | 35.21.06.2001 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | 1634 jiwa (sensus 2010) | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Batas-batas wilayah
sunting- Sebelah Utara: Mangunharjo (Kecamatan Ngawi)
- Sebelah Selatan: Klampisan (Kecamatan Geneng) dan Pojok (Kecamatan Kwadungan)
- Sebelah Timur: Dinden (Kecamatan Kwadungan)
- Sebelah Barat: Kasreman (Kecamatan Geneng)
Kondisi geografis
suntingDesa kendung cukup strategis sebagai alternatif penghubung antara wilayah Ngawi, Madiun dan Barat.
Dengan adanya Bengawan Madiun dan dua anak sungai yang membelah desa, otomatis desa ini sering menghadapi bencana banjir. Namun warga desa seakan terbiasa dengan kondisi itu dan bersyukur karena endapan banjir akan membuat lahan pertanian menjadi lebih subur.
Kuliner
suntingDi desa Kendung terdapat pasar yang selalu ramai dikunjungi oleh warga desa Kendung dan desa-desa tetangga. Berbagai macam makanan tradisional bisa ditemukan di pasar ini. seperti kue lapis, mendut, nogosari, cenil, jongkong, grontol, gethuk, jenang grendul, jemblem, timus, dan lain sebagainya.
Warung nasi pecel hampir selalu ada di setiap dusun. Selain itu tepo pecel dan tepo kecap juga banyak dijajakan di warung-warung.
Budaya dan Sejarah
suntingKendung memiliki sebuah kesenian tradisional mirip ludruk yang diberi nama "Tari Gaplik" kesenian ini dipentaskan setiap acara bersih desa yang dilaksanakan setiap hari Jum'at Wage di bulan Agustus.
Tari Gaplik adalah sebuah tarian yang ditarikan oleh seorang penari laki-laki, dimana penari harus memenuhi syarat-syarat tertentu, salah satu syarat terpenting adalah penari harus memiliki garis keturunan dengan pencipta Tari Gaplik tersebut. Tarian ini dipercaya oleh masyarakat desa Kendung untuk pelaksanaan Nyadran atau bersih desa, pelaksanaannya dilakukan di tempat pemakaman umum, tepatnya di depan makam leluhur masyarakat setempat. Awalnya penari berjalan dari depan pemakaman umum menuju makam leluhur dengan di sinari obor atau lampu yang terbuat dari bambu. Setelah itu penari menarikan Tari Gaplik, kemudian masuk pada pertunjukan kesenian Pak Gaplik yaitu perpaduan antara drama berkomedi, musik, dan tari.
Ada sebuah lagu khusus dengan judul genting ontang-anting yang selalu dinyanyikan di setiap pentas.
Kesenian Tari Gaplik pada dasarnya fokus terhadap tokoh utama tunggal bernama Pak Gaplik dengan dandanan ala prajurit mataram. Tokoh ini didandani dengan make up tebal dan lucu (mirip badut). Pak Gaplik memberikan rayuan pada setiap sinden dengan tingkah kocak untuk merebut hati mereka.
Kesenian Tari Gaplik sendiri kurang diketahui sejarahnya. Namun pemeran Pak Gaplik selalu merupakan turun temurun. Hanya Desa Kendung dan Bayem Lor yang mementaskan tradisi ini setiap tahun. Kesenian ini perlu dilestarikan. Jika benar-benar ditelusuri, kemungkinan sejarah berdirinya Desa Kendung juga bisa diketahui.
Referensi
sunting- Ningtias, Inggit Luhur (2013) TARI GAPLIK PADA KESENIAN PAKGAPLIK DI DESA KENDUNG KECAMATAN KWADUNGAN KABUPATEN NGAWI JAWA TIMUR. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Pranala luar
sunting- (Indonesia) kendung.kwadungankec.id/