Bintang Mahaputera Pratama
Bintang Mahaputera Pratama adalah tanda kehormatan Bintang Mahaputera kelas IV. Sebagai kelas dari Bintang Mahaputera, bintang ini diberikan kepada mereka yang secara luar biasa menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.[1]
Bintang Mahaputera Pratama | |
---|---|
Dianugerahkan oleh Presiden Indonesia | |
Tipe | Bintang Sipil |
Dibentuk | 1959 |
Negara | Indonesia |
Kelayakan | Sipil |
Status | Masih dianugerahkan |
Prioritas | |
Tingkat lebih tinggi | Bintang Mahaputera Utama |
Tingkat lebih rendah | Bintang Mahaputera Nararya |
Bentuk
suntingSetelah 1972
suntingBintang ini diberikan dalam bentuk kalung yang digunakan dengan cara dikalungkan pada leher sehingga bintang terdapat di tengah dada. Penerima penghargaan juga mendapatkan patra yang dipakai di dada kiri pada saku di bawah kancing baju, miniatur yang dipakai pada lidah baju, dan piagam sebagai tanda pemberian bintang ini.[2][3]
1959–1972
suntingSejak penetapannya pada tahun 1959, Bintang Mahaputera Pratama dikenakan dengan cara digantungkan (berbentuk lencana medali). Pada pita penggantungnya, dipasang sebuah roset yang berwarna sama dengan pitanya, yakni merah dan kuning. Karena dikenakan dengan cara digantungkan, Bintang Mahaputera Pratama kala itu tidak disertai dengan patra.[4][5] Setelah tahun 1972, bentuk dari tanda kehormatan ini diubah menjadi kalung sehingga disertai dengan patra.[6]
Penerima terkemuka
suntingDaftar ini belum tentu lengkap. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
Berikut ini penerima terkemuka dari Bintang Mahaputera Pratama:[7][8]
- A. Rivai Harahap (1998)
- Mr. Abdul Abbas (1992)A
- Abdul Azis Lamadjido (1992)
- Abdul Azis Saleh (1967)
- Abdul Fatah Hasan (1992)A
- Abdullah Syafi'i (1999)A
- Adam Malik (1961)
- Ajip Rosidi (2022)A[9]
- Alimin (1961)A
- Andi Depu (1962)A
- Andi Pangerang Pettarani (1976)A
- Ashari Danudirdjo (1967)
- A. Rivai Harahap (1998)
- A.A. Hamidhan (1992)
- Basofi Sudirman (1997)
- Basyaruddin Rahman Motik (2000)A
- Bernard Willem Lapian (1976)
- Des Alwi Abubakar (2000)
- Eddie Marzuki Nalapraya (2010)
- Emma Poeradiredja (1975)
- Emmy Saelan (1962)A
- E.E. Mangindaan (1997)
- Halim Perdanakusuma (1961)A
- Husein Mutahar (1961)
- I Gusti Ngurah Rai (1961)A
- Iswahjoedi (1974)A
- Suyatin Kartowiyono (1995)A
- Lanto Daeng Pasewang (1962)A
- Mely G. Tan (2000)
- P. Moekibat (1966)A
- Muhammad Said (1992)
- Muhammad Toha (2000)
- Muhammad Mangundiprojo (1986)
- Paku Alam VIII (1962)
- Peter Patta Sumbung (1997)
- Salawati Daud (1962)
- Sindhunata (1998)
- Siti Hardijanti Rukmana (1997)
- Soedarpo Sastrosatomo (1995)
- Soediro (1986)
- Soekarni (1961)
- Soekarno Djojonegoro (1961)
- R. Soeprapto (1969)A
- Soewardi (1997)
- K.R.M.A. Sosrodiningrat (1992)A
- Sutardjo Kertohadikusumo (1962)
- R. E. Martadinata (1961)
- Rooslila Tahir (2006)
- Abdullah Azwar Anas (2024)
Keterangan:
A Penganugerahan anumerta.
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ Sekretariat Negara Republik Indonesia. "Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan" (PDF). Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-06-13. Diakses tanggal 2021-04-20.
- ^ Sekretariat Negara Republik Indonesia. "Bintang Mahaputera" (PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diakses tanggal 2018-02-25.
- ^ Sekretariat Negara Republik Indonesia. "Lampiran III Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010" (PDF). JDIH Kementerian Sekretariat Negara. Diakses tanggal 2021-04-20.
- ^ "Undang-Undang Darurat No. 6 Tahun 1959 tentang Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera". Arsip Nasional Republik Indonesia. 1959. Diakses tanggal 2021-08-12.
- ^ "Lampiran Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1959 tentang Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera". hukumonline.com. Diakses tanggal 2021-12-14.
- ^ Sekretariat Negara Republik Indonesia. "Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1972 tentang Perobahan dan Tambahan Ketentuan Mengenai Beberapa Jenis Tanda Kehormatan Republik Indonesia yang Berbentuk Bintang dan Tentang Urutan Derajat/Tingkat Jenis Tanda Kehormatan Republik Indonesia yang Berbentuk Bintang" (PDF). Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ "Daftar Warga Negara Republik Indonesia yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tahun 1959 s.d. 2003" (PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 10 September 2018. Diakses tanggal 2021-08-12.
- ^ "Daftar WNI yang Memperoleh Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tahun 2004–sekarang" (PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 7 Januari 2020. Diakses tanggal 2021-12-15.
- ^ Saptowalyono, Cyprianus Anto; Susilo, Nina; Wulan, Mawar Kusuma (12 Agustus 2022). "Sematan Bintang dari Presiden bagi Mereka yang Berjasa". Kompas.id. Diakses tanggal 2022-08-13.