Bangsa Fenisia

peradaban maritim Semitik kuno

34°07′25″N 35°39′04″E / 34.12361°N 35.65111°E / 34.12361; 35.65111

Fenisia
𐤐𐤕 / Pūt (Fenisia)
Φοινίκη / Phoiníkē (Yunani Kuno)
2500 SM[1]–64 SM
Peta Fenisia dan jajahan sebelum penaklukan oleh Romawi.
Peta Fenisia dan jajahan sebelum penaklukan oleh Romawi.
Ibu kotaTidak ada; kota penting yaitu Byblos (2500–1000 SM) dan Tirus (900–550 SM)[2]
Bahasa yang umum digunakanFenisia, Punik
Agama
Fins
DemonimFenisia, Punik
PemerintahanNegara kota yang dipimpin oleh raja, terkadang berbentuk oligarki atau plutokrasi; republik oligarki di Kartago setelah 480 SM[3]
Raja kota-kota Fenisia yang terkenal 
• 1800 SM (raja Lebanon pertama yang diakui)
Abishemu I
• 969 – 936 SM
Hiram I
• 820 – 774 SM
Pigmalion dari Tirus
Era SejarahZaman Klasik
• Didirikan
2500 SM[1]
• Tirus menjadi negara kota dipimpin Hiram I
969 SM
• Kartago didirikan oleh Dido (Ratu Kartago) (menurut sumber Romawi)
814 SM
• Pompeius menaklukan Fenisia Kekaisaran Seleukia
64 SM
Luas
1000 SM20.000 km2 (7.700 sq mi)
Didahului oleh
Digantikan oleh
Kanaan
Hattusa
krjKerajaan
Baru Mesir
ksrKekaisaran
Akhemeniyah
Kartago Kuno
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Bangsa Fenisia atau Funisia (bahasa Fenisia: 𐤐𐤕 translit. Pūt; bahasa Yunani Kuno: Φοινίκη, translit. Phoiníkē; bahasa Latin: Phoenices) adalah bangsa kuno yang pernah menguasai pesisir Laut Tengah. Mereka berasal dari wilayah Timur Tengah, atau sekarang di Lebanon & Suriah yang merupakan daerah pesisir laut.

Bangsa Fenisia terkenal dengan sebutan "perantara" yaitu sekelompok orang yang membawa suatu barang di suatu negara ke negara lain. Bahkan mereka juga yang mengenalkan papirus ke negara lain. Mereka juga membuat suatu kapal yang unik, yang sangat terkenal, kapal itu memiliki layar dan juga dayung, dan di bagian depan kapal, terdapat bentuk kepala naga. Layar tersebut berfungsi untuk menggerakkan kapal ketika angin sedang bertiup, lalu dayung itu berguna untuk menggerakkan kapal ketika angin sedang tidak bertiup, dan tentu saja dayung tersebut digerakkan oleh manusia. Satu hal lagi, di dalam kapal terdapat banyak kargo. Kargo tersebut digunakan untuk barter, ada banyak barang-barang untuk dipertukarkan, dan konon katanya bukannya tidak mungkin untuk memasukkan pelayan ke dalam kargo. Pada saat itu mereka sudah memulai menggunakan kayu cedar untuk membuat kapal.

Bangsa Fenisia mempunyai tiga kota penting, atau tepatnya 4 kota penting, meskipun satu kota tersebut terletak di Tunisia, yaitu Kartago, kota dagang. Di sana orang-orang Fenisia berdagang. Lalu 3 kota penting lainnya yaitu Tirus, Sidon, dan Byblos. Yang sekarang masih ada di Lebanon, walaupun sudah mengalami banyak perubahan. Di Byblos mereka membangun pelabuhan yang sangat besar.

Lalu kekayaan alam yang dimiliki bangsa Fenisia antara lain, hutan pohon aras. Kayu dari pohon aras sungguh kuat, sehingga mereka membuat kapal dengan menggunakan kayu dari pohon aras. Selain itu mereka juga memiliki laut yang begitu luas.

Bangsa ini menemukan semacam cat berwarna ungu yang berasal dari murex, cat ini sangat mahal sampai hanya bangsawan yang bisa membelinya. Cat ini juga diekspor ke negara lain. Selain itu, mereka juga membuat semacam kaca dari suatu jenis pasir. Dan mereka juga membuat perhiasan, antara lain anting-anting dan kalung.

Referensi

sunting
  1. ^ Jerry H. Bentley; Herbert F. Ziegler (2000). Traditions & Encounters: From the Beginnings to 1500. McGraw Hill. ISBN 978-0-07-004949-9. 
  2. ^ María Eugenia Aubet (6 September 2001). The Phoenicians and the West: Politics, Colonies and Trade. Cambridge University Press. hlm. 18, 44. ISBN 978-0-521-79543-2. 
  3. ^ Carthage and the Carthaginians, R Bosworth Smithp16

Pranala luar

sunting