AK-47

senapan serbu Soviet
(Dialihkan dari Ak-47)

AK-47 (singkatan dari Avtomat Kalashnikova 1947, bahasa Rusia: Автомат Калашникова образца 1947 года) adalah senapan serbu yang dirancang oleh Mikhail Kalashnikov, diproduksi oleh pembuat senjata Rusia IZhMASh, dan digunakan oleh banyak negara Blok Timur semasa Perang Dingin. Senapan ini diadopsi dan dijadikan senapan standar Uni Soviet pada tahun 1947.[2] Jika dibandingkan dengan senapan yang digunakan semasa Perang Dunia II, AK-47 mempunyai ukuran lebih kecil, dengan jangkauan yang lebih pendek, memakai peluru dengan kaliber 7,62 x 39 mm yang lebih kecil, dan memiliki pilihan tembakan (selective-fire). AK-47 termasuk salah satu senapan serbu pertama dan hingga kini merupakan senapan serbu yang paling banyak diproduksi.[2][3]

AK-47 (data di bawah untuk AK-47 Tipe 1)
AK-47 Tipe 2. Ini adalah varian pertama yang menggunakan receiver tipe machined.
AK-47 Tipe 2, varian pertama yang memakai receiver tipe machined.
Jenis Senapan serbu
Negara asal  Uni Soviet
Sejarah pemakaian
Masa penggunaan 1949—Sekarang
Digunakan oleh  Uni Soviet
 Korea Utara
 China Hingga 1969
 Vietnam
 Somalia
 Afrika Tengah
 Suriah
 Irak

Aceh Merdeka
Suriah Oposisi
 ISIS
 Rojava
 Palestina
 Timor Leste
Rumania
 Russia hingga 1999
 Armenia
Pada perang Perang Vietnam
Perang Soviet-Afganistan
Perang Chechnya I
Perang Chechnya II
Perang Saudara Libya
Perang saudara Suriah
Perang Aceh-Indonesia, banyak lainnya
Sejarah produksi
Perancang Mikhail Kalashnikov
Tahun 1947
Biaya produksi US$800 (Rp12,31 Juta)
Jumlah produksi Di atas 100 juta[1]
Varian Lihat Varian
Spesifikasi
Berat 4,3 kg
Panjang 870 mm (34¼ inci)
Panjang laras 415 mm (16,3 inci)

Peluru 7,62 x 39 mm
Mekanisme Operasi gas, bolt berputar
Rata² tembakan 600 butir/menit
Kecepatan peluru 710 m/d
Jarak efektif 300 m
Amunisi Magazen box 30 butir,
Magazen box RPK 40 butir,
Magazen drum RPK 75 butir
Alat bidik Bidikan besi
AKM dan AK-74 sering tertukar dengan senjata yang sudah jarang digunakan ini. Untuk senjata lebih modern yang kini lebih banyak digunakan, silakan kunjungi artikel-artikel tersebut

Sejarah

sunting

Latar belakang desain

sunting

Pada Perang Dunia II, Jerman menciptakan konsep membuat peluru daya menengah sama seperti negara-negara lain.[4] Hal ini didasari pengalaman bahwa pertempuran modern lebih banyak terjadi pada jarak yang cukup dekat, yaitu sekitar 300 meter.[4] Tenaga dan jangkauan peluru pada saat itu ternyata terlalu besar. Maka, Jerman mulai mengembangkan peluru. Pada akhirnya Heereswaffenamt mengontrak perusahaan Polte Werke untuk mengembangkan katrid ini.[4]

Soviet dan katrid daya menengah

sunting

Sama seperti negara lain,[4] Soviet mengembangkan katrid daya menengah sebelum perang, namun hasil dari pengembangan dan tes dan katrid baru ini tidak membuat puas.[5] Pada perang, Soviet sadar bahwa mereka membutuhkan katrid baru, karena dari data pertempuran jarak tembak yang efektif biasanya pada jarak 600m-800 m.[6] Pada 1942 Soviet mendapat Mkb.42(H)[7] yang dinilai sebagai senapan mesin ringan baru Jerman, ditambah dengan M1 Carbine dari lend lease,[8] membuat Soviet tertarik membuat katrid daya menengah dengan contoh dari peluru .30 Carbine dan 7,92x33 mm Kurz.[6] Purwarupa pertama katrid daya menengah ini dibuat pada 1944 dengan panjang wadah 41 mm,[9] pada akhir 1944 dimulailah pengembangan senapan semi otomatis, senapan mesin, dan pistol mitraliur dengan menggunakan katrid ini untuk mengganti semua senapan lama Soviet.[9]

Kompetisi pertama

sunting

Kompetisi ini pertama kali diumumkan pada 1943,[6][9] dan dipimpin oleh Kepala Deputi Departemen Persenjataan Kecil (USV), Letnan Kolonen Balmain.[6] Untuk senapan otomatis (pistol mitraliur) spesifikasi untuk desainnya adalah sebagai berikut:

1. Berat total tidak lebih dari 5 kg dan berat dengan magazen tambahan(untuk dibawa saat bertempur) tidak lebih dari 9 kg

2. Panjang total tidak lebih dari 1000mm, panjang barel 500–520 mm

3. Bisa pilih tembak, amunisi magazen 30-35 peluru

4. Akurasi tidak boleh dibawah M1891 dan bisa menembak terus-menerus seperti senapan DP

5. Harus tahan 20.000 tembakan

6. Senapan harus memiliki bidikan sampai 1000m dengan bidikan setiap 50m

7. Senapan harus dapat menembak lebih dari 600 peluru/menit, akurasi praktikal dalam grub(3-5 peluru) tidak boleh kurang dari 80 peluru/menit, dan dalam mode semiotomatis 35 peluru/menit[6][10]

Banyak perancang terkemuka dari Soviet mengikuti kompetisi ini, tetapi Kalashnikov tidak ikut. Namun hasil dari para perancang ternyata tidak memenuhi spesifikasi yang diberi, hal ini membuat senapan-senapan ini lebih mirip ke senapan mesin ringan dibanding dengan pistol mitraliur. Semua desain bisa menggunakan bipod dan bayonet, pada saat di uji akurasi kebanyakan desain memiliki dispersi peluru yang besar. Keputusan akhir pada komisioner kompetisi ini menilai desain yang diberikan belum bisa menggantikan PPSh dan PPS, akhirnya diputuskan untuk melanjutkan kompetisi ini, dalam kompetisi ini hanya desain dari Sudayev (AS-44) yang memiliki ketahanan dan efiesnsi yang tinggi. Karena bakat dari Sudayev, desain ia selesai pada waktu yang cepat, hal ini membuat AS-44 menjadi desain yang paling siap di uji lapangan. Dalam tes lapangan AS-44 menjadi yang paling unggul, hal ini membuat para komisioner tertarik dengan AS-44. Dari hasil uji lapangan AS-44 disarankan untuk tidak memakai bipod dan bayonet untuk meningkatkan manuver dari AS-44. Namun, karena kematian dari Sudayev, kompetisi pertama ini di akhiri, AS-44 sendiri tidak diadopsi karena masih memerlukan pengembangan dari Sudayev.[6]

Kompetisi kedua saat Kalashnikov masuk

sunting

Pada 1946, dari pendapat manajemen persenjataan kecil Departemen Manajemen Persenjataan Kecil memutuskan untuk membuat kompetisi kedua untuk pistol mitraliur (Soviet tidak mempunyai konsep senapan serbu). Deputi Direktoriat Artileri(GAU) Kolonel Jendral N. D. Yavkolev menerbitkan perintah No.3131-45,[6] dengan spesifikasi:

1. Berat, dimensi, dan kemudahan untuk menembak di semua poisisi

2. Penembak harus bisa membawa 200-300 peluru.

3. Panjang 900–1000 mm, popor dibuat dengan kayu

4. Bisa memakai popor lipat dan bayonet

5. Nyaman dipakai, tidak memiliki bagian yang mudah tersangkut rintangan

6. Rata-rata tembak 400-500 peluru per menit (otomatis), semi otomatis memiliki rata-rata tembak 60-100 peluru per menit, penembak berpengalaman harus bisa menembak 100 peluru per menit.

7. 12-35 peluru dapat mengenai target dari jarak 300–400 m

8. Dapat diandalkan dan sederhana

Pada tahap awal kompetisi ini, USV GAU menerima 16 konsep desain, lalu di saring lagi dan dipilihlah 10 desain. Dengan pengalaman menrancang pistol mitraliur, senapan mesin, dan senapan semiotomatis. Kalashnikov mengikuti kompetisi ini. Kalashnikov memakai basis dari senapan yang ia kenal (M1 Garand) dan mekanisme dari senapan karbin yang ia buat, dalam membuat desainnya, rotating bolt dari Garand dimodifikasi oleh Mikhail Timofeyevich agar mempunyai penguncian yang kuat dan lebih tahan macet. Dari 10 desain dipilihlah 6 (Rukavishnikov, Kalashnikov, Baryshev, Korobov, Bulkin dan Dementiev) untuk di produksi dan di tes. Hasil dari tes ini AB-46 Bulkin menjadi yang terbaik, tetapi tak ada desain yang dipilih karena dinilai masih kurang. Para perancang di tahap awal dianjurkan untuk merevisi desainnya bedasarkan koreksi yang sudah dibuat, Kalashnikov sendiri menjadi yang terburuk diantara 6 orang terakhir, karena hal ini Kalashnikov dibantu oleh salah satu perancang dari Kovrov, yaitu A.A Zaitsev,[6][9][11] Komisioner kompetisi mencoba menolong semua orang dengan memberi kritik dan saran, namun hanya Kalashnikov yang mendengar semua masukan. lalu dari revisi ini diputuskan:

1. Desain yang tidak memenuhi spesifikasi dari GAU tidak di terima untuk di produksi.

2. Desain dari Kalashnikov (dengan stamped reciever), Bulkin, dan Dementiev, direkomendasikan untuk di revisi lagi.

Akhirnya senapan ketiga orang terakhir ini sudah di perbarui, tes pun di adakan dari 16 Desember 1947 sampai 11 Januari 1948. Dalam tes ini AK-47 menjadi yang terbaik secara keseluruhan, AB-47 memiliki performa yang baik di banding AK-47, namun AK-47 memiliki realibilitas dan ketahanan yang lebih baik. AD-47 menjadi yang paling buruk di antara ke 3 desain, dengan desain yang rumit dan performa tidak sebanding denga 2 senapan lain.[6][9]

Lalu pada akhirnya disimpulkan pada 10 Januari 1948:

1. Desain dari Kalashnikov menjadi yang terbaik dan direkomendasi di produksi untuk tes militer.

2. AK tidak mempunyai akurasi yang memuaskan saat menembak otomatis, tapi untuk menembak semiotomatis akurasinya sudah memuaskan jika dibanding dengan PPSh-41, tes militer lebih lanjut diperlukan.

3. Desain dari Bulkin dan Dementiev tidak memuaskan dan tidak memenuhi kriteria, rekomendasi pun di abaikan oleh mereka.

Akhirnya AK-47 di adopsi secara resmi dengan nama AK (angka 47 hilang karena sudah resmi diadopsi).[6][9]

Konsep desain

sunting

AK, sering disebut salinan dari Stg 44, bahkan disebut Hugo Schmeisser membantu Kalashnikov untuk membuat AK. Nyatanya Hugo Schmeisser tidak diperbolehkan mengetahui “proyek senapan serbu” Soviet, karena merupakan proyek rahasia dan hanya orang-orang dalam Soviet yang boleh mengetahuinya.[9][11] Hugo Schmeisser sendiri dinilai tidak bekerja dengan baik karena lebih ahli dalam manajemen dibanding membuat desain senapan, karena latar belakang pendidikannya yang tidak tinggi.[9][11][12] Ia sendiri tidak menyukai bekerja dengan Soviet sampai menghasut para ahli Jerman lain untuk bekerja dengan buruk.[9][12]

Dari desain awal Kalashnikov (AK-46), Kalashnikov merombak habis desainnya dan hanya menyisakan rotating bolt dari M1 Garand,[6][9] akhirnya AK-47 menjadi seperti teka-teki yang bagiannya berasal dari banyak senapan dari seluruh dunia. Sistem pelatuk dari Holek (ZH-29),[6] mengganti sistem gas piston panjang awal dengan desain dari Bulkin (AB-46),[9][11] desain rendah friksi dari Sudayev (AS-44),[11] pengaman/penutup debu dari Browning (Remington Model 8),[9][11] tetapi Kalashnikov tidak meniru desain dari Stg 44.

Perkembangan receiver

sunting
 
AK-47 Tipe 3A (atas), dengan pendahulunya, senapan SKS.
 
AKMS dengan receiver Tipe 4B (atas), dan AK-47 dengan Tipe 2A.

Pada awalnya produksi receiver (bagian badan senapan yang berisi mekanisme penembakan) menemui banyak masalah. Model produksi pertama menggunakan receiver yang terbuat dari stamping (cetak besi) lembaran logam. Masalah yang ditemui adalah sulitnya mengelas railing pemandu dan ejektor, yang akhirnya menyebabkan banyaknya penolakan.[13] Tapi masalah ini tidak menghentikan produksi, sebagai penyelesaiannya, receiver stamping logam digantikan dengan receiver machined (dibentuk dengan alat/mesin khusus).[14] Proses ini memang lebih mahal, tetapi untungnya alat-alat dan pekerja yang dibutuhkan sudah tersedia, sebelumnya dipakai untuk produksi Mosin-Nagant. Karena masalah-masalah tadi, Uni Soviet baru bisa mendistribusikan senapan-senapan ini secara luas pada tahun 1956. Pada saat yang bersamaan, produksi senapan pendahulu AK-47, SKS, tetap berlanjut.[14]

Setelah masalah produksi berhasil diselesaikan, pada tahun 1959 sebuah rancangan baru dirumuskan dan diberi nama AKM (M untuk modernisasi—dalam bahasa Rusia: Автомат Калашникова Модернизированный).[15] Model baru ini menggunakan receiver stamping logam dan dilengkapi sebuah muzzle brake di ujung laras, untuk mengurangi tendangan. Selain itu ditambahkan juga penahan hammer (palu pemukul peluru) agar senapan bisa menembak dengan baik pada pilihan tembakan otomatis.[16] Model baru ini lebih ringan dari model awal, sekitar dua-pertiga berat awal.[15] Mayoritas produksi senapan Kalashnikov di luar Rusia, dengan lisensi maupun tanpa lisensi, menggunakan model AKM ini, karena mudahnya pembuatan receiver stamping. Model inilah yang paling banyak ditemui dan diproduksi di seluruh dunia. Tetapi, hampir semua senapan buatan Kalashnikov biasa disebut AK-47, ini adalah keliru, sebab AK-47 hanya adalah senapan-senapan yang menggunakan tiga model receiver paling awal.[17] Gambar di samping memperlihatkan perbedaan antara receiver machined AK-47 Tipe 2, dengan receiver stamping AKM Tipe 4, misalnya digunakannya sekrup dan bukan pengelasan, serta perbedaan lesung kecil di atas magazen.

Tipe receiver Penjelasan
Tipe 1A/B Receiver stamping AK-47 pertama. -1B dimodifikasi untuk popor lipat. Yaitu sebuah lubang tersedia pada kedua sisi, untuk dipasang popor lipat ke bawah. (penamaan B ini tetap sama untuk selanjutnya)
Tipe 2A/B Menggunakan besi machined.
Tipe 3A/B Versi "final" receiver machined, terbuat dari baja. Receiver AK-47 yang paling banyak ditemui.
Tipe 4A/B Receiver stamping AKM. Desain yang paling banyak dipakai pada pembuatan senapan AK.
 
Prajurit Romania dengan AIMS, AKMS buatan Romania.

AK-47 adalah senapan yang sederhana, tidak mahal untuk diproduksi, dan mudah dibersihkan dan dirawat. Ketahanan dan kehandalannya terkenal legendaris.[18][19][20][21] Piston gasnya yang besar, keleluasaan jarak pada bagian-bagian mekaniknya, dan desain pelurunya, membuat AK-47 bisa tetap menembak dengan lancar walaupun komponen dalamnya terisi kotoran atau benda asing. Tapi kehandalan ini sedikit mengorbankan akurasi, karena toleransi yang besar pada bagian mekaniknya tidak menjamin ketepatan dan kekonsistenan yang terdapat pada senapan-senapan yang lebih akurat.

Bidikan belakang AK-47 bisa diatur, dengan setingan jarak yang selisihnya masing-masing 100 meter. Bidikan depan juga bisa diatur setingan elevasinya di lapangan. Dan setingan horizontal diatur di gudang senjata sebelum diberikan ke pemakai. Setingan bidikan standar diatur untuk menempatkan peluru beberapa sentimeter di atas atau di bawah titik yang dibidik, pada jarak 250 meter. Setingan "point-blank" seperti ini dipakai agar penembak tidak perlu mengubah setingan alat bidik pada jarak dekat. Setingan seperti ini sama dengan yang digunakan untuk Mosin-Nagant dan SKS, agar memudahkan masa peralihan dan pelatihan.

Lorong laras dan kamar peluru, serta piston gas dan interior silinder gas AK-47 biasa dilapisi dengan krom. Ini sangat membantu memperpanjang umur alat-alat tersebut, karena mencegah korosi dan karat. Dan ini sangat penting, mengingat amunisi pada abad ke-20 sering berisi unsur merkuri yang korosif, yang mengharuskan pembersihan secara rutin untuk mencegah kerusakan. Pelapisan krom pada bagian-bagian penting senapan sekarang sudah lazim pada senjata-senjata modern.[22]

Pengaruh terhadap kebudayaan

sunting

Pada masa Perang Dingin, Uni Soviet, Tiongkok, dan Amerika Serikat memberikan peralatan dan teknologi kepada negara-negara sekutu mereka, beserta pasukan-pasukan pemberontak yang mereka dukung. Pada masa itu terjadi penyebaran besar-besaran AK-47 oleh Uni Soviet dan Tiongkok kepada negara-negara dan grup-grup pro-komunis, misalnya Sandinista Nikaragua dan Viet Cong. Desain AK-47 disebarkan ke 55 angkatan bersenjata dunia.[1]

Penyebaran AK-47 ini tidak hanya terlihat dari jumlahnya saja, AK-47 ada di dalam bendera dan lambang Mozambik. Selain itu juga terdapat pada lambang Burkina Faso, dan bendera Hizbullah. "Kalash", kependekan dari "Kalashnikov", dipakai sebagai nama anak laki-laki di beberapa negara di Afrika.

Di Amerika, pembuat film sering mempersenjatai penjahat dan teroris dengan AK-47. Banyak pula permainan komputer, permainan video, dan lagu-lagu rap yang menampilkan AK-47. Pembuat mainan dan industri airsoft juga memproduksi jutaan replika AK-47.

Varian

sunting
 
Seorang prajurit Romania membantu seorang prajurit AS menembakan RPK, versi senapan mesin ringan dari AK-47.

Varian-varian Kalashnikov adalah:

  • AK-47 1948–51, 7,62 × 39 mm — Model paling awal, yang menggunkan receiver stamping Tipe 1, dan sudah sangat langka.
  • AK-47 1952, 7,62 x 39 mm — Menggunakan receiver machined dengan popor dan pegangan kayu. Laras dan kamar peluru dilapisi krom untuk mencegah korosi. Berat senapan 4,2 kg.
  • AKS-47 — Menggunakan popor lipat ke bawah yang mirip popor MP40 Jerman.
  • RPK, 7,62 x 39 mm — Versi senapan mesin, dengan laras yang lebih panjang dan bipod (penyangga kaki 2).
  • AKM, 7,62 x 39 mm — Lebih sederhana dan lebih ringan dari AK-47; menggunakan receiver Tipe 4 yang terbuat dari logam stamping. Berat menurun jadi 3,61 kg, karena receiver yang lebih ringan.
  • AKMS, 7,62 x 39 mm — Versi AKM yang menggunakan popor lipat ke bawah atau ke samping.
  • AKMSU, 7,62 x 39 mm — Versi pendek dari AKM yang menggunakan popor lipat ke bawah. Panjang laras 35 cm.
  • Seri AK-74, 5,45 x 39 mm — Lihat artikel utama.
  • Seri AK-101, 5,56 x 45 mm — Lihat artikel utama.
  • Seri AK-103, 7,62 × 39 mm — Lihat artikel utama.
  • Seri AK-107/108 — Lihat artikel utama.

Pada tahun 1978, Uni Soviet mulai menggantikan senapan AK-47 dan AKM dengan rancangan yang lebih baru, yaitu AK-74.

Produksi di luar Rusia

sunting
 
AKM buatan Romania, AIM. Receiver Tipe 4A.
 
KbK AK/PMK buatan Polandia. Receiver Tipe 3A.
 
Kbk AKS/PKMS buatan Polandia. Receiver Tipe 3B.
 
Kbk AK/PNG60 buatan Polandia. Dengan pelontar granat dan magazen khusus untuk menembakan granat. Receiver Tipe 3A.
Yang terdaftar hanya varian militer saja. Rangkuman dari informasi yang terdapat pada buku Poyer, The AK-47 and AK-74 Kalashnikov Rifles and Their Variations.
Negara Varian
Albania Automatiku Shqiptar model 56 (ASH-78 Tip-1).
Bulgaria AKK (Tipe 3 AK-47), AKKS (Tipe 3 dengan popor lipat samping)
AKKMS (AKMS) AKKN-47 (bisa dipasang bidikan malam NPSU)
AK-47M1 (Tipe 3 dengan polimer hitam menggantikan kayu)
AK-47MA1/AR-M1 (sama dengan M1, tetapi memakai peluru 5,56 mm NATO)
AKS-47M1 (AKMS memakai 5,56 mm NATO), AKS-47MA1 (sama dengan AKS-47M1, tetapi hanya semi-automatis)
AKS-47S (AK-47M1, versi pendek, popor lipat Jerman Timur, alat bidik laser)
AKS-47UF (versi pendek -M1, popor lipat Rusia), AR-SF (sama dengan -47UF, tetapi memakai 5,56 mm NATO)
AKS-93SM6 (serupa dengan -47M1, tidak bisa dipasang pelontar granat)
RKKS, AKT-47 (senapan latihan, kaliber .22)
Jerman Timur MPi-K (AK-47), MPi-KS (AKS), MPi-KM (AKM), MPi-KMS72 (AKMS)
Mesir AK-47, MISR 7.62 (AKM), Maadi
Hungaria AKM-63, AMD-65, AMD-65M, AMMSZ, AMP, NGM 5,56
Irak Tabuk (M70B1, and M70AB2)
Senapan runduk Tabuk (M70B1 dengan laras 23,6 inci, alat bidik optik, dan popor khusus)
Myanmar MA1, MA4 (berdasarkan buatan Tiongkok, menggunakan peluru kaliber NATO)
Korea Utara Type 58A (Type 3 AK-47), Type 58B (popor lipat besi), Type 68A (AKM-47), Type 68B (AKMS)
Tiongkok Type 56 Rifle (bukan Karabin), Type 81, Type 87
Polandia Kbk AK/PMK (AK-47), Kbk AKS/PKMS (AKS), Kbk Ak PNG60, Kbk AKM/PMKM (AKM), KbK AKMS/PMKMS, Kbk wz. 88 Tantal (AK-74 dengan popor lipat samping), Kbk wz. 96 Beryl
Romania AI (AK-47), AIS (AKS), AIM, AIMS (AKM, AKMS), AIR
Yugoslavia M70, M70A, M70AB2 M64 (AK-47 dengan laras lebih panjang), M64A (dengan pelontar granat), M64B (M70 dengan popor lipat)

×

Lisensi

sunting

Rusia telah berkali-kali mengatakan bahwa mayoritas produsen ini memproduksi AK-47 tanpa lisensi dari IZhMASh.[23][24] Perusahaan IZhMASh sendiri telah mematenkan AK-47 pada tahun 1999, dan seharusnya paten ini mencegah produksi senapan yang tanpa izin.[1][17]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Gorshkov, Nikolai (02-06-2002). "Russian producer wins Kalashnikov rights". BBC News - World Edition. 
  2. ^ a b Poyer, Joe (2004). The AK-47 and AK-74 Kalashnikov Rifles and Their Variations. North Cape Publications. hlm. hal 1. 
  3. ^ "Weaponomics: The Economics of Small Arms"
  4. ^ a b c d "Sturmgewehr MP-44 Part II: History & Implementation - YouTube". www.youtube.com. Diakses tanggal 2021-02-03. 
  5. ^ "Intermediate Cartridge". Diakses tanggal 2021-02-03. 
  6. ^ a b c d e f g h i j k l Monetchikov, S. B. (Sergeĭ Borisovich) (2005). Istorii︠a︡ russkogo avtomata. Sankt-Peterburg: "Atlant". hlm. 85. ISBN 5-98655-006-4. OCLC 62712375. 
  7. ^ "MKb 42(H) First Appearance". Diakses tanggal 2021-02-03. 
  8. ^ "M1 Carbine vs Mkb.42(H)". Diakses tanggal 2021-02-03. 
  9. ^ a b c d e f g h i j k l "Developmental History of the AK with Max Popenker - YouTube". www.youtube.com. Diakses tanggal 2021-02-03. 
  10. ^ "В самом начале | Оружейный журнал «КАЛАШНИКОВ»" (dalam bahasa Rusia). 2018-08-05. Diakses tanggal 2021-03-13. 
  11. ^ a b c d e f "AK 47 / AKM Avtomat Kalashnikov". Modern Firearms (dalam bahasa Inggris). 2010-10-27. Diakses tanggal 2021-02-03. 
  12. ^ a b "Schmeisser vs. Kalashnikov". Diakses tanggal 2021-02-03. 
  13. ^ Poyer, hal 8
  14. ^ a b Poyer, hal 9
  15. ^ a b Ezell, Edward Clinton (1986). The AK-47 Story: Evolution of the Kalashnikov Weapons. Stackpole Books. hlm. hal 36. 
  16. ^ Poyer, hal 11
  17. ^ a b Poyer, hal 2
  18. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-03-25. Diakses tanggal 2006-10-06. 
  19. ^ http://kalashnikov.guns.ru/wwwboard/board4/messages/2114.html
  20. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-10-23. Diakses tanggal 2006-10-06. 
  21. ^ AGI VIDEO: AKS/MAK 90 ARMORER'S COURSE
  22. ^ "Chrome-lined or non chrome-lined barrel?". Internet, http://www.thehighroad.org/archive/index.php/t-6372.html
  23. ^ "Восточная Европа захватила рынок продаж автоматов Калашникова". Lenta.Ru. 13-06-2006. 
  24. ^ "'Ижмаш' подсчитал контрафактные автоматы Калашникова". Lenta.Ru. 15-04-2006. 

Bacaan lebih lanjut

sunting
  • Ezell, Edward Clinton (1986). The AK-47 Story: Evolution of the Kalashnikov Weapons. Mechanicsburg, PA: Stackpole Books. ISBN 0-8117-0916-7. 
  • Poyer, Joe (2004). The AK-47 and AK-74 Kalashnikov Rifles and Their Variations (Paperback). Tustin, CA: North Cape Publications. ISBN 1-882391-33-0. 
  • Ezell, Edward Clinton (2001). Kalashnikov: The Arms and the Man. Cobourg, ON: Collector Grade Publications. ISBN 0-88935-267-4. 
  • Guinness Book of Records. ISBN 1-892051-22-2.  Teks "Guinness World Records 2005

" akan diabaikan (bantuan)

  • Small Arms of the World. ISBN 0-88029-601-1. 
  • Monetchikov, Sergei Borisovich (2005). История русского автомата [The History of Russian Assault Rifle]. Entsiklopediya Russkoi Armii (dalam bahasa Rusia). Izdatel'stvo "Atlant 44". ISBN 5-98655-006-4. 

Pranala luar

sunting