Air terjun Saliu
Air Terjun Saliu adalah salah satu air terjun yang berada tepat pada kawasan hutan produksi di Dusun Baru, Desa Bonto Manurung, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia. Air terjun ini memiliki ketinggian secara keseluruhan sekitar 55 meter yang tersusun atas 4 tingkat. Ketinggian air terjun utama sekitar 30 m dengan kondisi air sangat jernih yang masih alami dingin dan menyejukkan. Air terjun ini tak pernah kering dan mengalir sepanjang tahun.[1]
Air terjun Saliu | |
---|---|
Bugis: ᨓᨕᨙ ᨆᨛᨉᨘ ᨔᨒᨗᨕᨘ (Wae Meddu Saliu) Makassar: ᨍᨙᨊᨙ ᨕᨒᨘᨄ ᨔᨒᨗᨕᨘ (Je'ne' A'lumpa Saliu) | |
Lokasi di Sulawesi Selatan | |
Lokasi | Dusun Baru, Desa Bonto Manurung, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia |
Koordinat | 5°08′22″S 119°48′57″E / 5.1393824559742°S 119.81584875153°E |
Tipe | alami (berdasarkan sifat terbentuk) plunge (berdasarkan debit air dan lebar) |
Tinggi total | 55 meter (180 ft) |
Jumlah titik | 1 (satu) |
Anak sungai | Sungai Monrolo |
Air Terjun Saliu merupakan air terjun di lokasi yang paling jauh diapit oleh hutan yang masih merupakan hutan alam. Lokasi air terjun ini terletak diantara Gunung Monrolo dengan Gunung Bonto Manai. Gunung Monrolo dan Gunung Bonto Manai masih merupakan hutan alam yang terjaga keasriannya. Hutan yang ada memiliki keragaman ekosistem yang cukup tinggi. Vegetasi yang menyusun hutan di kedua gunung tersebut didominasi vegetasi dengan struktur yang terdiri dari 3 lapis. Keragaman vegetasi tidak diukur pada penelitian ini karena bukan merupakan objek penelitian.[1]
Lokasi
suntingAir Terjun Saliu terletak di Dusun Baru, Desa Bonto Manurung, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.[1]
Aksesibilitas
suntingAir Terjun Saliu berjarak ± 40 km dari arah timur pusat ibu kota Kabupaten Maros (Turikale). Untuk mencapai air terjun ini dapat ditempuh dengan mobil ataupun motor dengan waktu tempuh selama 90 menit dan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama 50 menit melalui hutan primer dengan kondisi medan yang masih alami dan cukup sulit untuk dilalui. Air terjun ini masih sulit dijangkau oleh masyarakat umum karena kondisi jalanan yang sangat sulit dan terletak di perbukitan yang sangat curam. Untuk mencapai air terjun ini diperlukan perjalanan kurang lebih 1 jam dari rumah penduduk terdekat.[1]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ a b c d Munawar, Adib (2018). POTENSI WISATA ALAM DALAM KAWASAN HUTAN, PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN (Studi Kabupaten Maros Sulawesi Selatan) (edisi ke-ke-1). Diakses tanggal 17 Oktober 2020.
Pranala luar
sunting