Abuan, Kintamani, Bangli

desa di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali

8°19′14″S 115°18′46″E / 8.320420°S 115.312911°E / -8.320420; 115.312911

Abuan
Negara Indonesia
ProvinsiBali
KabupatenBangli
KecamatanKintamani
Kode pos
80652
Kode Kemendagri51.06.04.2013 Edit nilai pada Wikidata
Luas3,26 km²
Jumlah penduduk1.438 jiwa (2016)[1] 1.518 jiwa (2010)[2]
Kepadatan465 jiwa/km² (2010)[2]
Jumlah KK--
Peta
PetaKoordinat: 8°19′3.00″S 115°18′38.88″E / 8.3175000°S 115.3108000°E / -8.3175000; 115.3108000


Abuan adalah desa yang berada di kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Indonesia.[3]

Sejak tahun 2003, sering diadakan pameran dagang di desa ini yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai pematung kayu. Nama Desa Abuan sendiri berasal dari kata “Abu” yang dinamai oleh 7 orang pendatang terdahulu. Dahulu, Desa Abuan merupakan sebuah hutan yang tidak berpenduduk. Ketika itu juga, datanglah 7 orang ke hutan itu. Ketujuh orang itu kemudian merabas hutan tersebut. Hasil rabasannya kemudian dibakar hingga menyisakan banyak abu. Konon, tempat terdapatnya abu-abu sisa pembakaran itulah yang dinamai Desa Abuan. Karena itulah lama-kelamaan tempat tersebut diberi nama Desa Abuan hingga kini. Selain itu, ketujuh orang yang sekaligus penduduk pertama di Desa Abuan dulu, sebagai pendiri desa, kemudian membuatkan lambang desa bersimbol pohon beringin yang berdiri kokoh dengan ditopang oleh 7 akar pohon beringin.

Demografi

sunting

Penduduk desa Abuan sampai dengan tahun 2016 terdiri dari 730 laki-laki dan 708 perempuan dengan rasio jenis kelamin manusia bernilai 103.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Kecamatan Kintamani dalam Angka 2017". Badan Pusat Statistik. hlm. 25. Diakses tanggal 15 September 2019. 
  2. ^ a b "Penduduk Indonesia Menurut Desa 2010" (PDF). Badan Pusat Statistik. Diakses tanggal 15 September 2019. 
  3. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 

Pranala luar

sunting