Papers by Listiyono Santoso
Pendidikan diselenggarakan dalam rangka melahirkan kesadaran kritis, bukan kebudayaan diam. Pendi... more Pendidikan diselenggarakan dalam rangka melahirkan kesadaran kritis, bukan kebudayaan diam. Pendidikan menghasilkan sejumlah orang yang dikenal sebagai intelektual yang memiliki tanggungjawab moral membangun kesadaran kritis dalam kebudayaan masyarakat kita. Intelektual itu bukan status sosial, melainkan sebuah tanggungjawab keberpihakan dalam proses pemikirian. Intelektual berpihak pada nilai (value), seperti kejujuran, kebeneran, keadilan, dan kemanusiaan. Intelektual tidak berorientasi pada nilai (score) yang bersifat material, seperti kesohoran, kekuasaan, kekayaan, dan status sosial. Intelektual itu sebuah dedikasi yang disematkan kepeda keberpihakan seseorang terhadap kepentingan masyarakat.
Kata kunci: Pendidikan, Nilai , Tanggungjawab Intelektual
Abstrak
Pendidikan dipercaya sebagai alat untuk memutus mata rantai kesenjangan sosial. Melalui p... more Abstrak
Pendidikan dipercaya sebagai alat untuk memutus mata rantai kesenjangan sosial. Melalui pendidikan, masyarakat memiliki modal sosial meningkatkan taraf hidupnya menjadi lebih baik. Namun demikian, dalam masyarakat modern yang kian berwajah kapitalistik, pendidikan pun akhirnya berorientasi pada kepentingan material. Wajah kapitalisasi dunia pendidikan dapat dilihat dari besaran biaya yang harus dikeluarkan oleh anak didik untuk ‘membeli’ komiditas yang namanya pendidikan. Fenomena kapitalisasi dunia pendidikan inilah yang akhirnya menjadikan sekolah tidak lagi mampu memutus mata rantai kesenjangan sosial, justru mereproduksi dan melegitimasi kelas sosial yang sudah mapan.
Kata Kunci: pendidikan, kapitalisasi, kesenjangan sosial
Globalisasi dengan pesatnya teknologi informasi menjadikan dunia tidak lebih sleebar daun kelor. ... more Globalisasi dengan pesatnya teknologi informasi menjadikan dunia tidak lebih sleebar daun kelor. Berbagai produk kebudayaan, gaya hidup, perilaku sosial, dari berbagai negara melalui teknologi informasi begitu mudah masuk dalam ruang-ruang kehidupan kita. Tata nilai kehidupan lambat mulai bergeser. Apa yang selama ini kita rawat sebagai keluhuran kebudayaan lambat laun dipertanyakan kembali. Orientasi hidup manusia tiba-tiba saja berubah. Dari komunalisme menjadi individualisme, dari menghargai proses berubah menjadi serba pragmatis dan instan. Perlu ada strategi kebudayaan agar perubahan tata nilai tidak bersifat fundamental, yang mengubah falsafah kehidupan kita. Itulah sebabnya, Pancasila menjaid filter terbaik dalam menjadikan setiap nilai yang baru terseleksi secara baik.
setiap agama sesungguhnya memiliki misi suci dalam rangka menjadikan manusia menjadi lebih manusi... more setiap agama sesungguhnya memiliki misi suci dalam rangka menjadikan manusia menjadi lebih manusiawi. misi suci agama tersebut menegasikan setiap aktivitas beragama yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Kekerasan atas nama agama -salah satunya- adalah representasi dari betapa cara beragama bisa kontraproduktif dengan misi suci agama. itulah sebabnya, tiap orang yang beragama, seharusnya menempatkan nilai kemanusiaan sebagai perwujudan implementasi misi suci tersebut. Konteks ini mendorong betapa anak muda memiliki beban sejarah berat untuk mewujudkan bagaimana misi suci agama itu tidak kontarproduktif.
Pemahaman manusia terhadap agama memililki pengaruh penting dalam sikap dan perilaku kehidupannya... more Pemahaman manusia terhadap agama memililki pengaruh penting dalam sikap dan perilaku kehidupannya. Konstruksi pemahaman keagamaan juga erat kaitannya dengan pilihan ideologis penganut umat beragama. Ada dua sikap dalam memahami agama, yakni eksklusif (tertutup) dan inklusif (terbuka). Dua sikap ini membawa pengaruh dalam bagaimana meletakkan agama dalam konteks kehidupan kongkrit. Dalam konteks, kebangsaan Indonesia yang plural dan majemuk, pilihan pemahaman keagamaan berkontribusi bagi ada tidaknya penghargaan umat terhadap berbagai perbedaan yang ada. Nalar agama yang terbuka (inklusif) banyak menjadi pilihan dalam rangka memberikan makna agama dalam konteks keindonesiaan dan kemanusiaan.
Kata Kunci: agama, konstruksi, keindonesiaan, dan kemanusiaan
The research is aimed for mapping the existence of books publishing company in Yogyakarta which i... more The research is aimed for mapping the existence of books publishing company in Yogyakarta which is born as an alternative publishing company due to its motive of the ideals to spread out its creative ideas and to provide the books need of the society in response. The alternative publishing company is precisely building within a condition of capital shortage and lack of resources comparing to the established publishers such as Gramedia, Obor Foundation, Mizan, etc. The existence of the alternative publishers in Yogyakarta is not only affected to the increasing passion of reading within the society, but also influenced into the improvement of books publishers in Indonesia as the fact of the rare books publishing in this country. The research will explain the roles of the books publishers as the research object that are to make the books world as a creative industry of ideals distribution and to earn profit from this industry as a new field of vacancy to the society. Many strategies have been located by the alternative publishers to develop a creative industry of the books world as a representation of its management ability to catch the market business opportunity as the promising ones. The method of the study is the descriptive research to discover the publishers' strategies of managing its publishing company. The descriptive research will use observation and in-depth interview to publisher management to reveal their diverse adaption strategies of developing the publishing company as a promising vacancy. PENGANTAR Sejak beberapa dekade dunia penerbitan buku di Indonesia mengalami situasi yang memprihatinkan. Selain minimnya jumlah judul buku yang terbit, perhatian negara terhadap dunia perbukuan memang masih sangat rendah. Geliat penerbitan buku di Indonesai baru muncul paruh tahun 1990an seiring dengan munculnya berbagai penerbit alternatif di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Hadirnya penerbit alternatif ini cukup menggairahkan dunia penerbitan buku di Indonesia. Beberapa data menyebutnya, bahwa sebelum tahun 90an, tiap tahun buku yang terbit di Indonesia tidak lebih dari 5000 judul buku, bayangkan dengan Malaysia yang pada tahun 1990 saja sudah mampu menerbitkan sekitar 15.000 judul buku.
Perspektif poskolonial memberikan cara baru untuk melihat bagaimana bangsa koloni saat kini berup... more Perspektif poskolonial memberikan cara baru untuk melihat bagaimana bangsa koloni saat kini berupaya mendefinisikan dirinya sendiri. Konteks kekinian bangsa-bangsa terjajah ini kemudian dibaca dalam sudut pandang baru dimana proses-proses sosial dan historis diungkapkan secara mendalam melalui penggambaran mereka melalui pelibatan strategi ideologis yang berbeda pula. Tujuan adalah menelusuri dan membongkar pola-pola pemikiran kelompok orientalis dalam rangka membangun superioritas Barat dan imperioritas Timur.
Hidup umat manusia saat berada pada bayang-bayang ketidakpastian moralitas. Implikasi logis dari ... more Hidup umat manusia saat berada pada bayang-bayang ketidakpastian moralitas. Implikasi logis dari perkembangan peradaban manusia dari fase ke fase yang tidak melalui proses dialekyika, tetapi serba instan telah membuat ketidakpastian tadi bersifat niscaya. Masyarakat modern mengalami anomie, yaitu suatu keadaan di mana setiap individu manusia kehilangan ikatan yang memberikan perasaan aman dan kemantapan dengan sesama manusia lainnya, sehingga menyebabkan kehilangan pengertian yang memberi petunjuk tentang tujuan dan arti kehidupan di dunia ini. Masyarakat menderita kecacatan, tapi tidak pernah merasa sakit. Yakni masyarakat yang membiarkan setiap perilaku anomali, keserakahan hidup, intimidasi, dan sebagainya sebagai aktivitas yang lumrah.
The world enter a new phase called the global era. This era brings logical consequence to the wea... more The world enter a new phase called the global era. This era brings logical consequence to the weakening or strengthening the identity of a nation. Through globalization, various information flows so easy to get in the middle of our society. Such information brings with various value systems, way of life, and lifestyles of a nation. Gradually, this phenomenon will have implications for the Indonesian national identity. Indonesian society is in the situation between maintaining the old value or takes a new value. The dilemma to preserve locality and obtain globality has important implications for Indonesian national identity. A strategy in the era of global culture becomes a historical necessity for those craving to receive globality while keeping locality with a more expedient way.
Keywords: globalization, identity, Indonesia, locality and globality
Kebudayaan sesungguhnya menjadi persoalan penting dalam kehidupan umat manusia. Melalui kebudayaa... more Kebudayaan sesungguhnya menjadi persoalan penting dalam kehidupan umat manusia. Melalui kebudayaan manusia membentuk dunianya. Saat ini dan akan datang. Melalui kebudayaan juga lah manusia menciptakan peradaban kemanusiaan. Masa depan manusia selalu ditentukan oleh strategi kebudayaan yang baik. Sebagai yang penting dalam kehidupan umat manusia, harusnya kebudayaan menjadi 'isu' sentral yang menentukan kemajuan sebuah peradaban Sayangnya, kebudayaan seringkali direduksi hanya pada aspek-aspek seni budaya, bukan pada segenap aktivitas berpola manusia yang menjadi suatu kebiasaan. Karenanya, wajar jika disebut bahwa kegagalan sebuah program pembangunan bisa bermula dari kegagalan kita mengelola kebudayaan.
Uploads
Papers by Listiyono Santoso
Kata kunci: Pendidikan, Nilai , Tanggungjawab Intelektual
Pendidikan dipercaya sebagai alat untuk memutus mata rantai kesenjangan sosial. Melalui pendidikan, masyarakat memiliki modal sosial meningkatkan taraf hidupnya menjadi lebih baik. Namun demikian, dalam masyarakat modern yang kian berwajah kapitalistik, pendidikan pun akhirnya berorientasi pada kepentingan material. Wajah kapitalisasi dunia pendidikan dapat dilihat dari besaran biaya yang harus dikeluarkan oleh anak didik untuk ‘membeli’ komiditas yang namanya pendidikan. Fenomena kapitalisasi dunia pendidikan inilah yang akhirnya menjadikan sekolah tidak lagi mampu memutus mata rantai kesenjangan sosial, justru mereproduksi dan melegitimasi kelas sosial yang sudah mapan.
Kata Kunci: pendidikan, kapitalisasi, kesenjangan sosial
Kata Kunci: agama, konstruksi, keindonesiaan, dan kemanusiaan
Keywords: globalization, identity, Indonesia, locality and globality
Kata kunci: Pendidikan, Nilai , Tanggungjawab Intelektual
Pendidikan dipercaya sebagai alat untuk memutus mata rantai kesenjangan sosial. Melalui pendidikan, masyarakat memiliki modal sosial meningkatkan taraf hidupnya menjadi lebih baik. Namun demikian, dalam masyarakat modern yang kian berwajah kapitalistik, pendidikan pun akhirnya berorientasi pada kepentingan material. Wajah kapitalisasi dunia pendidikan dapat dilihat dari besaran biaya yang harus dikeluarkan oleh anak didik untuk ‘membeli’ komiditas yang namanya pendidikan. Fenomena kapitalisasi dunia pendidikan inilah yang akhirnya menjadikan sekolah tidak lagi mampu memutus mata rantai kesenjangan sosial, justru mereproduksi dan melegitimasi kelas sosial yang sudah mapan.
Kata Kunci: pendidikan, kapitalisasi, kesenjangan sosial
Kata Kunci: agama, konstruksi, keindonesiaan, dan kemanusiaan
Keywords: globalization, identity, Indonesia, locality and globality