Papers by Derry Sukma Anugrah
ini lah sejarah perkembangan transportasi dari jaman ke jaman
Orangutan, primata ini hidup di wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara (Indonesia dan Malaysia)... more Orangutan, primata ini hidup di wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara (Indonesia dan Malaysia), tepatnya di pulau Sumatera dan Borneo. Orangutan memiliki tubuh besar, berleher besar, berlengan panjang dan kuat, memiliki kaki yang pendek, dan tidak memiliki ekor. Ukuran tubuh orangutan jantan sekitar 1-1,4 m, yaitu 2/3 kali ukuran gorila. Mereke memiliki indera seperti manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, pengecap, penciuman, dan peraba. Orangutan tinggal di pepohonan lebat dengan membuat sarang dari dedaunan. Di Borneo orangutan dapat ditemukan pada ketinggian 500 m di atas permukaan laut, sedangkan kerabatnya di Sumatera dilaporkan dapat mencapai hutan pegunungan pada 1.000 m di atas permukaan laut. Makanan orangutan berupa daun-daunan, biji-bijian, kulit kayu, tunas tanaman, bunga-bungaan, dan buah-buahan, selain itu kadang-kadang mereka juga memakan serangga dan hewan kecil lainnya, seperti burung dan jangkrik. Oleh karena itu hewan ini dikategorikan sebagai hewan omnivora, yaitu hewan yang memakan tumbuh-tumbuhan dan daging. Orang utan betina biasanya melahirkan pada usia 7-10 tahun dengan lama kandungan berkisar antara 8,5 hingga 9 bulan; hampir sama dengan manusia. Jumlah bayi yang dilahirkan seorang betina biasanya hanya satu. Bayi orang utan dapat hidup mandiri pada usia 6-7 tahun. Orang utan saat ini merupakan binatang langka, karena manusia terus-menerus merusak habitat mereka dan seringkali pula menjual bayi-bayi mereka secara ilegal untuk dijadikan hewan peliharaan. Diperkirakan populasi orang utan di seluruh dunia baru-baru ini hanya berjumlah 100.000 ekor. Saat ini telah dikembangkan suaka margasatwa untuk melestarikan populasi mereka di Indonesia dan Malaysia.
sama bahayanya seperti rokok tembakau
Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphoph... more Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talastalasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Di alam tumbuhan ini hidup di daerah hutan hujan basah. Bunga bangkai adalah bunga resmi bagi Provinsi Bengkulu. Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang semunya. Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu (tahun), organ vegetatif ini layu dan umbinya dorman. Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang tumbuh kembali daunnya. Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga (sebenarnya adalah tongkol atau spadix) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar. Bunganya berumah satu dan protogini: bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri.
Uploads
Papers by Derry Sukma Anugrah