Papers by Stefanus Soegiharto
International Journal of Technology: IJ Tech, Apr 1, 2022
Chemical tankers are a type of ocean carrier with multi-compartments to simultaneously carry vari... more Chemical tankers are a type of ocean carrier with multi-compartments to simultaneously carry various liquid chemicals in bulk and prevent their mixing. This paper discusses the difficulties chemical tanker managers experience when planning vessel routes and scheduling inventory maintenance because of chemical tankers' unique characteristics and operational constraints. To date, no models have addressed chemical tankers' inventory routing and scheduling needs while accounting for these challenges. Bridging the research gap, we propose a novel, integrated, mathematical model of inventory ship routing and stowage planning problem (ISRSPP) for chemical tankers. We seek to combine stowage planning, which is an operational problem, with inventory ship routing, which is a tactical problem, through integrated tactical planning. Our objective is to propose a solution with minimal total voyage costs. For this purpose, we formulate our problem in a mixed integer linear program. We build two scenarios to analyze the models applicability and performance, and we solve both of them using a commercial solver. Our results confirm that the stowage planning problem cannot be separated from the inventory ship routing problem for chemical tankers because such a separation could lead to fleet routes for which no feasible stowage plan is possible.
KELUWIH: Jurnal Sains dan Teknologi, 2021
In this modern era along with the development of technology can not be separated from the waste p... more In this modern era along with the development of technology can not be separated from the waste produced. Waste from solid from technological development is electronic waste or often called e-waste. Along with the development of technology followed by an increase in e-waste in both developed and developing countries. E-waste itself is composed of a variety of substances from heavy metals to chemicals and even precious metal groups also make up the e-waste itself. It is said e-waste because it has not been used either because the technology has been left behind by the times, its performance has declined, or it cannot be used. Even so the constituent content in e-waste does not lose its value, one of which is precious metals that can be recycled. In this research, the opportunity to look at the use of precious metal content that is still valuable and can be taken from ewaste is gold, taking into account existing market share and methods for taking gold content in e-waste. This gold extraction activity from e-waste is more commonly known as urban mining outside Indonesia, because from the observations of researchers in Indonesia, especially in Surabaya, this business activity is still rarely an additional reason to conduct a feasibility study for the establishment of this industry in Surabaya. With the characteristics of the City of Surabaya it is assumed to supply qualifie d raw materials for processing, besides that Surabaya is also one of the large market shares in Indonesia. In this research the method of extracting raw materials used is hydrometallurgy, because the product produced is gold so special security management was formed. In addition, because both raw materials and supporting materials in production are classified as B3, special management is also carried out related to waste treatment and worker safety in operational activities. At the founding of this industry capital came from bank loans and own capital with a ratio of 33:67 for a total project cost of Rp 1,455,738,638. The IRR calculation results in this industry are greater than MARR that is 361%> 10.48%), for the NPV value obtained Rp 6,223,244,133.67, then with a 5-year planning horizon only requires a DPP of 0.313891047 or about 3 months (smaller than the planning horizon for 5 years). For the sensitivity analysis the most important variables are the selling price and the cost of raw materials.
CV. Sinar Nugraha merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur saos sa... more CV. Sinar Nugraha merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur saos sambal, kecap, limun dan temulawak. Perusahaan ini menggunakan strategi make to stock untuk produk saos sambal yang merupakan produk utama dan menjadi fokus dalam penelitian ini. Ada 4 merek saos sambal yang diproduksi oleh CV. Sinar Nugraha, yaitu Sambal Panci, Sambal 2 Cabe, Sambal Harum, dan Sambal Wong Solo. Permintaan saos sambal di CV. Sinar Nugraha sangat fluktuatif sehingga perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan dengan tepat waktu dan menyebabkan kehilangan penjualan pada waktu tertentu. Selain itu juga muncul biaya persediaan yang tinggi karena kurangnya pengendalian dalam menentukan jumlah persediaan. Hal ini dapat disebabkan karena perusahaan hanya menggunakan perkiraan dalam melakukan perencanaan produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat perencanaan produksi saos sambal yang dapat meminimalkan total biaya. Perencanaan produksi agregat merupakan suatu cara untuk me...
ISO 9001 merupakan standar yang diakui secara internasional untuk sertifikasi Sistem Manajemen Mu... more ISO 9001 merupakan standar yang diakui secara internasional untuk sertifikasi Sistem Manajemen Mutu. Standar ini berisikan persyaratan dan rekomendasi desain sistem mutu untuk menjamin dan memantau kesesuaian mutu produk atau layanan beserta dengan proses yang terjadi didalamnya. ISO 9001 versi 2015 merupakan versi terbaru dari ISO 9001 yang memiliki area fokus baru yaitu pada konteks organisasi, cakupan dan rancangan SMM, pendekatan berbasis risiko, informasi yang terdokumentasikan, pengetahuan organisasi dan pemantauan outsourcing. Direktorat Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Surabaya (DPK) merupakan salah satu unit di Universitas Surabaya yang menangani proses administrasi serta pengembangan dan pendampingan mahasiswa selama menempuh masa studi di Universitas Surabaya. Pelayanan yang berkualitas tentu menghasilkan dan membantu DPK menghasilkan lulusan terbaik univeristas. Untuk menghasilkan menjamin layanannya, DPK telah memiliki sertifikasi ISO 9001:2008 sejak tahun 2011. M...
Menunjukkan macam macam ukuran lapangan olahraga dan mempelajari strategi pada permainan bola bes... more Menunjukkan macam macam ukuran lapangan olahraga dan mempelajari strategi pada permainan bola besar(sepak bola,basket dan volley).
PT. Bintang Apollo didirikan pada tahun 1980, merupakan perusahaan produksi benang milik swasta y... more PT. Bintang Apollo didirikan pada tahun 1980, merupakan perusahaan produksi benang milik swasta yang melayani kebutuhan benang rayon untuk berbagai permintaan pasar dengan sistem produksi berdasarkan pesanan warna dari customer (job order). Permasalahan di PT. Bintang Apollo terletak pada bagian pewarnaan benang, di mana pada proses tersebut terjadi bottleneck. Rendahnya output proses pewarnaan inilah yang menyebabkan kapasitas produksi keseluruhan menjadi tidak cukup dan PT. Bintang Apollo tidak dapat memenuhi permintaan konsumen yang cukup besar. Selain itu bottleneck pada proses pewarnaan ini juga mengakibatkan keterlambatan pemenuhan pesanan sesuai dengan due date yang disepakati. Upaya penyelesaian masalah kapasitas tersebut adalah dengan meminimalisasi bottleneck melalui perbaikan metode kerja untuk mempersingkat waktu standar kerja, memperbaiki penjadwalan produksi awal sehingga PT. Bintang Apollo dapat memenuhi pesanan dengan tepat waktu dan lost sales yang minimum. Tahap-ta...
Calyptra Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Feb 7, 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan pendirian pabrik rokok berasa di Bojonegoro... more Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan pendirian pabrik rokok berasa di Bojonegoro. Ide dasar dilakukannya penelitian ini adalah banyaknya jumlah perokok di Indonesia yang semakin meningkat di setiap tahunnya. Melalui analisis awal, selama ini diketahui bahwa rokok yang ada di Indonesia hampir semua memiliki rasa yang original dan masih belum ada perusahaan rokok di Indonesia yang menciptakan produk rokok dengan berbagai macam rasa misalnya seperti rasa strawberry dan jeruk. Sehingga tidak menutup kemungkinan bagi pengusaha untuk dapat menciptakan inovasi yang baru pada rokok. Salah satunya adalah mendirikan industri rokok rasa yang selama ini masih di-import dari luar negeri. Pendirian industri rokok rasa ini dimaksudkan untuk mengurangi angka impor rokok berasa dari luar negeri dan juga meningkatkan pemakaian produk lokal Indonesia. Dalam melaksanakan studi kelayakan ini dibahas 5 buah aspek. Aspek pasar, teknis, manajemen, aspek hukum, dan keuangan. Pada aspek keuangan dilakukan Total Project Cost,Break Even Point, proyeksi laporan keuangan, dan mengevaluasi kriteria penilaian nilai investasi. Total Project Cost yang dibutuhkan untuk usaha pabrik rokok berasa ini sebesar Rp7.545.285.420,-. Net Present Value usaha pabrik rokok ini lebih besar dari nol sebesar Rp5.024.666.014,-. Nilai Discount Payback Period sebagai pedoman dalam menghitung lama pengembalian modal usaha adalah 3,18 tahun yang lebih pendek dari horison perencanaan (5 tahun). Nilai Internal Rate of Return dari usaha ini lebih besar dari Minimum Attractive Rate of Return (13,31%) yaitu sebesar 43,22 %. Analisis sensitivitas menunjukkan persentase yang paling sensitif adalah harga jual yang memiliki peringkat 1 (24,39%), kemudian peringkat 2 adalah tingkat penjualan (24,39%), dan peringkat 3 (44,01%) adalah biaya tenaga kerja. Selain itu juga dilakukan analisis rasio keuangan baik rasio aktivitas maupun rasio profitabilitas yang menunjukkan bahwa kinerja perusahaan cukup baik.
PT. Hamudha Prima Media merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang percetakan yang mempro... more PT. Hamudha Prima Media merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang percetakan yang memproduksi surat kabar, buku, dan LKS. Selama ini perusahaan terkadang mengalami keterlambatan dalam memenuhi pesanan dari customer. Hal ini dapat disebabkan karena penjadwalan produksi yang kurang tepat atau memang karena kurangnya kapasitas mesin. Setelah dilakukan penjadwalan usulan, ternyata masih didapati adanya keterlambatan yang berada di atas batas toleransi yaitu 5%. Job yang mengalami keterlambatan adalah job selain surat kabar, jadi perusahaan perlu mempertimbangkan adanya penambahan kapasitas mesin potong. Selanjutnya akan dilakukan analisis kelayakan penambahan mesin, dengan melakukan perhitungan aspek pasar, aspek teknis, dan aspek keuangan. Mesin yang terpilih kemudian dilihat apakah sudah dapat memenuhi order dari customer dengan tepat waktu atau belum, dan melakukan simulasi penjadwalan usulan dengan tambahan satu mesin potong tersebut. Setelah dilakukan penjadwalan didapat hasil bahwa persentase number of tardy job dengan 2 mesin potong adalah 0,81% dengan mean tardiness 0,03 hari. Kata kunci : studi kelayakan, kapasitas produksi, waktu standar
PT Hamudha Prima Media merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang percetakan yang memprod... more PT Hamudha Prima Media merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang percetakan yang memproduksi surat kabar, buku, dan LKS. Selama ini perusahaan berproduksi sesuai pesanan dari customer (job order) jadi jika ada pesanan kemudian perusahaan langsung melakukan proses produksi. Dalam melakukan kegiatan produksi, perusahaan terkadang mengalami keterlambatan dalam memenuhi pesanan dari customer. Berdasarkan penjadwalan awal didapatkan hasil persentase number of tardy job sebesar 15,45% dengan mean tardiness 0,341 hari. Setelah dilakukan penjadwalan usulan dengan metode EDD dan SPT didapat hasil bahwa persentase number of tardy job sebesar 8,94% dengan mean tardiness 0,197 hari. Dari 123 job yang masuk pada perusahaan, 90 order merupakan surat kabar sedangkan 33 order merupakan buku dan LKS. Job-job yang tetap mengalami keterlambatan adalah job selain surat kabar, jadi perusahaan perlu mempertimbangkan adanya penambahan kapasitas mesin potong terutama untuk order selain surat kabar.
The configuration of logistic networks may involve issue relating to plant locations. Indeed, the... more The configuration of logistic networks may involve issue relating to plant locations. Indeed, the classic plant allocation problems have been investigated by many researchers over the years. However, certain practical issues in plant location problems remain uninvestigated and require further research. This paper describes one variant of multiple machines plant location problem and uses mixed integer programming to formulate it. Finally, this paper presents a real world plant location problem which was worked on at a timber cutting company
Calyptra Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Feb 20, 2013
PT Agrindo merupakan salah satu perusahaan pembuat mesin-mesin pertanian seperti mesin husker (pe... more PT Agrindo merupakan salah satu perusahaan pembuat mesin-mesin pertanian seperti mesin husker (pengupas kulit padi), mesin polesher (pemutih beras), mesin prepoles (pemoles beras), traktor dan sebagainya, yang berlokasi di Bambe Driyorejo, Gresik. Produksinya bersifat semi job order dan aliran produksinya berpola job shop. PT Agrindo memproduksi mesin-mesin pertanian untuk memenuhi permintaan, baik yang secara rutin maupun yang secara tidak rutin. Dalam pengerjaannya, aliran material proses produksi secara rutin, sering tidak lancar. Ketidak lancaran itu terjadi karena material yang akan diproses di beberapa stasiun kerja, ada yang belum dikirim dari stasiun kerja yang sebelumnya. Hal itu membuat beberapa proses penyelesaian produk menjadi terhambat . Terhambatnya pergerakan material tersebut juga menyebabkan terjadinya masalah pada waktu penyerahan produk jadi kepada pelanggan. Karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah ingin memperbaiki proses-proses produksi yang mengalami hambatan/bottleneck dengan menyeimbangkan setiap lintasan produksinya menggunakan metode Line Balancing. Dari perhitungan Line Balancing sendiri, telah didapatkan nilai Balanced Delay yang semakin baik. Balanced Delay untuk produk HU10MPC yang sebelumnya 28% bisa turun hingga menjadi 16% saja, HU10PP dari 30% bisa menjadi 18% dan KB40G dari 37% menjadi 32%. Namun stasiun-stasiun kerja yang terbentuk dari nilai Balnced Delay tersebut hanya cocok pada satu jenis produk tertentu saja. Berbeda dengan hasil dari perhitungan software, yang menyatakan nilai Balanced Delay Gabungan sebesar 19,17%, hasil tersebut lebih jelek dibanding beberapa Balanced Delay pada masing-masing produk, namun stasiun kerja yang dihasilkan cocok untuk semua tipe produk yang dibuat. Cocok disini berarti waktu total per stasiun yang terbentuk, tidak ada yang melebihi waktu siklus masing-masing produk dan urutannya bisa dipakai untuk semua jenis produk yang dibuat. Berdasarkan perhitungan manual maupun software, mesin-mesin yang ada dapat dikelompokkan ke dalam 6 stasiun kerja baru. Abstract - PT Agrindo is one example of the company manufacturer which make an agricultural machinery such as husker machine (padi skin peeler), polesher (rice Whitener), prepoles engine (polishes rice), tractors etc., this company are located in Bambe Driyorejo, Gresik. Job order production is semi-automatic and job shop production flow pattern. PT Agrindo producing agricultural machinery to meet the demand, either regularly or are not routine. In normal use, the flow of material production process is regularly, often not smoothly. The problem happens because material that will be processed at the work station, there are several that have not been sent from the station's previous work. It makes several products being hampered completion process. Lateness of the movement materials also led to problems at the time of delivery of the finished product to the customer. Therefore, the goal of this research is to improve production processes that are experiencing drag by balancing each trajectory production method using Line Balancing. Calculation of Line Balancing itself, has taken an increasingly Balanced value Delay well. Balanced products HU10MPC the Delay previously 28% could be down to 16%, HU10PP of 30% can be 18% and KB40G from 37% to 32%. However, work stations, formed from the only value fit Balnced Delay on one particular kind of product only. In contrast to the results of the calculation software, which suggesting a combination of Balanced value Delay 19,17%, the result is more ugly than a few Balanced Delay on each product, but the resulting work station suitable for all types of products are made. Suitable here which means the total per station that is formed, there is no that exceeds cyclical time each products and their generations can be used for all kinds of products made. Manual and software, based on a calculation there are machines which can be grouped into 6 station new job.
Uploads
Papers by Stefanus Soegiharto